PENGARUH PENDEKATAN SAINTIFIK BERMEDIAKAN MACROMEDIA FLASH TERHADAP HASIL BELAJAR DAN AKTIVITAS SISWA PADA PEMBELAJARAN HIDROLISIS GARAM DI KELAS XI SMA.
PENGARUH PENDEKATAN SAINTIFIK BERMEDIAKAN
MACROMEDIA FLASH TERHADAP HASIL BELAJAR
DAN AKTIVITAS SISWA PADA PEMBELAJARAN
HIDROLISIS GARAM DI KELAS XI SMA
Oleh:
Dina Ananda Hasibuan
NIM 4123331006
Program Studi Pendidikan Kimia
SKRIPSI
Diajukan Untuk Memenuhi Syarat Memperoleh Gelar
Sarjana Pendidikan
FAKULTAS MATEMATIKA DAN ILMU PENGETAHUAN ALAM
UNIVERSITAS NEGERI MEDAN
MEDAN
2016
iii
Pengaruh Pendekatan Saintifik Bermediakan Macromedia Flash Terhadap
Hasil Belajar Dan Aktivitas Siswa Pada Pembelajaran Hidrolisis Garam Di
Kelas XI SMA
DINA ANANDA HASIBUAN (4123331006)
Abstrak
Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui peningkatan hasil belajar siswa
yang dibelajarkan menggunakan pendekatan saintifik dengan bermediakan
Macromedia Flash dan tanpa pendekatan saintifik dengan bermediakan
Macromedia Flash pada materi Hidrolisis Garam. Populasi dalam penelitian ini
adalah seluruh siswa kelas X SMA Negeri 11 Medan yang berjumlah 7 kelas.
Sampel yang digunakan pada penelitian ini diambil secara purpossif sampling
sebanyak dua kelas, yakni satu kelas sebagai kelas eksperimen yang mendapat
pembelajaran dengan pendekatan saintifik bermediakan Macromedia Flash dan
satu kelas sebagai kelas kontrol yang mendapat pembelajaran tanpa pendekatan
saintifik bermediakan Macromedia Flash. Masing-masing kelas terdiri dari 40
siswa. Instrumen tes yang valid sebanyak 24 soal dengan reliabilitas 0,905.
Berdasarkan hasil uji persyaratan data, diketahui bahwa data hasil pretest, posttest
dan gain pada kelas eksperimen dan kontrol berdistribusi normal dan homogen.
sedangkan untuk uji hipotesis dengan taraf signifikan 0,05 diperoleh thitung > ttabel,
yakni 3,992> 1,678 pada peningkatan hasil belajar siswa dan 5,183> 1,678 pada
aktivitas siswa, berarti Ha diterima dan tolak Ho yaitu peningkatan hasil belajar
dan aktivitas siswa yang mendapat pembelajaran menggunakan pendekatan
saintifik dengan bermediakan Macromedia Flash lebih tinggi daripada tanpa
pendekatan dengan bermediakan Macromedia Flash pada materi Hidrolisis
Garam di kelas XI SMA Negeri 11 Medan yaitu 65,2 % > 54,2 % pada peningkatan
hasil belajar siswa dan 68,87> 57,99 pada aktivitas siswa . Untuk korelasi,
menunjukkan korelasi, menunjukkan korelasi positif antara aktivitas siswa dengan
peningkatan hasil belajar siswa yaitu r hitung > r tabel 0,515 > 0,320.
Kata Kunci : Saintifik, Macromedia Flash, Hidrolisis Garam
iv
KATA PENGANTAR
Puji dan syukur penulis panjatkan kehadirat Allah SWT serta junjungan kami
Nabi Muhammad SAW karena berkat rahmat dan hidayah-Nya penulis dapat
menyelesaikan
skripsi
yang
berjudul
“Pengaruh
Pendekatan
Saintifik
Bermediakan Macromedia Flash Terhadap Hasil Belajar Dan Aktivitas Siswa
Pada Pembelajaran Hidrolisis Garam Di Kelas XI SMA”. Adapun penyusunan
skripsi ini merupakan salah satu syarat untuk memperoleh gelar Sarjana
Pendidikan pada Jurusan Kimia Fakultas Matematika dan Ilmu Pengetahuan Alam
Universitas Negeri Medan.
Pada kesempatan ini penulis mengucapkan terima kasih kepada
Bapak Prof. Dr. Ramlan Silaban, M.Si sebagai dosen pembimbing skripsi yang
telah banyak memberikan bimbingan, saran, dan motivasi kepada penulis sejak
awal perencanaan penelitian sampai dengan selesainya penulisan skripsi ini.
Ucapan terma kasih juga disampaikan kepada Ibu Dra. Gulmah Sugiharti, M.Pd ,
Ibu Dr. Iis Siti Jahro, M.Si dan Bapak Freddy Tua Musa Panggabean, S.Pd, M.Pd
sebagai dosen penguji yang telah memberikan masukan dan saran-saran demi
perbaikan
skripsi
ini.
Ucapan
terima
kasih
disampaikan
kepada
Bapak Drs. Amser Simanjuntak, M.Pd selaku dosen pembimbing akademik dan
kepada seluruh Bapak/Ibu dosen khususnya Bapak Freddy Panggabean S.Pd,
M.Pd dan staff pegawai jurusan kimia FMIPA Unimed yang telah memberikan
ilmu pengetahuan dan membantu penulis selama perkuliahan. Ucapan terima
kasih juga disampaikan kepada Bapak Drs. K. Lumbantoruan, M.Pd selaku
Kepala Sekolah SMA Negeri 11 Medan dan Ibu Jamaliah, S.Pd selaku guru kimia
serta siswa-siswi kelas XI IPA 3 dam XI IPA 5 yang telah banyak membantu
penulis selama penelitian berlangsung.
Teristimewa penulis ucapkan terima kasih kepada sosok yang selalu
menjadi inspirasi dan motivasi yang mengajarkan banyak hal, sosok yang rela
berkorban
dan
selalu
mendoakan
penulis,
yakni
Ibunda
tersayang
Dra. Masrah Hrp, M.M, Ayahanda Alm. Joni Efansyah Hasibuan dan Papa
Amansyahban Siregar, S.H, M.H . Terima kasih juga penulis sampaikan kepada
v
adik tersayang Hana Amalia dan Mia Yolanda yang selalu memotivasi dan
mendoakan penulis.
