Kelembagaan Pengelolaan Ekosistem Mangrove Kecamatan Percut Sei Tuan
Kelembagaan merupakan salah satu komponen penting dalam rangka pengelolaan ekosistem mangrove secara lestari dan berkelanjutan. Kelembagaan
yang dikaji adalah meliputi kelembagaan pengelolaan ekosistem mangrove percut baik pusat maupun daerah, kelembagaan masyarakat dan lembaga sosial lain yang
menaruh perhatian terhadap kelestarian ekosistem mangrove di Percut Sei Tuan. Institusilembaga adalah lembaga-lembaga baik lembaga formal maupun non
formal, baik di pusat maupun di daerah yang memperoleh mandat dari hukum untuk memanfaatkan dan atau mengelola sumberdaya ekosistem mangrove.
Keterpaduan dalam hal ini mensyaratkan bahwa setiap lembaga menyadari batas- batas mandatnya dan memahami kebijaksanaan dan peraturan-peraturan dari
lembaga terkait lainnya. Persyaratan keterpaduan ini akan memudahkan masing- masing lembaga melihat hal-hal apa saja yang dapat dan tidak dapat dipadukan.
Dengan demikian benturan kepentingan antar lembaga dapat dihindarkan, diperkecil, diselesaikan, bahkan dihilangkan.
Adapun instansilembaga yang memegang peranan penting guna menggerakkan peran serta masyarakat dalam pengelolaan ekosistem mangrove
percut, antara lain yaitu:
1. Lembaga Pemerintahan
Keterlibatan pemerintah dalam pengelolaan ekosistem mangrove di Percut Sei Tuan mutlak diperlukan. Pemerintah sebagai pihak stakeholder pengambil
kebijakan memiliki peranan penting untuk menentukan arahan kebijakan dalam pengelolaan suatu kawasan. Keterlibatan pemerintah dalam hal ini
berarti frekuensi dan aktivitas kegiatan yang dilaksanakan oleh pemerintah, baik penyuluhan, penanaman maupun pemeliharaanpengawasan mangrove.
Namun demikian, tugas pemerintah sebaiknya hanya memberikan pengarahan secara umum dalam pemanfaatan hutan mangrove secara berkelanjutan. Sebab
tanpa arahan yang jelas nantinya akan terjadi konflik kepentingan dalam pengelolaan dalam jangka panjang. Tetapi dalam hal pelaksanaan dan
penyusunan kegiatan program harus diserahkan ke masyarakat sehingga muncul persepsi masyarakat bahwa mereka bukan sebagai objek
pembangunan tetapi sebagai subjek pelaku pembangunan.
Lembaga pemerintahan yang bertanggung jawab dalam pengelolaan ekosistem mangrove percut adalah Dinas Kehutanan Kabupaten Deli Serdang.
Hasil wawancara menunjukkan bahwa tingkat keterlibatan pemerintah daerah khususnya Pemerintah Kabupaten Deli Serdang dalam hal ini Dinas
Kehutanan sangat rendah. Belum optimalnya penyelengaraan pengelolaan kehutanan khususnya mangrove berdasarkan Rencana Strategis Dinas
Kehutanan Kabupaten Deli Serdang Tahun 2007 – 2010, disebabkan oleh beberapa hal antara lain:
- luasnya kerusakan hutan
- kurangnya dana
- sistem pengawasan dan penegakan hukum yang lemah
- kurangnya sarana dan prasarana
Adapun belum optimalnya penyelenggaraan pengelolaan ekosistem mangrove Percut Sei Tuan ditunjukkan dengan persentase kegiatan pengelolaan
ekosistem mangrove oleh pemerintah yang masih rendah. Penyuluhan, pendidikan dan pelatihan yang dilakukan masih kurang dirasakan oleh
masyarakat. Begitu juga dengan kegiatan rehabilitasi penanaman pohon mangrove yang sangat jarang dilakukan oleh pemerintah. Namun walaupun
ada, kegiatan hanya disentralkan pada satu daerah dan tidak merata seperti rehabilitasi hutan mangrove percut dengan luas wilayah penanaman 100 ha
bertempat dan program tambak berbasis ekologi mangrove silvofisheries dengan pola empang parit di Desa Tanjung Rejo, sehingga banyak
masyarakat yang tidak mengetahui adanya kegiatan pengelolaan yang dilakukan oleh pemerintah. Dalam hal ini, informasi, sosialiasi, pendidikan
dan pelatihan serta kemerataan program-program pengelolaan mangrove mutlak diperlukan untuk meningkatkan kepedulian masyarakat dan
pemahaman terhadap arti penting mangrove bagi hidup dan kehidupan mereka.
2. Lembaga Ketahanan Masyarakat Desa LKMD