PENGARUH STRATEGI PEMBELAJARAN DAN GAYA BELAJAR TERHADAP HASIL BELAJAR KIMIA SISWA SMA NEGERI 4 KEJURUAN MUDA KABUPATEN ACEH TAMIANG.
PENGARUH STRATEGI PEMBELAJARAN DAN GAYA BELAJAR
TERHADAP HASIL BELAJAR KIMIA SISWA SMA NEGERI 4
KEJURUAN MUDA KABUPATEN ACEH TAMIANG
TESIS
D i a juka n Gun a M em en uhi Sa la h Sa t u Sy a r a t
U n t uk M em per oleh Gelar M a gi st er Pen di di kan
Pr ogr am St udi Tekn ologi Pen di di ka n
OLEH:
NANANG FAKHRURROZI
NIM. 8136122034
PROGRAM PASCASARJANA
UNIVERSITAS NEGERI MEDAN
2017
PENGARUH STRATEGI PEMBELAJARAN DAN GAYA BELAJAR
TERHADAP HASIL BELAJAR KIMIA SISWA SMA NEGERI 4
KEJURUAN MUDA KABUPATEN ACEH TAMIANG
Disusun dan diajukan oleh :
NANANG FAKHRURROZI
NIM. 8136122034
Telah Dipertahankan di Depan Panitia Ujian Tesis
Pada Tanggal 21 Desember 2016 dan Dinyatakan Telah Memenuhi
Salah Satu Syarat untuk Memperoleh Gelar Magister Pendidikan
Program Studi Teknologi Pendidikan
Medan, 21 Desember 2017
Menyetujui
Tim Pembimbing
Pembimbing I,
Pembimbing II,
Prof. Dr. Abdul Hasan Saragih, M.Pd
NIP. 196011251986011002
Dr. R. Mursid, M.Pd
NIP. 196607111991031003
Mengetahui,
Ketua Program Studi
Teknologi Pendidikan
Direktur Program Pascasarjana
Universitas negeri medan
Dr. R. Mursid, M.Pd
NIP 19667111991031003
Prof. Dr. Bornok Sinaga, M.Pd
NIP 196509101991021001
PERSETUJUAN DEWAN PENGUJI
UJIAN TESIS MAGISTER PENDIDIKAN
PENGARUH STRATEGI PEMBELAJARAN DAN GAYA BELAJAR
TERHADAP HASIL BELAJAR KIMIA SISWA SMA NEGERI 4
KEJURUAN MUDA KABUPATEN ACEH TAMIANG
NO.
NAMA
TANDA TANGAN
1.
Prof. Dr. Abdul Hasan Saragih, M.Pd. ………………………………
NIP. 196011251986011002
2.
Dr. R. Mursid, M.Pd.
NIP. 196607111991031003
………………………………
3.
Prof. Dr. Harun Sitompul, M.Pd.
NIP. 196007051986011001
………………………………
4.
Prof. Dr. Julaga Situmorang, M.Pd.
NIP. 195108201978031002
………………………………
5.
Dr. Keysar Panjaitan, M.Pd.
NIP. 196005311985031001
………………………………
Mahasiswa
NAMA
NIM
NIM
Tanggal Ujian
:
:
:
:
NANANG FAKHRURROZI
8136122034
Teknologi Pendidikan
21 Desember 2016
ABSTRAK
NANANG FAKHRURROZI. Pengaruh Strategi Pembelajaran Dan Gaya
Belajar Terhadap Hasil Belajar Kimia Siswa Sma Negeri 4 Kejuruan Muda
Kabupaten Aceh Tamiang. Tesis. Medan: Program Studi Teknologi Pendidikan
Pascasarjana Universitas Negeri Medan, 2017.
Penelitian ini bertujuan untuk : (1) Mengetahui hasil belajar kimia siswa yang
diajar dengan strategi pembelajaran berbasis masalah dan hasil belajar kimia
siswa yang diajar dengan strategi pembelajaran ekspositori. (2) Mengetahui hasil
belajar kimia siswa yang memiliki gaya belajar visual dan gaya belajar kinestetik.
(3) Mengetahui ada tidaknya interaksi antara strategi pembelajaran dengan gaya
belajar dalam mempengaruhi hasil belajar kimia siswa. Penelitian ini merupakan
penelitian quasi eksperimen. Populasi penelitian ini adalah X SMA Negeri 4
Kejuruan Muda Tahun Pelajaran 2016/2017 yang terdiri dari tujuh kelas dengan
jumlah 232 siswa dan sebagai sampel dalam penelitian ini adalah kelas X-2
dengan jumlah 35 siswa dan kelas X-3 dengan jumlah 35 siswa. Instrumen yang
digunakan terdiri dari: (1) tes hasil belajar yang digunakan dalam penelitian ini
berbentuk pilihan berganda sebanyak 36 butir soal (2) Lembar angket gaya belajar
siswa sebanyak 24 item. Instrumen tersebut telah memenuhi syarat validitas isi
dan validitas konstruk serta koefisien reliabilitas. Hasil penelitian menunjukkan
bahwa: (i) Hasil belajar siswa yang mendapatkan Pembelajaran Berbasis Masalah
sebesar 24.7 lebih besar dari pada siswa yang mendapatkan pembelajaran
Ekspositori sebesar 19.2; (ii) Gaya belajar gaya belajar yang berbeda. Karena
perbedaan tersebut signifikan siswa yang memiliki Belajar kinestetisi sebesar
23.323 lebih besar dari pada siswa yang memiliki Gaya Belajar Visual sebesar
20.87 gaya belajar gaya belajar yang berbeda. Karena perbedaan tersebut
signifikan siswa yang memiliki Belajar kinestetisi sebesar 23.323 lebih besar dari
pada siswa yang memiliki Gaya Belajar Visual sebesar 20.87; dan (iii) Tidak ada
interaksi antara faktor pembelajaran dengan faktor gaya belajar dalam
mempengaruhi hasil belajar, Hasil Belajar Kimia siswa yang diajar dengan
pembelajaran Berbasis Masalah yakni kelompok Kinestetis (26.063), dan
kelompok Visual (23.632), lebih besar jika dibandingkan dengan siswa yang
diajar dengan pembelajaran Ekspositori yaitu kelompok Kinestetis (20.4), dan
kelompok Visual (18.25).
Kata Kunci: Pembelajaran Berbasis Masalah, Pembelajaran Ekspositori, Hasil
Belajar, dan Gaya Belajar Siswa.
i
ABSTRACT
NANANG FAKHRURROZI. Influence of Learning Strategies and Learning
Styles Of Chemistry Student Learning Outcomes Sma Negeri 4 SMK Muda
Aceh Tamiang. Thesis. Terrain: the Graduate Studies Program in Education
Technology, State University of Medan, 2017.
This study aims to: (1) Knowing the results of studying chemistry students who
are taught by problem-based learning strategies and learning outcomes chemistry
students who are taught by expository strategy. (2) Knowing the results of
studying chemistry student who has a learning style visual and kinesthetic
learning style. (3) Determine whether there is interaction between learning
strategy and learning styles in affecting student learning chemistry. This research
is a quasi experimental. The study population was X SMAN 4 Youth Vocational
Academic Year 2016/2017 which consists of seven classes with 232 students and
a number of samples in this study is a class X-2 with the number of 35 students
and class X-3 with a number of 35 students. The instrument used consisted of: (1)
achievement test used in this study were 36 multiple-choice items (2) Sheet
student's learning style questionnaire with 24 items. The instrument has qualified
content validity and construct validity and reliability coefficients. The results
showed that: (i) the results of student learning are gaining Problem Based
Learning amounted to 24.7 is greater than the students who had learning
Expository at 19.2; (Ii) learning styles different learning styles. The difference is
significant because students who have learning kinestetisi amounted to 23 323
more than the students who have learning styles of 20.87 Visual learning styles
different learning styles. The difference is significant because students who have
learning kinestetisi amounted to 23 323 more than the students who have learning
styles Visual amounted to 20.87; and (iii) There is no interaction between the
factors of learning by a factor of learning styles in influencing the outcomes of
learning, Learning Outcomes Chemistry students who are taught by learning
Problem Based namely group Kinestetis (26 063), and the group Visual (23 632),
is greater when compared with students who Expository learning taught by the
group of Kinestetis (20.4), and the group Visual (18:25).
