Proses Pembentukan Efikasi Diri

konsekuensi yang muncul dari perilaku, bukannya pemenuhan tindakan tersebut. Bandura dalam Feist 2008:415-416 mengemukakan bahwa : Tinggi rendahnya self efficacy berkombinasi dengan lingkungan yang responsif untuk menghasilkan empat hal yang bisa diprediksi Bandura,1997 yaitu sebagai berikut: 1 bila self efficacy tinggi dan lingkungan responsif, hasil yang paling bisa diperkirakan adalah kesuksesan, 2 bila self efficacy rendah dan lingkungan responsif manusia dapat menjadi depresi saat mereka mengamati orang lain berhasil menyelesaikan tugas-tugas yang menurut mereka sulit, 3 bila self efficacy tinggi bertemu dengan situasi lingkungan yang tidak responsif, manusia biasanya akan berusaha keras mengubah lingkungan, dan 4 bila self efficacy rendah berkombinasi dengan lingkungan yang tidak responsif manusia akan merasakan apati, mudah menyerah dan merasa tidak berdaya. Dari beberapa pendapat daiatas sehingga dapat ditarik kesimpulan bahwa efikasi diri adalah sebuah wujud keyakinan yang ada di dalam diri manusia akan kemampuan yang dimilikinya untuk bisa melakukan pekerjaan dengan sukses. 2.4.2 Dimensi Efikasi Diri Bandura membedakan keyakinan efikasi diri ke dalam beberapa dimensi yaitu level, generality, dan strength Bandura 1997: 42-50 a Dimensi level Dimensi level mengacu kepada persepsi tugas yang dianggap sulit oleh individu, persepsi terhadap tugas yang sulit ini dipengaruhi oleh kompetensi yang dimiliki oleh individu tersebut. b Dimensi strength Dimensi strength terkait dengan kekuatan efikasi diri seseorang ketika menghadapi tuntutan tugas atau suatu permasalahan efikasi diri yang lemah dapat dengan mudah ditiadakan dengan pengalaman yang mencemaskan ketikamenghadapi sebuah tugas. c Dimensi generality Dimensi generality mengacu kepada taraf keyakinan dan kemampuan siswa dalam mengeralisasikan tugas dan pengalaman sebelumnya.

2.4.3 Proses Pembentukan Efikasi Diri

Efikasi Diri berpengaruh terhadap tindakan manusia. Bandura 1997:116 menjelaskan bahwa efikasi diri mempunyai efek pada perilaku manusia melalui empat proses yaitu proses kognitif, proses motivasi, proses afeksi dan proses seleksi. 1. Proses Kognitif Cognitive Processes Bandura 1997:116 menjelaskan bahwa serangkaian tindakan yang dilakukan manusia awalnya dikonstruk dalam pikirannya. Pemikiran ini kemudian memberikan arahan bagi tindakan yang dilakukan manusia. Keyakinan seseorang akan efikasi diri mempengaruhi bagaimana seseorang menafsirkan situasi lingkungan, antisipasi yang akan diambil dan perencanaan yang akan dikonstruk. Seseorang yang menilai bahwa mereka sebagai seorang yang tidak mampu, maka akan menafsirkan situasi tersebut sebagai hal yang penuh resiko dan cenderung gagal alam membuat perencanaan. Sedangkan individu yang memiliki efikasi diri baik akan memiliki keyakinan bahwa ia dapat menguasai situasi dan memproduksi hasil positif. 2. Proses Motivasi Motivational Processes Menurut Bandura 1997:122 motivasi manusia dibangkitkan secara kognitif. Melalui kognitifnya, seseorang memotivasi dirinya dan mengarahkan tindakannya berdasarkan informasi yang dimiliki sebelumnya. Seseorang membentuk keyakinannya mengenai apa yang dapat dilakukan, dihindari, dan tujuan yang dapat dicapai. Keyakinan ini akan memotivasi individu untuk melakukan suatu hal. 3. Proses Afeksi Affective Processes Efikasi diri mempengaruhi reaksi terhadap tekanan yang dialami ketika menghadapi suatu tugas. Seseorang yang percaya bahwa dirinya dapat mengatasi situasi akan merasa tenang dan tidak cemas. Sebaliknya orang yang tidak yakin akan kemampuannya dalam mengatasi situasi akan mengalami kecemasan. Bandura 1997:137 menjelaskan bahwa orang yang mempunyai efikasi diri dalam mengatasi masalah menggunakan strategi dan mendesain serangkaian kegiatan untuk merubah keadaan. Individu yang memiliki efikasi diri tinggi akan menganggap sesuatu bisa diatasi, sehingga mengurangi kecemasannya. 4. Proses Seleksi Selection Processes Keyakinan terhadap efikasi diri berperan dalam rangka menentukan tindakan dan lingkungan yang akan dipilih individu untuk melengkapi suatu tugas tertentu. Pilihan Selection dipengaruhi oleh kayakinan seseorang akan kemampuannya Seseorang yang mempunyai efikasi diri rendah akan memilih tindakan untuk menghindari atau menyerah pada suatu tugas yang melebihi kemampuannya, tetapi sebaliknya dia akan mengambil tindakan bahwa dia mampu untuk mengatasinya. Bandura 1997:160 menyatakan semakin tinggi efikasi diri seseorang, maka semakin menantang aktivitas yang akan dipilih orang tersebut

