Studi Identifikasi Faktor Penentu Keputusan Nasabah Dalam Memilih Jasa Perbankan Di Kota Tarutung

(1)

UNIVERSITAS SUMATERA UTARA FAKULTAS EKONOMI

MEDAN

STUDI IDENTIFIKASI FAKTOR PENENTU KEPUTUSAN NASABAH DALAM MEMILIH JASA PERBANKAN DI KOTA TARUTUNG

SKRIPSI

Diajukan Oleh : LESTARI SITUMEANG

080523027

Ekonomi Pembangunan

Guna Memenuhi Salah Satu Syarat

Untuk Memperoleh Gelar Sarjana Ekonomi

Medan

2011


(2)

UNIVERSITAS SUMATERA UTARA FAKULTAS EKONOMI

MEDAN

PENANGGUNG JAWAB SKRIPSI

Nama : Lestari Situmeang Nim : 080523027

Departemen : Ekonomi Pembangunan Konsentrasi : Perbankan

Judul skripsi : Studi Identifikasi Faktor Penentu Keputusan Nasabah Dalam Memilih Jasa Perbankan Di Kota Tarutung.

Tanggal : ……….

Pembimbing,

(

NIP.19750920 200501 1002 Paidi Hidayat, SE, MSi)


(3)

UNIVERSITAS SUMATERA UTARA FAKULTAS EKONOMI

MEDAN

Hari :

BERITA ACARA UJIAN

Tanggal :

Nama : Lestari Situmeang NIM : 080523027

Departemen : Ekonomi Pembangunan Konsentrasi : Perbankan

Judul Skripsi : Studi Identifikasi Faktor Penentu Keputusan Nasabah Dalam Memilih Jasa Perbankan Di Kota Tarutung

PANITIA UJIAN/ TIM PENGUJI

Ketua Program Studi S1, Pembimbing Skripsi,

(Irsyad Lubis, SE,M.Soc.Sc.PhD)

NIP.19710503 200312 1003 NIP.19750920 200501 1002 (Paidi Hidayat, SE, MSi)

Penguji I, Penguji II,

(Wahyu Ario Pratomo, SE, M.Ec)

NIP.19730408 199802 1001 NIP. 19750909 200801 1012 Syarif Fauzie, SE, AK, MAK


(4)

UNIVERSITAS SUMATERA UTARA FAKULTAS EKONOMI

MEDAN

PERSETUJUAN ADMINISTRASI AKADEMIK

Nama : Lestari Situmeang Nim : 080523027

Departemen : Ekonomi Pembangunan Konsentrasi : Perbankan

Judul skripsi : Studi Identifikasi Faktor Penentu Keputusan Nasabah Dalam Memilih Jasa Perbankan Di Kota Tarutung.

Tanggal: ………. Ketua Program Studi S1,

NIP.197105032003121003

(Irsyad Lubis, SE,M.Soc.Sc.PhD)

Tanggal: ………. Dekan Fakultas Ekonomi,

(Drs. Jhon Tafbu Ritonga, M.Ec) NIP.195508101983031004


(5)

ABSTRAK

Studi Identifikasi Faktor Penentu Keputusan Nasabah Dalam Memilih Jasa perbankan di Kota Tarutung merupakan penelitian yang bertujuan untuk mengetahui faktor atau motivasi apakah yang paling menentukan dan mempengaruhi keputusan nasabah pemilik rekening tabungan untuk memilih salah satu jasa perbankan di kota Tarutung, dan juga untuk mengetahui bagaimana tanggapan dan penilaian nasabah terhadap jasa bank yang mereka pilih. Variabel yang diteliti dalam penelitian ini adalah variabel-variabel yang berhubungan dengan faktor pelayanan, faktor lokasi, faktor produk dan faktor promosi dari bank. Jumlah sampel dalam penelitian ini sebanyak 100 responden. Data yang digunakan dalam penelitian ini adalah data primer dan data sekunder, dengan menggunakan kuisioner sebagai instrument penelitian.

Data primer dalam penelitian ini diolah dengan menggunakan program SPSS versi 18.0. Selanjutnya penelitian ini dianalisis menggunakan metode analisis deskriptif dengan melakukan penyajian hasil informasi dari responden nasabah perbankan di kota Tarutung.

Hasil dari penelitian ini adalah bahwa faktor yang paling menentukan keputusan nasabah membuka rekening dan menabung di bank di kota Tarutung adalah faktor pelayanan dari pihak atau karyawan/I bank yang ramah dan memuaskan kepada nasabah. Penilaian dan tanggapan terhadap promosi bank dan keterbukaan informasi dari bank yang dirasakan masih kurang dan perlu diperhatikan. Begitu juga dengan pengenalan dan pengetahuan nasabah akan produk/jasa yang ditawarkan oleh bank masih kurang sekali dirasakan oleh nasabah responden.


(6)

KATA PENGANTAR

Puji dan Syukur penulis panjatkan kepada Tuhan Yang Maha Esa atas Kasih Setia_Nya, rahmat dan karunia_Nya sehingga penulis dapat menyelesaikan skripsi ini.

Adapun judul dari skripsi ini adalah Studi Identifikasi terhadap Faktor Penentu Keputusan Nasabah dalam Memilih Jasa perbankan di Kota Tarutung yang merupakan syarat untuk dapat memperoleh gelar Sarjana di Fakultas Ekonomi Universitas Sumatera Utara.

Dalam penyelesaian skripsi ini penulis banyak memperoleh bantuan, dorongan serta bimbingan dari berbagai pihak. Dalam kesempatan ini penulis menyampaikan ucapan terimakasih yang tulus kepada:

1. Bapak Drs. Jhon Tafbu Ritonga, M.Ec selaku Dekan Fakultas Ekonomi Universitas Sumatera Utara.

2. Bapak Wahyu Ario Pratomo, SE, M.Ec selaku Ketua dan Bapak Drs. Syahrir Hakim Nasution, M.Si selaku Sekretaris Departemen Ekonomi Pembangunan Fakultas Ekonomi Universitas Sumatera Utara.

3. Bapak Irsyad Lubis, SE., M.Soc.Sc., PhD selaku Ketua Program Studi S1 Ekonomi Pembangunan Universitas Sumatera Utara.

4. Bapak Paidi Hidayat, SE, MSi selaku Dosen Penasehat Akademik dan sekaligus sebagai Dosen Pembimbing yang telah banyak memberikan masukan, bimbingan, pengarahan dan bersedia meluangkan waktu kepada penulis selama masa perkuliahan dan dalam penulisan skripsi ini.

5. Bapak Wahyu Ario Pratomo, SE, M.Ec selaku Dosen Penguji I yang telah memberikan bimbingan, saran dan kritik demi kesempurnaan skripsi ini.


(7)

6. Bapak Syarif Fauzie, SE, AK, MAK selaku Dosen Penguji II yang telah memberikan bimbingan, saran dan kritik demi kesempurnaan skripsi ini. 7. Segenap Dosen dan Pegawai di Fakultas Ekonomi Universitas Sumatera

Utara, khususnya Departemen Ekonomi Pembangunan.

8. Seluruh Responden nasabah perbankan di Kota Tarutung dan semua pihak yang telah membantu dan bersedia meluangkan waktu untuk memberikan informasi bagi penulis guna melengkapi penulisan skripsi ini.

9. Ayahanda dan Ibunda tercinta, yang senantiasa penuh kasih sayang, doa, perhatian, semangat dan motivasi kepada penulis selama masa perkuliahan.

10.Keluargaku tercinta (Abang, kakak dan adik-adikku) trimakasih untuk doa-doa dan semangat dari kalian selama ini

11.Sahabat-sahabatku, Kelompok kecil Shalom dan adik-adik PA ku terkasih ( KK.PTL & KK.LOG), trimakasih buat doa dan kehangatan kasih dari kalian semua.

Penulis menyadari dalam penyusunan skripsi ini masih kurang sempurna.Oleh sebab itu, penulis mohon maaf atas semua kekurangan dalam dalam skripsi ini dan menerima dengan senang hati segala bentuk kritik maupun saran yang membangun demi kesempurnaan skripsi ini. Akhir kata penulis berharap semoga skripsi ini bermanfaat bagi kita semua.

Medan, Juni 2011 Penulis

Lestari Situmeang NIM: 080523027


(8)

DAFTAR ISI

ABSTRAK ... i

KATA PENGANTAR ... ii

DAFTAR ISI ... iv

DAFTAR TABEL ... vi

DAFTAR GAMBAR ... vii

DAFTAR LAMPIRAN ... viii

BAB I. PENDAHULUAN ... 1

1.1.Latar Belakang ... 1

1.2.Rumusan Masalah ... 6

1.3.Tujuan Penelitian ... 6

1.4.Manfaat Penelitian ... 7

BAB II TINJAUAN PUSTAKA ... 9

2.1. Pengertian Bank ... 9

2.2. Jenis-jenis Bank ... 9

2.3. Fungsi dan Peranan Bank... 12

2.3.1. Fungsi Bank ... 12

2.3.2. Peranan Bank ... 13

2.4.Tujuan Pemasaran Bank ... 14

2.5.Identifikasi Nasabah dan Perilaku Konsumen ... 15

2.5.1. Identifikasi Nasabah ... 15

2.5.2. Perilaku Konsumen ... 17

2.6.Proses Pengambilan Keputusan Pembelian ... 19

2.7Penelitian Terdahulu ... 22

2.8 Kerangka Pemikiran ... 23

BAB III METODE PENELITIAN………. 24

3.1. Lokasi Penelitian ... 24

3.2 Jenis dan Sumber Data ... 24

3.3. Populsi dan Sampel ... 25


(9)

3.4.Teknik Pengumpulan Data dan Skala Pengukuran ... 26

3.5 Metode Analisis Data ... 27

3.5.1. Analisis Instrumen Penelitian ... 27

3.5.2. Analisis Deskriptif ... 29

3.6.Definisi Operasional ... 29

BAB IV ANALISIS DATA DAN PEMBAHASAN... 32

4.1. Gambaran Umum Daerah Penelitian ... 32

4.2. Uji Validitas dan Uji Reliabilitas ... 32

4.2.1 Uji Validitas ... 32

4.2.2 Uji Reliabilitas ... 32

4.3. Analisis Deskriptif Faktor Penentu Keputusan Nasabah Dalam Memilih Jasa Perbankan Di Kota Tarutung ... 37

4.3.1 Deskriptif Responden ... 37

4.3.2 Deskriptif Variabel Faktor Penentu Keputusan Nasabah ... 45

4.3.3 Deskriptif Faktor Penentu Keputusan Nasabah ... 50

BAB V KESIMPULAN DAN SARAN ... 53

5.1 Kesimpulan ... 53

5.2 Saran ... 54 DAFTAR PUSTAKA


(10)

DAFTAR TABEL

Tabel 3.1 : Identifikas Operasional Variabel ... 30

Tabel 4.1 : Uji Validitas Tiap Pertanyaan ... 34

Tabel 4.2 : Uji Reliabilitas Tiap Pertanyaan ... 36

Tabel 4.3 : Karakteristik Responden Berdasarkan Jenis Kelamin ... 37

Tabel 4.4 : Karakteristik Responden Berdasarkan Usia ... 38

Tabel 4.5 : Karakteristik Responden Berdasarkan Tingkat Pendidikan ... 39

Tabel 4.6 : Karakteristik Responden Berdasarkan Pekerjaan ... 40

Tabel 4.7 : Karakteristik Responden Berdasarkan Penghasilan ... 41

Tabel 4.8 : KarakteristikResponden Berdasarkan Lamanya Menjadi Nasabah ... 42

Tabel 4.9 : Karakteristik Bank Yang dipilih Responden ... 43

Tabel 4.10 : Jasa Bank Yang dipilih Responden Berdasarkan Jenis Kelamin ... 44

Tabel 4.11 : Jasa Bank Yang dipilih Responden Berdasarkan Jenis Pekerjaan ... 44

Tabel 4.12 : Deskrispsi Variabel Berdasarkan Faktor Pelayanan Dari Bank ... 45

Tabel 4.13 : Deskrispsi variabel berdasarkan faktor Lokasi Bank di kota Tarutung ... 46

Tabel 4.14 : Deskrispsi variabel berdasarkan faktor Produk Bank di kota Tarutung ... 48

Tabel 4.15 : Deskrispsi variabel berdasarkan faktor Promosi Bank Di kota Tarutung ... 51