Penulis sampaikan terima kasih kepada sahabat terkasih yaitu Bayyazid
Wandila yang telah memberikan motivasi dan mendengar keluh kesah dalam
pembuatan skripsi ini, teman-teman satu bimbingan yang telah banyak membantu,
sahabat-sahabat penulis yang banyak membantu memberikan saran dan motivasi
yaitu Emilia Widia, Ummy Wardaniah, Nurmala Yusuf, dan Silvi Wulandika.
Kepada kakak dan abang senior yang telah memberikan saran, dan
seluruh
teman-teman Pendidikan Kimia Eks A dan teman-teman seangkatan 2012 yang
telah banyak membantu skripsi ini.
Penulis telah berupaya dengan semaksimal mungkin dalam menyelesaikan
skripsi ini, namun penulis menyadari masih banyak kelemahan baik dari segi isi,
susunan maupun tata bahasa. Untuk itu penulis mengharapkan kritik dan saran
yang membangun daai pembaca demi kesempurnaan skripsi ini. Kiranya isi
skripsi ini bermanfaat dalam memperkaya khasanah ilmu pendidikan.
Medan,
Juni 2016
Penulis
NIM 4123331006
vi
DAFTAR ISI
Lembar Pengesahan
Riwayat Hidup
Abstrak
Kata Pengantar
Daftar Isi
Daftar Gambar
Daftar Tabel
Lampiran
i
ii
iii
iv
vi
ix
x
xi
BAB I PENDAHULUAN
1
1.1.
1.2.
1.3.
1.4.
1.5.
1.6.
1
6
6
6
7
7
Latar Belakang
Ruang Lingkup
Rumusan Masalah
Batasan Masalah
Tujuan Penelitian
Manfaat Penelitian
BAB II TINJAUAN PUSTAKA
2.1. Pendekatan Saintifik
2.1.1. Pengertian Pendekatan Saintifik
2.2. Media
2.2.1. Pengertian Media
2.2.2. Fungsi Media
2.2.3. Media Macromedia Flash
2.2.4. Kelebihan Macromedia Flash
2.3. Hakikat Belajar Kimia
2.3.1. Pengertian Belajar Kimia
2.3.2. Faktor-Faktor Yang Mempengaruhi Belajar
2.4. Hasil Belajar Kimia
2.4.1. Pengertian Hasil Belajar Kimia
2.4.2. Tipe-Tipe Hasil Belajar
2.4.3. Faktor-Faktor Yang Mempengaruhi Hasil Belajar
2.5. Aktivitas Belajar
2.6. Hidrolisis Garam
2.6.1. Konsep Hidrolisis
2.6.2. Sifat Larutan Garam
2.6.3. Jenis-Jenis Garam
2.6.4. Penentuan Tetapan Hidrolisis dan pH Larutan Garam
2.7. Kerangka Konseptual
2.7. Hipotesis Penelitian
8
8
8
10
10
11
11
12
12
12
13
14
14
15
17
17
18
18
18
19
20
24
24
BAB III METODE PENELITIAN
3.1
Lokasi dan Waktu Penelitian
25
25
vii
3.1.1. Lokasi Penelitian
3.1.2. Waktu Penelitian
3.2.
Populasi dan Sampel
3.2.1. Popoulasi Penelitian
3.2.2. Sampel Penelitian
3.3.
Variabel dan Instrumen Penelitian
3.3.1. Variabel Penelitian
3.3.2. Instrumen Penelitian
3.3.2.1. Non Tes
3.3.2.2. Uji Validitas
3.3.2.3. Reliabilitas Tes
3.3.2.4. Tingkat Kesukaran
3.3.2.5. Daya Pembeda
3.4.
Teknik Analisis Data
3.4.1. Uji Normalitas
3.4.2. Uji Homogenitas
3.4.3. Uji Hipotesis
3.5.
Desain Penelitian
3.6.
Prosedur Penelitian
3.7.
Persen (%) Peningkatan Hasil Belajar
3.8.
Uji Korelasi
25
25
25
25
25
26
26
26
27
28
29
30
30
31
31
32
33
35
37
38
38
BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN
4.1. Analisis Syarat Tes Uji Coba
4.2
Deskriptif Data Penelitiaan
4.2.1. Hasil Belajar Siswa
4.3. Persentase Peningkatan Hasil Belajar (Gain)
4.3.1. Aktivitas
4.4. Persyaratan Analisis
4.4.1. Uji Normalitas
4.4.2. Uji Homogenitas
4.4.3. Uji Hipotesis
4.4.4. Uji Korelasi
4.5. Pembahasan
40
40
44
44
47
49
50
50
51
51
52
53
BAB V KESIMPULAN DAN SARAN
5.1 Kesimpulan
5.2 Saran
56
56
56
DAFTAR PUSTAKA
58
x
DAFTAR TABEL
Halaman
Tabel 1.1 Persentase Hasil Belajar Kimia Siswa SMAN 1 BABALAN
5
Tabel 3.1 Aktivitas Belajar Siswa
27
Tabel 3.2 Klasifikasi Analisis Validasi Isi
29
Tabel 3.3 Desain Penelitian
35
Tabel 3.4 Koefisien Korelasi
39
Tabel 4.1 Validitas Tes Uji Coba
40
Tabel 4.2 Analisis Data Daya Beda Soal
42
Tabel 4.3 Taraf Kesukaran Soal Hasil Tes Uji Coba
43
Tabel 4.4 Rata-Rata Hasil Belajar Siswa
45
Tabel 4.5 Distribusi Frekuensi dan Persentase Pretest Eksperimen
46
Tabel 4.6 Distribusi Frekuensi dan Persentase Pretest Kontrol
46
Tabel 4.7 Distribusi Frekuensi dan Persentase Postest Eksperimen
46
Tabel 4.8 Distribusi Frekuensi dan Persentase Postest Kontrol
47
Tabel 4.9 Persen Peningkatan Hasil Belajar
47
Tabel 4.10 Rangkuman Statistik Gain Siswa Deskriptif
48
Tabel 4.11 Hasil Uji Normalitas
50
Tabel 4.12 Hasil Uji Homogenitas
51
Tabel 4.13 Hasil Uji Hipotesis
52
Tabel 4.14 Hasil Uji Korelasi
53
ix
DAFTAR GAMBAR
Halaman
Gambar 3.1 Desain Penelitian
36
Gambar 4.1 Grafik Hasil Belajar Siswa
45
Gambar 4.2 Grafik Peningkatan Hasil Belajar Siswa
48
Gambar 4.3 Grafik Aktivitas Siswa
50
xi
DAFTAR LAMPIRAN
Halaman
Lampiran 1. Silabus
62
Lampiran 2. Rencana Pelaksanaan Pembelajaran (RPP)
