Media bahan bekas Media Pembelajaran

es. Stik es di kegiatan ini sebagai badan kupu-kupu. Selain itu, media stik es ini dapat dibuat penyanggakaki pada kegiatan membuat baju dari kertas kue. d. Ampas kelapa Ampas kelapa yang telah dipakai dapat dimanfaatkan kembali menjadi media bermain anak, salah satunya dengan cara membuat kolase dari ampas kelapa. Cara memanfaatkannya yaitu dengan memberikan warna pada ampas kelapa terlebih dahulu agar terlihat menarik oleh anak, setelah itu ampas kelapa yang telah diberi warna dijemur hingga kering. Setelah kering, ampas kelapa dapat digunakan untuk media kolase. Cara menggunakan media ampas kelapa ini yaitu dengan membuat gambar terlebih dahulu, setelah itu gambar tersebut diberi lem hingga rata keseluruh permukaan gambar, barulah kemudian gambar tersebut diberi ampas kelapa sesuai dengan keinginan anak. Bermain merupakan suatu kegiatan yang menyenangkan bagi anak. Selain menyenangkan, bermain juga merupakan salah satu aktivitas yang dapat mengembangkan keterampilan-keterampilan anak. Menurut Fadillah 2014:25 “bermain adalah aktivitas yang membuat hati seorang anak, nyaman, dan bersemangat”.

2.4 Bermain

2.4.1 Pengertian Bermain

Sedangkan menurut Joan dan Utami dalam Mulyasa 2014:135 menyatakan bahwa Bermain merupakan suatu aktivitas yang membantu anak mencapai perkembangan yang utuh, baik fisik, intelektual, sosial, moral, dan emosional. Dengan demikian, bermain merupakan sesuatu yang perlu bagi perkembangan anak dan dapat digunakan sebagai suatu cara untuk memacu perkembangan anak. Pendapat lain dari Catron dan Allen dalam Nurani 2013:135 yang mengemukakan bahwa: Bermain dapat memberikan pengaruh secara langsung terhadap semua area perkembangan anak. Anak-anak dapat mengambil kesempatan untuk belajar tentang dirinya sendiri, orang lain dan lingkungannya. Selain itu, pembelajaran juga memberikan kebebasan pada anak untuk berimajinasi, bereksplorasi dan menciptakan suatu bentuk kreativitas. Anak-anak memiliki motivasi dari dalam dirinya untuk bermain, memadukan sesuatu yang baru dengan apa yang telah diketahui. Hal ini sejalan dengan pendapat dari Docket dan Fleer dalam Nurani 2013:144 “melalui bermain anak akan memperoleh pengetahuan yang dapat mengembangkan kemampuan dirinya”. Berdasarkan pendapat di atas, bermain merupakan suatu aktivitas yang menyenangkan bagi diri anak. Selain itu, bermain merupakan kebutuhan bagi anak untuk bereksplorasi, berimajinasi dan menciptakan suatu bentuk kreativitas. Bermain ini merupakan sesuatu yang perlu bagi perkembangan anak dan dapat digunakan sebagai suatu cara untuk mengoptimalkan aspek-aspek perkembangan anak. Bermain dimasa usia dini bertujuan untuk mengembangkan seluruh aspek perkembangan pada anak. Karena pada masa ini perkembangan anak berkembang secara pesat dan fundamental, maka dari itu stimulasi penting untuk diberikan agar perkembangan anak dapat optimal. Stimulasi pada masa ini dapat diberikan melalui kegiatan bermain. Menurut Catron dan Allen dalam Nurani 2013:145 menyatakan bahwa: Pada dasarnya bermain memiliki tujuan utama yakni memelihara perkembangan atau pertumbuhan optimal anak usia dini melalui pendekatan bermain yang kreatif, interaktif dan terintegrasi dengan lingkungan bermain anak. Hal ini sejalan dengan pendapat Cosby dan Sawyer dalam Nurani 2013:145 yang menyatakan bahwa: Permainan secara langsung memengaruhi seluruh area perkembangan anak dengan memberikan kesempatan bagi anak untuk belajar tentang dirinya, orang lain dan lingkungannya. Sedangkan Mulyasa dalam Fadillah 2014:32 menyatakan bahwa: Bermain bagi anak usia dini dapat mempelajari dan belajar banyak hal, dapat mengenal banyak aturan, bersosialisasi, menempatkan diri, menata emosi, toleransi, kerja sama, dan menjunjung tinggi sportivitas. Di samping itu, bermain juga dapat mengembangkan kecerdasan mental, spiritual, bahasa, dan keterampilan motorik anak usia dini. Pendapat lain dikemukakan oleh Nurani dan Sujiono 2010:72 yang menyatakan bahwa: Bermain merupakan salah satu cara anak untuk belajar. Belajar melalui bermain pada anak usia dini diarahkan untuk mengembangkan seluruh potensi anak sejak usia dini sebagai bekal agar anak mampu menyesuaikan diri dengan

