FAKTOR-FAKTOR YANG MEMPENGARUHI KEPUTUSAN MASYARAKAT MUSLIM TIDAK MELAKUKAN PEMBIAYAAN DI BANK SYARIAH (STUDI KASUS PEDAGANG MUSLIM DI PASAR KOTA PURWOKERTO)

(1)

FAKTOR-FAKTOR YANG MEMPENGARUHI KEPUTUSAN MASYARAKAT MUSLIM TIDAK MELAKUKAN PEMBIAYAAN DI BANK SYARIAH

(STUDI KASUS PEDAGANG MUSLIM DI PASAR KOTA PURWOKERTO)

SKRIPSI

Diajukan untuk memenuhi salah satu syarat guna memperoleh gelar Sarjana Ekonomi Islam (S.E.I) Strata satu

pada Prodi Muamalat Fakultas Agama Islam Universitas Muhammadiyah Yogyakarta

Oleh: Suciati NIM: 20130730059

FAKULTAS AGAMA ISLAM PRODI MUAMALAT

INIVERSITAS MUHAMMADIYAH YOGYAKARTA 2016


(2)

FAKTOR-FAKTOR YANG MEMPENGARUHI KEPUTUSAN

MASYARAKAT MUSLIM TIDAK MELAKUKAN PEMBIAYAAN DI BANK SYARIAH

(STUDI KASUS PEDAGANG MUSLIM DI PASAR KOTA PURWOKERTO)

SKRIPSI Oleh: SUCIATI NIM: 20130730059

FAKULTAS AGAMA ISLAM PRODI MUAMALAT

INIVERSITAS MUHAMMADIYAH YOGYAKARTA 2016


(3)

PERNYATAAN KEASLIAN

Yang bertanda tangan di bawah ini

Nama Mahasiswa : Suciati Nomor Mahasiswa : 20130730059 Program Studi : Muamalat

Judul Skripsi :FAKTOR-FAKTOR YANG MEMPENGARUHI

KEPUTUSAN MASYSRAKAT TIDAK MELAKUKAN PEMBIAYAAN DI BANK SYARIAH (STUDI KASUS PEDAGANG MUSLIM DI PASAR KOTA

PURWOKERTO)

Dengan ini saya menyatakan bahwa skripsi ini merupakan karya saya sendiri dan belum pernah diajukan untuk memperoleh gelar kesarjanaan di suatu Perguruan Tinggi, dan sepanjang pengetahuan saya dalam skripsi ini tidak terdapat karya atau pendapat yang pernah ditulis atau ditertibkan oleh orang lain, kecuali yang secara tertulis dalam naskah ini dan disebutkan dalam daftar pustaka.

Yogyakarta, 30 November 2016 Yang membuat pernyataan


(4)

MOTO

“SESUNGGUHNYA BERSAMA KESULITAN ADA KEMUDAHAN” “MAKA APABILA ENGKAU TELAH SELESAI (DARI SUATU URUSAN), TETAPLAH BEKERJA KERAS (UNTUK URUSAN

YANG LAIN)”.

“DAN HANYA KEPADA TUHANMULAH ENGKAU BERHARAP” (QS. Al-Insyirah, 6-8)


(5)

PERSEMBAHAN

Kupersembahkan karya tulis skripsi ini untuk mereka yang tetap setia berada di ruang dan waktu kehidupanku khususnya buat:

 Persembahan yang tertinggi hanyalah kepada ALLAH SWT, Yang telah memberikan rahmat dan hidayahNya Hingga pada Dialah segalanya bergantung. Nabi Muhammad SAW Sang inspirator hidup.

 Almamaterku tercinta, Fakultas Agama Islam Prodi Muamalat Universitas Muhammadiyah Yogyakarta.

 Bapak dan Ibuku tercinta terima kasih telah merawat, membimbing, menyayangi, yang selalu mengajariku arti sebuah perjuangan, kesabaran, keikhkasan dan arti kasih sayang.

 Terima kasih buat Arif setiawan, Dea, Juli yang selalu menyemangati.

 Temen-temen kontrakan, Fies dan EPI angkatan 2013 atas kebersamaan selama kuliah.


(6)

DAFTAR ISI

JUDUL ... i

NOTA DINAS ... ii

PENGESAHAAN ... iii

PERNYATAAN KEASLIAN ... iv

MOTO ... v

PERSEMBAHAN ... vi

KATA PENGANTAR ... vii

DAFTAR ISI ... ix

DAFTAR TABEL ... xii

DAFTAR GAMBAR ... xiii

ABSTRAK ... xiv

ABSTRACT ... xv

BAB 1 PENDAHULUAN ... 1

A. Latar Belakang Masalah ... 1

B. Rumusan Masalah ... 8

C. Tujuan Masalah ... 9

D. Kegunaan Masalah ... 9

BAB II TINJUAN PUSTAKA ... 11

A. Kerangka Teori... 11

1. Religiusitas ... 11

2. Bank Syariah ... 12

3. Teori Pengambilan Keputusan ... 15

4. Perilaku Konsumen ... 17

5. Faktor-faktor yang mempengaruhi perilaku konsumen ... 18

6. Persepsi ... 20

7. Lokasi ... 22

8. Promosi ... 24

B. Penelitian Terdahulu ... 25

C. Kerangka Teoritik ... 31


(7)

BAB III METODE PENELITIAN ... 34

A. Metode Kuantitatif ... 34

B. Teknik Pengambilan Populasi dan Sampel ... 34

1. Populasi ... 34

2. Sampel ... 35

C. Lokasi dan Subyek Penelitian ... 36

D. Data Menurut Sumbernya ... 37

1. Internal ... 37

2. Primer ... 37

3. Sekunder ... 37

E. Teknik Pengumpulan Data ... 38

1. Kuisioner ... 38

2. Wawancara ... 38

F. Definisi Variabel Penelitian ... 39

G. Uji Kualitas Instrument ... 39

1. Uji Validitas ... 39

2. Uji Reliabilitas ... 40

H. Uji Asumsi Klasik ... 40

1. Normalitas ... 40

2. Multikolinearitas ... 41

3. Heteroskedastisitas ... 42

I. Regresi Linear Berganda ... 42

J. Uji Hipotesis ... 43

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN ... 45

A. Hasil Penelitian (Deskriptif dan Analisis data Responden) ... 45

1. Obyek Penelitian ... 45

2. Subyek Penelitian ... 47

B. Uji Instrumen Penelitian ... 50

1. Uji Validitas ... 50

2. Uji Reliabilitas ... 53

C. Analisis Data ... 56

1. Asumsi Klasik ... 56

D. Regresi Linear Berganda ... 58

E. Uji Hipotesis ... 59

F. Hasil Wawancara ... 62

G. Pembahasan ... 63

BAB V PENUTUP ... 71

A. Kesimpulan ... 71

B. Saran ... 73


(8)

DAFTAR PUSTAKA ... 75 LAMPIRAN ... 78


(9)

DAFTAR TABEL

Tabel 1.1 Perkembangan Asset Perbankan Syariah ... 3

Tabel 2.1 Perbedaan bank konvensional dan bank syariah ... 14

Tabel 4.1 Jenis Kelamin Responden ... 48

Tabel 4.2 Umur Reaponden ... 49

Tabel 4.3 Jenis Pedagang ... 49

Tabel 4.4 hasil uji validitas religiusitas ... 50

tabel 4.5 hasil uji validitas persepsi ... 51

tabel 4.6 hasil uji validitas lokasi ... 51

tabel 4.7 hasil uji validitas promosi ... 52

tabel 4.8 hasil uji validitas keputusan tidak melakukan pembiayaan ... 52


(10)

DAFTAR GAMBAR

Gambar 2.1 Proses Pembelian... 16


(11)

r$

ryM

*g


(12)

PENGESAHAN

Judul Skripsi

FAKTOR.FAKTOR YAIIG MEMPENGARUI{I KEPUTUSAN MASYARAKAT TIDAK

MELAKUKAI\I PEMBIAYAAII DI BAI{K SYARIAH

(sruDr

KAsus PEDAGANG MUSLIM DI PASARKOTA PURWOKERTO)

Yang dipersiaBkan dan disusun oleh: Jiama : Suciati

\'IM

:20130730059

Telatr dimunaqasyahkan di depan siding munaqasyah Prcdi Muamalat Konsentasi Ekonomi dan Perbankan Islam pada tanggal 08 Desember 2016 dan di nyatakan memenuhi syarat untuk diterima:

Sidang l)ewan Seminar Proposal Skripsi

Kenla sidang : Sutrisno. SEI., MEL

Pembimbing : Mukhlis Rahmanto. Lc., MA.

Penguji

: Drs. Moh. Mas'udi, M.Ag

Yogyakarta, 08 Desemb er 2A16 Fakultas Agama Islam Universitas Muhammadiyah Yogyakarta

Dekan,


(13)

ABSTRAK

Penelitian ini bertujuan untuk menganalisis faktor-faktor yang mempengaruhi keputusan masyarakat muslim tidak melakukan pembiayaan di bank syariah dengan subyek penelitian ini para pedagang muslim di pasar Purwokerto dengan variabel penelitian ini adalah religuitas, persepsi, lokasi dan promosi.

Jenis penelitian ini adalah penelitian deksriptif kuantitatif dengan menggunakan data primer. Sampel yang digunakan dalam penelitian ini berjumlah 100 responden yang dipilih dengan menggunakan metode random sampling. Alat analisi yang digunakan untuk mengolah data adalah reggresi linear berganda menggunakan SPSS.

Berdasarkan hasil penelitian yang telah dilakukan dua variabel independent yaitu religitas dan promosi memiliki pengaruh yang signifikan terhadap keputusan masyarakat muslim tidak melakukan pembiayaan di bank syariah, sedangkan persepsi dan lokasi tidak berpengaruh terhadap keputusan masyarakat muslim tidak melakukan pembiayaan di bank syariah,


(14)

ABSTRACT

This research aims to analyze factors that influence decision making of Muslim community for not to do financing in Islamic Bank. It uses Muslim traders in Purwokerto Market as subject and religiousity, perception, location, and promotion as variables.

This type of research is quantitative descriptive research using primary data and provides 100 respondents were selected by using random sampling method. Analysis tool that is used to process the data is multiple linear regressions using SPSS.

Based on the research that has been conducted on two independent variables; religiousity and promotion, they have significant influence towards Muslim community decision for doing the financing in Islamic banks. While perception and location do not influence or affect the decision of Muslim community for not do financing in Islamic banks.


(15)

1 BAB I PENDAHULUAN

A. Latar Belakang Masalah

Lembaga Keuangan Syariah (LKS) atau secara global di kenal sebagai Institution of Islamic Finance, mencakup lembaga bank dan non-bank. Berdasarkan penilaian Global Islamic Finance Report (GIFR) 2013 (www.jawapos.com), Indonesia menduduki peringkat kelima sebagai negara dengan potensi pengembangan industri keuangan syariah setelah Iran, Malaysia, Arab Saudi, dan Uni Emirat Arab. Indonesia merupakan negara dengan jumlah populasi Muslim terbesar di dunia.

Industri perbankan syariah di Indonesia baru tampak pertumbuhannya setelah muncul UU No. 10 Tahun 1998 tentang Perbankan Umum, yang secara tegas mendefinisikan bank di Indonesia mencakup Bank Umum dan Bank Perkreditan Rakyat yang dapat beroperasi baik secara konvensional maupun syariah, sehingga memberikan kesempatan peluang bagi bank syariah untuk berkembang. Perbankan syariah adalah suatu sistem perbankan yang pelaksanaannya berdasarkan hukum Islam. Saat ini banyak bank konvensional yang berbasis syariah, seperti BNI Syariah, BRI Syariah, Mandiri Syariah, Bukopin Syariah, Danamon Syariah, Mega Syariah dan lain sebagainya.


(16)

2

Sejauh ini perkembangan industri perbankan syariah terus tumbuh dengan laju bervariasi sesuai kondisi ekonomi dan berbagai faktor yang mempengaruhi perkembangannya. Keuangan syariah bisa menjadi salah satu solusi dunia dalam mencapai target Sustainable Development Goals (SDGs) yang dicanangkan oleh perserikatan bangsa-bangsa (PBB). Prinsip-prinsi khas keuangan syariah yang memihak pada pemerataan pendapatan dan berorientasi pada kegiatan sosial lingkungan, menjadikan pengembangan sistem keuangan syariah menjadi sangat relevan dengan pencapaian target SDGs. (www.ojk.go.id,24/10/16).