Keywords: Problem Based Learning, Expository Teaching, Learning Outcomes
and Student Learning Styles
ii
KATA PENGANTAR
Puji syukur penulis panjatkan kehadiran Allah SWT, atas rahmat-Nya
sehingga dapat menyelesaikan Tesis yang berjudul “Pengaruh Strategi
Pembelajaran Dan Gaya Belajar Terhadap Hasil Belajar Kimia Siswa SMA
Negeri 4 Kejuruan Muda Kabupaten Aceh Tamiang”. Tesis ini merupakan syarat
untuk memperolah gelar Magister Pendidikan pada Program Teknologi
Pendidikan Pasca Sarjana Universitas Negeri Medan.
Ucapan terima kasih yang sedalam-dalamnya penulis ucapkan kepada
Ayahanda dan Ibunda, atas segala pengorbanan demi kesuksesan anak-anaknya
dan dukungan serta doa-doa yang diberikan kepada penulis dalam menyelesaikan
penulisan tesis ini. Terima kasih juga penulis ucapkan kepada keluarga besar
penulis abang dan adek tercinta yang dengan penuh kasih sayang, perhatian,
motivasi, kesabaran, dan dukungan moril maupun materi dalam menuntun penulis
untuk selalu bersabar dan tawakal mengahadapi rintangan dalam penulisan tesis
ini.telah memberikan motivasi, pengertian, perhatian, dan dukungan moril
maupun materil.
Ucapan terima kasih yang tulus buat istriku tercinta dan anak yang sangat
penulis sayangi dengan pengertian, kesabaran, dan dukungan yang diberikan
selama ini kepada penulis dan yang menghiasi hari-hari penulis dengan canda
tawanya, tangisannya, pelukannya disaat letih dan lelah dalam menyelesaikan
perkuliahan ini serta penulisan tesis ini.
iii
Penulis menyadari bahwa penulisan tesis ini tidak akan dapat diselesaikan
dengan baik tanpa bantuan dari berbagai pihak. Oleh karena itu penulis
menyampaikan ucapan terima kasih yang sedalam-dalamnya kepada semua pihak
yang telah membantu penulis dalam menyelesaikan penulisan tesis ini. Ucapan
terima kasih secara khusus penulis sampaikan kepada Bapak Prof. Dr. Abdul
Hasan Saragih, M.Pd selaku dosen pembimbing I dan Bapak Prof. Dr. Binsar
Panjaitan, M.Pd selaku dosen pembimbing II yang dengan penuh perhatian dan
kesabaran dalam membimbing dan memotivasi kepada penulis mulai dari
penyusunan tiap-tiap BAB dalam proposal ini untuk menyempurnakan penelitian
yang dilakukan.
Dalam kesempatan ini penulis menyampaikan ucapan terima kasih yang
tak terhingga kepada:
1.
Bapak Prof. Dr. Syawal Gultom, M.Pd. selaku Rektor Universitas Negeri
Medan yang telah memberikan kesempatan kepada penulis untuk
melaksanakan studi Program Pascasarjana Jurusan Pendidikan Dasar di
Universitas Negeri Medan.
2.
Bapak Prof. Dr. Bornok Sinaga, M.Pd. selaku Direktur Program
Pascasarjana Universitas Negeri Medan.
3.
Bapak dan Ibu Dosen Pendidikan Dasar PPs yang telah banyak memberikan
ilmu, bimbingan, dukungan, saran, dan motivasi kepada penulis selama di
dalam maupun di luar perkuliahan.
4.
Siswa-siswi tercinta Sekolah Sekolah SMA Negeri 4 Kejuruan Muda
Kabupaten Aceh Tamiang yang telah banyak menginspirasi penulis dan
iv
memberikan pengalaman nyata bagi penulis dalam mengemban tugas
menjadi guru.
5.
Terkasih kepada teman-teman kuliah yang telah berbagi suka maupun duka
bersama penulis selama mengikuti perkuliahan dari semester satu sampai
selesai. Khususnya teman-teman yang sangat membantu dalam penelitian
ini yang tidak dapat disebutkan satu per satu.
6.
Terima kasih kepada semua pihak yang telah membantu baik secara
langsung maupun tidak langsung, yang tidak tercantum dalam penyelesaian
tesis ini. Semoga kebaikan yang diberikan mendapat imbalan dari Allah
SWT.
Penulis menyadari masih banyak kesalahan baik isi maupun penulisan.
Untuk itu peneliti mengharapkan saran dan kritik yang membangun demi
kesempurnaan penelitian ini. Semoga penelitian ini dapat memberikan manfaat
kepada semua pihak. Atas segala bantuan, bimbingan dan semangat yang telah
penulis terima dari berbagai pihak, penulis mengucapkan banyak terima kasih.
Semoga Allah SWT membalasnya. Akhir kata semoga tesis ini bermanfaat bagi
penulis serta dapat dijadikan sebagai sumbangan pemikiran dalam dunia
pendidikan.
Medan,
2017
Penulis
NANANG FAKHRURROZI
v
DAFTAR ISI
HALAMAN
ABSTRAK……………………………………………………....................
i
ABSTRACT…………………………………………………………………
ii
KATA PENGANTAR………………………………………………………
iii
DAFTAR ISI.......................................................................................
vi
DAFTAR TABEL................................................................................
viii
DAFTAR GAMBAR............................................................................
ix
DAFTAR LAMPIRAN.........................................................................
x
BAB I PENDAHULUAN .........................................................................
1
A. Latar Belakang Masalah ..........................................................................
1
B.
Identifikasi Masalah .............................................................................
6
C.
Batasan Masalah .................................................................................
7
D.
Rumusan Masalah................................................................................
8
E.
Tujuan Penelitian ................................................................................
9
F.
Manfaat Penelitian ..............................................................................
9
BAB II KAJIAN TEORITIS ...................................................................
11
A. Kerangka Teoritis ...................................................................................
11
1. Hakikat Hasil Belajar Kimia ..............................................................
11
2. Hakikat Strategi Pembelajaran............................................................
17
3. Hakikat Gaya Belajar .........................................................................
41
B. Penelitian Yang Relevan .........................................................................
49
C. Kerangka Berpikir…………………………………………………………
50
D. Hipotesis Penelitian………………………………………………………..
55
BAB III METODE PENELITIAN ..........................................................
57
A.
Tempat dan Waktu Penelitian ...............................................................
57
B.
Populasi dan Sampel Penelitian ............................................................
57
C.
Metode Penelitian ................................................................................
58
D.
Desain Penelitian...................................................................................
58
E.
Variabel dan Definisi Operasional Variabel Penelitian .........................
59
F.
Prosedur dan Pelaksanaan Perlakuan ....................................................
62
G. Pengontrolan Perlakuan………………………………………………….
65
H. Teknik Pengumpulan Data dan Instrumen Penelitian……………………..
67
I. Teknik Analisis Data ...............................................................................
75
BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN ...........................