Tabel 4.16 : Faktor Penentu Keputusan Nasabah Memilih Bank ... 51

Tabel 4.17 : Crosstabulation Faktor Penentu Keputusan Nasabah Memilih Bank ... 52


(11)

DAFTAR GAMBAR

Gambar 2.1 : Tahap-tahap Dalam Keputusan Membeli ………19 Gambar 2.2 : Kerangka Penelitian ………23


(12)

DAFTAR LAMPIRAN

Lampiran 1 : Kuisioner Penelitian

Lampiran 2 : Tabulasi Penilaian Responden Terhadap Variabel Yang Mempengaruhi Nasabah Pengolahan Data dengan Uji Reliabilitas Tiap Pertanyaan

Lampiran 3 : Olah Data dengan Uji Reliabilitas Tiap Pertanyaan Lampiran 4 : Distribusi Frekuensi Jenis Bank Pilihan Nasabah

Lampiran 5 : Olah Data Crosstabulation antara Jasa bank yang dipilih dengan Faktor Penentu Keputusan Nasabah memilih bank

Lampiran 6 : Olah Olah Data Crosstabulation antara Jenis kelamin dengan Faktor Penentu Keputusan Nasabah

Lampiran 7 : Olah Data Crosstabulation antara Jenis Pekerjaan dengan Faktor Penentu Keputusan Nasabah memilih Jasa Bank

Lampiran 8 : Olah Data Crosstabulation antara Jenis Pekerjaan dengan Jasa Bank Yang Dipilih

Lampiran 9 : Olah Data Crosstabulation antara Pendidikan terakhir dengan Jasa Bank Yang Dipilih

Lampiran 10 : Olah Data Crosstabulation antara Lama Menabung dengan Jasa Bank Yang Dipilih


(13)

ABSTRAK

Studi Identifikasi Faktor Penentu Keputusan Nasabah Dalam Memilih Jasa perbankan di Kota Tarutung merupakan penelitian yang bertujuan untuk mengetahui faktor atau motivasi apakah yang paling menentukan dan mempengaruhi keputusan nasabah pemilik rekening tabungan untuk memilih salah satu jasa perbankan di kota Tarutung, dan juga untuk mengetahui bagaimana tanggapan dan penilaian nasabah terhadap jasa bank yang mereka pilih. Variabel yang diteliti dalam penelitian ini adalah variabel-variabel yang berhubungan dengan faktor pelayanan, faktor lokasi, faktor produk dan faktor promosi dari bank. Jumlah sampel dalam penelitian ini sebanyak 100 responden. Data yang digunakan dalam penelitian ini adalah data primer dan data sekunder, dengan menggunakan kuisioner sebagai instrument penelitian.

Data primer dalam penelitian ini diolah dengan menggunakan program SPSS versi 18.0. Selanjutnya penelitian ini dianalisis menggunakan metode analisis deskriptif dengan melakukan penyajian hasil informasi dari responden nasabah perbankan di kota Tarutung.

Hasil dari penelitian ini adalah bahwa faktor yang paling menentukan keputusan nasabah membuka rekening dan menabung di bank di kota Tarutung adalah faktor pelayanan dari pihak atau karyawan/I bank yang ramah dan memuaskan kepada nasabah. Penilaian dan tanggapan terhadap promosi bank dan keterbukaan informasi dari bank yang dirasakan masih kurang dan perlu diperhatikan. Begitu juga dengan pengenalan dan pengetahuan nasabah akan produk/jasa yang ditawarkan oleh bank masih kurang sekali dirasakan oleh nasabah responden.


(14)

BAB 1

PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang

Sebuah negara yang memiliki lembaga keuangan yang kuat dan modern, berarti telah memiliki perubahan/kemajuan pola pikir tentang uang dan pengalokasiannya. Dimana hal ini sangat diperlukan untuk menopang perekonomian yang semakin modern. Fungsi dan peranan lembaga keuangan dalam perekonomian sangat dibutuhkan, pada tingkat ekonomi mikro kehadiran lembaga-lembaga keuangan akan meningkatkan kemampuan individu, khususnya rumah tangga dan perusahaan untuk mengoptimalkan diri dengan memanfaatkan sumber daya keuangan. Pada tingkat makro lembaga-lembaga keuangan merupakan sarana pemerintah dalam pelaksanaan kebijaksanaan ekonomi, khususnya kebijakan moneter. Tanpa adanya lembaga keuangan masyarakat sulit meresponi setiap kebijakan ekonomi yang ditempuh pemerintah, khususnya kebijakan moneter dimana kebijakan-kebijakan tersebut diputuskan untuk memperbaiki kesejahteraan, meningkatkan aktivitas dunia dan memperbaiki efesiensi perekonomian.

Sektor perbankan merupakan salah satu sektor ekonomi yang berperan aktif dalam pembangunan ekonomi yang diharapkan dapat meningkatkan peran serta dana masyarakat dalam pembiayaan pembangunan. Tujuan perbankan Indonesia dalam UU Perbankan No.10 Tahun 1998 pasal 4 menyatakan bahwa perbankan nasional bertujuan untuk menunjang pelaksanaan pembangunan nasional dalam rangka meningkatkan pemerataan pertumbuhan ekonomi dan stabilitas nasional kearah peningkatan kesejahteraan rakyat. Peran perbankan juga


(15)

rangka mewujudkan struktur perekonomian yang semakin berimbang karena perkembangan perbankan akan menunjukkan dinamika dalam kehidupan ekonomi.

Dalam perekonomian suatu negara tabungan dan investasi merupakan indikator yang dapat menentukan tingkat pertumbuhan ekonomi. Namun pada negara-negara sedang berkembang termasuk juga di Indonesia secara umum perkembangan perbankan dipengaruhi oleh beberapa faktor penting seperti rendahnya tingkat tabungan, baik itu tabungan-tabungan perseorangan maupun perusahaan yang merupakan salah satu sumber pokok keuangan bank. Disamping itu, “banking habit” juga masih rendah, masyarakat masih sangat kurang mempergunakan fasilitas bank yang ada, kepercayaan masyarakat terhadap perbankan serta manfaat-manfaatnya masih sangat kurang. Masyarakat lebih suka menyimpan uang serta melakukan pembayaran dalam bentuk uang tunai karena adanya kondisi bahwa kebanyakan lokasi kegiatan perbankan masih terpusat di kota-kota besar, tidak merata sampai kedesa-desa. Masih terbatasnya sektor modern dan belum berfungsinya secara efektif dan efisien institusi-institusi keuangan yang disebabkan oleh pola pikir masyarakat yang masih tradisional menyebabkan pengerahan dana dari masyarakat mengalami kesulitan.

Dengan latar belakang ditetapkannya Paket Kebijakan Oktober 1988 di Indonesia yang lebih dikenal dengan “PAKTO 88”, yang pokok-pokok kebijakannya berisi antara lain untuk mengerahkan dana dari masyarakat dengan cara memudahkan pembukaan kantor cabang baru, pendirian bank swasta baru, keleluasaan penyelenggaraan tabungan, dan perluasan kantor cabang bank maka semakin mudahlah bank didirikan dan semakin bervariasi juga bentuk-bentuk


(16)

tabungan yang ditawarkan oleh bank-bank yang sudah terbentuk baik swasta maupun pemerintah. Semenjak saat itu, tabungan nasional mulai meningkat drastis.

Di negara Indonesia Sektor perbankan merupakan salah satu lembaga keuangan yang paling berkembang. Namun tidak berarti semua kebutuhan jasa keuangan masyarakat telah terpenuhi dengan baik. Tantangan-tantangan yang dihadapi oleh perbankan dalam beberapa tahun belakangan ini adalah pemenuhan kebutuhan layanan perbankan yang masih kurang. Masih lemahnya pemenuhan kebutuhan masyarakat atas pelayanan perbankan ditandai dengan seringnya terdengar keluhan dari masyarakat mengenai kurangnya akses terhadap kredit dan tingginya suku bunga kredit serta masih banyaknya praktek penyediaan jasa keuangan informal, meningkatnya kompleksitas jasa dan produk keuangan sebagai akibat dari globalisasi sektor keuangan juga seharusnya memerlukan respon yang memadai dari berbagai pihak yang terkait. Sejalan dengan perubahan sosial dan politik pada masyarakat, hal ini semakin penting mengingat masyarakat pengguna jasa keuangan khususnya perbankan semakin menuntut kualitas pelayanan dan akses perbankan yang semakin tinggi dan berkualitas. Kualitas pelayanan tidak hanya menyangkut manfaat ekonomi dari pelayanan jasa keuangan tetapi juga antisipasi terhadap efek samping dari peningkatan peran jasa perbankan seperti kejahatan dan penipuan.

Dengan melihat pada tujuan dari perbankan nasional yang diarahkan kepada pertumbuhan ekonomi dan peningkatan kesejahteraan rakyat maka peranan sektor perbankan juga harus mampu memasuki dan memajukan perekonomian daerah dan kesejahteraan masyarakat didaerah. Dengan kata lain,


(17)

bagaimana sektor perbankan bisa hadir dan menghadapi daerah-daerah otonomi seperti sekarang ini. Seperti telah disinggung di atas bahwa kebanyakan lokasi perbankan penyebarannya tidak merata disetiap wilayah, manajemen operasional yang lemah, kemampuan SDM yang terbatas, kecilnya jumlah asset dan modal perbankan dan masih banyak hal lainnya yang merupakan tantangan bagi perbankan nasional dalam era otonomi daerah dan globalisasi ekonomi untuk maju dan berkembang. Maka hal yang penting diperhatikan para pelaku sektor perbankan adalah mengenai kendala, rintangan, dan peluang yang akan dan harus dihadapi sektor perbankan Indonesia umumnya dan di daerah khususnya.

Pada era informasi dan globalisasi peranan pemerintah maupun pihak swasta diharapkan semakin nyata dalam meningkatkan pertumbuhan ekonomi daerah di berbagai sektor/bidang sehingga pendapatan masyarakat semakin meningkat. Keberadaan bank secara umum memiliki fungsi strategis sebagai lembaga intermediasi dan memberikan jasa dalam lalu lintas pembayaran. Karakteristik dan tipe bank dapat mempengaruhi perilaku calon nasabah dalam menentukan keputusan mereka terhadap pemilihan jasa perbankan. Dari sisi perbankan berbagai pendekatan selalu dilakukan untuk mendapatkan simpati masyarakat melalui jasa perbankan yang berbasis pada teknologi tinggi maupun sumber daya manusia yang terampil. Persaingan untuk memberikan kepuasan dalam hal pelayanan bagi nasabah telah menempatkan nasabah konsumen sebagai pengambil keputusan. Produk jasa yang ditawarkan memberikan kesempatan pada masyarakat untuk menentukan pilihan sesuai dengan kebutuhan.

Otonomi daerah memberi kesempatan bagi daerah mengembangkan potensi, kreativitas, swakarsa dan prakarsa masyarakat dan adanya kebijaksanaan


(18)

Pemerintah untuk mengembangkan ekonomi kerakyatan. Kecamatan Tarutung adalah kecamatan yang paling banyak jumlah desanya/kelurahannya (24 desa dan 7 kelurahan) di Kabupaten Tapanuli Utara. Untuk melayani jasa perbankan di Kabupaten Tapanuli Utara terdapat beberapa bank milik Pemerintah maupun Swasta yang telah membuka cabangnya di daerah ini. Bank dimaksud antara lain: PT. Bank Rakyat Indonesia (Persero) Cabang Tarutung, PT. Bank Sumut (Persero) Cabang Tarutung dan PT. Bank Negara Indonesia (Persero) Cabang Pembantu Tarutung. Selain itu terdapat 6 BRI Unit dan 2 unit Bank Perkreditan Rakyat (BPR) yang tersebar di beberapa kecamatan.

Kota Tarutung sebagai pusat atau ibukota dari kabupaten Tapanuli Utara banyak menempatkan kegiatan ekonomi dan kegiatan pemerintahan, sektor perdagangan dan pengusaha-pengusaha swasta melakukan kegiatan usahanya yang berpusat di Tarutung. Sehingga memungkinkan tingkat aktifitas dan mata pencaharian serta Struktur masyarakatnya lebih bervariasi dibandingkan kecamatan-kecamatan lainnya. Sebagaimana telah dikemukakan di awal bahwa sebuah negara yang memiliki lembaga keuangan yang kuat dicerminkan oleh bagaimana pola pikir dari masyarakatnya untuk mengelola dan mengalokasikan dana yang mereka miliki dengan menggunakan jasa perbankan sehingga masyarakat juga ikut dalam menopang perekonomian dan ikut meresponi kebijakan-kebijakan pemerintah dalam memajukan kesejahteraan masyarakat serta memajukan perekonomian daerah dan nasional.