64
Lampiran 3. Kisi-Kisi Instrumen Tes Sebelum Validasi
95
Lampiran 4. Instrumen Tes Sebelum Validasi
104
Lampiran 5. Kunci Jawaban Sebelum Validasi
113
Lampiran 6. Tabel Hasil Validasi
114
Lampiran 7. Perhitungan Validasi
115
Lampiran 8. Tingkat Kesukaran
118
Lampiran 9. Daya Beda
120
Lampiran 10. Reliabilitas
121
Lampiran 11. Kisi-Kisi Instrument Setelah Validasi
122
Lampiran 12. Instrumen Tes Setelah Validasi
135
Lampiran 13. Kisi-Kisi Aktivitas dan Hasil Aktivitas
141
Lampiran 14. Data Hasil Belajar dan Persen Peningkatan Hasil Belajar
158
Lampiran 15. Media
163
Lampiran 16. Perhitungan Rata-rata, Simpanggan Baku, dan Varians
164
Lampiran 17.Uji Normalitass Data
170
Lampiran 18. Uji Homogenitas
179
Lampiran 19. Uji Hipotesis
183
Lampiran 20. Uji Korelasi
192
Lampiran 21. Tabel Liliefors
198
Lampiran 22. Tabel r Product Moment
199
Lampiran 23. Tabel Distribusi-t (Tabel t)
200
Lampiran 24. Daftar Nilai Distribusi f
201
Lampiran 25. Dokumentasi Penelitian
202
1
BAB I
PENDAHULUAN
1.1.
Latar Belakang
Perkembangan ilmu pengetahuan dan teknologi yang terjadi pada saat ini
menuntut terjadinya sumber daya manusia berkualitas untuk menghadapi persaingan
global. Pendidikan merupakan faktor yang sangat penting dalam menentukan masa
depan suatu bangsa. Berkat pendidikan dapat dihasilkan sumber daya manusia yang
berkualitas tinggi sehingga dapat mengetahui tentang perkembangan teknologi. Hal
ini sejalan dengan misi pendidikan nasional yang ditetapkan Depdiknas 2005/2006
yaitu mewujudkan pendidikan yang mampu membangun insan Indonesia yang cerdas
komprehensif meliputi cerdas spiritual, cerdas emosional dan sosial, cerdas
intelektual dan cerdas jasmani.
Contoh ilmu pengetahuan di atas adalah pelajaran kimia. Kimia merupakan
salah satu mata pelajaran yang dianggap sulit bagi siswa yang menjadi penyebab
kesulitan belajar kimia antara lain banyak konsep kimia yang bersifat abstrak dan
kurangnya kompetensi guru dalam menggunakan media pembelajaran yang menarik
(Ashadi, 2009).
Sedangkan Wasonowati (2014) menuliskan bahwa kimia merupakan salah
satu cabang pelajaran MIPA yang masih banyak dianggap sulit. Mata pelajaran kimia
merupakan produk pengetahuan alam yang berupa fakta, teori, prinsip, dan hukum
dari proses kerja ilmiah. Jadi, dalam pelaksanaan pembelajaran kimia harus
mencakup tiga aspek utama yaitu: produk, proses, dan sikap ilmiah.
Karakteristik konsep ilmu kimia berbeda dengan ilmu lainnya. Kimia berisi
hitungan, fakta yang harus diingat, kosakata khusus, hukum-hukum yang
mengkaitkan satu ide dengan ide lain yang harus dipahami secara benar dan tepat
(Dali, 2013). Pokok bahasan hidrolisis garam contohnya, dalam pelajaran kimia kelas
XI yang terdiri dari konsep-konsep yang saling berhubungan membentuk suatu urutan
sistematis dan perhitungan matematik dalam penyelesaian soal. Sehingga, siswa
2
dituntut untuk memiliki pemahaman konseptual yang mencakup kemampuan dalam
menggambarkan dan menterjemahkan permasalahan hidrolisis garam menggunakan
pola pikir terstruktur dan sistematis serta siswa harus memiliki kemampuan logikamatematis yang baik untuk menyelesaikan soal perhitungan.
Sehubungan dengan pernyataan di atas, materi Hidrolisis Garam merupakan
materi yang banyak perhitungan dan banyak konsep yang harus dipahami. Materi
tersebut akan lebih baik bila digunakan dengan pendekatan saintifik, dimana
pendekatan saintifik ini bertujuan agar siswa lebih aktif dalam belajar, dan adanya
interaksi antara siswa dengan siswa.
Pendekatan saintifik sudah lama diyakini sebagai jembatan bagi pertumbuhan
dan pengembangan sikap, keterampilan, dan pengetahuan peserta didik. Pendekatan
ini baru dipakai di kurikulum 2013. Tetapi, masih ada juga sekolah yang memakai
kurikulum 2013 namun cara belajarnya berpatokan pada kurikulum 2006.
Pendekatan saintifik adalah pendekatan pembelajaran yang mendorong
peserta didik untuk melakukan keterampilan-keterampilan ilmiah seperti mengamati,
menyanya, mengumpulkan informasi, mengorganisasi, dan mengkomunikasikan
(Asrul, 2014). Untuk memperkuat pendekatan saintifik diperlukan adanya penalaran
dan sikap kritis peserta didik dalam rangka pencarian. Metode pencarian (method of
inquiry) agar bersifat ilmiah, harus berbasis pada bukti-bukti dari objek yang empiris
dan terukur dengan metode ilimiah.