78
A. Hasil Penelitian Tentang Pengaruh Pendekatan Pembelajaran
Kontekstual………………………………………………………………
79
B. Pengujian Persyaratan Analisis................................................................
93
C. Pembahasan Hasil Penelitian ................................................................... 103
D. Keterbatasan Penelitian ………………………………………………. .... 110
BAB V SIMPULAN DAN SARAN .......................................................... 112
A. Simpulan ................................................................................................ 112
B. Saran ..................................................................................................... 113
DAFTAR PUSTAKA……………………………………………………… . 114
DAFTAR TABEL
Halaman
Tabel 1.1. Perolehan Nilai Rata-Rata UAS SMAN 4 Kejuruan Muda ..........
3
Tabel 2.1. Tahapan-tahapan Pembelajaran Berbasis Masalah.......................
27
Tabel 2.2. Tahapan-Tahapan Pembelajaran: Berbasis Masalah............ .........
31
Tabel 2.3. Tahapan Strategi Pembelajaran Ekspositori.................................
38
Tabel 2.4. Perbedaan Strategi Pembelajaran Berbasis ..................................
40
Tabel 2.5. Perbedaan Model Gaya Belajar Visual dan Kinestetik ................
48
Tabel 3.1. Desain Penelitian Anava, Faktorial 2x2 ......................................
59
Tabel 3.2. Kisi-Kisi Tes Hasil Belajar Kimia Sebelum Uji Coba .................
69
Tabel 3.3. Kisi-Kisi Tes Gaya Belajar .........................................................
70
Tabel 3.4. Validitas Butir Soal Tes hasil belajar ..........................................
71
Tabel 3.5. Hasil Analisis Daya Pembeda Uji Coba ......................................
74
Tabel 3.6. Hasil Analisis Tingkat Kesukaran Uji Coba Tes hasil belajar ......
75
Tabel 4.1. Distribusi Frekuensi Hasil belajar Kimia Peserta Didik dengan
Menggunakan Pendekatan Pembelajaran Berbasis masalah.........
77
Tabel 4.2. Distribusi Frekuensi Hasil belajar Kimia Peserta Didik dengan
Menggunakan Pendekatan Pembelajaran Ekspositori ..................
81
Tabel 4.3. Distribusi Frekuensi Hasil Belajar Kimia Peserta Didik yang
Memiliki Belajar kinestetisi ........................................................
82
Tabel 4.4. Distribusi Frekuensi Hasil Belajar Kimia Peserta Didik yang
Memiliki Gaya Belajar Visual.....................................................
84
Tabel 4.5. Distribusi Frekuensi Hasil Belajar Kimia Peserta Didik yang
Memiliki Belajar kinestetisi dengan Menggunakan Pendekatan
Pembelajaran Berbasis masalah ..................................................
85
Tabel 4.6. Distribusi Frekuensi Hasil Belajar Kimia Peserta Didik yang
Memiliki Gaya Belajar Visual dengan Menggunakan
Pendekatan Pembelajaran Berbasis Masalah ...............................
87
Tabel 4.7. Distribusi Frekuensi Hasil Belajar Kimia Peserta Didik yang
Memiliki Belajar kinestetisi dengan Menggunakan Pendekatan
Pembelajaran Ekspositori............................................................
88
Tabel 4.8. Distribusi Frekuensi Hasil Kimia Membaca Peserta Didik yang
Memiliki Gaya Belajar Visual dengan Menggunakan
Pendekatan Pembelajaran Ekspositori .........................................
90
Tabel 4.9. Hasil Pengujian Normalitas Data Untuk Pendekatan
Pembelajaran dan gaya belajar ....................................................
93
Tabel 4.10. Rangkuman Hasil Pengujian Homogenitas Varians antara
Kelompok Sampel Pendekatan Pembelajaran ..............................
94
Tabel 4.11. Rangkuman Hasil Pengujian Homogenitas Varians Berdasarkan
Gaya Belajar ...............................................................................
95
Tabel 4.12. Rangkuman Hasil Pengujian Homogenitas..................................
96
Tabel 4.13. Hasil Anava Dua Jalur Hasil Belajar Kimia ................................
98
Tabel 4.14. Rangkuman Hasil Pengujian Hipotesis Penelitian ................ 103
DAFTAR LAMPIRAN
Lampiran 1
Perangkat Pembelajaran
Hal
1.1.
RPP PBM …………………………………………............
117
1.2.
RPP Ekspositori…………………………………………….
138
1.3.
Instrumen Tes Gaya Belajar ……………………………….
150
1.4.
Tes Hasil Siswa……………………………………………
152
Lampiran 2
2.1.
Lampiran 3
Hasil Ujicoba Instrumen
Hasil Validitas lapangan.....................................................
159
Hasil Penelitian
4.1
Data Penelitian……………………………………………..
175
4.2
Rumus data deskriptif..........................................................
191
4.3
Uji normalitas………………………………………………
200
4.4
Uji hipotesis dengan uji anava 2x2....................................
204
Lampiran 5
Dokumentasi Penelitian
vi
BAB I
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang Masalah
Dalam konsep teknologi pendidikan, dibedakan istilah pembelajaran
(instruction) dan pengajaran (teaching). Pembelajaran adalah usaha mengelola
lingkungan dengan sengaja agar seseorang membentuk diri secara positif dalam
kondisi tertentu. Sedangkan pengajaran adalah usaha membimbing dan
mengarahkan pengalaman belajar kepada peserta didik yang biasanya berlangsung
dalam situasi formal/resmi (Yusufhadi Miarso, 2011: 528).
Upaya untuk memahami cara belajar siswa memang bukan hal yang
mudah, dibutuhkan keterampilan dan seni tingkat tinggi. Betapa sulitnya
meyakinkan para guru bahwa setiap siswa punya gaya belajar masing-masing
yang juga selalu berubah. Informasi akan masuk ke dalam otak siswa dan tak
terlupakan seumur hidup apabila informasi tersebut ditangkap berdasarkan gaya
belajar siswa tersebut. Artinya, setiap guru harus mahir mengajar dengan strategi
pembelajaran yang sesuai dengan gaya belajar siswa (Munif Chatib, 2011: 33).
Proses
pembelajaran
dibangun
berdasarkan
srategi
pembelajaran
(instructional srategy) tertentu. Strategi tersebut berbentuk sintesis dari langkahlangkah pembelajaran, metode, media dan alat, serta waktu yang seluruhnya
diorganisasikan untuk menyajikan isi pembelajaran (instructional contents) ke
arah pencapaian tujuan pembelajaran yang telah ditentukan (M. Atwi Suparman,
2012: 40).
Inti dari proses pembelajaran adalah tercapainya tujuan pembelajaran,
sehingga diperlukan berbagai strategi yang sesuai dengan materi, mudah
dipahami, serta menarik bagi siswa. Dengan demikian strategi pembelajaran
tersebut dimungkinkan dapat sesuai dengan gaya belajar siswa.
Berdasarkan kurikulum KTSP dinyatakan bahwa ilmu kimia muncul dari
keinginan para ahli kimia untuk memperoleh jawaban atas pertanyaan “apa” dan
“mengapa” tentang sifat materi yang ada di alam yang masing-masing akan
menghasilkan fakta dan pengetahuan teoritis tentang materi yang kebenarannya
dapat dijelaskana dengan logika matematika. Karakteristik kimia ditinjau dari
aspeknya sebahagian bersifat “kasat mata” (visible) artinya dapat dibuat fakta
konkritnya dan sebahagian aspek yang lain bersifat abstrak atau tidak kasat mata
(invisible) artinya tidak dapat dibuat fakta konkritnya. Namun demikian, aspek
kimia yang tidak dapat dibuat fakta konkritnya harus bersifat “kasat logika”,
artinya kebenarannya dapat dibuktikan dengan logika matematika sehingga
rasionalitasnya dapat dirumuskan. Ilmu kimia juga mempelajari gejala-gejala
alam dengan mengkhususkannya dalam mempelajari struktur, susunan, sifat dan
perubahan materi, serta energi yang menyertai perubahan materi.