Pengembangan keuangan syariah di Indonesia yang lebih bersifat market driven dan dorongan bottom up dalam memenuhi kebutuhan masyarakat sehingga lebih tertumpu pada sector riil dan berdampak lebih nyata dalam mendorong pertumbuhan ekonomi.

Berdasarkan data statistik perbankan syariah yang dipublikasikan oleh otoritas jasa keuangan, bahwa market share perbankan syariah terhadap industry perbankan nasional mengalami peningkatan dibandingkan periode yang sama di tahun sebelumnya, yaitu 4.60% per Juli tahun 2015, menjadi 4,81% per Juli 2016, meningkatnya pertumbuhan market share perbankan syariah secara nasional yang cukup tinggi, tidak lepas dari perkembangan bank syariah di setiap daerah. Sejalan dengan perkembangan market share bank syariah, asset perbankan syariah BUS dan UUS terjadi kenaikan, yaitu 18,49% (yoy) dari Rp 272,6 triliun (Juli 2015) menjadi Rp 305.542 triliun (Juli 2016) kenaikan ini terutama didorong oleh meningkatnya


(17)

3

penghimpunan dana pihak ketiga yaitu 12,54% (yoy) dari Rp 216 triliun (Juli 2015) menjadi Rp 243.184 triliun (Juli 2016), selanjutnya mendorong pembiayan tumbuh sebesar 7,47% (yoy) dari Rp. 204.8 triliun (Juli 2015) menjadi 220.143 triliun (Juli 2016), dari sisi kualitas pembiayaan, NPF gross mengalami penurunan dengan (yoy) dari 4,89% (Juli 2015) menjadi 4,81% (Juli 2016). Sementara profitabilitas yang tercermin dari rasio ROA meningkat 0,91%(Juli 2015) menjadi 1,06% (Juli 2016) sedangkan rasio BOPO membaik dari 94,19% (Juli 2015) menjadi 92, 78% (Juli 2016), dan terjadi peningkatan kecukupan modal perbankan syariah dari kenaikan CAR, yaitu 14,47% (Juli 2015) menjadi 14,86% (Juli 2016). Dengan jumlah industri Bank umum syariah yang tercatat 12 Bank, usaha unit syariah sebanyak 22 Bank dan BPRS sebanyakm 165 Bank dan jaringan kantor sebanyak 2.562 (SPS/ojk/juli/2016, 15-18).

Tabel 1. 1

Perkambangan Aset Perbankan syariah

Sumber data: Otoritas Jasa Keuangan 2016 193,518 200,797

217,479

58,946 71,812

88,063 252,464 272,609

305,542

50,000 100,000 150,000 200,000 250,000 300,000 350,000

2014 2015 2016


(18)

4

Sebagai negara mayoritas Muslim, sudah selayaknya Indonesia menjadi pelopor dan kiblat pengembangan keuangan syariah di dunia. Hal ini bukan merupakan mimpi yang mustahil karena potensi Indonesia untuk menjadi global player keuangan syariah sangat besar, (milad ke-8, ikatan ahli ekonomi Islam (IAEI), 2012), diantaranya:

1. jumlah penduduk muslim yang besar menjadi potensi nasabah industri keuangan syariah;

2. Prospek ekonomi yang cerah, tercermin dari pertumbuhan ekonomi yang relatif tinggi (kisaran 6.0%-6.5%) yang ditopang oleh fundamental ekonomi yang solid.

3. Peningkatan sovereign credit rating Indonesia menjadi investment grade yang akan meningkatkan minat investor untuk berinvestasi di sektor keuangan domestik, termasuk industri keuangan syariah. 4. Memiliki sumber daya alam yang melimpah yang dapat dijadikan

sebagai underlying transaksi industri keuangan syariah.

Indonesia dengan jumlah penduduk muslim terbesar seharusnya mampu mewujudkan keuangan syariah yang kebih baik, akan tetapi kepercayaan masyarakat belum menunjukan persepsi atau pemahaman yang baik terhadap bank syariah, kehadiran bank syariah ternyata belum mampu mengalihkan secara signifikan persepsi masyarakat dari bank konvensional ke bank syariah. Ada beberapa faktor yang menyebabkan kurangnya


(19)

5

pemahaman atau persepsi masyarakat dalam pengembangan perbankan syariah (Subarjo, dalam Antoni, 2011), yaitu:

1. Pemahaman masyarakat yang belum tepat terhadap kegiatan operasional perbankan syariah.

2. Peraturan perbankan yang berlaku belum sepenuhnya mengakomodasi operasional bank syariah.

3. Jaringan kantor bank syariah yang belum luas

4. Sumber daya manusia yang memiliki keahlian dalam bank syariah masih sedikit atau belum teritergritas.

Dalam perkembangan bank syariah mengalami berbagai kendala dan tantangan. Tantanga tersebut yaitu tantangan jangka pendek ataupun panjang yang harus diselesaikan agar perkembangan perbankan dan keuangan syariah dapat mencapai target. Tantangan jangka pendek yang harus diselesaikan yaitu menyediakan sumber daya insani (SDI), secara kualitas maupun kuantitas, inovasi pengembangan produk dan layanan perbankan syariah yang kompetitif dan berbasis kekhususan kebutuhan masyarakat, dan edukasi, sedangkan tantangan jangka panjang yaitu perlunya kerangka hukum yang mampu menyelesaikan masalah keuangan secara komperehenshif. (Junaidi, 2015).

Banyak tantangan dan kendala yang dihadapi oleh perkembangan perbankan syariah, kendala yang dihadapi berkaitan dengan suatu sistem yang bersifat operasional yaitu diantaranya:


(20)

6

1. Kurangnya koordinasi dengan pemerintah membuat perbankan syariah kesulitan untuk mengetahui legal perbankan.

2. Perbankan syariah kesulitan untuk bisa masuk lebih dalam ke pasar keuangan lantaran modal masih minim.

3. Perbankan syariah dalam menjalankan kegiatan operasionalnya masih menggunakan dana mahal (deposito syariah)

4. produk yang tidak variatif dan pelayanan ke publik yang belum memadai

5. Sumber Daya Manusia (SDM) yang belum berintergritas menjadi penghambat pertumbuhan perbankan syariah di Indonesia dan minimnya pemahamana masyarakat.

6. Penyaluran dan pengawasan yang masih minim dan memperkuat arah kebijakan. (www.ojk.go.id).

Untuk mewujudkan keuangan syariah yang lebih baik, maka perlu adanya kerjasama dengan masyarakat. Berdasarkan badan pusat statistik jawa tengah tahun 2010, jumlah penduduk di Indonesia yaitu mencapai 237.641.326 juta jiwa. Seperti di daerah Jawa Tengah yang terdiri dari 29 kabupaten dan 6 kotamadya jumlah penduduk mencapai 32.382.657 juta jiwa. Salah satunya yaitu kabupaten Banyumas dengan ibukota Purwokerto yang terdiri dari 27 kecamatan, dengan jumlah penduduk mencapai 1.635.909 jiwa (BPS, 2015, 27/10/16), dan mayoritas masyarakat purwokerto beragama Islam. Namun faktanya tidak semua masyarakat menggunakan produk atau jasa dari perbankan syariah. Seperti yang terjadi


(21)

7

di Kecamatan Karanglewas dan Cilongok merupakan kecamatan yang ada di kabupaten Purwokerto dengan laju pertumbuhan penduduknya yang cukup tinggi yaitu kecamatan Karanglewas yaitu sebesar 1,61% dan kecamatan Cilongok sebesar 1,15% (BPS,2015) dan Mayoritas masyarakat dikedua kecamatan tersebut beragama islam. Tetapi belum sepenuhnya masyarakat tersebut menggunakan produk atau jasa perbankan syariah. Berdasarkan data yang dipublikasikan oleh Otoritas Jasa Keuangan (OJK) perkembangan perbankan syariah di wilayah Purwokerto menunjukan tren positif. Purwokerto sebagai Kota eks karesidenan Banyumas dan menjadi pusat perekonomian di wilayah eks Karsidenan Banyumas. Menurut data per juli 2016 total aset gross, pembiayaan dan dana pihak ketiga, Bank Umum Syariah (BUS) dan Unit Usaha Syariah (UUS) kota Purwokerto masing-masing sebanyak Rp. 1.064 triliun, 890 meliar, dan 871 miliar. Di lihat dari perkembangan perbankan syariah yang cukup tinggi, ini berarti memiliki peran penting dalam meningkatkan pertumbuhan ekonomi daerah.

Hal tersebut bisa saja terjadi karena kurangnya pengetahuan masyarkat tentang produk atau jasa perbankan syariah, sehingga perlu adanya promosi kepada masyarakat yang tidak hanya menggunakan sistem website, brosur maupun pamflet. Sosialisasi langsung juga perlu dilakukan agar calon nasabah benar-benar paham bagaimana sistem perbankan syariah, produk apa saja yang ditawarkan, bagaimana pelayanannya, dan dimana saja mereka dapat menemukan kantor bank syariah.


(22)

8

Berdasarkan urain diatas dan beberapa penelitian terdahulu, hal ini merupakan suatu hal yang menarik untuk ditelaah, diteliti dan dicermati faktor apa sajakah yang mempengaruhi masyarkat Muslim dalam mengambil keputusan untuk tidak melakukan pembiayaan di bank syariah. Mengingat banyak faktor yang mempengaruhi, maka peneliti mefokuskan pada variable religuitas, promosi, lokasi dan persepsi terhadap bank syariah di purwokerto. Dengan studi kasus para pedagang Muslim di pasar, menurut data perkembangan Bank umum dan BPR perbankan di wilayah eks karesidenan, total asset perkembangan Bank Umum dan BPR 2014 di sektor ekonomi khususnya perdagangan cukup tinggi yaitu periode Desember mencapai 5.400,19 miliar (BPS,2014). Hal ini lah yang menjadi alasan, mengapa peneliti menggunakan pedagang pasar, selain itu, para pedagang membutuhkan modal untuk mengembangkan usahanya tersebut. Berdasarkan latar belakang yang dipaparkan diatas, penelitian ini

mengambil judul tentang “FAKTOR-FAKTOR YANG

MEMPENGARUHI KEPUTUSAN MASYARAKAT MUSLIM TIDAK MELAKUKAN PEMBIAYAAN DI BANK SYARIAH (studi kasus

pedagang muslim di pasar kota purwokerto)”.

B. Rumusan Masalah

1. Apakah faktor religuitas mempengaruhi keputusan masyarakat Muslim tidak melakukan pembiayaan di bank syariah?


(23)

9

2. Apakah faktor persepsi mempengaruhi keputusan masyarakat Muslim tidak melakukan pembiayaan di bank syariah?

3. Apakah faktor lokasi mempengaruhi keputusan masyarakat Muslim tidak melakukan pembiayaan di bank syariah?

4. Apakah faktor promosi mempengaruhi keputusan masyarakat Muslim tidak melakukan pembiayaan di bank syariah?

C. Tujuan Penelitian

1. Untuk mengatahui apakah faktor religuitas mempengaruhi keputusan masyarakat Muslim tidak melakukan pembiayaan di bank syariah. 2. Untuk mengatahui apakah faktor persepsi mempengaruhi keputusan

masyarakat Muslim tidak melakukan pembiayaan di bank syariah. 3. Untuk mengetahui apakah faktor lokasi mempengaruhi keputusan

masyarakat Muslim tidak melakukan pembiayaan di bank syariah. 4. Untuk mengetahui apakah faktor promosi mempengaruhi keputusan

masyarakat Muslim tidak melakukan pembiayaan di bank syariah.

D. Kegunaan Penelitian

1. Penelitian ini bermanfaat untuk menambah pengetahuan serta merupakan salah satu syarat untuk memperoleh gelar sarjana di Fakultas Agama Islam Universitas Muhammadiyah Yogyakarta.