Pembelajaran
kimia
dengan
pendekatan
saintifik
bertujuan
untuk
mengaktifkan peserta didik dalam proses pembelajaran. Silberman dalam Cita (2014)
berpendapat bahwa belajar aktif adalah pembelajaran dimana peserta didik
melakukan sebagian besar pekerjaan dengan
menggunakan otaknya untuk
mempelajari gagasan-gagasan, memecahkan berbagai masalah, dan menerapkan apa
yang mereka pelajari. Belajar aktif merupakan langkah cepat, menyenangkan,
mendukung, menarik untuk dipelajari.”
3
Rustaman dalam Ida Mintarina (2014) Pembelajaran saintifik tidak hanya
memandang hasil belajar sebagai muara akhir, namun proses pembelajaran dipandang
sangat penting. Pendekatan saintifik dalam pembelajaran IPA dapat diterapkan
melalui keterampilan proses. Keterampilan proses sains merupakan seperangkat
keterampilan yang digunakan para ilmuwan dalam melakukan penyelidikan ilmiah.
Keterampilan proses perlu dikembangkan melalui pengalaman-pengalaman langsung
sebagai pengalaman pembelajaran.
Situasi dan proses belajar yang pasif tidak akan mampu mengembangkan
keterampilan siswa untuk berpikir konstruktivis dalam membangun ide dan konsep,
sehingga mengakibatkan kurangnya aktivitas dan kreativitas siswa. Kondisi tersebut
dapat menyebabkan para siswa menjadi pasif karena mereka cenderung hanya
menghafal, akibatnya siswa hanya pandai secara teoritis tetapi lemah dalam aplikasi.
Oleh karena itu, siswa perlu dibiasakan mengkonstruksi pengetahuan melalui
pengalaman langsung dan nyata tidak hanya menalar (Ramson, 2010).
Dalam suatu proses belajar mengajar, dua unsur yang amat penting adalah
pembelajaran dan media pembelajaran. Kedua aspek ini berkaitan. Pemilihan salah
satu model pembelajaran tertentu akan mempengaruhi jenis media pembelajaran
langsung, dan konteks pembelajaran termasuk karakteristik siswa. Meskipun
demikian, dapat dikatakan bahwa salah satu fungsi utama media pembelajaran adalah
sebagai alat bantu mengajar yang turut mempengaruhi iklim, kondisi, dan lingkungan
belajar yang ditata dan diciptakan oleh guru (Arsyad, 2007).
Sharon Ainsworth (2008) dalam penelitiannya mengatakan bahwa ketika
siswa belajar menggunakan media animasi, merupakan sesuatu yang sangat penting
dalam
memahami
suatu
informasi.
Belajar
menggunakan
animasi
dapat
mengkondisikan dalam belajar sosial, dan dalam hal komunikasi untuk saling bekerja.
Sejalan dengan penelitian (David A. Falvo, 2008), siswa dengan pengetahuan awal
yang rendah, akan berhasil ketika menggunakan animasi sebagai media dalam
pembelajaran.
4
Menurut Arsyad ( 2005) pada pembelajaran menggunakan animasi, siswa
tidak hanya belajar melalui stimulus gambar saja tetapi juga melalui kata. Stimulus
visual membuahkan hasil belajar yang lebih baik untuk tugas-tugas seperti
mengingat, mengenali, mengingat kembali, dan menghubung-hubungkan fakta dan
konsep. Dilain pihak, stimulus verbal memberi hasil belajar yang lebih baik apabila
pembelajaran ini melibatkan ingatan yang berurut-urutan. Belajar dengan
menggunakan indera ganda - pandang dan dengar - berdasarkan konsep di atas akan
memberi keuntungan bagi siswa. Siswa akan belajar lebih banyak dari pada jika
materi pelajaran disajikan hanya dengan stimulus pandang atau hanya dengan
stimulus dengar.
Hasil penilaian dari Riyana Fathiyati diperoleh skor 1187 dari skor maksimal
1560 dengan presentase keidealan 79,13% dan mempunyai kategori baik (B).
Berdasarkan penilaian guru biologi dan respon siswa tersebut menunjukkan bahwa
media pembelajaran berbasis Macromedia Flash tersebut layak digunakan sebagai
sumber belajar mandiri untuk SMA/MA.
Hasil penelitian (Salamah, 2013) siswa yang diajarkan dengan menggunakan
media Macro Flash (Macromedia Flash) sebesar 71% dan pada siswa yang diajar
dengan media komik berbasis computer sebesar 49,7 %. Maka peningkatan hasil
belajar sebesar 21,3% .
Media yang digunakan penelitian pada pokok bahasan Hidrokarbon adalah
media Macromedia Flash. Penelitian dengan menggunakan media Macromedia Flash
juga telah dilakukan sebelumnya dan menghasilkan hasil yang baik. Seperti halnya
penelitian yang dilakukan oleh (Marlena, 2012) meningkatkan hasil belajar siswa
sebesar 70,87%.
Di dalam belajar ada aktivitas, sebab pada prinsipnya belajar itu adalah
berbuat, “learning by doing”. Anak didik dipandang sebagai organisme yang
mempunyai potensi untuk berkembang. Oleh sebab itu, tugas pendidik adalah
membimbing dan menyediakan kondisi agar anak didik dapat mengembangkan bakat
5
dan potensinya. Dalam hal ini, anaklah yang beraktivitas, berbuat dan harus aktif
sendiri (Sadirman, 2011).
Hasil pengamatan pada PPL 2015 yang dilakukan peneliti di SMA NEGERI 1
BABALAN Kabupaten Langkat, bahwa selama di sekolah tersebut peneliti melihat
(berdasarkan data yang di dapatkan) kurangnya minat siswa kelas XI IPA dalam
belajar kimia. Hal ini dilihat dari cara guru dalam menyampaikan materi. Beberapa
guru masih menggunakan metode konvensional. Sehingga proses pembelajaran
menjadi tidak efektif.