Namun
pada
kenyataan
sampai
sejauh
ini
pencapaian
tujuan
pembelajaran kimia di sekolah belum mencapai hasil yang diharapkan, hal ini
ditunjukkan dengan masih rendahnya perolehan nilai ujian akhir siswa untuk mata
pelajaran kimia di SMAN 4 Kejuruan Muda pada tiga tahun belakangan ini
dengan Kriteria Ketuntasan Minimal (KKM) 70.
Tabel 1.1 Perolehan Nilai Rata-Rata UAS SMAN 4 Kejuruan Muda
Tahun Pelajaran
Nilai Rata-rata Kimia
2011-2012
60.0
2012-2013
57.0
2013-2014
62.0
Rendahnya minat dan prestasi belajar siswa dalam bidang eksata, termasuk
kimia adalah karena proses belajar mengajar yang kurang mendukung pemahaman
anak didik, terlalu banyak hapalan dan kurang dilengkapi dengan praktek-praktek
di lapangan. Strategi pembelajaran yang kurang bervariasi dapat menyebabkan
turunnya prestasi belajar siswa dalam mata pelajaran kimia dan ilmu eksakta
lainya.
Berdasarkan hasil survey pra-penelitian terhadap beberapa siswa di
SMAN 4 Kejuruan Muda, diperoleh informasi adanya kecenderungan siswa yang
menganggap mata pelajaran kimia itu sulit dan abstrak sehingga kurang menarik
dan kurang bermanfaat dalam pengaplikasiannya dalam pemecahan masalah di
kehidupan sehari-hari. Selain itu kemampuan guru untuk menerapkan strategi
pembelajaran sesuai dengan karakteristik mata pelajaran kimia terkesan monoton
dan tidak bervariasi. Untuk mencapai hasil belajar siswa yang optimal, banyak
faktor yang mempengaruhinya, baik itu faktor internal mencakup semua faktor
fisik dan psikologi siswa seperti minat, intelegensi, bakat, tingkat kecerdasan dan
lainya. Faktor eksternal mencakup lingkungan dan instrument seperti kurikulum,
program, sarana, metode, strategi, dan lain sebagainya.
Menurut Prashnig (1998: 29) bahwa kunci menuju keberhasilan dalam
belajar dan bekerja adalah mengetahui gaya belajar atau bekerja yang unik dari
setiap orang, menerima kekuatan sekaligus kelemahan diri sendiri, dan sebanyak
mungkin
menyesuaikan
preferensi/pilihan
pribadi
dalam
setiap
situasi
pembelajaran, pengkajian maupun pekerjaan. Dalam konteks ini, pembelajaran
kimia akan lebih menyenangkan, sangat mudah, tanpa ketegangan dan
memberikan kesan yang mendalam jika guru mampu menggunakan strategi
pembelajaran yang tepat dan memahami gaya belajar siswa di mana diharapkan
siswa tidak hanya memperoleh pengetahuna yang ditransfer guru, tetapi juga
siswa dapat menemukan sendiri pengetahuan dan pemahamannya. Pengetahuan
yang mereka temukan hendaknya dapat pula digunakan dalam memecahan
berbagai permasalahan nyata yang mereka temukan dalam kehidupannya seharihari.
Permasalahan yang dihadapi siswa baik menyangkut dirinya sendiri
maupun lingkungannya dapat dijadikan sebagai bahan acuan dalam menerapkan
strategi pembelajaran. Guru dapat menghubungkan permasalahan tersebut dengan
konsep-konsep pembelajaran dan pada akhirnya siswa dapat mengaplikasikan
konsep-konsep tersebut dalam memecahkan berbagai masalah yang dihadapinya.
Salah satu strategi pembelajaran yang dapat diterapkan adalah strategi
pembelajaran berbaris masalah (SPBM) atau problem based learning (PBL).
Menurut Sanjaya (2007) dalam implementasi SPBM ada sejumlah
kegiatan yang diharuskan oleh siswa. SPBM tidak mengharapkan siswa hanya
sekadar mendengarkan, mencatat, kemudian menghapal materi pelajaran, akan
tetapi melalui SPBM siswa aktif berpikir, berkomunikasi, mencari dan mengolah
data, serta akhirnya menyimpulkan pemecahan terbaik dalam menyelesaikan
masalah yang dihadapi. Siswa dibimbing untuk berpikir secara ilmiah yang
dilakukan secara sistematis dan empiris dalam memecahkan berbagai masalah.
Sistematis artinya berpikir ilmiah dilakukan melalaui tahapan-tahapan tertentu
dengan menggunakan metode ilmiah, sedangkan proses penyelesaian masalah
yang didasarkan atas fakta dan data yang jelas disebut empiris. Melalui penerapan
SPBM dalam pembelajaran kimia diharapkan dapat meningkatkan hasil belajar
kimia siswa, sekaligus dapat menerapkan proses sains dalam kehidupan nyata.
Jika dikaitkan dengan materi pelajaran kimia, khususnya pada standar
kompetensi memahami sifat-sifat larutan nonelektrolit dan elektrolit serta reaksi
oksidasi-reduksi dengan kompetensi dasar mengidentifikasi sifat larutan
nonelektrolit dan elektrolit berdasarkan data hasil percobaan, maka siswa kelas X
yang telah mempelajari kompetensi dasar tersebut diharapkan memiliki sejumlah
kemampuan yang merujuk pada indikator dalam memahami sifat-sifat larutan
nonelektrolit dan elektrolit serta kaitannya dengan kehidupan sehari-hari. Dengan
demikian siswa tidak hanya dituntut memahami sejumlah konsepnya, melainkan
siswa juga dituntut mampu mengembangkan sikap dan keterampilannya melalui
pemecahan masalah ini pada SPBM.
Masalah-masalah yang dimunculkan dalam SPBM untuk materi larutan
elektrolit harus dipecahkan secara obyektif dengan berpedoman pada kegiatan
menganalisis masalah, mengadakan observasi/pengamatan, mengumpulkan data
dari berbagai sumber, mengajukan hipotesis dan pada akhirnya membuktikan
hipotesis melalui unjuk kerja dan laporan kerja yang dipaparkan di depan kelas.
Melalui kegiatan ini setiap karakteristik siswa, khususnya yang berkaitan dengan
gaya belajar siswa diharapkan dapat dikembangkan. Setiap siswa dipastikan
memiliki gaya yang berbeda. Gaya belajar visual dimiliki siswa yang cenderung
senang pada kegiatan melihat. Pada siswa tipe ini pemahaman terhadap
pembelajaran akan lebih mudah dikuasai jika dilaksanakan dengan kegiatan
pengamatan maupun demonstrasi. Sedangkan pada siswa yang memiliki gaya
belajar kinestetik kegiatan pemahaman materi pelajaran akan lebih mudah
dikuasai dengan kegiatan yang mengaktifkan siswa secara langsung melalui unjuk
kerja. Kemudian gaya belajar auditorial memahami pelajaran melalui mendengar
penjelasan guru dengan seksama. Dengan demikian SPBM dan gaya belajar siswa
turut mempengaruhi hasil belajar siswa dalam memahami materi larutan elektrolit.
