Lembaga Ketahanan Masyarakat Desa LKMD Lembaga Kelompok Sosial Kemasyarakatan

Lembaga pemerintahan yang bertanggung jawab dalam pengelolaan ekosistem mangrove percut adalah Dinas Kehutanan Kabupaten Deli Serdang. Hasil wawancara menunjukkan bahwa tingkat keterlibatan pemerintah daerah khususnya Pemerintah Kabupaten Deli Serdang dalam hal ini Dinas Kehutanan sangat rendah. Belum optimalnya penyelengaraan pengelolaan kehutanan khususnya mangrove berdasarkan Rencana Strategis Dinas Kehutanan Kabupaten Deli Serdang Tahun 2007 – 2010, disebabkan oleh beberapa hal antara lain: - luasnya kerusakan hutan - kurangnya dana - sistem pengawasan dan penegakan hukum yang lemah - kurangnya sarana dan prasarana Adapun belum optimalnya penyelenggaraan pengelolaan ekosistem mangrove Percut Sei Tuan ditunjukkan dengan persentase kegiatan pengelolaan ekosistem mangrove oleh pemerintah yang masih rendah. Penyuluhan, pendidikan dan pelatihan yang dilakukan masih kurang dirasakan oleh masyarakat. Begitu juga dengan kegiatan rehabilitasi penanaman pohon mangrove yang sangat jarang dilakukan oleh pemerintah. Namun walaupun ada, kegiatan hanya disentralkan pada satu daerah dan tidak merata seperti rehabilitasi hutan mangrove percut dengan luas wilayah penanaman 100 ha bertempat dan program tambak berbasis ekologi mangrove silvofisheries dengan pola empang parit di Desa Tanjung Rejo, sehingga banyak masyarakat yang tidak mengetahui adanya kegiatan pengelolaan yang dilakukan oleh pemerintah. Dalam hal ini, informasi, sosialiasi, pendidikan dan pelatihan serta kemerataan program-program pengelolaan mangrove mutlak diperlukan untuk meningkatkan kepedulian masyarakat dan pemahaman terhadap arti penting mangrove bagi hidup dan kehidupan mereka.

2. Lembaga Ketahanan Masyarakat Desa LKMD

Lembaga Ketahanan Masyarakat Desa LKMD adalah merupakan lembaga masyarakat sebagaimana dimaksud dalam Keputusan Presiden Nomor 28 Tahun 1980 Jo Keputusan Menteri Dalam Negeri No. 27 Tahun 1984. Tugas LKMD berdasarkan Keputusan Menteri tersebut adalah membantu Kepala DesaKelurahan di bidang perencanaan pembangunan, menggerakkan partisipasi masyarakat secara aktif dan positif untuk melaksanakan pembangunan secara terpadu. Dalam pelaksanaan tugasnya tersebut, LKMD mempunyai fungsi sebagai wadah partisipasi masyarakat dalam kegiatan pembangunan, baik pada perencanaan maupun pelaksanaan. Dari hasil penelitian menunjukkan bahwa di desa-desa studi telah terbentuk LKMD beserta organisasinya. Namun demikian, keberadaan LKMD ini belum berfungsi sebagaimana mestinya. Sehingga kebijaksanaan pembangunan di desa-desa studi masih didominasi oleh kalangan elite desa. Belum atau tidak berfungsinya LKMD sebagai wadah partisipasi masyarakat dikarenakan oleh faktor rendahnya tingkat pendidikan dan rendahnya respon masyarakat terhadap informasi yang berkembang.

3. Lembaga Kelompok Sosial Kemasyarakatan

Pengelolaan wilayah pesisir khususnya ekosistem mangrove tidak dapat dilakukan secara individual, tetapi dilakukan secara bersama-sama oleh berbagai pihak yang berkepentingan terhadap ekosistem ini. Keberhasilan akan dirasakan bila perencanaan dan pelaksanaan melibatkan masyarakat secara keseluruhan. Untuk itu diperlukan suatu wadahkelompok masyarakat atau diluar masyarakat LSM yang berfungsi sebagai penampung aspirasi masyarakat. Lembagakelompok sosial kemasyarakatan adalah lembaga informal yang tumbuh dan berkembang dalam suatu masyarakat. Lembaga ini biasanya terdiri dari tokoh atau pemuka masyarakat dan generasi muda. Lembaga kemasyarakatan yang berkembang di wilayah studi berupa Kelompok Nelayan, Kelompok Tani, Kelompok Pengajian, Organisasi Kepemudaan dalam pelestarian ekosistem mangrove yaitu Gerakan Pemuda- pemudi Peduli Pantai Percut GP4 dan Kelompok Swadaya Remaja Mesjid Paluh KSRMP yang merupakan kelompok binaan Yayasan AKASIA Indonesia. Selain itu terdapat Koperasi Mitra Mina Sejahtera dengan kelompok Bakau Tambak Mandiri, Kelompok Tani Empang Parit Nila Jaya dan Paluh Kuba yang merupakan kelompok binaan Dinas Kehutanan Kabupaten Deli Serdang. Berdasarkan hasil penelitian menunjukkan bahwa peran lembaga masyarakat untuk saat ini sangat baik dan efektif dalam mengembangkan peran serta masyarakat dalam pengelolaan ekosistem mangrove percut. Sasaran utama dari lembaga-lembaga ini adalah menyadarkan sekelompok masyarakat yang menjadi anggota kelompok akan arti penting keberadaan ekosistem mangrove bagi kehidupan masyarakat sekitar mangrove. Adapun kegiatan yang telah dilakukan antara lain yaitu pembibitan, penanaman mangrove, pelatihan dan pendidikan tentang mangrove yang difasilitasi oleh LSM lokal.

4. Lembaga Swadaya Masyarakat LSM