Tabel 1.1 Persentase hasil belajar kimia di SMAN 1 Babalan
Nilai
2013
2014
2015
> 75
20,5%
20%
22%
75
27%
23%
20%
,
MACROMEDIA FLASH TERHADAP HASIL BELAJAR
DAN AKTIVITAS SISWA PADA PEMBELAJARAN
HIDROLISIS GARAM DI KELAS XI SMA
Oleh:
Dina Ananda Hasibuan
NIM 4123331006
Program Studi Pendidikan Kimia
SKRIPSI
Diajukan Untuk Memenuhi Syarat Memperoleh Gelar
Sarjana Pendidikan
FAKULTAS MATEMATIKA DAN ILMU PENGETAHUAN ALAM
UNIVERSITAS NEGERI MEDAN
MEDAN
2016
iii
Pengaruh Pendekatan Saintifik Bermediakan Macromedia Flash Terhadap
Hasil Belajar Dan Aktivitas Siswa Pada Pembelajaran Hidrolisis Garam Di
Kelas XI SMA
DINA ANANDA HASIBUAN (4123331006)
Abstrak
Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui peningkatan hasil belajar siswa
yang dibelajarkan menggunakan pendekatan saintifik dengan bermediakan
Macromedia Flash dan tanpa pendekatan saintifik dengan bermediakan
Macromedia Flash pada materi Hidrolisis Garam. Populasi dalam penelitian ini
adalah seluruh siswa kelas X SMA Negeri 11 Medan yang berjumlah 7 kelas.
Sampel yang digunakan pada penelitian ini diambil secara purpossif sampling
sebanyak dua kelas, yakni satu kelas sebagai kelas eksperimen yang mendapat
pembelajaran dengan pendekatan saintifik bermediakan Macromedia Flash dan
satu kelas sebagai kelas kontrol yang mendapat pembelajaran tanpa pendekatan
saintifik bermediakan Macromedia Flash. Masing-masing kelas terdiri dari 40
siswa. Instrumen tes yang valid sebanyak 24 soal dengan reliabilitas 0,905.
Berdasarkan hasil uji persyaratan data, diketahui bahwa data hasil pretest, posttest
dan gain pada kelas eksperimen dan kontrol berdistribusi normal dan homogen.
sedangkan untuk uji hipotesis dengan taraf signifikan 0,05 diperoleh thitung > ttabel,
yakni 3,992> 1,678 pada peningkatan hasil belajar siswa dan 5,183> 1,678 pada
aktivitas siswa, berarti Ha diterima dan tolak Ho yaitu peningkatan hasil belajar
dan aktivitas siswa yang mendapat pembelajaran menggunakan pendekatan
saintifik dengan bermediakan Macromedia Flash lebih tinggi daripada tanpa
pendekatan dengan bermediakan Macromedia Flash pada materi Hidrolisis
Garam di kelas XI SMA Negeri 11 Medan yaitu 65,2 % > 54,2 % pada peningkatan
hasil belajar siswa dan 68,87> 57,99 pada aktivitas siswa . Untuk korelasi,
menunjukkan korelasi, menunjukkan korelasi positif antara aktivitas siswa dengan
peningkatan hasil belajar siswa yaitu r hitung > r tabel 0,515 > 0,320.
Kata Kunci : Saintifik, Macromedia Flash, Hidrolisis Garam
iv
KATA PENGANTAR
Puji dan syukur penulis panjatkan kehadirat Allah SWT serta junjungan kami
Nabi Muhammad SAW karena berkat rahmat dan hidayah-Nya penulis dapat
menyelesaikan
skripsi
yang
berjudul
“Pengaruh
Pendekatan
Saintifik
Bermediakan Macromedia Flash Terhadap Hasil Belajar Dan Aktivitas Siswa
Pada Pembelajaran Hidrolisis Garam Di Kelas XI SMA”. Adapun penyusunan
skripsi ini merupakan salah satu syarat untuk memperoleh gelar Sarjana
Pendidikan pada Jurusan Kimia Fakultas Matematika dan Ilmu Pengetahuan Alam
Universitas Negeri Medan.
Pada kesempatan ini penulis mengucapkan terima kasih kepada
Bapak Prof. Dr. Ramlan Silaban, M.Si sebagai dosen pembimbing skripsi yang
telah banyak memberikan bimbingan, saran, dan motivasi kepada penulis sejak
awal perencanaan penelitian sampai dengan selesainya penulisan skripsi ini.
Ucapan terma kasih juga disampaikan kepada Ibu Dra. Gulmah Sugiharti, M.Pd ,
Ibu Dr. Iis Siti Jahro, M.Si dan Bapak Freddy Tua Musa Panggabean, S.Pd, M.Pd
sebagai dosen penguji yang telah memberikan masukan dan saran-saran demi
perbaikan
skripsi
ini.
Ucapan
terima
kasih
disampaikan
kepada
Bapak Drs. Amser Simanjuntak, M.Pd selaku dosen pembimbing akademik dan
kepada seluruh Bapak/Ibu dosen khususnya Bapak Freddy Panggabean S.Pd,
M.Pd dan staff pegawai jurusan kimia FMIPA Unimed yang telah memberikan
ilmu pengetahuan dan membantu penulis selama perkuliahan. Ucapan terima
kasih juga disampaikan kepada Bapak Drs. K. Lumbantoruan, M.Pd selaku
Kepala Sekolah SMA Negeri 11 Medan dan Ibu Jamaliah, S.Pd selaku guru kimia
serta siswa-siswi kelas XI IPA 3 dam XI IPA 5 yang telah banyak membantu
penulis selama penelitian berlangsung.
Teristimewa penulis ucapkan terima kasih kepada sosok yang selalu
menjadi inspirasi dan motivasi yang mengajarkan banyak hal, sosok yang rela
berkorban
dan
selalu
mendoakan
penulis,
yakni
Ibunda
tersayang
Dra. Masrah Hrp, M.M, Ayahanda Alm. Joni Efansyah Hasibuan dan Papa
Amansyahban Siregar, S.H, M.H . Terima kasih juga penulis sampaikan kepada
v
adik tersayang Hana Amalia dan Mia Yolanda yang selalu memotivasi dan
mendoakan penulis.