B. Identifikasi Masalah
Berdasarkan latar belakang masalah yang telah diuraikan, dapat
diidentifikasi beberapa permasalahan sebagai berikut: Bagaimanakah strategi
pembelajaran kimia yang dilakukan di SMAN 4 Kejuruan Muda? Bagaimanakah
hasil belajar yang dicapai dengan menggunakan strategi pembelajaran tersebut?
Lalu jika digunakan strategi pembelajaran yang berbeda, apakah hasil belajar yang
dicapai juga berbeda? Apakah karakteristik siswa mempengaruhi hasil belajar
kimia siswa? Apakah kemampuan awal siswa mempengaruhi hasil belajar siswa?
Apakah faktor kebiasaan belajar siswa mempengaruhi hasil belajar siswa?
Bagaimana pula pengaruh belajar siswa terhadap hasil belajar kimia siswa?
Jika dihubungkan dengan gaya belajar, apakah dengan gaya belajar siswa
yang berbeda akan mendapatkan hasil belajar yang berbeda pula jika digunakan
strategi pembelajaran yang berbeda? Kemudian apakah strategi pembelajaran
SPBM cocok bagi siswa yang memiliki gaya belajar kinestetik dan visual?
Apakah strategi pembelajaran ekspositori cocok bagi siswa yang memiliki gaya
belajar kinestik dan visual? Dari segi hasil belajar, apakah hasil belajar kimia
yang diajarkan dengan strategi pembelajaran SPBM lebih tinggi dari pada hasil
belajar dengan strategi pembelajran ekspositori? Lalu dari segi gaya belajar,
apakah siswa yang memiliki gaya belajar kinestetik hasil belajar kimianya akan
lebih tinggi bila belajar dengan strategi pembelajaran ekspositori? Kemudian
strategi pembelajaran yang manakah antara SPBM dengna ekspositori yang cocok
digunakan bagi siswa yang memiliki gaya belajar yang berbeda?
C. Pembatasan Masalah
Berdasarkan permasalahan yang diidentifikasi tersebut menunjukkan
banyak masalah yang dapat dikaji sehubungan dengan hasil belajar kimia siswa di
SMAN 4 Kejuruan Muda. Mengingat keterbasan kemampuan, waktu dan dana,
maka perlu dibuat pembataan masalah agar penelitian lebih terarah dan fokus
dalam mencapai tujuan penelitian. Penelitian ini dibatasi pada masalah:
penggunaan strategi pembelajaran yang dibatasi dengan menggunakan strategi
pembelajaran berbasis masalah dan strategi pembelajaran ekspositori serta gaya
belajar siswa yang dibedakan atas gaya belajar visual dan gaya belajar kinestetik.
Hasil belajar kimia siswa dibatasi dalam ranah kognitif diperoleh melalui
tes hasil belajar yang dibatasi pada aspek pengetahuan (C1), pemahaman (C2),
penerapan (C3), analisis (C4), dan sintetis (C5) menurut taksonomi Bloom (1986),
dengan standar kompetensi memahami sifat-sifat larutan nonelektrolit dan
elektrolit serta reaksi oksidasi-reduksi dengan kompetensi dasar mengidentifikasi
sifat larutan nonelektrolit dan elektrolit berdasarkan data hasil percobaan,
menjelaskan perkembangan konsep reaksi oksidasi- reduksi dan hubungannya
dengan tata nama senyawa serta penerapannya merupakan salah satu standar
kompetensi dalam pelajaran kimia kelas X semester genap yang diberikan pada
siswa SMAN 4 Kejuruan Muda, tahun pelajaran 2014/2015. Gaya belajar dibatasi
pada indikator yang menunjuk pada tes yang dikembangkan oleh Deporter dkk
(2003) yang telah divalidasi.
D. Rumusan Masalah
Berdasarkan identifikasi dan pembatasan masalah di atas, maka dalam
penelitian ini dapat dirumuskan permasalahan sebagai berikut :
1. Apakah hasil belajar kimia siswa yang diajar dengan strategi
pembelajaran SPBM lebih tinggi dari siswa yang diajar dengan strategi
pembelajaran ekspositori?
2. Apakah hasil belajar kimia siswa yang memiliki gaya belajar kinestetik
lebih tinggi dari siswa yang memiliki gaya belajar visual?
3. Apakah ada interaksi antara strategi pembelajaran dan gaya belajar dalam
mempengaruhi hasil belajar kimia siswa?
E. Tujuan Penelitian
Penelitian ini bertujuan untuk :
1. Mengetahui hasil belajar kimia siswa yang diajar dengan strategi
pembelajaran berbasis masalah dan hasil belajar kimia siswa yang diajar
dengan strategi pembelajaran ekspositori.
2. Mengetahui hasil belajar kimia siswa yang memiliki gaya belajar visual
dan gaya belajar kinestetik.
3. Mengetahui ada tidaknya interaksi antara strategi pembelajaran dengan
gaya belajar dalam mempengaruhi hasil belajar kimia siswa.
F.
Manfaat Penelitian
Hasil yang diperoleh dalam penelitian ini diharapkan dapat bermanfaat
secara teoretis dan praktis. Manfaat teoretisnya antara lain:
1.
Untuk memperkaya khasanah ilmu pengetahuan yang berkaitan dengan
strategi pembelajaran kimia di SMA.
2.
Sumbangan pemikiran bagi guru dan pengelola lembaga-lembaga
pendidikan dalam menanggapi dinamika kebutuhan peserta didik.
3.
Bahan perbandingan bagi peneliti yang lain, yang membahas dan
meneliti permasalahan yang sama.
Manfaat praktis antara lain:
1.
Bagi guru kimia, sebagai bahan pertimbangan dan informasi dalam
upaya peningkatan hasil pembelajaran kimia.
2.
Sebagai bahan pertimbangan bagi penentu kebijakan dalam upaya
peningkatan kualitas pembelajaran kimia di SMA.
3.
Upaya meningkatkan ilmu pengetahuan dan keterampilan peneliti dalam
hal-hal yang berhubungan dengan pelaksanaan penelitian dan aplikasi
teknologi pendidikan.
78
BAB V
SIMPULAN DAN SARAN
A. Simpulan
Berdasarkan hasil penelitian dan pembahasan yang dikemukakan
sebelumnya, maka dapat ditarik beberapa kesimpulan dibawah ini :
1. Hasil belajar yang diajarkan dengan menggunakan Berbasis masalah dan
siswa yang diajarkan dengan menggunakan Ekspositori. Hasil belajar Kimia
siswa yang mendapatkan Pembelajaran Berbasis Masalah sebesar 24.7 lebih
besar dari pada siswa yang mendapatkan pembelajaran Ekspositori sebesar
19.2, maka hasil belajar Kimia siswa dengan mendapatkan pembelajaran
Berbasis Masalah lebih baik dari pada siswa yang menpatkan pembelajaran
Ekspositori.
2. Hasil belajar untuk faktor gaya belajar Kinestetis lebih jauh mengalami
peningkatan dalam mempengaruhi hasil belajar siswa, Dengan kata lain dapat
dinyatakan terdapat perbedaaan gaya belajar belajar kimia siswa yang
signifikan antara siswa yang gaya belajar yang berbeda. Gaya belajar belajar
Kimia siswa memiliki Belajar kinestetisi lebih baik dari pada siswa yang
memiliki Gaya Belajar Visual.
3. Tidak ada interaksi antara faktor pembelajaran dengan faktor gaya belajar
siswa (Kinestetis dan Visual) dalam mempengaruhi hasil belajar. Hasil belajar
siswa yang diajar dengan pembelajaran dengan pendekatan Ekspositori dan
pembelajaran Berbasis masalah baik siswa yang memiliki Gaya belajar Visual
dan Gaya belajar Kinestetis sama-sama mengalami peningkatan yang lebih
beratri ketika diajar dengan Berbasis masalah.