(24)

10

2. Sebagai informasi tentang kekuatan dan kelemahan bank syariah dilihat dari sudut pandang nasabahnya. Informasi tersebut dapat mempunyai makna strategis untuk meningkatkan kinerja bank syariah. 3. Berguna sebagai bahan pertimbangan dan informasi bagi peneliti lain


(25)

11

BAB II

TINJAUAN PUSTAKA

A. Kerangka Teori

1. Religiusitas

Ada beberapa istilah lain dari agama, antara lain religi, religion (inggris), religie (belanda), religio (latin), dan dien (arab). Religiusitas berasal dari kata religi (Ahmad, 1995).

Menurut Prof. Driyarkara (1987:29) religi berasal dari bahasa Latin religio yang akar katanya religare yang berarti mengikat. Maksudnya adalah suatu kewajiban atau aturan-aturan yang harus dilaksanakan, yang kesemuanya itu berfungsi untuk mengikat dan mengutuhkan diri seseorang atau sekelompok orang dalam hubunngannya dengan Tuhan atau sesama manusia, serta alam sekitar.

Menurut Glock dan Stark dalam (Ancok, 2004: 59) ada lima macam dimensi religuitas yaitu dimensi keyakinan (ideologis), peribadatan atau praktek agama (ritualistik), penghayatan (eksperensial), pengalaman (konsekuensial) dan pengetahuan agama (intelektual).

Ada beberapa faktor yang mempengaruhi religuitas seseorang yaitu menurut Thoules (1971:29) ada empat faktor yang mempengaruhi


(26)

12

yaitu pengaruh sosial, berbagai pengalaman, kebutuhan dan proses pemikiran.

2. Bank syariah

Bank syariah adalah bank yang dalam aktivitasnya, baik penghimpun dana maupun dalam rangka penyaluran dananya memberikan dan mengenakan imbalan atas dasar prinsip syariah yaitu jual beli dan bagi hasil. Prinsip utama operasional bank yang berlandaskan prinsip syariah adalah hukum Islam yang bersumber dari Alquran dan Al Hadits. Kegiatan operasional bank harus memperhatikan perintah dan larangan dalam Alquran dan Sunnah Rasulullah SAW. Larangan terutama berkaitan dengan kegiatan bank yang dapat diklasifikasikan sebagai riba.

Dalam Surat An-Nisaa, Allah berfirman:

“Maka disebabkan kezaliman orang-orang Yahudi, Kami haramkan atas

(memakan makanan) yang baik-baik (yang dahulunya) Dihalalkan bagi mereka, dan karena mereka banyak menghalangi (manusia) dari jalan Allah. Dan disebabkan mereka memakan riba, Padahal Sesungguhnya mereka telah dilarang daripadanya, dan karena mereka memakan harta benda orang dengan jalan yang batil. Kami telah menyediakan untuk orang-orang yang kafir di antara mereka itu siksa yang pedih.”(QS.


(27)

13

Dalam Surat Ali Imran ayat 130 Allah berfirman:

“Hai orang-orang yang beriman, janganlah kamu memakan Riba dengan

berlipat ganda dan bertakwalah kamu kepada Allah supaya kamu mendapat keberuntungan.” (QS. Ali Imran: 130) (Muslim.or.id).

Tujuan utama perbankan dan keuangan Islam ada tiga yaitu: 1. Penghapusan bunga dengan prinsip-prinsip Islam.

2. Pencapaian distribusi pendapatan dan kekayaan yang wajar. 3. Promosi pembangunan ekonomi.

Prinsip utama yang digunakan dalam kegiatan syariah adalah sebagai

berikut:

1. Larangan riba dalam berbagai bentuk transaksi.

2. Melakukan kegiatan usaha perdagangan berdasarkan perolehan keuntungan yang sah.

3. Memberikan zakat.

Perbedaan Bank Syariah dan Bank Konvensional

Perbankan syariah merupakan suatu sistem perbankan yang dikembangkan menggunakan prinsip hukum Islam. Usaha ini didasari oleh larangan Islam untuk memungut maupun meminjami dengan perhitungan bunga (riba) dan larangan berinvestasi di dalam usaha-usaha


(28)

14

yang berkaitan dengan media dan barang yang tidak Islami. Hal yang mendasar membedakan lembaga keuangan non syariah dan syariah dilihat dari pengembalian dan pembagian keuntungan yang diberikan kepada nasabah. Perhatikan tabel 2.1 dibawah ini:

Tabel 2. 1

Perbandingan Bank Konvensional dan Bank Syariah

NO Bank Konvensional Bank Syariah

1 Investasi tidak mempertimbangkan halal dan haram asalkan proyek yang dibiayai menguntungkan

Investasi, hanya untuk proyek dan produk yang halal serta menguntungkan

2 Return baik yang dibayar kepada nasabah penyimpan dana return yang diterima dari nasabah pengguna dana berupa bunga

Return yang dibayar atau diterima berasal dari bagi hasil atau pendapatan lainnya berdasrkan prinsip syariah

3 Perjanjian menggunakan hubungan positif.

Perjanjian dibuat dalam bentuk akad sesuai dengan syariat islam

4 Orientasi pembiayaan untuk memperoleh keuntungan atas dana yang dipinjamkan

Orientasi pembiayaan, tidak hanya keuntungan akan tetapi falah oriented, yaitu berorientasi pada kesejahteraan masyarakat

5 Hubungan antara bank dan nasabah adalah kreditor dan debitur

Hubungan antara bank dan nasabah adalah mitra

6 Dewan pengawas terdiri dari BI,Bapepam, dan Komisaris serta OJK

Dewan pengawas terdiri dari BI, Bapepam, Komisaris, dan DPS serta OJ

7 Penyelesaian sengketa melalui pengadilan negeri setempat

Penyelesaian sengketa diupayakan diselesaikan secara musyawarah antara


(29)

15

bank dan nasabah melalui peradilan agama

Sumber data: Ismail (2011: 38)

3. Teori Pengambilan keputusan

Mowen (2002) mengemukakan bahwa tingkat keterlibatan konsumen dalam suatu pembelian dipengaruhi kepentingan personal yang dirasakan, ditimbulkan oleh stimulus. Dengan kata lain, seseorang merasa terlibat atau tidak terhadap suatu produk ditentukan oleh apakah dia merasa penting atau tidak dalam pengambilan keputusan pembelian jasa atau produk. Pengambilan keputusan adalah pemilihan alternatif perilaku (kelakuan) tertentu dari dua atau lebih altertatif yang ada (George R.Terry). Menurut James A.F. Stoner pengambilan keputusan adalah proses yang digunakan untuk memilih suatu tindakan sebagai Cara pemecahan masalah. Dasar pengambilan keputusan, menurut George R. Terry dan brinckloe disebutkan dasar-dasar pendekatan dari pengambilan keputusan yang dapat digunakan yaitu:

a. Intuisi

Pengambilan keputusan yang didasarkan atas intuisi atau perasaan memiliki sifat subjektif sehingga mudah terkena pengaruh. Pengambilan keputusan berdasarkan intuisi ini mengandung keungtungan dan kelemahan.


(30)

16

Pengambilan keputusan berdasarkan pengalaman memiliki manfaat bagi pengetahuan praktis, karena pengalaman seseorang dapat memperkirakan keadaan sesuatu. Orang yang memiiliki banyak pengalaman tentu Akan lebih matang dalam membuat sebuah keputusan Akan tetapi, peristiwa yang lampau tidak Sama dengan peristiwa yang terjadi kini.

c. Fakta

Pengambilan keputusan berdasarkan fakta dapat memberikan keputusan yang sehat, solid dan baik. Dengan fakta maka tingkat kepercayaan terhadap pengambilan keputusan dapat lebih tinggi, sehingga orang dapat menerima keputusan yang dibuat itu dengan rela dan lapang dada.

d. Logika atau Rasional

Pengambilan keputusan yang berdasarkan logika ialah suatu studi yang rasional terhadap semua unsur pada setiap sisi dalam proses pengambilan keputusan. Pengambilan secara rasional bersifat objektif, logis, lebih, transparan, konsisten untuk memaksimumkan hasil atau nilai dalam batas keadaan tertentu.sehingga dapat dkatakan mendekati kebenaran atau sesuai dengan apa yang dinginkan.

Proses pengambilan keputusan terdiri dari urutan kejadian berikut:

Gambar 2. 1


(31)

17

Sumber: Kotler (2001:222).

4. Perilaku Konsumen

Pengertian perilaku konsumen pada hakikatnya untuk

memahami “mengapa konsumen melakukan dan apa yang mereka lakukan”. Schiffman dan kanuk (2008: 6) mengemukakan bahwa studi perilaku konsumen ada suatu studi mengenai bagaimana seseorang individu membuat keputusan untuk mengalokasikan sumber daya yang tersedia (waktu, uang, usaha dan energy) guna membeli barang- barang atau jasa yang berhubungan dengan konsumsi. Konsumen memiliki keragaman yang menarik untuk dipelajari karena meliputi berbagai individu dari berbagai usia, latar belakang, budaya, pendidikan, dan keadaan social ekonomi lainnya. Menurut Kotler dan Keller (2008:6) perilaku konsumen adalah studi bagaimana individu, kolompok dan organisasi memilih, membeli, menggunakan dan menempatkan barang, jasa, ide atau pengalaman untuk memuaskan keinginan dan kebutuhan mereka. Model atau pemahaman perilaku konsumen bukanlah suatu hal yang mudah untuk dilakukan, karena terdapat banyak factor yang berpengaruh dan saling interaksi satu Sama lainnya, sehingga pendekatan pemasaran yang dilakukan oleh Pengenalan

kebutuhan

Pencarian informasi

Evaluasi altertatif

Keputusan membeli

Perilaku pasca pembelian


(32)

18

suatu perusahaan harus benar-benar dirancang sebaik mungkin dengan memperhatikan factor-faktor tersebut. Selain itu, para pemasar harus memperhatikan konsumen dan berusaha mempelajari bagaimana mereka berperilaku, bertindak dan berfikir. Para pemasar wajib memahami keragaman dan kesamaan atau perilaku konsumen agar mereka mampu memasarkan produk dengan baik, dan memahami bagaimana konsumen mengambil keputusan konsumsi, sehingga pemasar dapat memasarkan produk atau jasa dengan baik.

5. Faktor-faktor yang mempengaruhi perilaku konsumen

Faktor-faktor yang mempengaruhi keputusan konsumen (Mowen dan Michael, 2002):

a. Faktor Budaya

Budaya adalah faktor mendasar dalam pembentukan norma-norma yang dimiliki seseorang yang kemudian membentuk atau mendorong keinginan dan perilakunya menjadi seseorang konsumen. Budaya meliputi hal-hal yang dipelajari dari keluarga, tetangga, teman, guru, dan tokoh-tokoh masyarakat yang meliputi: 1. Nilai-nilai adalah Norma yang di anut masyarakat.

2. Persepsi adalah Cara pandang sesuatu.

3. Preferensi adalah rasa lebih suka pada sesuatu dibandingkan dengan yang lainya.


(33)

19

4. Behavior (tindak tanduk). Faktor-faktor budaya memberikan pengaruh paling luas pada keinginan dan perilaku konsumen. Divisi pemasaran termasuk public relation pada perguruan tinggi contohnya perlu memahami peranan dari budaya, subbudaya; meliputi kewarganegaraan, agama, kelompok ras, dan daerah geografis. Banyak sub kebudayaan yang membentuk segmen pasar penting, dan orang pemasaran seringkali merancang produk dan program pemasaran yang disesuaikan dengan kebutuhan mereka. Dalam pemilihan perguruan tinggi misalnya, konsumen muslim memiliki pertimbangan berdasar nilai-nilai yang berasal dari agama yang diyakininya (nilai keislaman). Dengan demikian, pihak pemasar dari institusi tersebut harus memiliki perbedaan pendekatan dalam melayani segmen pasar yang berbeda. b. Faktor sosial

Anggota keluarga dapat sangat mempengaruhi perilaku pembeli. Keluarga adalah organisasi pembelian kosumen paling penting dalam masyarakat, dan pengaruh tersebut telah diteliti secara ekstensif.

1. Faktor pembeli. Keputusan seorang pembeli juga dipengaruhi oleh karakteristik pribadi seperti umur pembeli dan tahap siklus hidup, pekerjaan, situasi ekonomi, gaya hidup, serta kepribadian dan konsep diri.