Penulis sampaikan terima kasih kepada sahabat terkasih yaitu Bayyazid
Wandila yang telah memberikan motivasi dan mendengar keluh kesah dalam
pembuatan skripsi ini, teman-teman satu bimbingan yang telah banyak membantu,
sahabat-sahabat penulis yang banyak membantu memberikan saran dan motivasi
yaitu Emilia Widia, Ummy Wardaniah, Nurmala Yusuf, dan Silvi Wulandika.
Kepada kakak dan abang senior yang telah memberikan saran, dan
seluruh
teman-teman Pendidikan Kimia Eks A dan teman-teman seangkatan 2012 yang
telah banyak membantu skripsi ini.
Penulis telah berupaya dengan semaksimal mungkin dalam menyelesaikan
skripsi ini, namun penulis menyadari masih banyak kelemahan baik dari segi isi,
susunan maupun tata bahasa. Untuk itu penulis mengharapkan kritik dan saran
yang membangun daai pembaca demi kesempurnaan skripsi ini. Kiranya isi
skripsi ini bermanfaat dalam memperkaya khasanah ilmu pendidikan.
Medan,
Juni 2016
Penulis
NIM 4123331006
vi
DAFTAR ISI
Lembar Pengesahan
Riwayat Hidup
Abstrak
Kata Pengantar
Daftar Isi
Daftar Gambar
Daftar Tabel
Lampiran
i
ii
iii
iv
vi
ix
x
xi
BAB I PENDAHULUAN
1
1.1.
1.2.
1.3.
1.4.
1.5.
1.6.
1
6
6
6
7
7
Latar Belakang
Ruang Lingkup
Rumusan Masalah
Batasan Masalah
Tujuan Penelitian
Manfaat Penelitian
BAB II TINJAUAN PUSTAKA
2.1. Pendekatan Saintifik
2.1.1. Pengertian Pendekatan Saintifik
2.2. Media
2.2.1. Pengertian Media
2.2.2. Fungsi Media
2.2.3. Media Macromedia Flash
2.2.4. Kelebihan Macromedia Flash
2.3. Hakikat Belajar Kimia
2.3.1. Pengertian Belajar Kimia
2.3.2. Faktor-Faktor Yang Mempengaruhi Belajar
2.4. Hasil Belajar Kimia
2.4.1. Pengertian Hasil Belajar Kimia
2.4.2. Tipe-Tipe Hasil Belajar
2.4.3. Faktor-Faktor Yang Mempengaruhi Hasil Belajar
2.5. Aktivitas Belajar
2.6. Hidrolisis Garam
2.6.1. Konsep Hidrolisis
2.6.2. Sifat Larutan Garam
2.6.3. Jenis-Jenis Garam
2.6.4. Penentuan Tetapan Hidrolisis dan pH Larutan Garam
2.7. Kerangka Konseptual
2.7. Hipotesis Penelitian
8
8
8
10
10
11
11
12
12
12
13
14
14
15
17
17
18
18
18
19
20
24
24
BAB III METODE PENELITIAN
3.1
Lokasi dan Waktu Penelitian
25
25
vii
3.1.1. Lokasi Penelitian
3.1.2. Waktu Penelitian
3.2.
Populasi dan Sampel
3.2.1. Popoulasi Penelitian
3.2.2. Sampel Penelitian
3.3.
Variabel dan Instrumen Penelitian
3.3.1. Variabel Penelitian
3.3.2. Instrumen Penelitian
3.3.2.1. Non Tes
3.3.2.2. Uji Validitas
3.3.2.3. Reliabilitas Tes
3.3.2.4. Tingkat Kesukaran
3.3.2.5. Daya Pembeda
3.4.
Teknik Analisis Data
3.4.1. Uji Normalitas
3.4.2. Uji Homogenitas
3.4.3. Uji Hipotesis
3.5.
Desain Penelitian
3.6.
Prosedur Penelitian
3.7.
Persen (%) Peningkatan Hasil Belajar
3.8.
Uji Korelasi
25
25
25
25
25
26
26
26
27
28
29
30
30
31
31
32
33
35
37
38
38
BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN
4.1. Analisis Syarat Tes Uji Coba
4.2
Deskriptif Data Penelitiaan
4.2.1. Hasil Belajar Siswa
4.3. Persentase Peningkatan Hasil Belajar (Gain)
4.3.1. Aktivitas
4.4. Persyaratan Analisis
4.4.1. Uji Normalitas
4.4.2. Uji Homogenitas
4.4.3. Uji Hipotesis
4.4.4. Uji Korelasi
4.5. Pembahasan
40
40
44
44
47
49
50
50
51
51
52
53
BAB V KESIMPULAN DAN SARAN
5.1 Kesimpulan
5.2 Saran
56
56
56
DAFTAR PUSTAKA
58
x
DAFTAR TABEL
Halaman
Tabel 1.1 Persentase Hasil Belajar Kimia Siswa SMAN 1 BABALAN
5
Tabel 3.1 Aktivitas Belajar Siswa
27
Tabel 3.2 Klasifikasi Analisis Validasi Isi
29
Tabel 3.3 Desain Penelitian
35
Tabel 3.4 Koefisien Korelasi
39
Tabel 4.1 Validitas Tes Uji Coba
40
Tabel 4.2 Analisis Data Daya Beda Soal
42
Tabel 4.3 Taraf Kesukaran Soal Hasil Tes Uji Coba
43
Tabel 4.4 Rata-Rata Hasil Belajar Siswa
45
Tabel 4.5 Distribusi Frekuensi dan Persentase Pretest Eksperimen
46
Tabel 4.6 Distribusi Frekuensi dan Persentase Pretest Kontrol
46
Tabel 4.7 Distribusi Frekuensi dan Persentase Postest Eksperimen
46
Tabel 4.8 Distribusi Frekuensi dan Persentase Postest Kontrol
47
Tabel 4.9 Persen Peningkatan Hasil Belajar
47
Tabel 4.10 Rangkuman Statistik Gain Siswa Deskriptif
48
Tabel 4.11 Hasil Uji Normalitas
50
Tabel 4.12 Hasil Uji Homogenitas
51
Tabel 4.13 Hasil Uji Hipotesis
52
Tabel 4.14 Hasil Uji Korelasi
53
ix
DAFTAR GAMBAR
Halaman
Gambar 3.1 Desain Penelitian
36
Gambar 4.1 Grafik Hasil Belajar Siswa
45
Gambar 4.2 Grafik Peningkatan Hasil Belajar Siswa
48
Gambar 4.3 Grafik Aktivitas Siswa
50
xi
DAFTAR LAMPIRAN
Halaman
Lampiran 1. Silabus
62
Lampiran 2. Rencana Pelaksanaan Pembelajaran (RPP)