112
79
B. Saran
Berdasarkan simpulan di atas, dapat disarankan bahwa:
1. Pembelajaran dengan Berbasis masalah merupakan salah satu alternatif bagi
guru Kimia dalam menyajikan materi pelajaran Kimia. Dalam setiap
pembelajaran guru sebaiknya menciptakan suasana belajar yang memberi
kesempatan pada siswa untuk mengungkapkan gagasan-gagasan dan cara
mereka sendiri, sehingga dalam belajar Kimia siswa menjadi berani
beragumentasi, lebih percaya diri dan kreatif.
2. Hasil analisis data yang dihasilkan dalam penelitian ini dapat dijadikan
referensi dalam upaya meningkatkan kemampuan guru terutama pada situasi
yang sama dan keadaan yang sama dengan latar belakang penelitian ini.
Begitu juga dengan Pemimpinan sekolah diharapkan senantiasa meningkatkan
kemampuan teoritis dan praktik dalam manajemen sehinggan dengan
demikian dapat melaksanakan tugas-tugas untuk membantu guru dalam
supervise sehingga terjalin kerjasama yang efektif.
3. Untuk penelitian lebih lanjut hendaknya penelitian ini dapat dilengkapi
dengan meneliti aspek lain secara terperinci yang belum terjangkau saat ini.
Peneliti, guru dan kepala sekolah sangat memungkinkan untuk dapat
menjadikan hasil penelitian ini untuk rujukan lebih lanjut dalam hal
peningkatan mutu pembelajaran di dalam kelas yang dilaksanakan.
78
DAFTAR PUSTAKA
Arikunto, S. 1999. Prosedur Penelitian Suatu Pendekatan Praktek. Jakarta:
Rineka Cipta.
………….. 2009. Manajemen Penelitian Cetakan Kesepuluh. Jakarta: Rineka
Cipta.
…………... 2012. Dasar – dasar Evaluasi Pendidikan Cetakan Pertama. Jakarta:
PT bumi Aksara.
Amir, M.T. 2009. Inovasi Pendidikan melalui Problem Based Learning. Jakarta:
Kencana Perdana.
Bloom, B.S. 1986. Taxonomy of Educational Objectives. Handbook 1: Cognitive
Domain. New York: David McKay.
Chatib, Munif. 2011. Gurunya Manusia. Bandung: PT Mizan Pustaka.
Dahar, R.W. 1989. Teori-Teori Belajar. Jakarta: Erlangga.
Departemen Pendidikan Nasional. 2005. Materi Pelatihan Terintegrasi Kimia.
Jakarta: Departemen Pendidikan Nasional.
Deporter, B & Hernacki, M. 2003. Quantum Learnng (Penerjemah: Abdurrahman,
A). Bandung: Kaifa.
Dick, W & Carey, L. 2005. The Systematic Design of Instruction. Glenview,
Illionis: Scoot, Foresman and Company.
Dimyati dan Mudjiono. 1994. Belajar dan Pembelajaran. Jakarta: Rineka Cipta.
Djamarah, S & Zain, A. 2002. Strategi Belajar Mengajar. Jakarta: Rineka Cipta.
Djamarah, S. 2006. Strategi Belajar Mengajar. Jakarta: Rineka Cipta.
Hamalik, O. 2010. Proses Belajar Mengajar. Jakarta: Bumi Aksara.
Fogarty. 1997. Problem Based Learning. United State: Corwin Pr.
Gagne, R.M. 1977. The Condition of Learning. New York: Halt Renhart and
Winston.
Gerlach and Erly. 1980. Teaching and Media Systematic Approach. Englewood
Cliffs, N.J.
114
79
Gunawan, A.W. 2003. Born to A Genius. Jakarta: Gramedia Pustaka.
Miarso, Yusufhadi. 2004. Menyemai Benih Teknologi Pendidikan. Jakarta:
Kencana.
Nasution, N dan Suryanto, A. 2002. Tes, Pengukuran, dan Penilaian. Jakarta:
Pusat Penerbitan UT.
Nurhadi. 2003. Contextual Teaching and Learning. Jakarta: Depdikbud Dirjen
Dikti.
Prashnig, B. 1998. The Power of Learning Styles (Penerjemah: Fauziah, N).
Bandung: Kaifa.
Reigeluth, C.M. 1983. Instructional Design Theory of Models: An Overview of the
Their Current Status. London: Prentice Hall.
Rideout, E. 2006. Pendidikan Keperawatan Berdasarkan Problem Based
Learning. Jakarta: Buku Kedokteran EGC. Alih Bahasa: Palupi
Widyastuti.
Romizowski, A.J. 1981. Designing Instructional System. London: Kogan Page.
Sanjaya, W. 2007. Strategi Pembelajaran Berorientasi Standar Proses
Pendidikan. Jakarta: Kencana Prenada Media Group.
Snelbecker, G. 1974. Learning Theory, Instructional Theory, and
Psychoeducational Design. New York: McGraw-Hill Book Company.
Slameto. 2001. Evaluasi Pendidikan. Jakarta: Bumi Aksara.
Sudjana, N. 1998.
Rosdakarya.
Penilaian Hasil Proses Belajar. Bandung: Remaja
………………. 2002. Metode Statistik. Bandung: Tarsito.
Suparman, M. Atwi. 1995. Desain Instruksional. Jakarta: PAU.
……………………. 2012. Desain Instruksional Modern. Jakarta: Erlangga.
Sardiman. 2011. Interaksi & Gaya belajar Belajar Mengajar. Jakarta: PT
Rajagrafindo Persada.
Uno. 2008. Teori Gaya belajar. Jakarta: Bumi Aksara.
Tan, O.S. 2004. Student’s Experiences in Problem Based Learning: Three Blind
Innovations in Education and Teaching International. Singapore:
Thomson Learning.
80
Tirta, R.V dan Sula, L. 2002. Pengantar Pendidikan. Jakarta: Rineka Cipta.
Trianto. 2009. Mendesain Model Pembelajaran Inovatif-Progresif. Jakarta:
Kencana Prenada Media Group.
Uno, H. 2008. Perencanaan Pembelajaran. Jakarta: Bumi Aksara.
Winkel, W.S. 2007. Psikologi Pengajaran. Yogyakarta: Media Abadi.
TERHADAP HASIL BELAJAR KIMIA SISWA SMA NEGERI 4
KEJURUAN MUDA KABUPATEN ACEH TAMIANG
TESIS
D i a juka n Gun a M em en uhi Sa la h Sa t u Sy a r a t
U n t uk M em per oleh Gelar M a gi st er Pen di di kan
Pr ogr am St udi Tekn ologi Pen di di ka n
OLEH:
NANANG FAKHRURROZI
NIM. 8136122034
PROGRAM PASCASARJANA
UNIVERSITAS NEGERI MEDAN
2017
PENGARUH STRATEGI PEMBELAJARAN DAN GAYA BELAJAR
TERHADAP HASIL BELAJAR KIMIA SISWA SMA NEGERI 4
KEJURUAN MUDA KABUPATEN ACEH TAMIANG
Disusun dan diajukan oleh :
NANANG FAKHRURROZI
NIM. 8136122034
Telah Dipertahankan di Depan Panitia Ujian Tesis
Pada Tanggal 21 Desember 2016 dan Dinyatakan Telah Memenuhi
Salah Satu Syarat untuk Memperoleh Gelar Magister Pendidikan
Program Studi Teknologi Pendidikan
Medan, 21 Desember 2017
Menyetujui
Tim Pembimbing
Pembimbing I,
Pembimbing II,
Prof. Dr. Abdul Hasan Saragih, M.Pd
NIP. 196011251986011002
Dr. R. Mursid, M.Pd
NIP. 196607111991031003
Mengetahui,
Ketua Program Studi
Teknologi Pendidikan
Direktur Program Pascasarjana
Universitas negeri medan
Dr. R. Mursid, M.Pd
NIP 19667111991031003
Prof. Dr. Bornok Sinaga, M.Pd
NIP 196509101991021001
PERSETUJUAN DEWAN PENGUJI
UJIAN TESIS MAGISTER PENDIDIKAN
PENGARUH STRATEGI PEMBELAJARAN DAN GAYA BELAJAR
TERHADAP HASIL BELAJAR KIMIA SISWA SMA NEGERI 4
KEJURUAN MUDA KABUPATEN ACEH TAMIANG
NO.