(34)

20

2. Reference group adalah kelompok yang mempengaruhi anggotanya dalam membuat keputusan pembelian sesuatu barang dan jasa meskipun ada pengecualian pada sebagian orang.

c. Faktor pribadi

Faktor yang memberikan kontribusi terhadap perilaku konsumen terdiri dari usia dan tahap siklus hidup, pekerjaan, situasi ekonomi, Gaya hidup, serta kepribadian dan konsep diri. d. Faktor psikologi

Pilihan pembeli seseorang dipengaruhi empat factor psikolog utama yaitu motivasi, persepsi, pembelajaran serta keyakinan dan pendirian.

e. Faktor teknoligi

1. Transportasi pribadi, mobil dan motor bertambah dari tahun ketahun berikut kecanggihan teknologinya yang bertambah dari tahun ke tahun.

2. Audio visual, telah menjadi produk pemikat perorangan sejakpuluhan tahun lalu, baik untuk dinikmati oleh diri sendiri maupun untuk keluarga.

3. Internet dan seluler kemajuan komputer pribadi, telepon selular meningkatkan pasar hardware.


(35)

21

6. Persepsi

Persepsi atau bisa disebut pandangan dapat dikatakan sebagai bagaimana seseorang menilai dan menempatkan sesuatu hal dalam pikiran seseorang. Persepsi atau pandangan yang dimiliki setiap orang selalu berbeda, karena mereka tidak memiliki pikiran yang sama. Maka dari itu, seseorang dalam memilih suatu barang atau jasa tidak selalu memiliki kesamaan selera dengan orang lain. Maka dari itu, persepsi seseorang menjadi hal yang sangat penting untuk dipelajari. Persepsi seseorang bergantung pada informasi apa yang dimiliki oleh orang yang bersangkutan. Persepsi seseorang juga dapat berubah seiring berjalannya waktu dan bertambahnya informasi yang mereka miliki. Seperti yang dikatakan oleh Kreitner dan Kinicki (2005) dalam jurnal Abd Wahab (2013) persepsi adalah proses interpretasi seseorang atas lingkungannya. Sedangkan menurut Kotler (1999) dalam bukunya merumuskan persepsi sebagai proses yang dilakukan oleh seseorang untuk memilih, mengorganisasi, dan menafsirkan masukan informasi untuk menciptakan gambaran dunia yang berarti. Setiap individu akan memiliki pandangan atau persepsi yang berbeda meskipun pada suatu objek yang sama, maka dalam buku Setiadi (2003), perbedaan persepsi terhadap objek yang sama dapat disebabkan oleh beberapa proses persepsi sebagai berikut:


(36)

22

Setiap Individu akan merasakan efek atau rangsangan yang tidak dapat dirasakannya secara bersamaan maka efek atau rangsangan akan disaring kedalam sebuah proses yang akan membuat individu lebih memperhatikan efek atau rangsangan yang lebih dominan. Berikut beberapa poin yang ditemukan dalam perhatain selektif:

1. Setiap individu akan lebih peka terhadap efek atau rangsangan yang berhubungan dengan yang mereka butuhkan saat itu. 2. Setiap individu akan lebih dominan memperhatikan efek atau

rangsangan yang ada dalam ekspektasi mereka.

3. Setiap individu akan memperhatikan rangsangan dengan tingkat deviasi yang lebih tinggi dibandingkan dengan yang lainnya.

b. Distorsi Selektif

Diatorsi selektif adalah proses atau kecendrungan untuk mengubah informasi menjadi pendapat pribadi. Dalam distorsi selektif, setiap efek atau rangsangan yang telah mendapatkan perhatian dari individu tidak akan selalu mendapatkan pandangan positif sesuai dengan keinginan penciptanya. Setiap individu akan memberikan penilaian mereka terhadap apa yang dia rasakan selama terjadinya efek atau rangsangan tersebut.


(37)

23

c. Ingatan Selektif

Ingatan selektif, dijelaskan mengapa produsen atau pemasar menggunakan drama dan pengulangan dalam mengirimkan pesan kepada pasar mereka.

7. Promosi

Menurut Kotler (2008:266) promosi yaitu proses komunikasi suatu perusahaan dengan pihak-pihak penting dan masyarakat. Promosi merupakan salah komponen penting dalam pemasaran dalam sebuah perusahaan untuk mempemasarkan produk atau jasa. Kegiatan promosi selain sebagai alat komunikasi antar perusahaan dengan konsumen, melainkan sebagai alat yang dapat mempengaruhi konsumen dalam melakukan pembelian produk dan penggunaan jasa yang sesuai dengan kebutuhan.

Sedangkan menurut Swastha dan Irawan (2008: 349) promosi yaitu sebagai arus informasi atau persepsi satu arah yang dibuat untuk mengarahkan seseorang atau organisasi kepada tindakan yang menciptakan pertukaran dalam pemasaran. Tujuan promosi menurut Swastha dan Irawan (2008: 349 yaitu modifikasi tingkah laku, memberikan informasi, membujuk (persuasive), mengingatkan kembali.

Promosi diadakan untuk memperkenalkan produk kepada calon konsumen dan membujuk serta meningkatkan kembali konsumen lama agar melakukan pembelian ulang. Promosi mengandung arti


(38)

24

penting sebagai salah satu elemen bauran pemasaran yang memerlukan suatu strategi yang berbeda. Kegiatan promosi terdapat pula bentuk promosi untuk menyampaikan tujuan, yaitu promosi yang harus dilakukan, bentuk promosi yang menarik, Gaya bahasa yang digunakan, promosi yang sesuai produk sebenarnya. Promosi mencerminkan kegiatan mengkonsumsi keunggulan produk dan membujuk konsumen untuk membelinya (Body Walker, 2000:65). 8. Lokasi

Menurut Lupiyoadi (2001:61) lokasi adalah tempat dimana perusahaan harus bermarkas melakukan operasi. Jadi, lokasi adalah tempat dimana suatu perusahaaan Akan dilaksanakan atau ditempatkan. Dengan pemilihan lokasi yang tepat akan memberi nilai tambah, karena konsumen cenderung memilih suatu produk atau jasa yang memiliki lokasi yang dapat dengan mudah diakses oleh konsumen. Sehingga dapat disimpulkan bahwa lokasi yang tepat atau strategis menjadi bagian dari keberhasilan pemasaran suatu perusahaan. Dalam penelitian ini yang dimaksud adalah lokasi Bank Syariah.

Menurut Kotler (2002:60) salah satu kunci sukses suatu perusahaan adalah pemilihan lokasi. Lokasi dimulai dengan memilih komunitas, keputusan ini sangat bergantung pada potensi pertumbuhan ekonomis dan stabilitas, persaingan iklim politik, dan sebagainya.


(39)

25

Pertimbangan-pertimbangan dalam menentukan lokasi menurut Tjiptono (2000: 41) adalah sebagai berikut:

1. Akses, misalnya lokasi yang dilalui atau mudah dijangkau saranan transportasi umum.

2. Visibilitas, misalnya lokasi dapat dilihat dengan jelas dari tepi jalan.

3. Lalu lintas (traffic) dimana ada dua hal yang perlu dipertimbangkan, yaitu :

a. Banyaknya orang yang lalu lalang bisa memberi peluang terjadinya impulse buying.

b. Kepadatan dan kemacetan lalu lintas bisa menjadi hambatan.

4. Tempat parkir yang luas dan aman.

5. Ekspansi yaitu tersedia tempat yang luas untuk perluasan usaha kemudian hari.

6. Lingkungan yaitu daerah sekitar yang mendukung jasa yang ditawarkan.

7. Persaingan yaitu lokasi pesaing.

8. Peraturan pemerintah, misalnya ketentuan yang melarang bengkel berdekatan dengan tempat pemukiman penduduk.


(40)

26

Penulis Judul Hasil Relevansi

Rahmah Yulianti (2015) Pengaruh Minat Masyarakat Aceh terhadap Keputusan Memilih Produk Perbankan Syariah di Kota Banda Aceh

Penelitian ini meneliti pengaruh minat masyarakat aceh terhadap keputusan memilih produk perbankan syariah dikota banda aceh. Variable yang digunakan yaitu Motif Religius, kualitas layanan, Keputusan memilih Produk Perbankan Syariah. Hasil dari penelitian ini yaitu bahwa Motif religious berpengaruh secara positif terhadap variabel

pertimbangan nasabah dalam memutuskan memilih produk bank syariah. Dapat diartikan bahwa variable motif religious, dapat dijadikan variable independen, karena berperan besar dalam kaitannya dengan minat masyarakat terhadap bank syariah. Junaidi (2015) Persepsi Masyarakat Untuk Memilih Dan Tidak Memilih Bank Syariah (Studi Kota Palopo)

Penelitian ini meneliti persepsi masyarakat untuk memilih dan tidak memilih bank. Variable yang digunakan yaitu, Tingkat Religiusitas Masyarakat, Tingkat Bagi Hasil Tabungan Bank Syariah, Pelayanan dan Fasilitas dan lokasi.

Hasil dari penelitian ini yaitu bahwa :

Dapat diartikan bahwa variable pelayanan, fasilatas dan lokasi dapat dijadikan variable independent, karena berkaitan besar dengan persepsi masyarakat dalam tidak memilih bank syariah.


(41)

27

1.Pelayanan dan fasiltas dan lokasi berpengaruh

negative terhadap persepsi masyarakat tidak memilih bank syariah.

2.Religioust dan bagi hasil berpengaruh positif terhadap memilih bank syariah Ayu Retno Sari (2016) Faktor-Faktor Yang Mempengaruhi Kurangnya Minat Masyarakat Muslim Menabung Di Bank Syariah (Studi Kasus Masyarakat Muslim Di Kabupaten Bantul, Yogyakarta)

Penelitian ini meniliti tentang factor-faktor yang

mempengaruhi kurangnya minat masyarakat muslim menanbung di bank syariah. Variable yang digunakan yaitu, kurangnya minat, fasilitas pelayanan, lokasi, dan promosi.

Hasil dari penilitian ini yaitu bahwa bahwa dari empat variabel (lokasi, fasilitas pelayanan, dan promosi) secara bersama-sama berpengaruh signifikan terhadap kurangnya minat masyarakat muslim di

Kabupaten Bantul Yogyakarta untuk menabung di bank syariah. Dapat diartikan bahwa variable (lokasi, fasilitas pelayanan, pengetahuan dan promosi), dapat dijadikan variable independen, karena berperan besar dalam kaitannya dengan kurangnya minat masyarakat muslim menabung di bank syariah.


(42)

28 Fitra Zuli Taufa Jasa (2014) Faktor-Faktor Yang Menyebabkan Mahasiswa Fakultas Agama Islam Program Studi Muamalat (Syariah) Universitas Muhammadiyah Surakarta Tidak Menabung Di Bank Syariah

Penelitian ini tentang faktor-faktor yang menyebabkan mahasiswa fakultas agama islam program studi muamalat (syariah) universitas

muhammadiyah surakarta tidak menabung di bank syariah. Variable yang digunakan yaitu: lokasi, pelayanan, fasilitas dan persepsi.

Hasil dari penilitian ini yaitu bahwa bahwa dari empat variabel (lokasi, fasilitas, pelayanan dan persepsi) secara bersama-sama

berpengaruh signifikan yang menyebabkan mahasiswa fakultas agama islam program studi muamalat (syariah) universitas muhammadiyah surakarta tidak menabung di bank syariah Dapat diartikan bahwa variable (lokasi, fasilitas, pelayanan, dan persepsi), dapat dijadikan variable independen, karena berperan besar dalam kaitannya yang menyebabkan mahasiswa fakultas agama islam program studi muamalat (syariah) universitas muhammadiyah surakarta tidak menabung di bank syariah Neng Kamarni, SE, M.Si. (2012) Faktor-Faktor Yang Mempengaruhi Minat Masyarakat Dalam

Penelitian ini tentang

“Analisis Preferensi

Masyarakat Terhadap Perbankan Syariah Di Kota

Padang”. Dengan variabel

Dapat diartikan variabel Status Pekerjaan, Tingkat Pendidikan, Tingkat


(43)

29 Dosen Program Studi Ilmu Ekonomi Fakultas Ekonomi Universitas Andalas, Padang Berhubungan Dengan Bank Syariah Di Kota Padang

yaitu Agama, Status Pekerjaan, Tingkat Pendidikan, Tingkat pendapatan, Tingkat pengeluaran, Pengetahuan tentang keberadaan Bank Syariah, Pendapat mengenai bunga Bank sama dengan Riba, Prefensi terhadap Bank Syariah, Pengetahuan produk dan mekanisme,

Hasil dari penelitian ini adalah bahwa variabel agama, , Pengetahuan tentang

keberadaan Bank Syariah, , Pengetahuan produk dan mekanisme tidak berpengaruh secara signifikan terhadap minat masyarakat. Sedangkan Status Pekerjaan, Tingkat Pendidikan, Tingkat pendapatan, Tingkat pengeluaran, Pendapat mengenai bunga Bank sama dengan Riba, Prefensi

terhadap Bank Syariah, secara signifikan terhadap minat masyarakat.

pendapatan, Tingkat pengeluaran, Pendapat mengenai bunga Bank sama dengan Riba, Prefensi terhadap Bank Syariah, berpengaruh secara signifikan terhadap minat masyarakat. Anita Rahmawat Pengaruh Persepsi Tentang

Dalam penelitian tentang

“Pengaruh Persepsi Tentang

Dapat diartikan bahwa variabel


(44)

30 y (2014) Bank Syari’ah Terhadap Minat Menggunakan Produk Di Bni Syari’ah Semarang

Bank Syari’ah Terhadap

Minat Menggunakan Produk

Di Bni Syari’ah Semarang”

variabel yang digunakan yaitu Persepsi tentang bunga bank, ersepsi tentang sistem bagi hasil, Persepsi tentang produk bank syariah.