64
Lampiran 3. Kisi-Kisi Instrumen Tes Sebelum Validasi
95
Lampiran 4. Instrumen Tes Sebelum Validasi
104
Lampiran 5. Kunci Jawaban Sebelum Validasi
113
Lampiran 6. Tabel Hasil Validasi
114
Lampiran 7. Perhitungan Validasi
115
Lampiran 8. Tingkat Kesukaran
118
Lampiran 9. Daya Beda
120
Lampiran 10. Reliabilitas
121
Lampiran 11. Kisi-Kisi Instrument Setelah Validasi
122
Lampiran 12. Instrumen Tes Setelah Validasi
135
Lampiran 13. Kisi-Kisi Aktivitas dan Hasil Aktivitas
141
Lampiran 14. Data Hasil Belajar dan Persen Peningkatan Hasil Belajar
158
Lampiran 15. Media
163
Lampiran 16. Perhitungan Rata-rata, Simpanggan Baku, dan Varians
164
Lampiran 17.Uji Normalitass Data
170
Lampiran 18. Uji Homogenitas
179
Lampiran 19. Uji Hipotesis
183
Lampiran 20. Uji Korelasi
192
Lampiran 21. Tabel Liliefors
198
Lampiran 22. Tabel r Product Moment
199
Lampiran 23. Tabel Distribusi-t (Tabel t)
200
Lampiran 24. Daftar Nilai Distribusi f
201
Lampiran 25. Dokumentasi Penelitian
202
1
BAB I
PENDAHULUAN
1.1.
Latar Belakang
Perkembangan ilmu pengetahuan dan teknologi yang terjadi pada saat ini
menuntut terjadinya sumber daya manusia berkualitas untuk menghadapi persaingan
global. Pendidikan merupakan faktor yang sangat penting dalam menentukan masa
depan suatu bangsa. Berkat pendidikan dapat dihasilkan sumber daya manusia yang
berkualitas tinggi sehingga dapat mengetahui tentang perkembangan teknologi. Hal
ini sejalan dengan misi pendidikan nasional yang ditetapkan Depdiknas 2005/2006
yaitu mewujudkan pendidikan yang mampu membangun insan Indonesia yang cerdas
komprehensif meliputi cerdas spiritual, cerdas emosional dan sosial, cerdas
intelektual dan cerdas jasmani.
Contoh ilmu pengetahuan di atas adalah pelajaran kimia. Kimia merupakan
salah satu mata pelajaran yang dianggap sulit bagi siswa yang menjadi penyebab
kesulitan belajar kimia antara lain banyak konsep kimia yang bersifat abstrak dan
kurangnya kompetensi guru dalam menggunakan media pembelajaran yang menarik
(Ashadi, 2009).
Sedangkan Wasonowati (2014) menuliskan bahwa kimia merupakan salah
satu cabang pelajaran MIPA yang masih banyak dianggap sulit. Mata pelajaran kimia
merupakan produk pengetahuan alam yang berupa fakta, teori, prinsip, dan hukum
dari proses kerja ilmiah. Jadi, dalam pelaksanaan pembelajaran kimia harus
mencakup tiga aspek utama yaitu: produk, proses, dan sikap ilmiah.
Karakteristik konsep ilmu kimia berbeda dengan ilmu lainnya. Kimia berisi
hitungan, fakta yang harus diingat, kosakata khusus, hukum-hukum yang
mengkaitkan satu ide dengan ide lain yang harus dipahami secara benar dan tepat
(Dali, 2013). Pokok bahasan hidrolisis garam contohnya, dalam pelajaran kimia kelas
XI yang terdiri dari konsep-konsep yang saling berhubungan membentuk suatu urutan
sistematis dan perhitungan matematik dalam penyelesaian soal. Sehingga, siswa
2
dituntut untuk memiliki pemahaman konseptual yang mencakup kemampuan dalam
menggambarkan dan menterjemahkan permasalahan hidrolisis garam menggunakan
pola pikir terstruktur dan sistematis serta siswa harus memiliki kemampuan logikamatematis yang baik untuk menyelesaikan soal perhitungan.
Sehubungan dengan pernyataan di atas, materi Hidrolisis Garam merupakan
materi yang banyak perhitungan dan banyak konsep yang harus dipahami. Materi
tersebut akan lebih baik bila digunakan dengan pendekatan saintifik, dimana
pendekatan saintifik ini bertujuan agar siswa lebih aktif dalam belajar, dan adanya
interaksi antara siswa dengan siswa.
Pendekatan saintifik sudah lama diyakini sebagai jembatan bagi pertumbuhan
dan pengembangan sikap, keterampilan, dan pengetahuan peserta didik. Pendekatan
ini baru dipakai di kurikulum 2013. Tetapi, masih ada juga sekolah yang memakai
kurikulum 2013 namun cara belajarnya berpatokan pada kurikulum 2006.
Pendekatan saintifik adalah pendekatan pembelajaran yang mendorong
peserta didik untuk melakukan keterampilan-keterampilan ilmiah seperti mengamati,
menyanya, mengumpulkan informasi, mengorganisasi, dan mengkomunikasikan
(Asrul, 2014). Untuk memperkuat pendekatan saintifik diperlukan adanya penalaran
dan sikap kritis peserta didik dalam rangka pencarian. Metode pencarian (method of
inquiry) agar bersifat ilmiah, harus berbasis pada bukti-bukti dari objek yang empiris
dan terukur dengan metode ilimiah.