NAMA
TANDA TANGAN
1.
Prof. Dr. Abdul Hasan Saragih, M.Pd. ………………………………
NIP. 196011251986011002
2.
Dr. R. Mursid, M.Pd.
NIP. 196607111991031003
………………………………
3.
Prof. Dr. Harun Sitompul, M.Pd.
NIP. 196007051986011001
………………………………
4.
Prof. Dr. Julaga Situmorang, M.Pd.
NIP. 195108201978031002
………………………………
5.
Dr. Keysar Panjaitan, M.Pd.
NIP. 196005311985031001
………………………………
Mahasiswa
NAMA
NIM
NIM
Tanggal Ujian
:
:
:
:
NANANG FAKHRURROZI
8136122034
Teknologi Pendidikan
21 Desember 2016
ABSTRAK
NANANG FAKHRURROZI. Pengaruh Strategi Pembelajaran Dan Gaya
Belajar Terhadap Hasil Belajar Kimia Siswa Sma Negeri 4 Kejuruan Muda
Kabupaten Aceh Tamiang. Tesis. Medan: Program Studi Teknologi Pendidikan
Pascasarjana Universitas Negeri Medan, 2017.
Penelitian ini bertujuan untuk : (1) Mengetahui hasil belajar kimia siswa yang
diajar dengan strategi pembelajaran berbasis masalah dan hasil belajar kimia
siswa yang diajar dengan strategi pembelajaran ekspositori. (2) Mengetahui hasil
belajar kimia siswa yang memiliki gaya belajar visual dan gaya belajar kinestetik.
(3) Mengetahui ada tidaknya interaksi antara strategi pembelajaran dengan gaya
belajar dalam mempengaruhi hasil belajar kimia siswa. Penelitian ini merupakan
penelitian quasi eksperimen. Populasi penelitian ini adalah X SMA Negeri 4
Kejuruan Muda Tahun Pelajaran 2016/2017 yang terdiri dari tujuh kelas dengan
jumlah 232 siswa dan sebagai sampel dalam penelitian ini adalah kelas X-2
dengan jumlah 35 siswa dan kelas X-3 dengan jumlah 35 siswa. Instrumen yang
digunakan terdiri dari: (1) tes hasil belajar yang digunakan dalam penelitian ini
berbentuk pilihan berganda sebanyak 36 butir soal (2) Lembar angket gaya belajar
siswa sebanyak 24 item. Instrumen tersebut telah memenuhi syarat validitas isi
dan validitas konstruk serta koefisien reliabilitas. Hasil penelitian menunjukkan
bahwa: (i) Hasil belajar siswa yang mendapatkan Pembelajaran Berbasis Masalah
sebesar 24.7 lebih besar dari pada siswa yang mendapatkan pembelajaran
Ekspositori sebesar 19.2; (ii) Gaya belajar gaya belajar yang berbeda. Karena
perbedaan tersebut signifikan siswa yang memiliki Belajar kinestetisi sebesar
23.323 lebih besar dari pada siswa yang memiliki Gaya Belajar Visual sebesar
20.87 gaya belajar gaya belajar yang berbeda. Karena perbedaan tersebut
signifikan siswa yang memiliki Belajar kinestetisi sebesar 23.323 lebih besar dari
pada siswa yang memiliki Gaya Belajar Visual sebesar 20.87; dan (iii) Tidak ada
interaksi antara faktor pembelajaran dengan faktor gaya belajar dalam
mempengaruhi hasil belajar, Hasil Belajar Kimia siswa yang diajar dengan
pembelajaran Berbasis Masalah yakni kelompok Kinestetis (26.063), dan
kelompok Visual (23.632), lebih besar jika dibandingkan dengan siswa yang
diajar dengan pembelajaran Ekspositori yaitu kelompok Kinestetis (20.4), dan
kelompok Visual (18.25).
Kata Kunci: Pembelajaran Berbasis Masalah, Pembelajaran Ekspositori, Hasil
Belajar, dan Gaya Belajar Siswa.
i
ABSTRACT
NANANG FAKHRURROZI. Influence of Learning Strategies and Learning
Styles Of Chemistry Student Learning Outcomes Sma Negeri 4 SMK Muda
Aceh Tamiang. Thesis. Terrain: the Graduate Studies Program in Education
Technology, State University of Medan, 2017.
This study aims to: (1) Knowing the results of studying chemistry students who
are taught by problem-based learning strategies and learning outcomes chemistry
students who are taught by expository strategy. (2) Knowing the results of
studying chemistry student who has a learning style visual and kinesthetic
learning style. (3) Determine whether there is interaction between learning
strategy and learning styles in affecting student learning chemistry. This research
is a quasi experimental. The study population was X SMAN 4 Youth Vocational
Academic Year 2016/2017 which consists of seven classes with 232 students and
a number of samples in this study is a class X-2 with the number of 35 students
and class X-3 with a number of 35 students. The instrument used consisted of: (1)
achievement test used in this study were 36 multiple-choice items (2) Sheet
student's learning style questionnaire with 24 items. The instrument has qualified
content validity and construct validity and reliability coefficients. The results
showed that: (i) the results of student learning are gaining Problem Based
Learning amounted to 24.7 is greater than the students who had learning
Expository at 19.2; (Ii) learning styles different learning styles. The difference is
significant because students who have learning kinestetisi amounted to 23 323
more than the students who have learning styles of 20.87 Visual learning styles
different learning styles. The difference is significant because students who have
learning kinestetisi amounted to 23 323 more than the students who have learning
styles Visual amounted to 20.87; and (iii) There is no interaction between the
factors of learning by a factor of learning styles in influencing the outcomes of
learning, Learning Outcomes Chemistry students who are taught by learning
Problem Based namely group Kinestetis (26 063), and the group Visual (23 632),
is greater when compared with students who Expository learning taught by the
group of Kinestetis (20.4), and the group Visual (18:25).
Keywords: Problem Based Learning, Expository Teaching, Learning Outcomes
and Student Learning Styles
ii
KATA PENGANTAR
Puji syukur penulis panjatkan kehadiran Allah SWT, atas rahmat-Nya
sehingga dapat menyelesaikan Tesis yang berjudul “Pengaruh Strategi
Pembelajaran Dan Gaya Belajar Terhadap Hasil Belajar Kimia Siswa SMA
Negeri 4 Kejuruan Muda Kabupaten Aceh Tamiang”. Tesis ini merupakan syarat
untuk memperolah gelar Magister Pendidikan pada Program Teknologi
Pendidikan Pasca Sarjana Universitas Negeri Medan.