Hasil dari penelitian ini adalah (1) persepsi tentang bunga bank berpengaruh secara positif dan signifikan terhadap minat menggunakan produk bank syariah, (2) persepsi tentang sistem bagi hasil berpengaruh secara positif dan signifikan terhadap minat menggunakan produk bank syariah; (3) persepsi tentang produk bank syariah tidak berpengaruh terhadap minat menggunakan produk bank syariah.

Persepsi tentang bunga bank,dan persepsi tentang sistem bagi hasil, dapat dijadikan variabel independen karena memiliki kaitanya dengan Pengaruh Persepsi Tentang Bank Syari’ah Terhadap Minat Menggunakan Produk Di Bni Syari’ah Semarang

Perkembangan perbankan syariah yang semakin pesat, tidak lepas dari masyarakat yang percaya kepada bank sayriah untuk menghimpun Dana maupun menyalurkan dan mengenakan imbalan atas dasar prinsip syariah yaitu bagi hasil.


(45)

31

Persamaan penelitian ini dengan terdahulu adalah sama-sama melakukan penelitian tentang faktor-faktor penentu yang mempengaruhi keputusan masyarakat terhadap bank syariah. Oleh karena itu, perbedaan dengan penenlitian sebelumnya dengan penelitian ini adalah terletas pada variabel terikat yaitu keputusan tidak melakukan pembiayaan di bank syariah dengan objek penelitian yaitu pedagang Muslim di pasar kota Purwokerto.

C. Kerangka Pemikir

Berdasarkan teori dan penjelasan yang telah diuraikan diatas, dalam penelitian ini aspek-aspek yang diukur dari keputusan masyarkat Muslim tidak melakukan pembiayaan di bank syariah meliputi: faktor religiutas, lokasi dan persepsi.

1. Religiusitas merupakan penghayatan keagamaan atau kedalamn kepercayaan yang diekspresikan dengan melakukan ibadah sehari-hari. Tinggi rendahnya kualitas keagaaman akan mempengaruhi keputusan masyarakat untuk menggunakan bank syariah atau tidak. Semakin tinggi kualitas keagamaan maka semakin mengerti batas-batas halal dan haram dalam mengalokasikan pendapatnya, sehingga cenderung menggunakan bank syariah daripada bank konvensional.

2. Persepsi merupakan hal penting yaitu, bagaimana seseorang menilai dan menempatkan sesuatu hal dalam pikirannya. Persepsi atau pandangan yang dimiliki setiap orang selalu berbeda, karena mereka tidak memiliki


(46)

32

pikiran yang Sama untuk memilih, mengorganisasi, dan menafsirkan masukan informasi untuk menciptakan gambaran dunia yang berarti 3. Lokasi merupakan faktor penting terhadap keputusan masyarakat milih

atau tidak memilih dalam menggunakan produk atau jasa.

4. Promosi dalam hal ini merupakan elemen yang penting, karena konsumen cenderung memilih suatu produk atau jasa dengan mengetahui keunggulan dan keistimewaan secara detail terhadap produk atau jasa yang akan digunakan.

Gambar 2. 2

Kerangka Konseptual Penelitian

Religiusitas (X1)

Persepsi (X2)

Promosi (X4)

Keputusan masyarakat Muslim tidak melakukan

pembiayaan di bank Syariah

(y)

Lokasi (X3)


(47)

33

D. Hipotesis

Menurut Sugiyono (1994:39) Hipotesisi adalah jawaban sementara dari masalah penelitian. Dikatakan sementara, karena jawaban yang diberikan baru didasarkan pada teori yang relevan, belum didasarkan pada fakta-fakta empiris yang diperoleh melalui pengumpulan data. Jadi hipotesis juga dapat dikatakan sebagai jawaban teoritis terhadap rumusan masalah penelitian.

H1: Religiusitas berpengaruh secara positif dan signifikan terhadap keputusan masyarakat Muslim tidak melakukan pembiayaan di bank syariah.

H2: Persepsi berpengaruh secara positif dan signifikan terhadap keputusan masyarakat Muslim tidak melakukan pembiayaan di bank syariah.

H3: Lokasi berpengaruh secara positif dan signifikan terhadap keputusan masyarakat Muslim tidak melakukan pembiayaan di bank syariah.

H4: Promosi berpengaruh secara positif dan signifikan terhadap keputusan masyarakat Muslim tidak melakukan pembiayaan di bank syariah.


(48)

34

BAB III

METODE PENELITIAN

A. Metode Kuantitatif

Penelitian ini menggunakan metode kuantitatif dengan pendekatan deskriptif. Kuncoro (2004:1) mendefinisikan metode kuantitatif adalah pendekatan ilmiah terhadap pengambilan keputusan manajerial dan ekonomi. Pada penelitian yang penulis lakukan berhubungan dengan faktor-faktor yang mempengaruhi keputusan masyarakat muslim dalam ekonomi islam yang mana manajerial pedagang muslim.Pendekatan kuantitatif ini berangkat dari data, pemprosesan data mentah inilah menjadi informasi yang bermanfaat.

B. Teknik Pengambilan Populasi dan Sampel

1. Populasi

Populasi menurut sugiyono (1994:57) adalah wilayah generalisasi yang terdiri atas obyek ataupun subyek yang memeliki karakteristik tertentu yang ditetapkan oleh peneliti untuk dipelajari dan ditarik kesimpulannya. Jadi, populasi tidak hanya orang tetapi benda-benda alam yang lain, bukan juga sekedar jumlah pada obyek/ subyek tetapi meliputi seluruh karakteristik yang dimiliki subyek


(49)

35

ataupun obyek. Dalam penelitian ini populasi yang digunakan oleh peneliti yaitu para pedagang muslim yang berada di pasar di Purwokerto.

2. Sampel

Penilitian ini menggunakan teknik simple random sampling karena cara pengambilan sampel dari semua anggota populasi dilakukan secara acak tanpa memperhatikan strata yang ada dalam anggota populasi itu (sugiyono, 1994:59)

Besarnya jumlah sampel yang harus diambil dari populasi dalam suatu kegiatan penelitian sangat tergantung dari keadaan populasi itu sendiri, semakin homogen keadaan populasinya maka jumlah sampel semakin sedikit, begitu juga sebaliknya. Adapun penentuan jumlah sampel yang dikembangkan oleh Roscoe dalam Sugiyono (2010: 131) adalah sebagai berikut:

1. Ukuran sampel yang layak dalam penelitian adalah antara 30 sampai dengan 500.

2. Bila sampel dibagi dalam kategori (misalnya: pria-wanita, pegawai negeri-swasta dan lain-lain) maka jumlah anggota sampel setiap kategori minimal 30.

3. Bila dalam penelitian akan melakukan analisis dengan multivariate (korelasi atau regresi ganda misalnya), maka jumlah anggota sampel minimal 10 kali dari jumlah variabel yang diteliti.


(50)

36

Misalnya variabel penelitiannya ada 5 (independen + dependen), maka jumlah anggota sampel = 10 x 5 = 50.

4. Untuk penelitian eksperimen yang sederhana, yang menggunakan kelompok eksperimen dan kelompok kontrol, maka jumlah anggota sampel masing-masing antara 10 s/d 20.

C. Lokasi dan Subyek Penelitian

Penentuan lokasi penelitian ini dimaksudkan untuk lebih mempersempit ruang lingkup dalam pembahasan dan sekaligus untuk mempertajam fenomena sosial yang ingin dikaji sesuai dengan substansi. Sehingga lokasi penelitian ini yaitu dua pasar yang berada dikecamatan cilongok dan karanglewas, tepatnya pasar adalah lokasi para pedagang untuk melakukan transaksi.

Alasan dilakukannya penelitian di lokasi ini yaitu “pasar adalah tempat bertemunya antar penjual dan pembeli, mayoritas pedagang pasar ini merupakan seorang muslim. Untuk menambah modal dalam usahanya selain dari modal sendiri pedagang juga mebutuhkan supplay dari sebuah lembaga keuangan syariah maupun konvesional, tetapi pada dua pasar ini masih jarang sekali lembaga keuangan, khusnya lembaga keuangan syariah seperti bank syariah.


(51)

37

D. Data Menurut Sumbernya

Berdasarkan sumbernya, sumber data umumnya berasal dari data-data (Hanke & Reitsch, 1998; dalam Kuncoro 2004; 25) antara lain:

1. Data Internal

Data internal berasal dari dalam organisasi tersebut (Kuncoro, 2004; 25), data dalam organisasi penulis mengambilnya yakni dari; data para pedagang pasar di dua kecamatan yaitu pasar kecamatan Cilongok dan Karanglewas melalui interview langsung.

2. Data Primer

Data ini merupakan data baru yang digunakan untuk menjawab rumusan masalah secara khusus. Data primer dalam penelitian ini adalah data yang diperoleh melalui kuisioner langsung dan wawancara terhadap responden. Responden yang dimaksud adalah Para pedagang pasar di dua kecamatan yaitu Karanglewas dan Cilongok.

3. Data Sekunder

Dalam penelitian ini data sekunder diambil dan dikumpulkan dari berbagai dokumen yang relevan baik dokumen cetak maupun digital. Dokumen-dokumen yang digunakan sebagai sumber data sekunder dalam penelitian ini adalah dokumen-dokumen, buku-buku teori, jurnal ilmiah, surat kabar online, dan jurnal online.


(52)

38

E. Teknik Pengumpulan Data

1. Kuisioner

Teknik pengumpulan data dalam peneilitian ini menggunakan teknik kuisioner. Teknik ini merupakan metode pengumpulan data yang dilakukan untuk mengumpulkan data dengan cara membagi daftar pertanyaan kepada responden agar responden tersebut memberikan jawabannya (sulisyanto, 2006).

Tipe kuisioner yang digunakan adalah kuisioner tertutup yaitu jawaban yang sudah disediakan oleh peneliti sehingga responden tinggal memilihnya (sulisyanto, 2006). Dan pengukurannya menggunakan skala likert, yaitu skala yang berisi lima tingkat preferensi jawaban dengan pilihan sebagai berikut:

Sangat Tidak Tahu (STT) : diberi skor 1 Tidak Tahu (TT) : diberi skor 2 Kurang Tahu (KT) : diberi skor 3 Tahu (T) : diberi skor 4 Sangat Tahu (ST) : diberi skor 5

2. Wawancara

Wawancara atau interview (Nasution, 2012: 113) suatu bentuk komunikasi verbal semacam percakapan bertujuan untuk memperoleh informasi, sehingga memudahkan pengumpulan data


(53)

39

baik primer maupun sekunder. Hal ini dilakukan untuk mendapatkan informasi yang tidak bisa digali dengan kuisioner.