Dilatar belakangi oleh penjelasan-penjelasan diatas maka penelitian yang berhubungan dengan pemasaran jasa perbankan dan tanggapan masyarakat terhadap kehadiran dunia perbankan apalagi didaerah-daerah yang masih


(19)

tergolong kecil dan sedang berkembang sangat perlu dilakukan yang selanjutnya penelitian ini lebih memfokuskan dan membahas tentang faktor-faktor apa yang mempengaruhi/memotivasi masyarakat untuk menentukan keputusan mereka dalam memilih menggunakan jasa perbankan di kota Tarutung. Sehingga penulis tertarik untuk melakukan penelitan di kota Tarutung dengan judul “Studi Identifikasi Faktor Penentu Keputusan Nasabah pemilik rekening tabungan dalam Memilih Jasa Perbankan di Kota Tarutung.

1.2. Rumusan Masalah

Berdasarkan latar belakang masalah penelitian yang telah diuraikan diatas, maka perumusan masalah yang penulis simpulkan untuk dijadikan sebagai bahan kajian dalam penelitian ini adalah:

1. Faktor/motivasi apakah yang paling menentukan dan mempengaruhi keputusan nasabah (pemilik rekening tabungan) di kota Tarutung untuk memilih jasa perbankan di kota Tarutung

2. Bagaimanakah tanggapan dan penilaian nasabah terhadap jasa perbankan yang ada di kota Tarutung

1.3. Tujuan Penelitian

Adapun tujuan penelitian ini adalah:

1. Untuk meneliti dan mengetahui faktor/motivasi apakah yang paling menentukan dan mempengaruhi keputusan nasabah (pemilik rekening tabungan) di kota Tarutung untuk memilih jasa perbankan di kota Tarutung


(20)

2. Untuk mengetahui bagaimanakah tanggapan dan penilaian nasabah terhadap jasa perbankan yang ada di kota Tarutung

1.4. Manfaat Penelitian

Hasil penelitian ini diharapkan dapat memberikan manfaat bagi berbagai pihak antara lain:

1. Bagi penulis, semoga dengan adanya penelitian ini akan dapat menambah wawasan bagi peneliti baik tentang perbankan secara umum maupun perkembangan perbankan didaerah secara khususnya

2. Bagi pihak akademisi penelitian ini diharapkan mampu memberikan saran/informasi yang berguna bagi penelitian-penelitian berikutnya

3. Bagi masyarakat umum, penelitian ini diharapkan mampu memberikan suatu tambahan wawasan ataupun pengetahuan mengenai perbankan dan membuka pola berpikir yang baik tentang peran perbankan bagi perekonomian.

4. Bagi sektor perbankan atau dalam penelitian ini khususnya pihak pengelola bank yang beroperasional di kota Tarutung dapat memberikan informasi/masukan yang berguna untuk pengembangan dan perluasan jaringan perbankan di kota Tarutung.

5. Bagi pemerintah daerah setempat atau pemerintah kabupaten Tapanuli Utara diharapkan penelitian ini dapat membantu untuk mengetahui seberapa besar minat dan motivasi masyarakatnya untuk menggunakan jasa dan produk perbankan. Yang selanjutnya diharapkan membuat kebijakan-kebijakan untuk keperluan memajukan kesejahteraan rakyat.


(21)

BAB II

TINJAUAN PUSTAKA

2.1Pengertian Bank

Defenisi Bank menurut Undang-Undang Republik Indonesia No.10 Tahun 1998 tanggal 10 November Tahun 1998 tentang Perbankan, bank adalah Badan Usaha yang menghimpun dana dari masyarakat dalam bentuk simpanan dan menyalurkannya kepada masyarakat dalam bentuk kredit dan atau bentuk-bentuk lainnya dalam rangka meningkatkan taraf hidup rakyat banyak.

Di dalam bukunya, Mandala manurung (2004:118) menulis bahwa perbankan adalah lembaga keuangan yang paling besar sampai saat ini. Kelebihan perbankan yang utama dibandingkan dengan lembaga keuangan lainnya adalah diizinkannya mengumpulkan dana dari masyarakat dalam bentuk deposito. Posisi perbankan juga sangat strategis, karena merupakan lembaga keuangan yang paling utama yang diandalkan pemerintah dalam pelaksanaan kebijakan moneter.

2.2 Jenis-Jenis Bank

Pengelompokan lembaga perbankan di Indonesia diklasifikasikan berdasarkan fungsi, kepemilikan dan status.

1. Bank berdasarkan Fungsinya

Mandala manurung (2004:119), Berdasarkan UU No.14/1967, bank di Indonesia dikelompokkan menjadi :

a. Bank Umum


(22)

c. Bank Tabungan d. Bank Pasar e. Bank Desa f. Bank Lainnya

Dalam prakteknya pengelompokan bank ini kurang efektif, karena fungsi antara satu bank dengan bank lainnya seringkali tumpang tindih. Karena itu berdasarkan UU No.7 tahun 1992 tentang Perbankan, pengelompokan bank disederhanakan menjadi :

a. Bank Umum

Bank umum adalah bank yang melaksanakan kegiatan usaha secara konvensional dan atau berdasarkan prinsip syariah yang dalam kegiatannya memberikan jasa dalam lalu lintas pembayaran.

b. Bank Perkreditan Rakyat (BPR)

BPR adalah bank yang melaksanakan kegiatan usaha secara konvensional dan atau berdasarkan prinsip syariah yang dalam kegiatannya tidak memberikan jasadalam lalu lintas pembayaran.

2. Bank Berdasarkan Kepemilikannya

Dalam bukunya Faried Wijaya (1991) bank berdasarkan kepemilikannya adalah :

a. Bank Milik Pemerintah

Bank milik pemerintah adalah bank dimana akta pendiriannya maupun modalnya dimiliki oleh pemerintah, sehingga seluruh keuntungan bank dimiliki oleh pemerintah juga. Bank milik


(23)

pemerintah antara lain: Bank Negara Indonesia 46 (BNI 46), Bank Rakyat Indonesia (BRI), dan Bank Tabungan Negara (BTN).

b. Bank Swasta Nasional

Bank Swasta Nasional adalah bank yang seluruh atau sebagian besar modalnya dimiliki oleh swasta nasional serta akta pendiriannyapun didirikan oleh swasta, begitu pula pembagian keuntungannya juga diperuntukkan untuk swasta pula. Bank milik Swasta Nasional antara lain Bank Muamalat, Bank Central Asia (BCA), Bank Bumi Putera, Bank Danamon, Bank Lippo, Bank Niaga, dan Bank Internasional Indonesia (BII).

c. Bank Milik Asing

Bank milik asing adalah bank yang sekalipun beroperasi di Indonesia, tetapi sahamnya dimiliki oleh warga Negara lain. Bank milik asing antara lain: ABN MRO Bank, Citty Bank, Bank of Tokyo, dsb.

d. Bank Campuran

Bank campuran adalah bank yang sahamnya dimiliki oleh warga Negara Indonesia dan asing. Bank milik campuran antara lain: Sumitomo Niaga Bank, Bank Merincorp, Inter Pasific Bank, dsb. 3. Jenis bank dilihat dari statusnya

a. Bank Devisa

Bank devisa adalah bank yang diijinkan melakukan transaksi devisa. b. Bank Non Devisa

Bank non devisa adalah bank yang tidak diijinkan melakukan transaksi devisa.


(24)

2.3 Fungsi dan Peranan Bank 2.3.1 Fungsi Bank

Secara umum, fungsi utama Bank adalah menghimpun dana dari masyarakat dan menyalurkannya kembali kepada masyarakat untuk berbagai tujuan atau sebagai financial intermediary. Sigit Triandaru (2008:9) menuliskan bahwa fungsi bank secara lebih spesifik adalah:

a. Agent of trust

Dasar utama kegiatan perbankan adalah kepercayaan (trust), baik dalam hal penghimpunan dana maupun penyaluran dana. Masyarakat akan mau menitipkan dananya di bank apabila dilandasi adanya unsur kepercayaan. b. Agent of development

Kegiatan Bank dalam menghimpun dana dan menyalurkan dana sangat penting bagi kelancaran kegiatan perekonomian di sektor riil karena memungkinkan masyarakat melakukan kegiatan investasi, kegiatan distribusi, serta kegiatan konsumsi barang dan jasa yang tidak dapat dilepaskan dari adanya penggunaan uang. Sehingga fungsi bank dalam hal ini adalah sebagai lembaga yang memobilisasi dana untuk pembangunan ekonomi.

c. Agent of services

Bank melakukan fungsinya dalam memberikan penawaran jasa perbankan lain kepada masyarakat yang erat kaitannya dengan kegiatan perekonomian masyarakat secara umum, misalnya berupa jasa pengiriman uang, penitipan barang berharga, pemberian jaminan bank dan penyelesaian tagihan.


(25)

2.3.2 Peranan Bank

Bank dan lembaga keuangan bukan bank mempunyai peranan yang sangat penting dalam sistem keuangan, Sigit Triandaru (2008:9) yaitu:

a. Pengalihan asset (asset transmutation)

Bank memberikan pinjaman kepada pihak yang membutuhkan dana dalam jangka waktu tertentu yang telah disepakati. Dalam hal ini bank telah berperan sebagai pengalih aset yang likuid dari unit surplus (lenders) kepada unit defisit (borrowers).

b. Transaksi (Transaction)

Bank memberikan berbagai kemudahan kepada pelaku ekonomi untuk melakukan transaksi barang dan jasa. Transaksi barang dan jasa tidak pernah terlepas dari transaksi keuangan, produk-produk yang dikeluarkan oleh bank merupakan pengganti uang dan dapat digunakan sebagai alat pembayaran.

c. Likuiditas (liquidity)

Lembaga keuangan bank memberikan fasilitas pengelolaan likuiditas kepada pihak yang mengalami surplus likuiditas. Disisi lain bank juga akan dapat memberikan fasilitas tambahan likuiditas kepada pihak-pihak yang mengalami kekurangan likuiditas.

d. Efisiensi (efficiency)

Peranan bank sebagai broker adalah menemukan peminjam dan pengguna modal tanpa mengubah produknya. Bank dapat menurunkan biaya transaksi dengan jangkauan pelayanan. Peranan bank untuk


(26)

memperlancar dan mempertemukan pihak-pihak yang saling membutuhkan.

2.4 Tujuan Pemasaran Bank

Kasmir (2005:63) menyatakan bahwa pemasaran bank adalah suatu proses untuk menciptakan dan mempertukarkan produk atau jasa bank yang ditujukan untuk memenuhi kebutuhan dan keinginan nasabah dengan cara memberikan kepuasan.

Tujuan pemasaran bank secara umum menurut Kasmir (2005:66) adalah: 1. Memaksimumkan konsumsi atau dengan kata lain memudahkan dan

merangsang konsumsi, sehingga dapat dan menarik nasabah untuk membeli produk yang ditawarkan bank secara berulang-ulang

2. Memaksimumkan kepuasan pelanggan melalui berbagai pelayanan yang diinginkan nasabah. Nasabah yang puas akan menjadi ujung tombak pemasaran selanjutnya, karena kepuasan ini akan ditularkan kepada nasabah lainnya melalui ceritanya.

3. Memaksimumkan pilihan (ragam produk) dalam arti bank menyediakan berbagai jenis produk bank sehingga nasabah memiliki beragam pilihan 4. Memaksimumkan mutu hidup dengan memberikan berbagai macam

kemudahan kepada nasabah dan menciptakan iklim yang efisien.

5. Memaksimumkan konsumsi atau dengan kata lain memudaahkan dan merangsang konsumsi, sehingga dappat dan menarik nnasabah untuk membeli produk yang ditawarkan bank secara berlang-ulang


(27)

2.5 Identifikasi Nasabah dan Perilaku Konsumen 2.5.1 Identifikasi Nasabah

Nasabah adalah semua orang yang menuntut suatu bank untuk memenuhi suatu standar kualitas tertentu dan karena itu akan memberikan pengaruh pada kinerja atau performansi (performance) perbankan.

