2.1.2 Pengertian Kinerja
Secara etimologi, kinerja berasal dari kata prestasi kerja performance. Sebagaimana dikemukakan oleh Mangkunegara 2005:67 bahwa istilah kinerja
berasal dari kata job performance atau actual performance prestasi kerja atau prestasi sesungguhnya yang dicapai seseorang yaitu hasil kerja secara kualitas
dan kuantitas yang dicapai oleh seorang pegawai dalam melaksanakan tugasnya
sesuai dengan tanggung jawab yang diberikan kepadanya.
Menurut Notoatmodjo bahwa kinerja tergantung pada kemampuan pembawaan ability, kemampuan yang dapat dikembangkan capacity, bantuan
untuk terwujudnya performance help, insentif materi maupun nonmateri incentive, lingkungan environment, dan evaluasi evaluation. Kinerja
dipengaruhi oleh kualitas fisik individu ketrampilan dan kemampuan, pendidikan dan keserasian, lingkungan termasuk insentif dan noninsentif dan teknologi.
Definisi kinerja menurut A.A. Anwar Prabu Mangkunegara dalam bukunya manajemen sumber daya perusahaan adalah :
“Kinerja Karyawan prestasi kerja adalah hasil kerja secara kualitas dan kuantitas yang dicapai oleh seorang karyawan dalam melaksanakan
tugasnya sesuai
dengan tanggung
jawab yang
diberikan kepadanya”Mangkunegara, 2000:67.
Berdasarkan definisi di atas maka disimpulkan bahwa kinerja Sumber
Daya Manusia adalah prestasi kerja atau hasil kerja baik kaulitas maupun kuantitas yang dicapai Sumber Daya Manusia persatuan periode waktu dalam
melaksanakan tugas kerjanya sesuai dengan tanggung jawab yang diberikan kepadanya.
Menurut A. A. Prabu Mangkunegara dalam bukunya Evaluasi Kinerja SDM
2005:20 manajemen
kinerja merupakan
proses perencanaa,
pengorganisasian, pelaksanaan, dan pengendalian terhadap pencapaian kinerja dan dikomunikasikan secara terus menerus oleh pimpinan kepada karyawan, antara
karyawan dengan atasannya langsung. Selanjutnya A. A. Prabu Mangkunegara mengemukakan tujuan dari pelaksanaan manajemen kinerja, bagi para pimpinan
dan manajer adalah : a.
Mengurangi keterlibatan dalam semua hal; b.
Menghemat waktu, karena para pegawai dapat mengambil berbagai keputusan sendiri dengan memastikan bahwa mereka memiliki
pengetahuan serta pemahaman yang diperlukan untuk mengambil keputusan yang benar
c. Adanya kesatuan pendapat dan menguarangi kesalahpahaman diantara
pegawai tentang siapa yang mengerjakan dan siapa yang bertanggungjawab;
d. Mnegurangi frekuensi situasi dimana atasan tidak memiliki informasi
pada saat dibutuhkan; e.
Pegawai mampu memperbaiki kesalahannya dan mengidentifikasikan sebab-sebab terjadinya kesalahan atau inefesiensi.
Adapun tujuan pelaksanaan manajemen kinerja bagi para pegawai adalah : a.
Membantu para pegawai untuk mengerti apa yang seharusnya mereka kerjakan dan mengapa hal tersebut harus dikerjakan serta memberikan
kewenangan dalam mengambil keputusan;
b. Membarikan kesempatan bagi para pegawai untuk mengembangkan
keahlian dan kemampuan baru; c.
Mengenali rintangan-rintangan peningkatan kinerja dan kebutuhan sumber daya yang memadai;
d. Pegawai memperoleh pemahaman yang lebih baik mengenai
pekerjaan dan tanggungjawa kerja mereka. Mangkunegara, 2005:20
Berdasarkan definisi dan tujuan-tujuan yang dikemukakan oleh Mangkunegara, maka manajemen kinerja adalah suatu proses perencanaan dan
pengendalian kerja para aparatur dalam melaksanakan pekerjaannya, dalam tujuan Mangkunegara berbicara tentang bagaimana adanya pehaman antara pimpinan
dan bawahan dalam menyelesaikan, mengambil keputusan dan mendapatkan pemahaman yang baik tentang pekerjaan dan tanggung jawab.
2.1.3 Pengertian Evaluasi Kinerja