F. Definisi Variabel penelitian

Variabel penelitian adalah segala sesuatu yang berbentuk apa saja yang ditetapkan oleh penelitian untuk dipelajari sehingga diperoleh informasi tentang hal tersebut kemudian ditarik kesimpulannya (sugiyono, 2010). Untuk memudahkan pemahaman terhadap variabel penelitian ini, maka perlu diberikan batasan operasional. Variabel dalam penelitian ini terdiri dari variabel yang mempengaruhi yaitu religiusitas, persepsi, lokasi dan promosi, dan variabel yang dipengaruhi adalah keputusan masyarakat muslim tidak melakukan pembiayaan di bank syariah.

G. Uji Kualitas Instrumen

1. Uji Validitas

Uji Validitas adalah untuk mengukur sah atau valid tidaknya suatu kuisioner. Dikatakan valid apabila pertanyaan pada kuisioner mampu untuk mengungkapkan sesuatu yang akan diukur oleh kuisioner tersebut. Pengukuran validitas dalam penelitian ini dilakukan dengan menggunakan coefficient corelation person yaitu dengan menghitung korelasi antara skor masing-masing butir pertanyaan dengan total skor (Ghozali, 2011:52).


(54)

40

2. Uji Reliabilitas

Uji Reliabilitas adalah pengujian untuk mengukur suatu kuesioner yang merupakan indicator dari variable atau konstruk. Suatu kuisioner dikatakan reliabel atau handal jika jawaban seseorang terhadap pertanyaan adalah konsisten atau stabil dari waktu ke waktu. Pengukuran reliabilitas dalam pennelitian ini dilakukan dengan Cara one shot (pengukuran sekali saja). Disini pengukuran hanya dilakukan sekali dan kemudian hasilnya dibandingkan dengan pertanyaan lain atau mengukur korelasi antar jawaban pertanyaan. Suatu konstruk atau variable dikatakan reliabel jika memberikan nilai Cronbach Alpha >0.70 (Nunnally, 1994 dalam Ghozali, 2011:47).

H. Uji Asumsi Klasik

1. Uji Normalitas

Uji normalitas bertujuan untuk menguji apakah dalam model regresi variabel terikat, variabel bebas atau keduanya mempunyai distribusi normal atau tidak. Model regresi yang baik adalah yang memiliki nilai residual yang terdistribusi secara normal (Priyatno, 2014:90).

Dalam penilitian ini saya menggunakan uji one sample kolmogorov smirnov yang digunakan untuk mengetahui distribusi


(55)

41

data, apakah mengikuti distribusi normal, poisson, uniform, atau exponential. Dalam hal ini untuk mengatatahui apakah distribusi residual terdistribusi normal atau tidak. Residual berdistribusi normal jika nilai signifikansi lebih dari 0.05 (Priyatno, 2014:94).

2. Uji Multikolinearitas

Uji Multikolinearitas bertujuan untuk menguji dalam model regresi ditemukan adanya korelasi antar variabel-variabel bebas (Ghozali, 2011:105). Model regresi yang baik seharusnya tidak terjadi korelasi diantara variabel independen. Jika variabel bebas saling berkorelasi, maka variabel ini tidak ortogonal. Variabel ortogonal adalah variabel bebas yang nilai korelasi antar sesama variabel bebas sama dengan nol. Dalam penelitian ini teknik untuk mendeteksi ada atau tidaknya multikolinearitas didalam model regresi adalah melihat dari nilai Variance Inflation Factor (VIF), dan nilai tolerance. Apabila nilai tolerance mendekati 1, serta nilai VIF disekitar angka 1 serta tidak lebih dari 10, maka dapat disimpulkan tidak terjadi multikolinearitas antara variabel bebas dalam model regresi.


(56)

42

3. Uji Heteroskedastisitas

Uji heteroskedastisitas bertujuan untuk menguji apakah dalam model regresi terjadi ketidaksamaan varian dari satu pengamatan ke pengamatan yang lain (Ghozali, 2011).

Cara mendeteksinya menggunakan metode korelasi spearman’s rho yaitu mengkorelasi variabel independent dengan residualnya. Pengujian menggunakan tingkat signifikan 0.05 dengan uji 2 sisi, jika nilai signifikan lebih dari 0.05 maka dapat dikatan bahwa tidak terjadi masalah pada heteroskedastisitas (Prayitno, 2014:108).

I. Regresi Linier Berganda

Regresi berganda adalah pengembangan dari regresi linier sederhana, yaitu sama-sama alat yang dapat digunakan untuk mengetahui pengaruh satu atau lebih variabel bebas (independen) terhadap satu variabel tak bebas (dependen). Penerapan metode regresi berganda untuk regresi yang variabel independennya terdiri atas dua atau lebih, regresinya disebut juga regresi berganda. Oleh karena variabel independen diatas mempunyai variabel yang lebih dari dua, maka regresi dalam penelitian ini disebut regresi berganda.

Persamaan Regresi dalam penelitian ini adalah untuk mengetahui seberapa besar pengaruh variabel independen atau bebas yaitu religuitas (X1), Persepsi (X2), Lokasi (X3), Promosi (X4) terhadap Keputusan masyarakat tidak melakukan pembiayaan (Y).


(57)

43

J. Uji Hipotesis

Untuk membuktikan hipotesis dalam penelitian ini apakah berpengaruh terhadap variabel terikat, maka digunakan beberapa pengujian yaitu uji-t dan uji-F.

1. Uji t

Uji-t untuk mengetahui pengaruh variabel independen secara individual terhadap variabel dependen, apakah pengaruhnya signifikan atau tidak.

1. Tahap-tahap pengujian sebagai berikut: H0: β1 = 0

Tidak ada pengaruh yang signifikan dari masing-masing variabel bebas (X1, X2, X3, X4) terhadap variabel terikat (Y).

H1: β0 ≠ 0

Ada pengaruh yang signifikan dari masing-masing variabel bebas (X1, X2, X3, X4) terhadap variabel terikat (Y). 2. Penentuan harga t tabel berdasarkan taraf signifikansi dan taraf

derajat

 Kebebasan taraf signifikansi = 5% (0.05)


(58)

44

2. Uji F

Uji F atau uji koefisien regresi secara serentak, yaitu untuk mengetahui pengaruh variable independen secara serentak terhadap variabel dependen, apakah pengaruhnya signifikan atau tidak.

1. Tahap-tahap pengujian sebagai berikut: H0: β1 = 0

Tidak ada pengaruh yang signifikan dari masing-masing variabel bebas (X1, X2, X3, X4) terhadap variabel terikat (Y).

H1: β0 ≠ 0

Ada pengaruh positif yang signifikan dari masing-masing variabel bebas (X1, X2, X3, X4) terhadap variabel terikat (Y).

2. Dengan asumsi (Fhitung) :

Hο: diterima bila sig > = 5% (0.05)


(59)

45

BAB IV

HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

A. Hasil Penelitian (Deskripsi dan Analisis Data Responden)

1. Obyek Penelitian

Perkembangan perbankan syariah di Indonesia secara nasional tumbuh dengan laju sesuai kondisi yang mempengaruhinya. Pertumbuhan ini tidak lepas dari pertumbuhan di setiap provinsi, seperti di Jawa Tengah. Provinsi Jawa Tengan terdiri dari 29 Kabupaten dan 6 Kotamadya, salah satunya adalah kabupaten Banyumas dengan ibukota Purwokerto. Purwokerto sebagai Kota Eks kresidenan Banyumas dan menjadi pusat perekonomian di Kabupaten Banyumas.

Purwokerto terletak di selatan Gunung Slamet dan secara geografis purwokerto terletak di koordinat 7◦26’LU 109◦ 14’BT /7,433◦LS 109,233◦BT, dengan jumlah penduduk yaitu 1.635.909 juta jiwa. Secara administrasi Purwokerto di bagi menjadi 4 kecamatan yaitu Purwokerto Selatan, Purwokerto Barat, Purwokerto Timur dan Purwokerto Utara (banyumaskab.bps.go.id, 27/10/16, 16.44). Purwokerto merupakan pusat pertumbuhan ekonomi baru, sehingga perlu didorong dan dukungan pemerintah. Sebagai pusat pertumbuhan


(60)

46

sentra-sentra perekonomi baru yaitu pusat-pusat pemerintahan, perkantoran, pendidikan, perbankan, perdagangan, maupun usaha jasa yang tumbuh dan berkembang cukup pesat di Purwokerto, sehingga menarik perpindahan penduduk dan warga sekitar, seperti Cilacap dan Purbalingga maupun dearah lainnya (suaramerdeka.com, 10/11/16, 10.00).

Pertumbuhan perbankan syariah di daerah Purwokerto belum menunjukan peningkatan yang cukup signifikan dibandingkan dengan perkembangan perbankan konvensioanal. Hal ini disebabkan oleh jumlah dan lokasi Kantor bank syariah yang belum merata dalam penyebarannya. Bank syariah yang ada di Purwokerto yaitu Bank

Mandiri Syariah, BRI Syariah, Mu’amalat, BTN syariah, Bank Mega

syariah dan BNI syariah. Sedangkan untuk letak dan lokasi Bank Syariah di Purwokerto hanya terletak di pusat Kota dan di kecamatan Aji barang. Sedangkan jumlah kecamatan yang ada di Purwokerto yaitu ada 27 kecamatan dan mayoritas masyarakat di Purwokerto beragama Islam.

Kecamatan Cilongok dan Karanglewas merupakan kecamatan yang padat penduduk dibandingkan dengan kecamatan lainnya. Laju pertumbuhan penduduk menurut BPS Banyumas yaitu per Tahun 2010-2015 yaitu 6.18% untuk kecamatan cilongok dan kecamatan Karanglewas yaitu 8.16 % (banyumaskab.bps.go.id 27/10/16, 18.44). Kegiatan perekonomian masyarakat di dua kecamatan ini di dominasi


(61)

47

oleh para pedagang, pengrajin Tempe, pengepul gula merah dan para petani. Akan tetapi kantor-kantor Bank syariah di dua kecamatan ini masih jarang bahkan setelah penulis melakukan penelitian tidak ada sama sekali Kantor cabang, Kantor kas ataupun kantor kas keliling mobile (berbentuk mobil kas) yang didirikan oleh bank syariah. Oleh karena itu, di dua kecamatan ini lebih dominan kantor cabang maupun kantor kas bank konvensional. Sedangkan jarak tempuh dua kecamatan ini untuk menuju pusat kota yaitu selama 40 menit. Hasil wawancara dari masyarakat dua kecamatan tersebut rata-rata meraka mengatakan bahwa tidak mengetahui lokasi bak syariah berada. Maka dari itu perkembangan suatu lembaga keuangan baik syariah maupun konvensional tidak lepas dari kegiatan perekonomian dan pemahaman serta pengetahuan masyarakat terhadap sistem perbankan.

2. Subyek Penelitian

Sebagaimana dijelaskan sebelumnya bahwa subyek atau responden dalam penelitian ini adalah pedagang Muslim pasar yaitu pedagang pasar Cilongok dan Karanglewas. Alasan penulis menggunakan pedagang Muslim subyek penelitian, karena pedagang merupakan pelaku utama ekonomi dalam meningkatkan perekonomian disutau negara, dan merupakan tujuan dari perbankan syariah dalam meningkatkan perekonomian negara dengan mengarahkan kegiataan bermuamalat berdasarkan nilai-nilai Islam.


(62)

48

Berdasarkan praktik ekonomi riil, kegiatan tersebut tidak hanya meminjamkan uang atau menyalurkan pembiayaan saja, masih banyak kegiatan-kegiatan lainnya yang mendorong meningkatnya perekonomian negara yaitu perdaganagan, jual beli, sector jasa dan lain sebagainya. Praktik ekonomi Islam adalah benar-benar bagian dari upaya pembangunan ekonomi dan peningkatan kesejahteraan yang didasarkan pada paradigma Islam.

Dalam penelitian menggunakan data primer yaitu penyebaran kuisioner. Kuisioner yang digunakan dalam penelitian ini berjumlah 100. Kuisioner diberikan secara langsung kepada para pedagang Muslim di pasar. Penyebaran kuisioner dilakukan selama 5 hari berturut-turut, yakni pada tanggal 1-5 November 2016 dan dua hari melakukan pengamatan lokasi bank syariah di Purwokerto.