Dalam sistem kualitas modern terdapat 3 (tiga) jenis nasabah yang harus dipuaskan kebutuhannya (Sipahutar, 2002:1) yaitu:

1. Nasabah Internal (Internal customer)

Nasabah internal adalah orang yang berada dalam perbankan dan memiliki pengaruh pada performansi bank. Contohnya adalah bagian-bagian pembelian, produksi, penjualan, pembayaran gaji, rekrutmen dan karyawan.

2. Nasabah Antara (Intermediate Customer)

Nasabah antara adalah orang yang bertindak atau berperan sebagai perantara, bukan sebagai pemakai akhir (end user) produk dan jasa.

3. Nasabah Eksternal (Eksternal Customer)

Nasabah eksternal adalah orang yang membayar untuk menggunakan produk dan jasa yang dihasilkan.

Dalam upaya pembentukan kualitas layanan yang baik terhadap nasabah biasanya jasa perbankan akan menggunakan kerangka bauran pemasaran yang telah dikembangkan atau biasa disebut 7P, yaitu Produk/jasa (product and services), lokasi (places), proses (process), partisipasi (participant), lingkungan fisik (physical surrounding), harga (prices), promosi (promotion). Mutu layanan perbankan dapat disebut sebagai kemampuan dan kemauan perusahaan untuk


(28)

melakukan proses dan aktifitas identifikasi, analisis dan responsive atas setiap harapan dan kebutuhan pelanggan akan jasa perbankan, (Adi krismanto:2009).

a. Pelayanan

Kotler (2000) mendefinisikan jasa/layanan adalah setiap tindakan atau perbuatan yang dapat ditawarkan oleh suatu pihak lain yang pada dasarnya bersifat intangible dan tidak menghasilkan kepemilikan sesuatu. Walaupun demikian produk layanan bisa berhubungan dengan produk fisik (misalnya: jasa pergudangan, komputer) maupun produk non fisik (misalnya: produk jasa murni MC, Pengacara, guru, dan lain lain ).

Kualitas jasa yang baik merupakan hal yang sangat penting dalam menciptakan kepuasan pelanggan. Pelayanan dari bank sangat berpengaruh pada proses keputusan nasabah, baik dari segi ketepatan, keakuratan, kemampuan dan kecepatan pihak bank dalam memberikan pelayanan yang diperlukan oleh nasabah. Pelayanan yang diberikan kepada nasabahnya akan mencerminkan baik tidaknya bank tersebut. Karena pelayanan merupakan kunci sukses sebuah perbankan.

Terdapat lima dimensi yang menentukan kulitas pelayanan ditinjau dari sudut pandang pelanggan, yaitu:

1. Realibility, adalah kemampuan untuk memberikan jasa dengan segera dan memuaskan.

2. Responsiveness, adalah kemampuan untuk memberikan jasa dengan tanggap

3. Assurance, adalah kemampuan, kesopanan dan sifat dapat dipercaya yang dimiliki para staf, bebas dari bahaya, resiko dari keraguan.


(29)

4. Emphaty, adalah kemudahan dalam melakukan hubungan komunikasi yang baik dan memahami kebutuhan pelanggan.

5. Tangibles, adalah fasilitas fisik, perlengkapan, pegawai dan sarana komunikasi.

b. Lokasi (Places).

Keputusan distribusi menyangkut kemudahan akses terhadap jasa bagi para pelanggan potensial. Keputusan ini meliputi lokasi fisik (misalnya keputusan mengenai dimana lokasi sebuah bank harus didirikan).

c. Produk Bank

Adalah jasa yang ditawarkan pada nasabah untuk mendapatkan perhatian, untuk dimiliki, digunakan atau dikonsumsi untuk memenuhi keinginan dan kebutuhan nasabah. Produk bank terdiri dari produk simpanan (giro, tabungan dan deposito). Pinjaman (kredit), atau jasa-jasa bank lainnya seperti transfer, kliring, inkaso, save deposit box, kartu kredit, letter of credit, bank garansi, traveler cheque, bank draft dan jasa-jaa bank lainnya.

d. Promosi

Yang perlu diperhatikan dalam promosi adalah bagaimana perusahaan dalam pelaksanaan promosi untuk memasarkan jasa dalam kegiatan pembelian/pengguna jasa. Contoh perangkat promosi mencakup aktivitas periklanan, personal selling, promosi penjualan, public relation, informasi darri mulut ke mulut (word of mouth) dan pemasaran langsung (direct marketing). 2.5.2 Perilaku Konsumen

Kotler & Keller (2007) mendefenisikan konsumen sebagai seseorang yang membeli dari orang lain. Perilaku konsumen merupakan suatu sikap atau perilaku


(30)

yang diperlihatkan atau yang timbul dalam mencari, membeli, menggunakan, mengevaluasi dan menentukan atau memilih produk, jasa dan ide-ide yang mereka harapkan dapat memenuhi kebutuhan mereka.

Terdapat 3 (tiga) dimensi utama yang mempengaruhi perilaku konsumen dalam proses pengambilan keputusan untuk membeli, yaitu:

1. Perbedaan individu, variabel-variabelnya adalah:

a) Sumber daya konsumen, merupakan faktor-faktor yang memberikan kemampuan konsumen untuk mengkonsumsi.

b) Motivasi dan keterlibatan, motivasi merupakan suatu dorongan yang terjadi pada diri individu yang memaksa mereka untuk melakukan sesuatu yang disebabkan karena tidak terpenuhinya suatu kebutuhan. Keterlibatan adalah tingkat kepentingan pribadi yang dirasakan dan atau minat yang dibangkitkan oleh stimulus dalam situasi tertentu.

c) Pengetahuan (knowledge), merupakan informasi yang disimpan dalam ingatan. Pengukuran pengetahuan dikaitkan dengan jenis produk yang dikonsumsi seperti pengetahuan tentang produk, pengetahuan pembelian, dan pengetahuan pemakaian.

d) Sikap (attitude), merupakan suatu penilaian atau evaluasi dari seseorang yang dapat berwujud positif maupun negatif. Sikap dipengaruhi oleh pengalaman, media massa, dan pengaruh pribadi. e) Kepribadian, nilai dan gaya hidup, Kepribadian merupakan

karakteristik psikologis yang merefleksikan bagaimana seseorang bereaksi terhadap lingkungannya. Nilai (value) adalah yang


(31)

berhubungan dengan prestasi dan kesuksesan, aktifitas, efisiensi dan kepraktisan, kemajuan, kemewahan dan kesenangan, keunikan, dll. Gaya hidup (lifestyle) adalah analisa mengenai gaya hidup konsumen yang mengacu pada hubungan antara karakteristik pribadi dan pemilihan merek produk.

f) Demografi, meliputi usia, pendidikan, pekerjaan, jenis kelamin, status dan pendapatan

2. Pengaruh lingkungan

Pengaruh lingkungan pada perilaku konsumen menyangkut variabel-variabel budaya, kelas sosial, pengaruh pribadi, keluarga dan situasi. 3. Proses Psikologi

Proses psikologi terdiri dari pemrosesan informasi, proses belajar dan perubahan sikap dan perilaku.

2.6 Proses Pengambilan Keputusan Pembelian

Tahap-tahap dalam proses keputusan membeli yang dilalui konsumen adalah: pengenalan masalah, mencari informasi, penilaian alternatif, membuat keputusan membeli, dan perilaku setelah membeli.

Tahap-tahap tersebut dapat digambarkan sebagai berikut:

Gambar 2.1 Tahap-tahap dalam Keputusan Membeli Sumber: kotler (1996:212)

Model ini menggambarkan bahwa proses membeli oleh konsumen dimulai jauh sebelum tindakan membeli. Konsumen melalui lima tahap dalam membeli sesuatu, tetapi hal ini tidak selalu terjadi khususnya dalam pembelian yang kurang Penanganan

Masalah

Pencarian Informasi

Penilaian Alternatif

Keputusan Membeli

Perilaku setelah Membeli


(32)

memerlukan keterlibatan pembeli. Para konsumen bisa melompati beberapa tahap atau dengan urutan yang tidak sesuai. Seorang nasabah yang menabung pada sebuah bank tentunya dapat memilih bank yang dapat dipercaya oleh nasabah tersebut dengan melakukan tahap pencarian informasi, penilaian hingga membuat keputusan atau pilihan akhir (Kotler:1996)

1. Pengenalan Masalah

Proses membeli dimulai dengan pengenalan masalah atau kebutuhan. Pembeli menyadari terdapat perbedaan antara kondisi sesungguhnya dengan kondisi yang diinginkannya. Kebutuhan ini dapat disebabkan oleh rangsangan internal dari kebutuhan normal seseorang atau rangsangan eksternal seseorang yang akan berubah menjadi suatu dorongan.

2. Pencarian Informasi

Seorang konsumen yang mulai timbul minatnya akan terdorong mencari informasi yang lebih banyak. Jika dorongan konsumen kuat dan obyek yang dapat memuaskan kebutuhan tersebut tersedia, konsumen akan membeli obyek itu. Sumber-sumber informasi pokok bagi konsumen dan pengaruh dari setiap informasi itu menjadi pusat perhatian para pemasar. Sumber-sumber informasi konsumen terdiri dari 4 kelompok yaitu:

a) Sumber pribadi (keluarga, teman, tetangga, kenalan)

b) Sumber komersil (iklan, tenaga penjual, penyalur, kemasan dan pameran)

c) Sumber umum (media massa, organisasi konsumen)

d) Sumber pengalaman (pernah menangani, menguji, menggunakan produk )


(33)

3. Evaluasi alternatif

Tahap dimana konsumen memilih diantara beberapa alternatif setelah konsumen mendapatkan dan mempergunakan informasi. Terdapat beberapa proses evaluasi keputusan, model yang sering digunakan dalam proses evaluasi konsumen adalah bersifat kognitif yaitu mereka memandang konsumen sebagai pembentuk penilaian terhadap produk terutama berdasarkan pertimbangan yang sadar dan rasional.

4. Keputusan membeli

Faktor yang mempengaruhi keputusan membeli adalah:

a) Sikap atau pendirian orang lain, hal ini tergantung pada dua hal yaitu intensitas sikap negatif orang lain terhadap alternatif pilihan konsumen, dan motivasi konsumen untuk menuruti keinginan orang lain tersebut

b) pembelian atas dasar faktor-faktor seperti pendapatan keluarga yang diharapkan, harga yang diharapkan, dan manfaat produk yang diharapkan. Ketika konsumen akan bertindak faktor situasi yang tidak dapat diantisipasi mungkin terjadi untuk mengubah maksud pembelian tersebut.

5. Perilaku paska membeli

Sesudah melakukan pembelian terhadap sesuatu produk, konsumen akan mengalami beberapa tingkat kepuasan atau ketidakpuasan. Konsumen tersebut juga akan terlibat dalam tindakan-tindakan sesudah pembelian dan penggunaan produk yang akan menarik minat pemasar. Kepuasan pembeli merupakan fungsi dari seberapa dekat harapan pembeli atas produk


(34)

tersebut dengan daya guna yang dirasakan dari produk tersebut. Jika daya guna dari produk tersebut tidak sesuai dengan harapan pelanggan maka pelanggan tersebut akan merasa kecewa. Tetapi jika produk tersebut memenuhi harapan pelanggan maka pelanggan tersebut akan merasa puas dan jika melebihi harapan pelanggan maka pelanggan tersebut akan merasa sangat puas.

2.7 Penelitian terdahulu

1. Survey yang dilakukan Institut Pertanian Bogor (2004) di Kalimantan Selatan tentang persepsi bank konvensional, menunjukkan bahwa 94.5% responden setuju dengan peranan perbankan dalam kehidupan sehari-hari, dengan alasan utama menguntungkan masyarakat dan permodalan.

2. Penelitian dengan judul Identifikasi faktor penentu keputusan konsumen dalam memilih jasa perbankan (bank syariah vs bank konvensional) di Sumatera Barat. Penelitian ini merupakan kerjasama antara Bank Indonesia dan Center for Banking Research (CBR) universitas Andalas tahun 2006. Dalam hasi penelitiannya menyatakan bahwa prefensi konsumen dalam memilih jasa perbankan konvensional lebih ditentukan oleh faktor yang tidak berhubungan dengan produk (non product) seperti prosedur yang lebih cepat dan mudah, kedekatan lokasi bank, reputasi bank serta jumlah kantor/cabang sebuah bank

2.8 Kerangka Pemikiran

Paradigma penelitian adalah merupakan pola pikir yang menunjukkan hubungan antar variabel yang akan diteliti (Sugiyono, 2006:5).