Pembelajaran
kimia
dengan
pendekatan
saintifik
bertujuan
untuk
mengaktifkan peserta didik dalam proses pembelajaran. Silberman dalam Cita (2014)
berpendapat bahwa belajar aktif adalah pembelajaran dimana peserta didik
melakukan sebagian besar pekerjaan dengan
menggunakan otaknya untuk
mempelajari gagasan-gagasan, memecahkan berbagai masalah, dan menerapkan apa
yang mereka pelajari. Belajar aktif merupakan langkah cepat, menyenangkan,
mendukung, menarik untuk dipelajari.”
3
Rustaman dalam Ida Mintarina (2014) Pembelajaran saintifik tidak hanya
memandang hasil belajar sebagai muara akhir, namun proses pembelajaran dipandang
sangat penting. Pendekatan saintifik dalam pembelajaran IPA dapat diterapkan
melalui keterampilan proses. Keterampilan proses sains merupakan seperangkat
keterampilan yang digunakan para ilmuwan dalam melakukan penyelidikan ilmiah.
Keterampilan proses perlu dikembangkan melalui pengalaman-pengalaman langsung
sebagai pengalaman pembelajaran.
Situasi dan proses belajar yang pasif tidak akan mampu mengembangkan
keterampilan siswa untuk berpikir konstruktivis dalam membangun ide dan konsep,
sehingga mengakibatkan kurangnya aktivitas dan kreativitas siswa. Kondisi tersebut
dapat menyebabkan para siswa menjadi pasif karena mereka cenderung hanya
menghafal, akibatnya siswa hanya pandai secara teoritis tetapi lemah dalam aplikasi.
Oleh karena itu, siswa perlu dibiasakan mengkonstruksi pengetahuan melalui
pengalaman langsung dan nyata tidak hanya menalar (Ramson, 2010).
Dalam suatu proses belajar mengajar, dua unsur yang amat penting adalah
pembelajaran dan media pembelajaran. Kedua aspek ini berkaitan. Pemilihan salah
satu model pembelajaran tertentu akan mempengaruhi jenis media pembelajaran
langsung, dan konteks pembelajaran termasuk karakteristik siswa. Meskipun
demikian, dapat dikatakan bahwa salah satu fungsi utama media pembelajaran adalah
sebagai alat bantu mengajar yang turut mempengaruhi iklim, kondisi, dan lingkungan
belajar yang ditata dan diciptakan oleh guru (Arsyad, 2007).
Sharon Ainsworth (2008) dalam penelitiannya mengatakan bahwa ketika
siswa belajar menggunakan media animasi, merupakan sesuatu yang sangat penting
dalam
memahami
suatu
informasi.
Belajar
menggunakan
animasi
dapat
mengkondisikan dalam belajar sosial, dan dalam hal komunikasi untuk saling bekerja.
Sejalan dengan penelitian (David A. Falvo, 2008), siswa dengan pengetahuan awal
yang rendah, akan berhasil ketika menggunakan animasi sebagai media dalam
pembelajaran.
4
Menurut Arsyad ( 2005) pada pembelajaran menggunakan animasi, siswa
tidak hanya belajar melalui stimulus gambar saja tetapi juga melalui kata. Stimulus
visual membuahkan hasil belajar yang lebih baik untuk tugas-tugas seperti
mengingat, mengenali, mengingat kembali, dan menghubung-hubungkan fakta dan
konsep. Dilain pihak, stimulus verbal memberi hasil belajar yang lebih baik apabila
pembelajaran ini melibatkan ingatan yang berurut-urutan. Belajar dengan
menggunakan indera ganda - pandang dan dengar - berdasarkan konsep di atas akan
memberi keuntungan bagi siswa. Siswa akan belajar lebih banyak dari pada jika
materi pelajaran disajikan hanya dengan stimulus pandang atau hanya dengan
stimulus dengar.
Hasil penilaian dari Riyana Fathiyati diperoleh skor 1187 dari skor maksimal
1560 dengan presentase keidealan 79,13% dan mempunyai kategori baik (B).
Berdasarkan penilaian guru biologi dan respon siswa tersebut menunjukkan bahwa
media pembelajaran berbasis Macromedia Flash tersebut layak digunakan sebagai
sumber belajar mandiri untuk SMA/MA.
Hasil penelitian (Salamah, 2013) siswa yang diajarkan dengan menggunakan
media Macro Flash (Macromedia Flash) sebesar 71% dan pada siswa yang diajar
dengan media komik berbasis computer sebesar 49,7 %. Maka peningkatan hasil
belajar sebesar 21,3% .
Media yang digunakan penelitian pada pokok bahasan Hidrokarbon adalah
media Macromedia Flash. Penelitian dengan menggunakan media Macromedia Flash
juga telah dilakukan sebelumnya dan menghasilkan hasil yang baik. Seperti halnya
penelitian yang dilakukan oleh (Marlena, 2012) meningkatkan hasil belajar siswa
sebesar 70,87%.
Di dalam belajar ada aktivitas, sebab pada prinsipnya belajar itu adalah
berbuat, “learning by doing”. Anak didik dipandang sebagai organisme yang
mempunyai potensi untuk berkembang. Oleh sebab itu, tugas pendidik adalah
membimbing dan menyediakan kondisi agar anak didik dapat mengembangkan bakat
5
dan potensinya. Dalam hal ini, anaklah yang beraktivitas, berbuat dan harus aktif
sendiri (Sadirman, 2011).
Hasil pengamatan pada PPL 2015 yang dilakukan peneliti di SMA NEGERI 1
BABALAN Kabupaten Langkat, bahwa selama di sekolah tersebut peneliti melihat
(berdasarkan data yang di dapatkan) kurangnya minat siswa kelas XI IPA dalam
belajar kimia. Hal ini dilihat dari cara guru dalam menyampaikan materi. Beberapa
guru masih menggunakan metode konvensional. Sehingga proses pembelajaran
menjadi tidak efektif.
Tabel 1.1 Persentase hasil belajar kimia di SMAN 1 Babalan
Nilai
2013
2014
2015
> 75
20,5%
20%
22%
75
27%
23%
20%
,