2.4.2 Tujuan Bermain

lingkungan serta sebagai persiapan untuk memasuki jenjang pendidikan lebih lanjut Berdasarkan pendapat di atas dapat disimpulkan bahwa bermain pada anak usia dini bertujuan untuk mengembangkan seluruh aspek perkembangan anak, dengan bermain secara langsung dapat mempengaruhi perkembangan anak dengan memberi kesempatan kepada anak untuk belajar tentang diri sendiri dan juga lingkungan. Selain itu, bermain pada anak usia dini merupakan salah satu cara untuk menyiapkan anak untuk memasuki jenjang pendidikan lebih lanjut. Bermain merupakan kebutuhan bagi anak usia dini, karena melalui bermain anak akan memperoleh pengetahuan, keterampilan, dan

Dokumen yang terkait

Hubungan Pemberian Stimulasi Dengan Perkembangan Motorik Halus Anak Usia 1-5 Tahun di Gampong Rantau Panyang Barat Kecamatan Meureubo Kabupaten Aceh Barat Tahun 2014

5 74 101

HUBUNGAN KEGIATAN BERMAIN PERAN MAKRO DENGAN KETERAMPILAN BERBICARA ANAK USIA 5-6 TAHUN DI TK AL-AZHAR 1 BANDAR LAMPUNG TAHUN AJARAN 2014/2015

5 14 60

MENINGKATKAN KETERAMPILAN MOTORIK HALUS ANAK USIA 5-6 TAHUN DENGAN PERMAINAN FINGER PAINTING DI TK BUDI TAHUN AJARAN 2014-2015.

0 2 20

PENGARUH KEGIATAN MELIPAT KERTAS (ORIGAMI) TERHADAP PENINGKATAN MOTORIK HALUS ANAK USIA 4-5 TAHUN DI TK Al Pengaruh Kegiatan Melipat Kertas (Origami) Terhadap Peningkatan Motorik Halus Anak Usia 4-5 Tahun Di Tk Al Muayyad Dan Tk Islam Bakti Viii.

0 8 8

PENGARUH KEGIATAN MELIPAT KERTAS (ORIGAMI) TERHADAP PENINGKATAN MOTORIK HALUS ANAK USIA 4-5 TAHUN DI TK Al Pengaruh Kegiatan Melipat Kertas (Origami) Terhadap Peningkatan Motorik Halus Anak Usia 4-5 Tahun Di Tk Al Muayyad Dan Tk Islam Bakti Viii.

1 4 15

PENGARUH BERMAIN PLAYDOUGH TERHADAP KEMAMPUAN MOTORIK HALUS ANAK DI TK PERTIWI TALAKBROTO, Pengaruh Bermain Playdough Terhadap Kemampuan Motorik Halus Anak Di TK Pertiwi Talakbroto, Simo, Boyolali Tahun Pelajaran 2013/2014.

0 2 15

PENGARUH BERMAIN PLAYDOUGH TERHADAP KEMAMPUAN MOTORIK HALUS ANAK DI TK PERTIWI TALAKBROTO, Pengaruh Bermain Playdough Terhadap Kemampuan Motorik Halus Anak Di TK Pertiwi Talakbroto, Simo, Boyolali Tahun Pelajaran 2013/2014.

0 3 13

Pengaruh Ngulat Tipat Taluh terhadap Keterampilan Motorik Halus Anak Usia 6 - 7 Tahun.

0 0 14

DESKRIPSI KEMAMPUAN MOTORIK HALUS DALAM KEGIATAN BERMAIN BALOK PADA ANAK TK USIA 5-6 TAHUN SE-GUGUS TERATAI UMBULHARJO YOGYAKARTA.

22 167 165

PENGARUH BERMAIN JIGSAW PUZZLE TERHADAP TINGKAT PERKEMBANGAN MOTORIK HALUS ANAK USIA 5-6 TAHUN DI TK PERTIWI DESA KLAPAGADA KECAMATAN MAOS KABUPATEN CILACAP

0 0 16