Sebelum membahas lebih jauh mengenai hasil penelitian ini, terlebih dahulu akan membahas mengenai gambaran dari responden. Adapun jenis klasifikasi responden berdasarkan jenis kelamin, umur dan jenis pedagang, yang di paparkan dalam tabel berikut:

Tabel 4. 1 Jenis Kelamin

Keterangan Jumlah persentase

Laki-Laki 36 orang 36%

Perempuan 64 orang 64%


(63)

49

Tabel 4. 2 Umur Responden

Keterangan Jumlah Persentase

20-30 23 orang 23%

31-40 30 orang 30%

41-50 28 orang 28%

51-60 19 orang 19%

Total 100 orang 100%

Tabel 4. 3 Jenis Pedagang

Keterangan Jumlah Persentase

Sembako 26 orang 26%

Sayuran 25 orang 25%

Pakaian 13 orang 13%

gula merah 10 orang 10%

Daging 10 orang 10%

Buah 5 orang 5%

Sepatu 5 orang 5%

Kain 3 orang 3%

obat herbal 2 orang 2%

Emas 1 orang 1%


(64)

50

B. Uji Instrumen penelitian

Uji instrument dilakukan untuk mengetahui apakah instrument penelitian sudah memenuhi kriteria validitas dan reliabilitas. Berikut hasil pengujian validitas dan reliabilitas.

1. Uji Validitas

Uji validitas untuk mengukur sah dan valid tidaknya suatu kuisioner. Untuk mengukur validitas menggunakan teknik corelation product moment yaitu dengan cara mengorelasikan skor item dengan skor total. Pengujian signifikan menggunakan r tabel pada tingkat

signifikan 0.05 dengan uji 2 sisi. Jika nilai r hitung ≥ r tabel maka item

dapat dinyatakan valid, jika r hitung < r tabel maka item dinyatakan tidak valid.

Tabel 4. 4

Rekapitulasi Uji Validitas Kuesioner Variable Religiusitas (X1)

Variabel Item Koefisien pearson Ket

Religiusitas X1

X1.1 675** Valid

X1.2 653** Valid

X1.3 754** Valid

X1.4 751** Valid

X1.5 816** Valid


(65)

51

Tabel 4. 5

Rekapitulasi Uji Validitas Kuisioner Variabel Persepsi (X2)

Variabel Item Koefisien pearson Ket

Persepsi X2

X2.1 633** Valid

X2.2 851** Valid

X2.3 762** Valid

X2.4 870** Valid

X2.5 947** Valid

X2.6 885** Valid

X2.7 905** Valid

X2.8 898** Valid

X2.9 872** Valid

X2.10 839** Valid

Tabel 4. 6

Rekapitulasi Uji Validitas Kuesioner Variable Lokasi (X3)

Variabel Item Koefisien pearson Ket Lokasi

X3

X3.1 491** Valid

X3.2 754** Valid

X3.3 625** Valid

X3.4 606** Valid

X3.5 629** Valid


(66)

52

Tabel 4. 7

Rekapitulasi Uji Validitas Kuesioner Variable Promosi (X4)

Variabel Item Koefisien

pearson

Ket

Promosi

X4

X4.1 815** Valid X4.2 910** Valid X4.3 896** Valid X4.4 821** Valid X4.5 783** Valid X4.6 924** Valid

Tabel 4. 8

Rekapitulasi Uji Validitas Kuesioner Variabel Tidak Melakukan pembiayaan (Y)

Variabel Item Koefisien pearson

Ket

keputusan tidak Melakukan pembiayaan

(Y)

X1.1 923** Valid

X2.2 966** Valid

X2,2 944** Valid

Dari kelima Tabel di atas, terdiri dari empat variabel independent dan satu variabel dependent, serta terdapat 31 indikator pertanyaan


(67)

53

kuisioner dalam penelitian yang disebarkan penulis kepada responden. Setelah melakukan uji validitas 31 indikator pertanyaan tersebut di nyatakan sah atau valid, karena r hitung lebih besar daripada r tabel, r tabel didapat sebesar 0.195. Maka dapat disimpulkan bahwa item-item tersebut berkorelasi signifikan dengan skor total.

2. Uji Reliabilitas

Uji reliabilitas digunakan untuk mengetahui keajegan atau konsitensi alat ukur yang biasanya menggunakan kuisioner. Untuk menentukan apakah item tersebut reliabel atau tidak menggunakan batasan 0.6. Menurut sekaran (1992), reliabilitas kurang dari 0.6 adalah kurang baik, sedangkan 0.7 dapat diterima dan diatas 0.8 adalah baik. Dikatakan reliabel jika nilai Cronbach’s alpha lebih besar dari 0.7 (Priyatno, 2014:64).

Tabel 4. 9 Rekapitulasi Hasil Uji Reliabilitas

Variabel koefisien cronbach's

Alpha

Ket

Religiusitas (x1) 0.817** Reliabel

Persepsi (X2) 0.956** Reliabel


(68)

54

Promosi (X4) 0.928** Reliabel

Tidak melakukan pembiayaan (Y)

0.937** Reliabel

Dari hasil rekapitulasi uji reliabilitas dalam tabel 4.10 dapat diuraikan hal-hal sebagai berikut: Gambaran untuk variabel pertama yaitu Religitas nilai koefisienCronbach’sAlpha yang diperoleh adalah 0,817. Hasil ini menunjukkan bahwa instrumen yang digunakan untuk mengukur Religiusitas adalah reliable karena mempunyai koefisien Cronbach’s Alpha lebih besar dari nilai r tabel = 0,195. Output variabel kedua Persepsi nilai koefisien Cronbach’s Alpha yaitu sebesar 0,956. Hasil ini menunjukkan bahwa instrument yang digunakan untuk mengukur Persepsi adalah reliable karena mempunyai koefisien Cronbach’s Alpha lebih besar dari nilai r tabel = 0,195. Untuk variabel ketiga yaitu lokasi, nilai koefisien Cronbach’s Alpha yang diperoleh adalah 0.478, hasil ini menunjukan bahwa instrument yang digunakan untuk mengukur lokasi adalah reliabel karena mempunyai nilai koefisien Cronbach’s Alpha lebih besar dari r tabel yaitu 0.195. Begitu juga dengan variabel ke empat independent nilai koefisien Cronbach’s Alpha yaitu sebesar 0.928, hal ini menunjukan bahwa instrument untuk mengukur adalah reliabel karena lebih besar daripada r tabel, sedangkan variabel dependent (Y) adalah 0.937. Hasil ini menunjukkan bahwa instrumen yang digunakan untuk mengukur keputusan masyarakat tidak


(69)

55

melakukan pembiayaan adalah reliable karena mempunyai koefisien Cronbach’s Alpha lebih besar dari nilai r tabel = 0,195.

Reliability Statistics

Cronbach's

Alpha N of Items .923 31

Dari hasil analisis reliability statistics di ketahui nilai Cronbach’s Alpha sebesar 0.923, sampel untuk uji kuesioner sebanyak 100 orang responden dengan menjawab 31 pertanyaan kuisioner, sedangkan nilai r kritis (uji 2 sisi) pada signifikansi 5% dengan n = 100 (df=n-2) df=100-2=98, kemudian nilai ini kita bandingkan dengan r tabel dengan N=100 diperoleh sebesar 0.195, maka dapat disimpulkan nilai alpha 0.923 > r tabel = 0.195, artinya butir-butir instrument penelitian tersebut reliabel atau terpercaya sebagai alat pengumpul data pada penelitian ini.


(70)

56

C. Analisis Data

1. Uji Normalitas

One-Sample Kolmogorov-Smirnov Test

Unstandardized Residual

N 100

Normal Parameters(a,b) Mean .0000000 Std. Deviation 1.19497540 Most Extreme

Differences

Absolute

.093 Positive .051 Negative -.093 Kolmogorov-Smirnov Z .925 Asymp. Sig. (2-tailed) .359

a. Test distribution is Normal.

b. Calculated from data.

Uji normalitas yaitu untuk menguji apakah nilai residual yang dihasilakan dari regresi terdistribusi secara normal atau tidak (Priyatno, 2014: 90).Hasil output di atas dapat diketahui bahwa nilai signifikansi (Asymp.Sig 2-tailed) sebesar 0.359. Karena nilai signifikan lebih dari 0.05, maka nilai residual terdistribusi dengan normal.


(71)

57

2. Uji Multikolinieritas

Multikolinieritas artinya antar variabel independen yang terdapat pada model regresi memiliki hubungan yang sempurna atau mendekati sempurna (Priyatno, 2014: 99). Dengan melihat nilai tolerance dan inflation factor (VIF) pada model regresi. Dari output diatas dapat diketahui bahwa nilai tolerance kedua variabel lebih dari 0.10 dan VIF kurang dari 10, maka dapat disimpulkan bahwa tidak terjadi multikolinieritas antar variabel bebas.

3. Heteroskedastisitas

Dari hasil output diatas dapat diketahui bahwa nilai korelasi dari keempat variabel indepnden dengan Unstandardized Residual memiliki nilai


(72)

58

signifikan (sig 2-Tailed) lebih dari 0.05. Maka dapat disimpulkan bahwa tidak terjadi masalah heteroskedastisitas pada model regresi.

D. Analisis Regresi Berganda

Analisis Regresi linear berganda digunakan untuk mengetahui pengaruh atau hubungan secara linear antara dua atau lebih variabel independen dengan satu variabel dependen.

Nilai koefisien korelasi R sebesar 0.761 hal ini menunjukan bahwa korelasi antara variabel religiusitas (x1), persepsi (x2), lokasi (x3) dan promosi (x4) secara bersama mempunyai hubungan yang cukup kuat dengan variabel dependen yaitu keputusan tidak melakukan pembiayaan di bank syariah (Y).

Nilai Adjusted (R2) menunjukan sebesar 0.561 atau 56.1% artinya pengaruh variabel variabel religitas (x1), persepsi (x2), lokasi (x3) dan promosi (x4) berpengaruh sebesar 56.1% terhadap variabel tidak melakukan pembiayaan (Y), sedangkan sisanya 43.9% dipengaruhi oleh variabel-variabel lainnya di luar empat variabel bebas yang diteliti.


(73)

59

E. Pengujian Hipotesis

Uji hipotesis bertujuan untuk mengetahui hubungan antara variabel bebas dengan variabel terikat yang penulis teliti itu akan ditolak atau diterima.

1. Uji t

Uji t dimaksudkan untuk mengetahui seberapa jauh pengaruh satu variabel independen (Riligiusitas, perseps, lokasi dan promosiI secara individual dalam menerangkan variabel dependen (keputusan tidak melakukan pembiayaan di bank syariah).

a. Uji Hipotesis Religiusitas

Berdasarkan hasil analisis yang dilakukan diperoleh nilai t hitung yaitu sebesar 2.099 dengan tingkat signifikan 0.039. Jadi, nilai t hitung > t tabel yaitu (2.099 > 1.984). Karen t hitung jatuh di daerah ponalakan dan tingkat signifikan lebih kecil dari 0.05, maka Ho ditolak. Artinya secara persial dapat disimpulkan bahwa faktor religitas berpengaruh secara signifikan terhadap keputusan


(74)

60

masyarakat Muslim tidak melakukan pembiayaan di bank syariah. Dengan demikian hipotesis pertama di terima.

b. Uji Hipotesis Persepsi

Berdasarkan hasil analisi yang dilakukan diperoleh nilai t hitung yaitu sebesar -0.078 dengan tingkat signifikan 0.938. Jadi, nilai t hitung < t tabel (-0.078 < 1.984) dengan tingkat signifikansi yang lebih besar yaitu 0.938. Berdasarkan t hitung, maka Ho di terima. Sehingga dapat disimpulkan bahwa faktor persepsi tidak berpengaruh secara singifikan terhadap keputusan masyarakat Muslim tidak melakukan pembiayaan di bank syariah. Dengan demikian hipotesis kedua di ditolak.

c. Uji Hipotesis Lokasi

Berdasarkan hasil analisi yang dilakukan diperoleh nilai t hitung yaitu sebesar 0.084 dengan tingkat signifikan 0.933. Jadi, nilai t hitung < t tabel (0.084 < 1.984) dan dengan tingkat signifikansi lebih besar dari 0.05. Berdasarkan t hitung, maka Ho terima. Sehingga dapat disimpulkan bahwa faktor Lokasi tidak berpengaruh secara signifikan terhadap keputusan masyarakat Muslim tidak melakukan pembiayaan di bank syariah. Dengan demikian hipotesis ketiga di tolak.