2.4.4 Indikator Efikasi Diri

Dokumen yang terkait

PENGARUH PRAKTEK KERJA INDUSTRI (PRAKERIN) TERHADAP KESIAPAN KERJA (STUDI PADA SISWA KELAS XII PROGRAM AKUNTANSI DI SMK NASIONAL PATI TAHUN AJARAN 2014 2015)

0 13 144

PENGARUH PRAKTIK KERJA INDUSTRI DAN LINGKUNGAN KELUARGA TERHADAP KESIAPAN KERJA SISWA KELAS XII KOMPETENSI KEAHLIAN AKUNTANSI SMK PL TARCISIUS 2 SEMARANG TAHUN AJARAN 2014 2015

1 16 164

PENGARUH PROGRAM PRAKTIK KERJA INDUSTRI (PRAKERIN) DAN PRESTASI BELAJAR MATA DIKLAT PRODUKTIF AKUNTANSI TERHADAP KESIAPAN MEMASUKI DUNIA KERJA PADA SISWA KOMPETENSI KEAHLIAN AKUNTANSI

0 10 144

PENGARUH PENGALAMAN PRAKTIK KERJA INDUSTRI (PRAKERIN) DAN MINAT KERJA TERHADAP KESIAPAN KERJA SISWA KELAS XII KOMPETENSI KEAHLIAN ADMINISTRASI PERKANTORAN DI SMK NEGERI 1 PURBALINGGA TAHUN AJARAN

49 202 133

PENGARUH KOMPETENSI AKUNTANSI DAN PENGALAMAN PRAKTIK KERJA INDUSTRI TERHADAP KESIAPAN Pengaruh Kompetensi Akuntansi Dan Pengalaman Praktik Kerja Industri Terhadap Kesiapan Kerja Siswa Kelas XI Program Keahlian Akuntansi SMK Batik 2 Surakarta.

0 4 11

PENGARUH KOMPETENSI AKUNTANSI DAN PENGALAMAN PRAKTIK KERJA INDUSTRI TERHADAP KESIAPAN Pengaruh Kompetensi Akuntansi Dan Pengalaman Praktik Kerja Industri Terhadap Kesiapan Kerja Siswa Kelas XI Program Keahlian Akuntansi SMK Batik 2 Surakarta.

1 5 16

PENDAHULUAN Pengaruh Kompetensi Akuntansi Dan Pengalaman Praktik Kerja Industri Terhadap Kesiapan Kerja Siswa Kelas XI Program Keahlian Akuntansi SMK Batik 2 Surakarta.

0 2 7

PENGARUH PRAKTIK KERJA INDUSTRI (PRAKERIN) TERHADAP KESIAPAN MENGHADAPI DUNIA KERJA PADA SISWA KELAS XII AKUNTANSI SMK NEGERI 2 TEGAL TAHUN 2008/2009.

1 3 87

(ABSTRAK) PENGARUH PRAKTIK KERJA INDUSTRI (PRAKERIN) TERHADAP KESIAPAN MENGHADAPI DUNIA KERJA PADA SISWA KELAS XII AKUNTANSI SMK NEGERI 2 TEGAL TAHUN 2008/2009.

0 0 2

PENGARUH MOTIVASI KERJA, PRESTASI BELAJAR, DAN PENGALAMAN PRAKTIK KERJA INDUSTRI TERHADAP KESIAPAN KERJA SISWA KELAS XII KOMPETENSI KEAHLIAN AKUNTANSI DI SMK NEGERI 1 BANTUL TAHUN AJARAN 2014/2015.

0 0 220