Efikasi diri mempengaruhi reaksi terhadap tekanan yang dialami ketika menghadapi suatu tugas. Seseorang yang percaya bahwa dirinya dapat mengatasi
situasi akan merasa tenang dan tidak cemas. Sebaliknya orang yang tidak yakin akan kemampuannya dalam mengatasi situasi akan mengalami kecemasan.
Bandura 1997:137 menjelaskan bahwa orang yang mempunyai efikasi diri dalam mengatasi masalah menggunakan strategi dan mendesain serangkaian
kegiatan untuk merubah keadaan. Individu yang memiliki efikasi diri tinggi akan menganggap sesuatu bisa diatasi, sehingga mengurangi kecemasannya.
4. Proses Seleksi Selection Processes Keyakinan terhadap efikasi diri berperan dalam rangka menentukan
tindakan dan lingkungan yang akan dipilih individu untuk melengkapi suatu tugas tertentu. Pilihan Selection dipengaruhi oleh kayakinan seseorang akan
kemampuannya Seseorang yang mempunyai efikasi diri rendah akan memilih tindakan untuk menghindari atau menyerah pada suatu tugas yang melebihi
kemampuannya, tetapi sebaliknya dia akan mengambil tindakan bahwa dia mampu untuk mengatasinya. Bandura 1997:160 menyatakan semakin tinggi
efikasi diri seseorang, maka semakin menantang aktivitas yang akan dipilih orang tersebut
2.4.4 Indikator Efikasi Diri
Bandura 1997:79 menyatakan bahwa : Efikasi diri dibangun dari empat sumber prinsip informasi, yaitu enactive
mastery experience sebagai indikator dari kemampuan diri, vicarious experience yang akan menjadi transmisi kompetensi diri perbandingan
dengan orang lain, verbal persuasion dan tipe yang berkaitan dengan social yang merupakan satu proses kemampuan khusus, Psicological and affective
state dari orang yang menimbang terhadap kemampuan, dan kekuatannya.
Berdasarkan teori dari Bandura dalam Feist 2008:416-418 indikator dari efikasi diri yang peneliti gunakan penelitian ini terdiri dari empat hal yaitu :
1 Pengalaman-pengalaman tentang penguasaan mastery experinces Sumber paling berpengaruh bagi efikasi diri adalah pengalaman-
pengalaman tentang penguasaan, yaitu performa-performa yang sudah dilakukan di masa lalu. Hasil yang dicapai oleh individu melalui pengalaman sebelumnya
adalah sumber informasi yang penting karena langsung berhubungan dengan pengalaman pribadi seseorang.
2 Permodelan sosial social modeling Permodelan disini yang dimaksud adalah pengalaman-pengalaman tak
terduga yang disediakan orang lain. Efikasi diri meningkat ketika manusia mengamati pencapaian orang lain yang setara kompetensinya, tetapi menurun
ketika melihat kegagalan seorang rekan. 3 Persuasi sosial social modeling
Efek-efek dari sumber ini sedikit terbatas, tetapi dalam kondisi yang tepat, persuasi orang lain dapat meningkatkan atau menurukan efikasi diri.
Persuasi sosial ini merupakan penguatan yang didapatkan dari orang lain bahwa seseorang mempunyai kemampuan untuk meraih apa yang ingin dilakukannya.
4 Kondisi fisik dan emosi physical and emotional states Emosi yang kuat biasanya menurunkan tingkat performa. Ketika
mengalami rasa takut yang besar, kecemasan yang kuat dan tingkat stress yang tinggi, manusia memiliki ekspektansi efikasi diri yang rendah.
2.5 Kompetensi Akuntansi