(1)

21

jasa yang dimiliki bank syariah sehingga banyak masyarakat muslim yang masih menggunakan bank konvesional dari pada bank syariah.

Hasil wawancara

Selain penyebaran kuisioner, peneliti melakukan wawacara dengan beberapa responden di dua pasar tersebut. Dan dapat ditarik sebuah kesimpulan dari jawaban para responden tersebut yaitu penyebab keputusan masyarakata tidak melakukan pembiayaan di bank syariah yaitu disebabkan beberapa faktor yaitu:

1. Informasi terkait bank syariah yang belum pernah didapat atau didengar 2. Tidak mengertinya sistem dari Bank Syariah

3. Tidak ada kantor bank syariah di sekitar pasar 4. Lokasi bank syariah yang cukup jauh

5. Mereka menganggap sistem bagi hasil yang ditetapkan oleh bank syariah sama seperti bunga pada bank konvensional.

Selain Lima faktor yang menyebabkan para pedagang Muslim tidak melakukan pembiayaan di bank syariah. Ada beberapa alasan lain yang menyebabkan para pedagang tidak berahli ke bank syariah yaitu karena tidak adanya marketing dari bank syariah yang masuk pasar. Sistem jemput bola yang dilakukan oleh salah satu bank konvensional dan non lembaga keuangan bank yang memudahkan para pedagang pasar, hal itu menjadi salah satu daya tarik pedagang untuk melakukan pembiayaan di lembaga kuangan tersebut.

Seperti yang dikatakan oleh ibu Vivi seorang penjual baju, menurut ibu Vivi yang sudah sering melakukan pembiayaan di bank konvensional maupun syariah, beliau menganggap bahwa sistem dari bank syariah dan bank konvensional sama


(2)

22

saja serta pembiayaan atau pinjaman di bank syariah lebih mahal dibandingkan dengan bank konvesional. Hal ini membuat bu vivi dan pedagang lainnya tetap menggunakan bank konvensional untuk menambah modal usahanya.

IV. PENUTUP

Kesimpulan

Penelitian ini dilakukan dengan menganalisis 100 kuisioner dengan jumlah 100 responden yang berisi pertanyaan tentang Religiusitas, Persepsi, Lokasi dan Promosi serta alasan para pedagang pasar tidak melakukan pembiayaan di bank syariah untuk menambah modal usaha. Data penelitian di analisis menggunakan kuantitatif deskriptif dengan menambah wawacara. Uji kualitas kuisioner menggunakan uji validitas dan uji reliabilitas, serta uji asumsi klasik. Untuk uji hipotesis menggunakan teknik regresi linear berganda dengan menggunak program statistik.

Berdasarkan hasil analisis dan pembahasan tentang pengaruh faktor Religiusitas, Persepsi, Lokasi dan Promosi terhadap keputusan masyarakat muslim tidak melakukan pembiayaan di bank syariah, dapat di tarik sebuah kesimpulan bahwa variabel religuitas dan promosi miliki pengaruh yang signifikan terhadap keputusan masyarakat muslim tidak melakukan pembiayaan di bank syariah khususnya para pedagang muslim dipasar. Dua variabel ini sesuai dengan dugaan sementara peneliti sebelum melakukan penelitian. Sedangkan variabel persepsi dan lokasi tidak berpengaruh secara signifikan terhadap keputusan masyarakat Muslim tidak melakukan pembiayaan di bank syariah, dua


(3)

23

variabel ini tidak sesuai dengan dugaan sementara peneliti sebelum melakukan penelitian.

Saran

1. Pihak bank syariah perlu melakukan promosi baik itu melalui media elektronik, pendekatan langsung kepada masyarakat, atau bahkan dengan memberikan bonus-bonus kepada nasabah bank syariah yang nantinya akan berdampak pada masyarakat umum. Selain itu, dengan promosi yang baik akan menambah pengetahuan masyarakat terhadap bank syariah.

2. Pihak bank syariah lebih memaksimalkan pada manajemen sumber daya manusia. Seperti bagian marketing. Karena marketing yang berkualitas sangat berperan dalam menunjang perkembangan bank, dan di satu sisi dapat meningkatkan kemampuan sector riil dalam penyerapan tenaga kerja.

3. Bagi peneliti selanjutnya, disarankan untuk mencari ruang lingkup yang berbeda, atau lebih luas lagi. Dan diharapkan hasil penelitian ini dapat dijadikan rujukan untuk peneliti selanjutnya yang akan meneliti dalam bidang perbankan islam khususnya faktor yang mempengaruhi kurangnya pemahaman masyarakat muslim terhadap sistem perbankan syariah.

Keterbatasan Masalah

Keterbatasan-keterbatasan yang ada dalam penelitian ini, sebagai berikut: 1. Penelitian ini hanya meneliti tentang faktor religuitas, persepsi, lokasi dan

promos yang berpengaruh terhadap keputusan masyarakat muslim tidak melakukan pembiayaan di bank syariah. Keempat variabel tersebut


(4)

24

mampu menggambarkan keseluruhan terhadap keputusan masyarakat muslim tidak melakukan pembiayaan di bank syariah.

2. Penelitian ini hanya dilakukan di dua pasar pada dua kecamatan di Purwokerto. Maka sebaiknya untuk penelitian selanjutnya agar dapat meneliti di seluruh pasar yang ada di Kabupaten Purwokerto.

V. Daftar Pustaka

Buku:

Driyarkara, N. S.J (1987). Percikan Filsafat. Jakarta: PT. Pembangunan. Ghozali, I., (2011), Aplikasi Analisis Multivariate Dengan Spss, Badan

Penerbit Undip, Semarang.

Glock & Stark dalam Djamaludin Ancok; Mohammad Asmawi, (2004) Psikologi terapan: mengupas dinamika kehidupan umat manusia,(Yogyakarta: Darussalam).

Ismail. (2011). Perbankan syariah. Jakarta: Kencana.

Kuncoro, Mudrajat. 2004. Metode Kuantitatif Teori dan Aplikasi untuk Bisnis danEkonomi. Yogyakarta: YKPN.

Kotler, P. (1999). Manajemen Pemasaran di Indonesia edisi I. Jakarta: Salemba Empat.

Kotler, P., (2002). Manajemen Pemasaran, Jilid Ii Edisi Milenium, Jakarta: Prenhallindo.

Kotler & Keller (2008). Manajemen Pemasaran edisi 12 jilid I. Jakarta: PT. Indeks.

Lupiyoadi, R. (2001). Manajemen Pemasaran Jasa teori dan praktek edisi I. Jakarta: Salemba Empat.

Mowen, C.J Dan Michael Minor, (2002). Perilaku Konsumen. Jakarta: Erlangga.

Nasution. (2012). Metode Research (Penelitian Ilmiah). Jakarta: Bumi Aksara.


(5)

25

Schiffman & Kanuk. (2008). Perilaku Konsumen, edisi 7, Jakarta: PT. Indeks. Sugiyono. (2010). Metode Penelitian Bisnis. Bandung: Cv Alfa Beta

Suliyanto. (2006). Metode Riset Bisnis. Yogyakarta: Cv Andi Offset

Susilo. (2000). Bank dan Lembaga keuangan lainnya, Jakarta: Salemba Empat.

Swasta Basu & Irwan. (2008), Manajemen Pemasaran Moderent, edisi ke-8. Jakarta, Pustaka Belajar.

Tjiptono, F. (2000). Manajamen Jasa. Yogyakarta: And Offset. Jurnal/ksripsi/tesis:

Jasa, F. Z. (2014). Faktor-Faktor Yang Menyebabkan Mahasiswa Fakultas Agama Islam Program Studi Muamalat (Syariah) Universitas Muhammadiyah Surakarta Tidak Menabung Di Bank Syariah. Surakarta.

Junaidi. (2015). Persepsi Masyarakat Untuk Memilih Dan Tidak Memilig Bak Syariah (Studi Kota Palopo). Fokus Bisnis, Volumen 14 No. 02.

Neng Kamarni, S. M. (2012). Faktor-Faktor Yang Mempengaruhi Minat Masyarakat Dalam Berhubungan Dengan Bank Syariah Di Kota Padang. Jurnal Manajemen dan Kewirausahaan, Volume 3, Nomor 1,, ISSN : 2086 - 5031. Rahmawaty, A. (2014). Pe garuh Persepsi Te ta g Ba k Syari’ah Terhadap Mi at

Me ggu aka Produk Di B i Syari’ah Se ara g . Addin , Vol. 8, No. 1, . Robert Henry Thouless, (1971) An introduction to the psychology of religion London,

Cambridge University Press.

Sari, A. R. (2016). Faktor-Faktor Yang Mempengaruhi Kurangnya Minat Masyarakat Muslim Menabung Di Bank Syariah (Studi Kasus Masyarakat Muslim Di Kabupaten Bantul, Yogyakarta). Yogyakarta

Tyas, R. R. (n.d.). pengaruh lokasi dan kualitas pelayanan terhadap keputusan nasabah untuk menabung di BMT sumber mulia tuntang. Salatiga: STASIN. Yulianti, R. (Vol. 2, No. 1, Maret 2015 ). Pengaruh Minat Masyarakat Aceh

Terhadap Keputusan Memilih Produk Perbankan Syariah Di Kota Banda Aceh . Jurnal Dinamika Akuntansi Dan Bisnis , Hlm. 14-28 . Website:

http://.ojk.go.id/id/statistik/perbankan/syariah/Pages/sps_0716.aspx diunduh pada: 17 Oktober 2016, pukul 13:51.

http://jateng.bps.go.id/linkTabelStatis/view/id/1272 diuunduh tanggal 26/10/16 jam 19.00.


(6)

26

http://banyumaskab.bps.go.id/linkTabelStatis/print/id/78-79 diunduh tanggal 27/10/16 jam 18.45.

http://Miladke-8/ikatanahliekonomiislam2012 (IAEI2012)


Dokumen yang terkait

Analisis Faktor-Faktor Yang Mempengaruhi Kurangnya Minat Masyarakat Muslim Menabung Di Bank Syariah Di Kota Medan

80 507 99

Faktor-Faktor Yang Mempengaruhi Pendapatan Pedagang Pakaian Di Dua Pasar Tradisional (Studi Kasus: Pasar Horas dan Pasar Parluasan Kota Pematangsiantar)

22 309 96

Analisis Faktor yang Mempengaruhi Pembelian Ponsel Di Kota Medan (Studi Kasus: Pedagang Ponsel Nokia Di Plaza Millenium)

0 29 77

FAKTOR YANG MEMPENGARUHI MINAT MASYARAKAT MUSLIM JOGOKARIYAN YOGYAKARTA UNTUK MENABUNG DI BANK SYARIAH

0 12 162

ANALISIS FAKTOR FAKTOR YANG MEMPENGARUHI KEPUTUSAN MASYARAKAT MUSLIM UNTUK MENGGUNAKAN BANK SYARIAH

0 3 165

FAKTOR-FAKTOR YANG MEMPENGARUHI KEPUTUSAN NASABAH BERTRANSAKSI DI BANK SYARIAH Faktor-Faktor yang Mempengaruhi Keputusan Nasabah Bertransaksi di Bank Syariah (Studi Kasus di Bank Syariah Mandiri Cabang Boyolali).

0 3 15

FAKTOR-FAKTOR YANG MEMPENGARUHI KEPUTUSAN NASABAH BERTRANSAKSI DI BANK SYARIAH Faktor-Faktor yang Mempengaruhi Keputusan Nasabah Bertransaksi di Bank Syariah (Studi Kasus di Bank Syariah Mandiri Cabang Boyolali).

0 3 16

ANALISIS FAKTOR-FAKTOR YANG MEMPENGARUHI NON MUSLIM MENJADI NASABAH BANK MUAMALAT DI PURWOKERTO

0 0 16

IDENTIFIKASI FAKTOR-FAKTOR PENENTU KEPUTUSAN NASABAH MUSLIM DAN NON MUSLIM DALAM MEMILIH JASA BANK SYARIAH DI KOTA SURABAYA

0 1 108

PASAR TRADISIONAL, PASAR MODEREN, KONSUMEN MUSLIM (Studi Faktor-faktor yang Mempengaruhi Minat Masyarakat Muslim Haurgeulis untuk Berbelanja) - IAIN Syekh Nurjati Cirebon

0 0 27