(35)

Kerangka pemikiran teoritis dalam penelitian ini akan digambarkan seperti gambar berikut ini :

Gambar 2.2 Kerangka Penelitian Sumber: Sugiyono, (2006) data diolah.

Faktor Pelayanan

Faktor Lokasi

Faktor Produk

Faktor Promosi

Keputusan Nasabah

untuk membuka

rekening tabungan di

Bank

Jasa Perbankan di

kota Tarutung


(36)

BAB III

METODE PENELITIAN

3.1 Lokasi Penelitian

Penelitian dilakukan di kota Tarutung yang merupakan ibu kota kabupaten Tapanuli Utara. Daerah penelitian ditentukan secara sengaja dengan pertimbangan bahwa didaerah ini terdapat beberapa jenis bank yang dapat dijadikan masyarakat sebagai bank pilihannya untuk menabung. Penelitian dilapangan dilakukan mulai tanggal 14 Mei 20011 sampai dengan tanggal 28 Mei 2011.

3.2 Jenis dan Sumber Data

Penelitian ini menggunakan dua jenis sumber data, yaitu:

1. Data primer adalah data yang diperoleh langsung dari responden. Data primer yang hendak diperoleh dalam penelitan ini adalah data mengenai responden yang menjadi objek penelitian seperti identitas, ekonomi, jenis perbankan yang dipilih dan bagaimana tanggapan responden terhadap variabel-variabel pelayanan, lokasi, produk, dan promosi pada bank yang mereka pilih, serta faktor apa yang paling menentukan keputusan mereka untuk memilih membuka rekening dan menabung pada jasa bank tersebut. 2. Data sekunder yang digunakan dalam penelitian ini adalah data yang

diperoleh dari studi kepustakaan, buku-buku yang terkait dengan penelitian ini, jurnal ekonomi, website dan artikel. Data sekunder yang hendak diperoleh dalam penelitan ini adalah data mengenai perbankan,


(37)

jumlah penduduk, jumlah bank yang ada di kota Tarutung, dan data lain yang mendukng penelitian ini.

3.3 Populasi dan Sampel 3.3.1 Populasi

Sugiyono (2006:55) mendefinisikan populasi adalah wilayah generalisasi yang terdiri atas obyek/subyek yang mempunyai kuantitas dan karakteristik tertentu yang ditetapkan oleh peneliti untuk dipelajari dan kemudian ditarik kesimpulannya. Populasi dalam penelitian ini adalah jumlah nasabah bank di kota Tarutung.

3.3.2 Sampel

Menurut Sugiarto (2001:2) Sampel adalah sebagian anggota dari populasi yang dipilih dengan menggunakan prosedur tertentu sehingga diharapkan dapat mewakili populasinya. Sampel dalam penelitian ini yang dijadikan sebagai objek pengamatan dalam penelitian ini adalah nasabah pemilik rekening tabungan di salah satu bank yang ada di Tarutung. Bila sampel dalam suatu penelitian terlalu besar akan menyulitkan peneliti dalam mendapatkan model penelitian yang cocok dan disarankan ukuran sampel yang sesuai berkisar antara 100-200 responden, menurut Hair (dalam Ferdinand, 2006). Jumlah sampel dalam penelitian ini ditentukan sebanyak 100 sampel, yang dirasakan sudah cukup untuk mewakili populasi. Teknik pengambilan sampel responden yang digunakan dalam penelitian ini adalah kombinasi dari teknik sampling kuota dan teknik sampel bloking (Cluster Sampling). Sampling Kuota adalah teknik untuk menentukan sampel dari populasi yang mempunyai ciri-ciri tertentu sampai jumlah kuota yang diinginkan.


(38)

Sedangkan cluster sampling atau disebut juga dengan teknik sampling daerah adalah metode yang digunakan untuk memilih sampel yang berupa kelompok dari beberapa kelompok (groups atau cluster). Penentuan sampel dalam penelitian ini adalah dengan kriteria yang ditentukan yaitu nasabah pemilik rekening tabungan yang berumur 17 tahun keatas, dan bertempat tinggal dikota Tarutung. Dan sampel yang diambil mewakili setiap wilayah geografis yang ada sampai tercapai jumlah kuota responden penelitian. Jumlah masing-masing kelompok (size of the cluster) bisa sama maupun berbeda Sugiarto, dkk (2001:90).

3.4 Teknik Pengumpulan Data dan Skala Pengukuran

Teknik pengumpulan data dalam penelitian ini dilakukan dengan menggunakan:

• Kuisioner/angket yaitu cara pengumpulan data dengan menggunakan daftar isian atau daftar pernyataan/pertanyaan yang telah disiapkan dan disusun sedemikian rupa yang didistribusikan pada nasabah pemilik rekening tabungan. Kuisioner ini adalah jawaban tertulis dari informan. • Wawancara, yaitu pengumpulan data dengan survey dan menanyakan

secara langsung kepada responden untuk memperjelas hasil jawaban dari kuesioner yang telah diisi oleh responden.

• Studi Pustaka.

Pengumpulan data sekunder dengan mengumpulkan dan mempelajari informasi yang diperoleh dari buku-buku yang terkait, jurnal, website, dan artikel.


(39)

Untuk menentukan nilai atas persepsi responden dari kuesioner, maka penelitian ini menggunakan skala Likert sebagai skala pengukuran. Skala likert adalah pertanyaan yang mengukur sikap dari keadaan yang sangat negatif sampai ke jenjang yang sangat positif. Jawaban yang paling positif (maksimal) diberi nilai paling besar yaitu nilai 5, dan jawaban yang paling negatif (minimal) diberi nilai paling kecil yaitu nilai 1.

3.5 Metode Analisis Data

3.5.1 Analisis Instrumen Penelitian 1. Uji Validitas

Pengujian validitas dengan menggunakan SPSS versi 18.0 Uji validitas untuk daftar pertanyaan dan pernyataan yang diajukan adalah untuk mengukur sah atau validitas tidaknya suatu kuesioner. (Riduwan, 2004:109) menyatakan bahwa validitas adalah suatu ukuran yang menunjukkan tingkat kehandalan atau kesahihan dari suatu alat ukur. Suatu instrumen akan bisa dikatakan valid apabila mampu mengukur apa yang diinginkan dan dapat mengungkapkan data dari variabel yang akan diteliti secara tepat. Kuesioner akan dikatakan valid bila pertanyaan dari kuesioner tersebut mampu untuk mengungkapkan sesuatu yang akan diukur oleh kuesioner tersebut. Untuk mengukur validitas dari kuesioner bisa dilakukan dengan menghitung korelasi antara skor masing-masing item dari pertanyaan dengan total skor yang terdapat pada konstruknya sehingga hal tersbut disebut analisis butir/item. Apabila nilai r hitung (dalam output SPSS dinotasikan sebagai corrected item total correlation) hasilnya positif dan r hitung > r tabel, maka akan dapat dikatakan bahwa item


(40)

pertanyaan tersebut adalah valid. Demikian juga berlaku sebaliknya, apabila r hitung < r tabel maka dapat dikatakan bahwa item dari pertanyaan tersebut tidak valid. Item pertanyaan yang tidak valid akan dikeluarkan dan tidak dimasukkan ke dalam proses analisis selanjutnya, sedangkan untuk pertanyaan yang valid akan diteruskan hingga ke tahap pengujian reliabilitas.

Kriteria hasil pengujian validitas adalah:

• Jika r hitung > dari r tabel, maka pernyataan tersebut dinyatakan valid • Jika r hitung < dari r tabel, maka pernyataan tersebut dinyatakan tidak

valid.

2. Uji Reliabilitas

Uji reliabilitas atau uji kehandalan yang bertujuan untuk mengetahui seberapa jauh suatu alat ukur dapat dipercaya utuk melakukan pengukuran. Kehandalan berkaitan dengan estimasi, sejauh mana suatu alat ukur konsisten apabila pengukuran akan dilakukan secara berulang pada sampel yang berbeda. Apabila suatu alat ukur digunakan berulang dan hasil pengukuran yang diperoleh relatif konsisten maka alat ukur tersebut bisa dikatakan handal (reliable) dan sebaliknya, bila suatu alat ukur digunakan secara berulang dan hasil dari pengukuran yang diperoleh tidak konsisten dengan hasil pengukuran sebelumnya maka alat tersebut akan dianggap tidak reliable. Dalam pengujian ini, uji reliabilitas dilakukan dengan menggunakan koefisien alpha (α) Kalkulasi koefisien alpha memanfaatkan bantuan SPSS 18.0 dan batas kritis untuk nilai alpha untuk mengidentifikasikan kuesioner yang reliable adalah 0,60, jadi nilai koefisien alpha > 0,60 merupakan indikator bahwa kuesioner tersebut reliable/handal.


(41)

Kriteria hasil pengujian realibilitas adalah:

• Jika r alpha positif > dari r tabel maka pernyataan reliabel. • Jika r alpha negatif < r tabel maka pernyataan tdak reliable. 3.5.2 Analisis Deskriptif

Metode analisis data secara deskriptif adalah metode analisis data dengan mendeskripsikan atau memberi gambaran terhadap objek yang diteliti melalui data sampel atau populasi sebagaimana adanya. Setelah data dikumpulkan dengan lengkap baik yang diperoleh melalui observasi, wawancara, kuisioner maupun dokumentasi kemudian dilakukan penyajian data dengan tabel, grafik ataupun diagram. Merumuskan dan menafsirkan data yang ada sehingga memberi gambaran yang jelas mengenai faktor penentu keputusan nasabah dalam memilih jasa perbankan di kota Tarutung. Dan selanjutnya dilakukan penarikan kesimpulan dari penelitian ini.

3.6Defenisi Operasional

1. Jasa Perbankan dalam penelitian ini adalah jenis Bank yang ada di kota Tarutung yaitu PT. Bank Rakyat Indonesia (Persero) Cabang Tarutung, PT. Bank Sumut (Persero) Cabang Tarutung dan PT. Bank Negara Indonesia (Persero) Cabang Pembantu Tarutung dan Bank Perkreditan Rakyat (BPR)

2. Nasabah adalah responden yang mempunyai rekening tabungan disalah satu bank yang ada di Tarutung dan memiliki batasan umur dari umur 17 tahun keatas, dengan alasan sudah dapat bertanggung jawab dalam pengambilan keputusan


(42)

3. Faktor Pelayanan, dalam hal ini adalah faktor-faktor yang berkaitan dengan tindakan/sikap yang diberikan oleh pihak Bank dan karyawan/I Bank kepada nasabah

4. Faktor lokasi, adalah faktor-faktor yang berhubungan dengan jarak lokasi bank dan ATM yang mudah dijangkau, ketersediaan ATM, dan ketersediaan tempat parkir yang memadai di lokasi bank.

5. Faktor Produk, adalah faktor-faktor yang berkaitan dengan jenis produk yang ditawarkan oleh bank kepada nasabah.

6. Faktor Promosi, adalah faktor-faktor yang berkaitan dengan usaha Bank dalam melakukan promosi bank kepada nasabah dan masyarakat.

7. Faktor motivasi atau dorongan dari pihak lain adalah faktor promosi yang bukan berasal dari pihak bank tetapi berasal dari pihak luar misalnya dorongan dari keluarga atau teman.

8. Keputusan Nasabah adalah faktor/motivasi yang paling menentukan dan mempengaruhi keputusan responden untuk memilih membuka rekening dan menabung pada salah satu Bank di kota Tarutung.

