Ruang Lingkup Penelitian ini dilakukan pada rumahtangga pertanian sayuran, yaitu komoditas

penelitian-penelitian tersebut cenderung membatasi kajiannya pada aspek tertentu dari erosi dan degradasi tanah. Sebagai contoh, penelitian oleh Sinukaban et al. 1994, Suganda et al. 1997 dan Kurnia et al. 1997 lebih memfokuskan penelitiannya pada aspek bio-fisik tanah dari konservasi, Pagiola 1999, Pedro et al. 1997, dan Sanim dan Siregar 2002 meninjau konservasi tanah dari aspek sosial dan finansial, sementara Hwang et al. 1994 meninjau konservasi tanah dari aspek biaya konservasi tanah dan kelembagaan. Penelitian adopsi sistem pertanian konservasi ini meninjau dari sudut pandang petani private – sesuai dengan arahan permasalahan penelitian mengapa petani banyak yang tidak mengadopsi sistem pertanian konservasi padahal sistem pertanian konservasi bagus – namun sudut pandang petaniprivate ini mempunyai implikasi yang bersifat atau berlaku bagi banyak petani atau orang lain dengan demikian dapat mengetahui perilaku petani sehingga dapat mengetahui atau memformulasikan kebijakan publik yang tepat. Penelitian adopsi sistem pertanian konservasi ini menggunakan pendekatan multiaspek untuk menjawab mengapa dan faktor-faktor apa saja yang terkait dengan adopsi konservasi oleh petani. Dalam penelitian ini berbagai parameter biofisik dimanfaatkan untuk menduga pengaruh adopsi sistem pertanian konservasi terhadap produksi dalam jangka panjang. Di samping itu, dalam penelitian model adopsi konservasi tidak saja menggunakan variabel-variabel sosial ekonomi, tetapi juga memasukkan aspek kelembagaan dan aspek fisik kecuraman lereng lahan petani. Pada penelitian ini setiap sampel lahan milik petani diukur kemiringan lerengnya dan data kemiringan lereng tadi masuk ke dalam pendugaan model. Dari berbagi literatur yang diperoleh, variabel lereng belum dimasukkan sebagai faktor yang mempengaruhi adopsi sistem pertanian konservasi. Kebaruan penelitian ini terletak pada permasalahan yang sederhana namun memiliki implikasi yang luas dari sisi kebijakan dan memperkuat landasan teori yang ada dalam konservasi bahwa konservasi memiliki manfaat nyata dalam jangka panjang.