1. Apakah melalui pembelajaran berbasis penemuan, keterampilan berpikir kritis siswa kelas VIII SMP Negeri 1 Semarang dapat meningkat?
2. Apakah hasil belajar matematika pokok bahasan statistika menggunakan pendekatan belajar berbasis penemuan lebih efektif dibandingkan dengan
menggunakan pendekatan konvensional ekspositori pada siswa kelas VIII SMP Negeri 1 Semarang tahun pelajaran 20042005?
C. Penegasan Istilah
Penegasan istilah-istilah yang terdapat dalam penelitian ini adalah sebagai berikut.
1. Keefektifan
Keefektifan berasal dari kata efektif. Dalam Kamus Besar Bahasa Indonesia, efektif artinya keberhasilan tentang usaha, tindakan Tim
KBBI, 1997:250. Dalam konteks penelitian ini, keefektifan dapat dilihat dari beberapa indikator sebagai berikut.
a. Hasil belajar dengan pembelajaran berbasis penemuan secara signifikan lebih baik daripada pembelajaran dengan metode
ekspositori. b. Kemampuan siswa dalam menemukan suatu rumusdata dan
kerjasama dapat ditumbuhkembangkan.
2. Implementasi
Implementasi merupakan suatu proses penerapan ide, konsep, kebijakan atau inovasi dalam suatu tindakan praktis sehingga memberikan
dampak, baik berupa perubahan pengetahuan, keterampilan, maupun nilai dan sikap.
3. Model Pembelajaran Berbasis Penemuan
Pandangan Bruner, pembelajaran penemuan menekankan pengalaman-pengalaman pembelajaran berpusat pada siswa. Dari
pengalaman itu siswa menemukan ide-ide sendiri dan menurunkan makna oleh mereka sendiri. Menurut Piaget, paedagogi yang baik harus
melibatkan siswa dalam eksperimen dalam arti yang paling luas mencoba melihat apa yang terjadi, memanipulasi tanda dan simbol, mengajukan
pertanyaan dan menemukan jawabannya, mencocokkan apa yang ditemukan pada suatu saat dengan yang ditemukan pada saat lain, serta
membandingkan dengan temuan orang lain.
4. Metode Ekspositori
Metode ekspositori adalah suatu cara untuk menyampaikan idegagasan atau informasi dengan lisantulisan. Dalam metode ekspositori
bahan pelajaran sudah disusun oleh guru secara hierarkis dan sistematik. Sehingga dalam pembelajaran yang terjadi adalah guru menerangkan
siswa menerima. Guru berbicara pada waktu awal pelajaran, menerangkan materi dan contoh soal pada waktu diperlukan saja. Sedangkan siswa tidak
hanya mendengarkan dan mencatat saja, tetapi juga mengerjakan soal latihan dan bertanya kalau tidak mengerti. Sedangkan guru dapat
memeriksa pekerjaan siswa secara individual, menerangkan lagi kepada
siswa secara klasikal bila dirasakan banyak siswa yang belum jelas benar. Juli Rustiani, 2004:22-23
Menurut Amin Suyitno 2004:10, metode ekspositori adalah penyampaian yang dimulai ceramah di awal pelajaran, contoh soal, latihan
dan guru memberikan bantuan secara individual atau klasikal jika diperlukan, tanya-jawab, serta pemberian tugas.
5. Hasil Belajar