Tujuan Penelitian Kontribusi Penelitian Metodologi Penelitian Regresi Linier Metode Kuadrat Terkecil

4 pencilan dan memberikan hasil terhadap adanya pencilan Chen, 2002. Metode regresi robust yang diketahui tahan terhadap pencilan terus berkembang dan banyak digunakan dalam meneliti berbagai permalasahan, seperti: pengoptimalan kekuatan torque pada lampu TL yaitu menggunakan metode penduga parameter LTS, dengan alasan terdapat pencilan pada data kekuatan torque Akbar dan Maftukhah, 2007 dan penelitian pada estimasi parameter produksi jagung di Indonesia tahun 2010 dengan metode penduga-S Sahari R. J., 2012 .

1.5 Tujuan Penelitian

Tujuan penelitian ini adalah untuk membandingkan regresi robust metode penduga least trimmed squares LTS dan penduga-S dalam melakukan pendugaan parameter model regresi sehingga didapatkan pendugaan yang terbaik berdasarkan rataan kuadrat sisa mean square error.

1.6 Kontribusi Penelitian

Manfaat yang diperoleh dari penelitian ini adalah sebagai bahan referensi dalam hal pendugaan parameter model regresi yang memiliki pencilan.

1.7 Metodologi Penelitian

Adapun metodologi penelitian dalam tulisan ini adalah sebagai berikut: 1. Membangkitkan data dengan program R. 2. Melakukan pendugaan parameter regresi dengan metode kuadrat terkecil. 3. Melakukan pendeteksian pencilan pada data amatan dengan metode scatterplot dan berdasarkan nilai DfFITS. 4. Mengatasi pencilan dengan menggunakan dua metode regresi robust yakni penduga least trimmed squares LTS dan penduga-S. 5 5. Mengolah data menggunakan bantuan program Macro MINITAB. 6. Membandingkan hasil penyelesaian dan pengolahan data dari kedua metode. 7. Membuat kesimpulan. 6 BAB 2 LANDASAN TEORI

2.1 Regresi Linier

Analisis regresi digunakan untuk mengetahui hubungan antara variabel terikat Y dengan satu atau lebih variabel bebas X. Menurut Hair et al 2009 regresi linear sederhana dapat efektif dengan ukuran sampel sebanyak 20 observasi. Menurut Nawari 2010, model regresi linier untuk satu variabel bebas yaitu model regresi linier sederhana, dinyatakan dalam persamaan berikut: � � = � + � 1 � � + � � 2.1 Keterangan: i = 1, 2, ..., � Y i = variabel terikat X i = variabel bebas � , � 1 = parameter regresi � � = sisaangalat Nilai � dan � 1 adalah parameter regresi yang tidak diketahui nilainya dan akan dicari nilai estimasinya. Model penduga regresi linier sederhana untuk persamaan 2.1 adalah sebagai berikut: �� � = �̂ + �̂ 1 � � 2.2 Keterangan: �� � = nilai � � yang diestimasi �̂ , �̂ 1 = penduga parameter 7

2.2 Metode Kuadrat Terkecil

Metode kuadrat terkecil merupakan salah satu penduga parameter nilai �̂ , �̂ 1 model regresi linier sederhana. Menurut Sembiring 1995, metode kuadrat terkecil merupakan metode yang meminimumkan jumlah kuadrat sisa selisih antara data yang sebenarnya dengan data dugaan dari model regresi yang terbentuk. Dari persamaan regresi linier sederhana 2.1, nilai residu sisaan ke-i pada model yaitu: � � = � � − �� � 2.3 � � = � � − �̂ + �̂ 1 � � 2.4 Prinsip dasar metode kuadrat terkecil adalah meminimumkan jumlah kuadrat sisaan yang dinyatakan sebagai berikut: Minimum ∑ � � 2 � �=1 2.5 ∑ � � 2 � �=1 = ∑ �� � − �� � � 2 � �=1 = ∑ �� � − �̂ + �̂ 1 � � � 2 � �=1 ∑ � � 2 � �=1 = ∑ �� � − �̂ − �̂ 1 � � � 2 � �=1 2.6 Keterangan: � � = data sebenarnya �� � = data dugaan �̂ , �̂ 1 = penduga parameter � � 2 = sisaan kuadrat Andaikan ∑ � � 2 � �=1 dinotasikan dengan �, � merupakan fungsi dari nilai �̂ dan �̂ 1 sehingga nilai-nilai � dapat ditentukan dengan menurunkan persamaan 2.6 terhadap �̂ dan �̂ 1 kemudian menyamakan tiap turunannya dengan nol, diperolehlah nilai sebagai berikut: � = ∑ � 2 � �=1 = ∑ �� � − �̂ − �̂ 1 � � � 2 � �=1 � = ∑ � � 2 � �=1 − 2�̂ ∑ � � � �=1 − 2�̂ 1 ∑ � � � �=1 � � + ∑ �̂ + �̂ 1 � � 2 � �=1 8 �� ��� = 0 − 2 ∑ � � � �=1 − 0 + 2 ∑ ��̂ + �̂ 1 � � � � �=1 = 0 �� ��� = − ∑ � � � �=1 + ∑ ��̂ + �̂ 1 � � � = 0 � �=1 ∑ � � � �=1 = ��̂ + �̂ 1 ∑ � � � �=1 2.7 dan �� ��� 1 = 0 − 0 − 2 ∑ � � � � � �=1 + 2 ∑ ��̂ + �̂ 1 � � �� � � �=1 = 0 �� ��� 1 = − ∑ � � � � � �=1 + ∑ ��̂ + �̂ 1 � � � � �=1 � � = 0 ∑ � � � � � �=1 = �̂ ∑ � � � �=1 + �̂ 1 ∑ � � 2 � �=1 2.8 Dari persamaan 2.7 maka akan dicari nilai �̂ sebagai berikut: ∑ � � � �=1 = ��̂ + �̂ 1 ∑ � � � �=1 �̂ = ∑ � � � �=1 − �̂ 1 ∑ � � � �=1 � �̂ = �� − �̂ 1 �� 2.9 Selanjutnya, dari persamaan 2.8, akan dicari nilai �̂ 1 sebagai berikut: ∑ � � � � � �=1 = �̂ ∑ � � � �=1 + �̂ 1 ∑ � � 2 � �=1 = � ∑ � � � �=1 −�� 1 ∑ � � � �=1 � � ∑ � � � �=1 + �̂ 1 ∑ � � 2 � �=1 = ∑ � � ∑ � � � �=1 � �=1 � − �� 1 �∑ � � � �=1 � 2 � + �̂ 1 ∑ � � 2 � �=1 ∑ � � � � � �=1 − ∑ � � ∑ � � � �=1 � �=1 � = − �� 1 �∑ � � � �=1 � 2 � + �̂ 1 ∑ � � 2 � �=1 = �̂ 1 �− 1 � ∑ � � � �=1 2 + ∑ � � 2 � �=1 � maka diperolehlah �̂ 1 yaitu: �̂ 1 = ∑ � � � � � �=1 − ∑ �� ∑ �� � �=1 � �=1 � ∑ � � 2 � �=1 − 1 � �∑ � � � �=1 � 2 2.10

2.3 Rataan Kuadrat Sisa Mean Square Error