Tabel 3.1

Identifikasi dan Operasional Variabel Variabel Penentu Defenisi Operasional Variabel Indikator Pelayanan Merupakan faktor yang berkaitan

dengan tindakan /sikap yang diberikan oleh pihak bank

(1) Prosedur pelayanan yang cepat, mudah dan efisien

(2) Sikap dari karyawan/i bank yang ramah

(3) Jaminan keamanan simpanan nasabah yang terjamin


(43)

Lokasi Merupakan faktor yang berhubungan dengan jarak lokasi bank, ketersediaan fasilitas ATM dan lokasi ATM serta lokasi parkir di bank

(1)Keberadaan lokasi Bank yang strategis dan mudah dijangkau (2)Ketersediaan ATM dan Lokasi

ATM yang mudah dijangkau (3)Ketersediaan tempat parkir yang

memadai Produk Merupakan faktor yang berkaitan

dengan jenis produk yang ditawarkan oleh bank kepada nasabah

(1)Tingkat bunga yang tinggi dan menguntungkan

(2)Produk/jasa yang ditawarkan oleh Bank menarik dan bervariasi

Promosi Merupakan faktor yang berkaitan dengan adanya promosi bank kepada nasabah dan masyarakat

(1)Keterbukaan Informasi tentang bank

(2) Promosi bank melalui iklan (3)Sosialisasi bank secara langsung

kepada masyarakat dan penyebaran brosur bank

Keputusan

Nasabah untuk memilih salah satu jasa perbankan

Merupakan faktor/motivasi yang paling mementukan dan mempengaruhi keputusan nasabah untuk memilih membuka rekening dan menabung pada salah satu bank di kota Tarutung.

(1)Saran/dorongan dari teman / keluarga

(2)Lokasi Bank yang strategis dan mudah dijangkau

(3)Pelayanan yang memuaskan dari karyawan/I Bank kepada nasabah

(4)Produk yang ditawarkan oleh Bank menarik dan tingkat bunga yang tinggi


(44)

BAB IV

ANALISIS DATA DAN PEMBAHASAN

4.1Gambaran Umum Daerah Penelitian Profil Wilayah Penelitian

Kota Tarutung merupakan ibukota kabupaten (IKAB) dari kabupaten Tapanuli Utara propinsi Sumatera Utara. ”TARUTUNG” berasal dari Bahasa Batak Toba yang artinya disebut (DURIAN = TARUTUNG). Pada zaman dahulu kala pedagang dan pelintas lainnya di pokok durian yang besar terletak di tengah kota digunakan sebagai tempat melepaskan lelah sekaligus membicarakan hal-hal yang berkaitan dengan barang dagangannya. Lama kelamaan tempat persinggahan ini semakin dikenal dan benar bahkan dikenang untuk memudahkan tujuan alamat seseorang selalu menyebut di Tarutung sehingga inilah nama kota tersebut sampai sekarang.

Batas-batas administrasi kota Tarutung adalah : • Sebelah Utara : Kecamatan Hutagurgur • Sebelah Selatan : Kecamatan Sungai Toras • Sebelah Timur : Kecamatan Pearaja

• Sebelah Barat : Kabupaten Tapanuli Tengah Penduduk

Penduduk merupakan aset daerah, karena merupakan subyek sekaligus obyek dari pembangunan. Oleh karenanya faktor penduduk berkompetensi untuk ditinjau sehubungan dengan pembangunan suatu daerah, demi terwujudnya pembangunannya. Jumlah penduduk Kota Tarutung pada tahun 2001 adalah sebesar 52.800 jiwa. Dari data kependudukan di atas maka Kota Tarutung dapat


(45)

digolongkan kepada Kelas Kota Kecil, dimana berdasar kriteria BPS mengenai kelas kota, kota Kecil adalah kota dengan jumlah penduduk antara 20.000 sampai 100.000 jiwa.

Perekonomian

Pusat perekononiam kabupaten Tapanuli Utara saat ini masih bertumpu di kota Tarutung dan Siborong-borong. Pekerjaan penduduk kota Tarutung pada umumnya tidak lagi bertumpu pada sektor pertanian tetapi sudah beraneka ragam ini disebabkan Tarutung merupakan daerah ibukota kabupaten. Pada umumnya penduduknya banyak bekerja sebagai wiraswasta dan pegawai negeri sipil. Untuk melayani jasa perbankan di Kabupaten Tapanuli Utara terdapat beberapa bank milik Pemerintah maupun Swasta yang telah membuka cabangnya di daerah ini. Bank dimaksud antara lain: PT. Bank Rakyat Indonesia (Persero) Cabang Tarutung, PT. Bank Sumut (Persero) Cabang Tarutung dan PT. Bank Negara Indonesia (Persero) Cabang Pembantu Tarutung. Selain itu terdapat 6 BRI Unit dan 2 unit Bank Perkreditan Rakyat (BPR) yang tersebar di beberapa kecamatan. Selain perbankan atau lembaga keuangan, pengembangan ekonomi di pedesaan melalui sosok perkoperasian.

4.2Uji Validitas dan Uji Reliabilitas 4.2.1 Uji Validitas

Uji validitas dilakukan dengan menggunakan program SPPS versi 18.0, dimana teknik pengujian yang digunakan adalah menggunakan korelasi bivariate pearson dan Corrected Item-Total Correlation yaitu mengkorelasikan


(46)

masing-masing skor item dengan skor total. Pengujian menggunakan uji dua sisi dengan taraf signifikansi 5% (0,05), dengan kriteria sebagai berikut:

• Jika ≥ (uji dua sisi dengan sig. 0,05) maka instrument atau item-item pertanyaan berkorelasi signifikan terhadap skor total (pertanyaan dinyatakan valid)

• Jika < (uji dua sisi dengan sig. 0,05) maka instrument atau item-item pertanyaan tidak berkorelasi signifikan terhadap skor total (pertanyaan dinyatakan tidak valid)

Kuisioner penelitian berisikan 18 butir pertanyaan, dimana 12 butir pertanyaan didalamnya menyangkut variable bebas yaitu faktor pelayanan, faktor lokasi, faktor produk, dan faktor promosi dari bank dengan metode penilaian menggunakan skala likert 1-5.

Tabel 4.1

Uji Validitas Tiap Pertanyaan

Variabel

Butir Pertanyaan

Corrected Item-Total Correlation

( ) Validitas

Pelayanan 5 0,802 0,195 Valid

6 0,650 0,195 Valid

7 0,595 0,195 Valid

Lokasi 8 0,543 0,195 Valid

9 0,546 0,195 Valid

10 0,599 0,195 Valid

Produk 11 0,612 0,195 Valid

12 0,660 0,195 Valid


(47)

Sumber: Hasil pengolahan data primer (kuisioner) dengan SPSS 18.0, 201

Nilai dapat dicari dari daftar nilai-nilai r product moment pada tabel r pada signifikansi 5% dengan uji dua sisi dengan jumlah data (n) = 100, maka didapat sebesar 0,195. Dari hasil analisis dapat dilihat bahwa nilai corrected total-item correlation ( ) dari masing-masing varibel > dari nilai sebesar 0,195. Karena koefisien korelasi dari 12 butir pertanyaan tersebut lebih besar dari 0,195 maka dapat disimpulkan bahwa ke 12 butir instrument pertanyaan tersebut dinyatakan valid dan dapat dipergunakan untuk penelitian.

4.2.2 Uji Reliabilitas

Butir pertanyaan yang sudah dinyatakan valid dalam uji validitas ditentukan reliabilitasnya, dengan menggunakan uji alpha (metode cronbach alpha). Metode cronbach alpha sangat cocok digunakan pada skor berbentuk skala,(Duwi Priyatno,2010) dengan kriteria sebagai berikut:

• Jika positif dan > maka reliabel • Jika negatif dan < maka tidak reliable

Menurut Sekaran (1992), suatu instrumen pertanyaan dikatakan tidak reliabel apabila memiliki cronbach alpha < 0,6 atau kurang baik, reliabilitas 0,7 dapat diterima dan instrumen petanyaan yang memiliki cronbaach alpha diatas 0,8 maka instrument pertanyaan tersebut baik.

Promosi dari bank

14 0,566 0,195 Valid

15 0,584 0,195 Valid


(48)

Tabel 4.2

Uji Reliabilitas Tiap Pertanyaan

Variabel

Butir Pertanyaan

Cronbach's Alpha

( )

Reliabilitas

Pelayanan

5 0,810 0,195 Reliabel

6 0,823 0,195 Reliabel

7 0,827 0,195 Reliabel

Lokasi

8 0,830 0,195 Reliabel

9 0,830 0,195 Reliabel

10 0,829 0,195 Reliabel

Produk

11 0,832 0,195 Reliabel

12 0,821 0,195 Reliabel

13 0,817 0,195 Reliabel

Promosi dari bank

14 0,833 0,195 Reliabel

15 0,827 0,195 Reliabel

16 0,836 0,195 Reliabel

Sumber: Hasil pengolahan data primer (kuisioner) dengan SPSS 18.0, 2011

Pada 12 butir pertanyaan yang diberikan dengan tingkat signifikan 5% dan = 0,838 ini berarti yaitu 0,195.Sehingga dapat dinyatakan bahwa kuisioner tersebut telah reliable dan setiap pertanyaan yang diajukan dalam kuisioner ini dapat disebarluaskan kepada responden sebagai instrument dalam penelitian ini.


(49)

4.3Analisis Deskriptif Faktor Penentu Keputusan Nasabah Dalam Memilih Jasa Perbankan di Kota Tarutung

4.3.1 Deskriptif Responden

Setelah kuisioner dibagikan kepada 100 orang responden maka dilakukanlah identifikasi terhadap responden yang menjadi sampel. Dari kuisioner tersebut diperoleh gambaran umum mengenai karakteristik responden. Karakteristik responden dalam penelitian ini antara lain berdasarkan jenis kelamin, umur, pekerjaan, pendidikan terakhir, rata-rata penghasilan perbulan dan lama menabung (seberapa lama sudah menjadi nasabah di bank tersebut).

a. Karakteristik Responden Berdasarkan Jenis Kelamin

Karakteristik responden berdasarkan jenis kelamin dapat dilihat pada tabel berikut :

Tabel 4.3

Karakteristik Responden Berdasarkan Jenis Kelamin

Sumber: Hasil pengolahan data primer (kuisioner) dengan SPSS 18.0, 2011

Berdasarkan tabel 4.3 diatas menunjukkan bahwa dari 100 responden yang terbanyak adalah responden yang berjenis kelamin laki–laki yaitu sebesar 58% sedangkan jenis kelamin perempuan adalah 42%. Hal ini menunjukkan nasabah perbankan di kota Tarutung sebagian besar berjenis kelamin laki–laki.

b. Karakteristik Responden Berdasarkan Usia

Data karakteristik responden berdasarkan usia dapat dilihat pada tabel 4.4 berikut :

Frequency Percent Valid Percent

Cumulative Percent

LK 58 58.0 58.0 58.0

P 42 42.0 42.0 100.0


(50)

Tabel 4.4

Karakteristik Responden Berdasarkan Usia

Frequency Percent

17 – 30 tahun 46 46 %

31 – 50 tahun 41 41%

> 50 tahun 13 13%

Total 100 100%

Sumber: Hasil pengolahan data primer (kuisioner) dengan SPSS 18.0, 2011

Berdasarkan Tabel 4.4 dapat ditunjukkan bahwa nasabah responden pada perbankan yang ada di kota Tarutung, responden yang berusia 19 tahun sampai dengan 30 tahun sebesar 46%, responden yang berusia 31 sampai dengan 50 tahun sebesar 41%, dan responden yang berusia diatas 50 tahun adalah sebesar 13 %. Secara umum nasabah bank yang ada di kota Tarutung adalah mereka yang berusia 19 samapi dengan 30 tahun.

c. Karakteristik Responden Berdasarkan Tingkat Pendidikan Terakhir Berikut ini adalah tabel tingkat pendidikan yang menjadi responden berdasarkan hasil penelitian melalui kuisioner adalah sebagai berikut:

Tabel 4.5

Karakteristik Responden Berdasarkan Tingkat Pendidikan

Sumber: Hasil pengolahan data primer (kuisioner) dengan SPSS 18.0, 201

Frequency Percent Valid Percent Cumulative Percent

Valid SD 2 2.0 2.0 2.0

SLTP 4 4.0 4.0 6.0

SLTA 48 48.0 48.0 54.0

Diploma 3 (DIII) 18 18.0 18.0 72.0

Sarjana (S1) 27 27.0 27.0 99.0

Magister (S2) 1 1.0 1.0 100.0


(51)

Berdasarkan Tabel 4.5 menunjukkan bahwa dari 100 responden yang diwawancarai responden yang berlatar belakang pendidikan SLTA atau sederajat yaitu sebesar 48%, diikuti dengan responden yang berpendidikan Sarjana (S1) dan Diploma (DIII) masing-masing 27% dan 18%. Sedangkan yang berlatar belakang pendidikan Magister (S2) adalah sebanyak 1%. Kondisi ini menunjukkan bahwa latar belakang pendidikan nasabah sebagian besar adalah berpendidikan SMA atau sederajat.

d. Karakteristik Responden Berdasarkan Pekerjaan

Berikut ini adalah tabel jenis pekerjaan responden berdasarkan hasil penelitian melalui kuisioner adalah sebagai berikut:

Tabel 4.6

Karakteristik Responden Berdasarkan Pekerjaan Frequency Percent Valid

Percent

Cumulative Percent

Valid Guru Jemaat 1 1.0 1.0 1.0

Ibu

Rumahtangga 1 1.0 1.0 2.0

Mahasiswa 3 3.0 3.0 5.0

Pegawai.Swasta 14 14.0 14.0 19.0

PNS 30 30.0 30.0 49.0

TNI POLRI 1 1.0 1.0 50.0

Wiraswasta 50 50.0 50.0 100.0

Total 100 100.0 100.0

Sumber: Hasil pengolahan data primer (kuisioner) dengan SPSS 18.0, 2011

Berdasarkan tabel diatas dapat diketahui bahwa responden yang menggunakan jasa perbankan di kota Tarutung didominasi oleh responden yang bekerja sebagai wiraswasta yaitu sebanyak 50 orang atau 50%. Sedangkan yang bekerja sebagai PNS adalah sebanyak 30 orang atau 30% dan yang bekerja sebagai pegawai swasta adalah sebanyak 14 orang. Dan kategori pekerjaan yang


(52)

lainnya adalah mahasiswa sebanyak 3 orang, TNI POLRI sebanyak 1 orang, Ibu Rumah tangga 1 orang dan lain-lainnya.

e. Karakteristik Responden Berdasarkan Penghasilan perbulan. Kelompok penghasilan responden berdasarkan hasil penelitian melalui kuisioner adalah sebagai berikut:

Sumber: Hasil pengolahan data primer (kuisioner) dengan SPSS 18.0, 2011

Berdasarkan tabel diatas responden yang paling banyak memiliki pendapatan adalah diantara Rp.1.500.000 sampai dengan Rp.2.500.000 yaitu sebanyak 42 orang atau 42%. Dan yang memiliki pendapatan mereka lebih kecil atau sama dengan Rp.1.500.000 adalah sebanyak 35 orang atau 35%. Sedangkan responden yang memiliki pendapatan mereka diatas Rp.2.500.000 adalah sebanyak 21 orang.

Tabel 4.7

Karakteristik Responden Berdasarkan Penghasilan Frequency Percent

Valid Percent

Cumulative Percent

Valid 0 2 2.0 2.0 2.0

S/d1,5Juta 35 35.0 35.0 37.0

1,5–2,5Juta 42 42.0 42.0 79.0

>2,5Juta 21 21.0 21.0 100.0


(53)

f. Karakteristik Responden Berdasarkan Lamanya menjadi Nasabah di Bank

Data karakteristik responden berdasarkan lama menjadi nasabah dari responden dapat dilihat pada Tabel 4.8 berikut :

Tabel 4.8

Karakteristik Responden Berdasarkan Lamanya menjadi Nasabah di Bank

Frequency Percent Valid Percent

Cumulative Percent

Valid 1-3tahun 39 39.0 39.0 39.0

4-5tahun 38 38.0 38.0 77.0

6-10tahun 9 9.0 9.0 86.0

>10tahun 14 14.0 14.0 100.0

Total 100 100.0 100.0

Sumber: Hasil pengolahan data primer (kuisioner) dengan SPSS 18.0, 2011 Berdasarkan data pada Tabel 4.8 dapat ditunjukkan bahwa lamanya responden sudah menjadi nasabah perbankan di kota Tarutung adalah 1-3 tahun sebesar 39 %, lamanya menjadi nasabah 4-5 tahun sebanyak 38%, 6-10 tahun sebanyak 9% serta responden yang lamanya menjadi nasabah diatas 10 tahun adalah sebanyak 14%. Hal ini menunjukkan bahwa nasabah didominasi oleh responden yang menjadi nasabah pada perbankan tersebut sekitar 1-3 tahun.

g. Karakteristik Bank yang dipilih oleh Responden di kota Tarutung. Data karakteristik responden berdasarkan Jenis Bank yang dipilih dapat dilihat pada Tabel 4.9 berikut:


(54)

Tabel 4.9

Karakteristik Bank yang dipilih Responden

Sumber: Hasil pengolahan data primer (kuisioner) dengan SPSS 18.0, 2011

Berdasarkan data pada Tabel 4.9 dapat ditunjukkan bahwa umumnya responden dalam penelitian ini hanya memilih tiga jenis bank yang ada di Tarutung yaitu Bank Sumut, BNI dan BRI. Hal ini menunjukkan bahwa masyarakat di Tarutung pada umumnya lebih mengenal dan lebih sering menggunakan ke tiga jasa bank tersebut. Berdasarkan data diatas yang paling banyak adalah responden yang memilih menjadi nasabah di BRI Kantor cabang Tarutung yaitu sebanyak 39 orang atau 39% diikuti dengan 38 % menggunakan jasa BNI dan yang menggunakan jasa bank SUMUT sebanyak 28%. Dari analisis tersebut menunjukkan tidak adanya perbedaan yang signifikan diantara ketiga jenis bank tersebut dilihat dari jumlah nasabah yang meggunakan jasanya.

Berdasarkan hasil analisis deskriptif dengan crosstabulation maka dari 100 responden, jenis kelamin laki-laki lebih banyak memilih menabung di BRI sedangkan jenis kelamin perempuan lebih banyak memilih menabung di BNI dan BRI.

Frequency Percent

Valid Percent

Cumulative Percent

Valid Bank SUMUT 28 28.0 28.0 28.0

BNI 33 33.0 33.0 61.0

BRI 39 39.0 39.0 100.0


(55)

Tabel 4.10

Jasa Bank yang dipilih oleh Responden Berdasarkan Jenis kelamin Jasa Bank yang dipilih

Total Bank

SUMUT BNI BRI

Jenis Kelamin LK 16 18 24 58

P 12 15 15 42

Total 28 33 39 100

Sumber: Hasil pengolahan data primer (kuisioner) dengan SPSS 18.0, 2011

Tabel 4.11

Jasa Bank yang dipilih oleh Responden Berdasarkan Jenis Pekerjaan

Sumber: Hasil pengolahan data primer (kuisioner) dengan SPSS 18.0, 2011 Berdasarkan jenis pekerjaannya maka wiraswasta lebih banyak menabung di BRI yaitu sebanyak 21 orang, dan responden yang bekerja sebagai PNS lebih banyak memilih menabung di BNI yaitu sebanyak 12 orang, dan pegawai swasta lebih banyak memilih BRI yaitu sebanyak 6 orang.

Jasa Bank yang dipilih

Total Bank

SUMUT BNI BRI

Pekerjaan Guru Jemaat 0 0 1 1

Ibu Rumahtangga 0 1 0 1

Mahasiswa 0 3 0 3

Pegawai.Swasta 4 4 6 14

PNS 7 12 11 30

TNI POLRI 0 1 0 1

Wiraswasta 17 12 21 50


(56)

4.3.2 Deskriptif Variabel Faktor Penentu Keputusan Nasabah Dalam Memilih Jasa Perbankan di Kota Tarutung.

a. Faktor Pelayanan

Tiga indikator yang digunakan dalam kajian untuk faktor pelayanan, yaitu pelayanan yang cepat, mudah dan efisien, sikap yang ramah dari karyawan bank kepada nasabah, serta terjaminnya keamanan uang/simpanan yang ada pada bank. Tanggapan dari pernyataan faktor pelayanan oleh responden adalah seperti yang disajikan dalam Tabel 4.12 berikut:

Tabel 4.12

Deskrispsi Variabel Berdasarkan Faktor Pelayanan Dari Bank Butir

Pertanyaan

Sangat Tidak Setuju

Tidak Setuju

Kurang Setuju

Setuju Sangat Setuju

Total F

Total %

F % F % F % F % F % F %

Pertny. 5 1 1 1 1 7 7 73 73 18 18 100 100 Pertny. 6 0 0 1 1 4 4 68 68 27 27 100 100

Pertny. 7 0 0 0 0 3 3 72 72 25 25 100 100

Sumber: Hasil pengolahan data primer (kuisioner) dengan SPSS 18.0, 2011

1. Berdasarkan Tabel 4.12 dapat dilihat bahwa tanggapan responden terhadap pelayanan yang diberikan oleh bank yang dipilih responden sebagai tempat menabung adalah cepat, mudah dan efisien, sebanyak 18 orang sangat setuju, 73 orang menyatakan setuju, dan 7 orang yang menyatakan kurang setuju serta 1 orang (1%) yang menyatakan tidak setuju.

2. Tanggapan responden terhadap pelayanan dari karyawan/i bank yang ada di kota Tarutung yang mempunyai sikap yang ramah dalam memberikan pelayanan kepada nasabah bank, umumnya responden menyatakan setuju


(57)

sebanyak 68%. Sedangkan 27% menyatakan sangat setuju akan pelayanan yang ramah yang diberikan oleh pihak bank yang ada di kota Tarutung

3. Tanggapan responden terhadap terjaminnya keamanan uang/simpanan yang ada pada bank, sebanyak 72% menyatakan setuju, 25% responden menyatakan sangat setuju dimana yang paling banyak menyatakan sangat setuju adalah responden dari Bank Sumut (sebesar 35,7%). Dan responden yang menyatakan kurang setuju sebanyak 3% .

b. Faktor Lokasi

Tiga indikator yang digunakan untuk kajian terhadap faktor lokasi bank, yaitu lokasi bank yang ada di kota Tarutung cukup strategis dan mudah dijangkau oleh nasabah, lokasi ATM dan ketersediaan ATM dari perbankan yang ada di kota Tarutung sudah cukup tersedia dan mudah dijangkau, dan ketersediaan lokasi parkir di area bank sudah cukup memadai. Tanggapan dari pertanyaan faktor

lokasi oleh responden adalah seperti yang disajikan dalam Tabel 4.13 berikut: Tabel 4.13

Deskrispsi Variabel Berdasarkan Faktor Lokasi Bank di kota Tarutung Butir

Pertanyaan

Sangat Tidak Setuju

Tidak Setuju

Kurang Setuju

Setuju Sangat Setuju

Total F

Total %

F % F % F % F % F % F %

Pertny. 8 0 0 1 1 8 8 68 68 23 23 100 100 Pertny. 9 0 0 1 1 19 19 59 59 21 21 100 100 Pertny. 10 0 0 8 8 26 26 44 44 22 22 100 100

Sumber: Hasil pengolahan data primer (kuisioner) dengan SPSS 18.0, 2011

1. Tanggapan responden terhadap faktor lokasi yang menyatakan lokasi bank yang ada di kota Tarutung cukup strategis dan mudah dijangkau oleh


(58)

nasabah, sebanyak 8% yang menyatakan tidak setuju. Sedangkan responden yang menyatakan setuju ada sebanyak 68% dan sangat setuju sebanyak 23%. 2. Tanggapan responden terhadap lokasi ATM dan ketersediaan ATM sudah

cukup tersedia dan mudah dijangkau, dimana tanggapan responden yang menyatakan meyatakan kurang setuju sebanyak 19% responden. Dan sebanyak 59% responden memberikan tanggapan setuju, sedangakan responden yang menyatakan sangat setuju adalah sebanyak 21%.

3. Tanggapan responden terhadap ketersediaan lokasi parkir di area bank sudah cukup memadai, sebanyak 8% menyatakan tidak setuju sedangkan responden yang menyatakan kurang setuju ada sebanyak 26%. Sementara itu untuk responden yang menyatakan setuju adalah sebanyak 44% dan sebanyak 22% responden menyatakan sangat setuju.

c. Faktor Produk

Tiga indikator yang digunakan untuk faktor produk bank, yaitu sejauh mana nasabah mengetahui produk-produk/jasa yang ditawarkan oleh masing-masing bank yang ada di kota Tarutung, tingkat suku bunga yang diberikan oleh bank cukup adil dan memuaskan, serta produk-produk/jasa yang ditawarkan oleh masing-masing bank yang ada di kota Tarutung cukup menarik dan benar-benar menjawab kebutuhan nasabah. Tanggapan dari pernyataan tentang faktor produk bank oleh responden adalah seperti yang disajikan dalam Tabel 4.14 berikut:


(59)

Tabel 4.14

Deskrispsi Variabel Berdasarkan Faktor Produk Bank di kota Tarutung

Sumber: Hasil pengolahan data primer (kuisioner) dengan SPSS 18.0, 2011

1. Tanggapan responden terhadap produk-produk/jasa yang ditawarkan oleh masing-masing bank yang ada di kota Tarutung, sebanyak 1% menyatakan sangat tidak setuju jika dikatakan sudah mengetahui produk-produk/jasa yang ditawarkan bank, dan sebanyak 24% responden menyatakan tidak setuju, serta yang menyatakan kurang setuju sebanyak 26%. Sementara responden yang menyatakan setuju sudah mengetahui produk-produk/jasa yang ditawarkan oleh bank adalah sebanyak 40%, dan responden yang menyatakan sangat setuju adalah sebanyak 9%.

2. Tanggapan responden terhadap tingkat suku bunga yang diberikan oleh bank sudah cukup adil dan memuaskan, ternyata dari 100 responden yang menyatakan tidak setuju sebanyak 5%, dan 26% responden menyatakan kurang setuju. Sementara responden yang menyatakan setuju adalah sebanyak 58% dan yang menyatakan sangat setuju sebanyak 11% .

3. Tanggapan responden terhadap produk-produk yang ditawarkan oleh bank sudah cukup menarik, bervariasi dan menjawab kebutuhan nasabah, sebanyak 1% responden yang menyatakan sangat tidak setuju, sebanyak 5% menyatakan tidak setuju, dan 23% menyatakan kurang setuju. Sedangkan Butir Pertanyaan Sangat Tidak Setuju Tidak Setuju Kurang Setuju

Setuju Sangat Setuju

Total F

Total %

F % F % F % F % F % F %

Pertny. 11 1 1 24 24 26 26 40 40 9 9 100 100

Pertny. 12 0 0 5 5 26 26 58 58 11 11 100 100


(60)

responden yang menyatakan setuju adalah sebanyak 50%, dan yang menyatakan sangat setuju sebanyak 19%.

d. Faktor Promosi Bank

Tiga indikator yang digunakan dalam kajian terhadap faktor promosi bank, yaitu mengenai keterbukaan informasi yang diberikan oleh pihak bank kepada nasabah, pentingnya bank melakukan promosi melalui iklan, dan pentingnya bank melakukan sosialisasi dan penyebaran brosur bank kepada masyarakat. Tanggapan dari pernyataan tentang faktor promosi bank oleh responden adalah seperti yang disajikan dalam Tabel 4.15 berikut:

Tabel 4.15

Deskrispsi Variabel Berdasarkan Faktor Promosi Bank di kota Tarutung Butir

Pertanyaan

Sangat Tidak Setuju

Tidak Setuju

Kurang Setuju

Setuju Sangat Setuju

Total F

Total %

F % F % F % F % F % F %

Pertny. 14 0 0 11 11 20 20 53 53 16 16 100 100 Pertny. 15 0 0 5 5 3 3 69 69 23 23 100 100

Pertny. 16 0 0 2 2 10 10 53 53 35 35 100 100 Sumber: Hasil pengolahan data primer (kuisioner) dengan SPSS 18.0, 2011

1. Tanggapan responden mengenai keterbukaan informasi yang diberikan oleh

pihak bank kepada nasabah sudah cukup terbuka, sebanyak 11% menyatakan tidak setuju, 20% responden menyatakan kurang setuju. Sementara itu responden yang menyatakan setuju adalah sebanyak 53%, dan 16% menyatakan sangat setuju.

2. Tanggapan responden tentang pentingnya bank melakukan promosi tentang


(61)

yang menyatakan kurang setuju. Sedangkan responden yang menyatakan setuju adalah sebanyak 69% dan yang menyatakan sangat setuju sebanyak 23%.

3. Tanggapan responden tentang pentingnya bank melakukan promosi tentang

bank dengan cara melakukansosialisasi dan penyebaran brosur bank kepada masyarakat, sebanyak 2% menyatakan tidak setuju, dan yang menyatakan kurang setuju adalah sebanyak 10% sedangkan responden yang menyatakan setuju adalah sebanyak 53% dan 35% responden menyatakan sangat setuju.

4.3.3 Deskripsi Faktor Penentu Keputusan Nasabah Dalam Memilih Jasa

Perbankan di Kota Tarutung

Berikut ini adalah tabel deskripsi faktor penentu keputusan nasabah dalam memilih jasa perbankan di kota Tarutung. Empat indikator yang digunakan dalam identifikasi terhadap faktor yang paling menentukan keputusan nasabah dalam memilih jasa perbankan, yaitu karena disarankan/dorongan dari teman/keluarga, lokasi bank yang strategis dan mudah dijangkau, Pelayanan yang memuaskan dari karyawan/i bank kepada nasabah, atau karena produk/jasa yang ditawarkan oleh bank menarik dan tingkat bunga yang memuaskan. Untuk tanggapan responden terhadap faktor penentu keputusan nasabah adalah seperti yang disajikan dalam Tabel 4.16 berikut:


(62)

Tabel 4.16

Faktor Penentu Keputusan Nasabah Memilih Bank

Sumber: Hasil pengolahan data primer (kuisioner) dengan SPSS 18.0, 2011

Berdasarkan tabel diatas dapat dilihat bahwa faktor yang paling menentukan keputusan nasabah dalam memilih jasa perbankan di kota Tarutung adalah faktor pelayanan yang sangat memuaskan dari karyawan/karyawati bank kepada nasabah yaitu sebanyak 44% responden memilih faktor tersebut. Sedangkan keputusan nasabah memilih bank karena motivasi atau dorongan dari pihak lain adalah sebesar 16%. Sementara karena lokasi bank yang strategis dan mudah dijangkau sebanyak 26% dan sebanyak 14% responden yang menyatakan faktor produk/jasa yang menarik dan cukup memuaskan yang ditawarkan oleh bank menjadi penentu keputusan nasabah dalam memilih jasa perbankan di kota Tarutung.

Frequency Percent Valid Percent

Cumulative Percent Valid Disarankan/dorongan dari

teman/keluarga.

16 16.0 16.0 16.0

lokasi bank yang strategis

dan mudah dijangkau 26 26.0 26.0 42.0

Pelayanan yang memuaskan dari karyawan/I bank kepada nasabah

44 44.0 44.0 86.0

Produk/jasa yang ditawarkan oleh bankmenarik dan tingkat bunga yang memuaskan

14 14.0 14.0 100.0


(1)

LAMPIRAN 5.

Olah Data Crosstabulation antara Jasa bank yang dipilih dengan Faktor

Penentu Keputusan Nasabah memilih bank

Case Processing Summary

Cases

Valid Missing Total

N Percent N Percent N Percent

Jasa Bank yang dipilih * Faktor Penentu Keputusan Nasabah Memilih Bank

100 100.0% 0 .0% 100 100.0%

Count

Faktor Penentu Keputusan Nasabah Memilih Bank

Total Disarankan/dor

ongan dari teman/keluarga.

lokasi bank yang strategis dan mudah dijangkau

Pelayanan yang memuaskan dari karyawan/I bank kepada nasabah

Produk/jasa yang ditawarkan oleh

bankmenarik

dan tingkat bunga yang memuaskan

Jasa Bank yang dipilih B. SUMUT 4 3 17 4 28

BNI 4 12 11 6 33

BRI 8 11 16 4 39


(2)

Olah Data Crosstabulation antara Jenis kelamin dengan Faktor Penentu

Keputusan Nasabah

Case Processing Summary

Cases

Valid Missing Total

N Percent N Percent N Percent

Jenis Kelamin * Faktor Penentu Keputusan Memilih Bank

100 100.0% 0 .0% 100 100.0%

Jenis Kelamin * Faktor Penentu Keputusan Memilih Bank Crosstabulation

Count

Faktor Penentu Keputusan Memilih Bank

Total Disarankan/dor

ongan dari teman/keluarga

Lokasi bank yang strategis dan mudah dijangkau

Pelayanan yang memuaskan dari Karyawan/i bank kepada nasabah

Produk/jasa yang ditawarkan oleh bank menarik dan tingkat bunga yang tinggi

Jenis Kelamin LK 12 11 26 9 58

P 4 15 18 5 42


(3)

Olah Data Crosstabulation antara Jenis Pekerjaan dengan Faktor Penentu

Keputusan Nasabah memilih Jasa Bank

Crosstab

Count

Faktor Penentu Keputusan Memilih Bank

Total Disarankan/dor

ongan dari teman/keluarga

Lokasi bank yang strategis

dan mudah dijangkau

Pelayanan yang memuaskan dari Karyawan/i

bank kepada nasabah

Produk/jasa yang ditawarkan

oleh bank menarik dan tingkat bunga

yang tinggi

Pekerjaan Guru Jemaat 0 0 1 0 1

Ibu Rumahtangga 0 0 0 1 1

Mahasiswa 1 1 0 1 3

Pegawai.Swasta 5 2 3 4 14

PNS 4 8 15 3 30

TNI POLRI 0 0 0 1 1

Wiraswasta 6 15 25 4 50

Total 16 26 44 14 100

Chi-Square Tests

Value df

Asymp. Sig. (2-sided)

Pearson Chi-Square 27.418a 18 .071 Likelihood Ratio 23.749 18 .163 N of Valid Cases 100

a. 21 cells (75.0%) have expected count less than 5. The minimum expected count is .14.


(4)

Olah Data Crosstabulation antara Jenis Pekerjaan dengan Jasa Bank Yang

Dipilih

Pekerjaan * Jasa Bank yang dipilih

Case Processing Summary

Cases

Valid Missing Total

N Percent N Percent N Percent

Pekerjaan * Jasa Bank yang dipilih

100 100.0% 0 .0% 100 100.0%

Crosstab

Count

Jasa Bank yang dipilih

Total B. SUMUT BNI BRI

Pekerjaan Guru Jemaat 0 0 1 1

Ibu Rumahtangga 0 1 0 1

Mahasiswa 0 3 0 3

Pegawai.Swasta 4 4 6 14

PNS 7 12 11 30

TNI POLRI 0 1 0 1

Wiraswasta 17 12 21 50

Total 28 33 39 100

Chi-Square Tests

Value df

Asymp. Sig. (2-sided)

Pearson Chi-Square 14.560a 12 .266 Likelihood Ratio 15.889 12 .196 N of Valid Cases 100

a. 14 cells (66.7%) have expected count less than 5. The minimum expected count is .28.


(5)

Olah Data Crosstabulation antara Pendidikan terakhir dengan Jasa Bank

Yang Dipilih

Crosstab

Count

Jasa Bank yang dipilih

Total B. SUMUT BNI BRI

Pendidikan DIII 4 10 4 18

S1 5 8 14 27

S2 0 0 1 1

SD 0 1 1 2

SLTA 17 13 18 48

SLTP 2 1 1 4

Total 28 33 39 100

Chi-Square Tests

Value df

Asymp. Sig. (2-sided)

Pearson Chi-Square 11.203a 10 .342 Likelihood Ratio 11.712 10 .305 N of Valid Cases 100

a. 9 cells (50.0%) have expected count less than 5. The minimum expected count is .28.


(6)

Olah Data Crosstabulation antara Lama Menabung dengan Jasa Bank Yang

Dipilih

CROSSTABS

/TABLES=LamaMenabung BY JenisBank

/FORMAT=AVALUE TABLES

/STATISTICS=CHISQ

/CELLS=COUNT

/COUNT ROUND CELL.

Case Processing Summary

Cases

Valid Missing Total

N Percent N Percent N Percent

LamaMenabung * Jasa Bank yang dipilih

100 100.0% 0 .0% 100 100.0%

LamaMenabung * Jasa Bank yang dipilih Crosstabulation

Count

Jasa Bank yang dipilih

Total B. SUMUT BNI BRI

LamaMenabung >10tahun 3 4 7 14

1-3tahun 9 17 13 39

4-5tahun 16 7 15 38

6-10tahun 0 5 4 9

Total 28 33 39 100

Chi-Square Tests

Value df

Asymp. Sig. (2-sided)

Pearson Chi-Square 11.843a 6 .066 Likelihood Ratio 14.130 6 .028 N of Valid Cases 100