Ucapan terima kasih yang sedalam-dalamnya penulis ucapkan kepada
Ayahanda dan Ibunda, atas segala pengorbanan demi kesuksesan anak-anaknya
dan dukungan serta doa-doa yang diberikan kepada penulis dalam menyelesaikan
penulisan tesis ini. Terima kasih juga penulis ucapkan kepada keluarga besar
penulis abang dan adek tercinta yang dengan penuh kasih sayang, perhatian,
motivasi, kesabaran, dan dukungan moril maupun materi dalam menuntun penulis
untuk selalu bersabar dan tawakal mengahadapi rintangan dalam penulisan tesis
ini.telah memberikan motivasi, pengertian, perhatian, dan dukungan moril
maupun materil.
Ucapan terima kasih yang tulus buat istriku tercinta dan anak yang sangat
penulis sayangi dengan pengertian, kesabaran, dan dukungan yang diberikan
selama ini kepada penulis dan yang menghiasi hari-hari penulis dengan canda
tawanya, tangisannya, pelukannya disaat letih dan lelah dalam menyelesaikan
perkuliahan ini serta penulisan tesis ini.
iii
Penulis menyadari bahwa penulisan tesis ini tidak akan dapat diselesaikan
dengan baik tanpa bantuan dari berbagai pihak. Oleh karena itu penulis
menyampaikan ucapan terima kasih yang sedalam-dalamnya kepada semua pihak
yang telah membantu penulis dalam menyelesaikan penulisan tesis ini. Ucapan
terima kasih secara khusus penulis sampaikan kepada Bapak Prof. Dr. Abdul
Hasan Saragih, M.Pd selaku dosen pembimbing I dan Bapak Prof. Dr. Binsar
Panjaitan, M.Pd selaku dosen pembimbing II yang dengan penuh perhatian dan
kesabaran dalam membimbing dan memotivasi kepada penulis mulai dari
penyusunan tiap-tiap BAB dalam proposal ini untuk menyempurnakan penelitian
yang dilakukan.
Dalam kesempatan ini penulis menyampaikan ucapan terima kasih yang
tak terhingga kepada:
1.
Bapak Prof. Dr. Syawal Gultom, M.Pd. selaku Rektor Universitas Negeri
Medan yang telah memberikan kesempatan kepada penulis untuk
melaksanakan studi Program Pascasarjana Jurusan Pendidikan Dasar di
Universitas Negeri Medan.
2.
Bapak Prof. Dr. Bornok Sinaga, M.Pd. selaku Direktur Program
Pascasarjana Universitas Negeri Medan.
3.
Bapak dan Ibu Dosen Pendidikan Dasar PPs yang telah banyak memberikan
ilmu, bimbingan, dukungan, saran, dan motivasi kepada penulis selama di
dalam maupun di luar perkuliahan.
4.
Siswa-siswi tercinta Sekolah Sekolah SMA Negeri 4 Kejuruan Muda
Kabupaten Aceh Tamiang yang telah banyak menginspirasi penulis dan
iv
memberikan pengalaman nyata bagi penulis dalam mengemban tugas
menjadi guru.
5.
Terkasih kepada teman-teman kuliah yang telah berbagi suka maupun duka
bersama penulis selama mengikuti perkuliahan dari semester satu sampai
selesai. Khususnya teman-teman yang sangat membantu dalam penelitian
ini yang tidak dapat disebutkan satu per satu.
6.
Terima kasih kepada semua pihak yang telah membantu baik secara
langsung maupun tidak langsung, yang tidak tercantum dalam penyelesaian
tesis ini. Semoga kebaikan yang diberikan mendapat imbalan dari Allah
SWT.
Penulis menyadari masih banyak kesalahan baik isi maupun penulisan.
Untuk itu peneliti mengharapkan saran dan kritik yang membangun demi
kesempurnaan penelitian ini. Semoga penelitian ini dapat memberikan manfaat
kepada semua pihak. Atas segala bantuan, bimbingan dan semangat yang telah
penulis terima dari berbagai pihak, penulis mengucapkan banyak terima kasih.
Semoga Allah SWT membalasnya. Akhir kata semoga tesis ini bermanfaat bagi
penulis serta dapat dijadikan sebagai sumbangan pemikiran dalam dunia
pendidikan.
Medan,
2017
Penulis
NANANG FAKHRURROZI
v
DAFTAR ISI
HALAMAN
ABSTRAK……………………………………………………....................
i
ABSTRACT…………………………………………………………………
ii
KATA PENGANTAR………………………………………………………
iii
DAFTAR ISI.......................................................................................
vi
DAFTAR TABEL................................................................................
viii
DAFTAR GAMBAR............................................................................
ix
DAFTAR LAMPIRAN.........................................................................
x
BAB I PENDAHULUAN .........................................................................
1
A. Latar Belakang Masalah ..........................................................................
1
B.
Identifikasi Masalah .............................................................................
6
C.
Batasan Masalah .................................................................................
7
D.
Rumusan Masalah................................................................................
8
E.
Tujuan Penelitian ................................................................................
9
F.
Manfaat Penelitian ..............................................................................
9
BAB II KAJIAN TEORITIS ...................................................................
11
A. Kerangka Teoritis ...................................................................................
11
1. Hakikat Hasil Belajar Kimia ..............................................................
11
2. Hakikat Strategi Pembelajaran............................................................
17
3. Hakikat Gaya Belajar .........................................................................
41
B. Penelitian Yang Relevan .........................................................................
49
C. Kerangka Berpikir…………………………………………………………
50
D. Hipotesis Penelitian………………………………………………………..
55
BAB III METODE PENELITIAN ..........................................................
57
A.
Tempat dan Waktu Penelitian ...............................................................
57
B.
Populasi dan Sampel Penelitian ............................................................
57
C.
Metode Penelitian ................................................................................
58
D.
Desain Penelitian...................................................................................
58
E.
Variabel dan Definisi Operasional Variabel Penelitian .........................
59
F.
Prosedur dan Pelaksanaan Perlakuan ....................................................
62
G. Pengontrolan Perlakuan………………………………………………….
65
H. Teknik Pengumpulan Data dan Instrumen Penelitian……………………..
67
I. Teknik Analisis Data ...............................................................................
75
BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN ...........................
78
A. Hasil Penelitian Tentang Pengaruh Pendekatan Pembelajaran
Kontekstual………………………………………………………………
79
B. Pengujian Persyaratan Analisis................................................................
93
C. Pembahasan Hasil Penelitian ................................................................... 103
D. Keterbatasan Penelitian ………………………………………………. .... 110
BAB V SIMPULAN DAN SARAN .......................................................... 112
A. Simpulan ................................................................................................ 112
B. Saran ..................................................................................................... 113
DAFTAR PUSTAKA……………………………………………………… . 114
DAFTAR TABEL
Halaman
Tabel 1.1. Perolehan Nilai Rata-Rata UAS SMAN 4 Kejuruan Muda ..........
3
Tabel 2.1. Tahapan-tahapan Pembelajaran Berbasis Masalah.......................
27
Tabel 2.2. Tahapan-Tahapan Pembelajaran: Berbasis Masalah............ .........
31
Tabel 2.3. Tahapan Strategi Pembelajaran Ekspositori.................................
38
Tabel 2.4. Perbedaan Strategi Pembelajaran Berbasis ..................................
40
Tabel 2.5. Perbedaan Model Gaya Belajar Visual dan Kinestetik ................
48
Tabel 3.1. Desain Penelitian Anava, Faktorial 2x2 ......................................
59
Tabel 3.2. Kisi-Kisi Tes Hasil Belajar Kimia Sebelum Uji Coba .................
69
Tabel 3.3. Kisi-Kisi Tes Gaya Belajar .........................................................
70
Tabel 3.4. Validitas Butir Soal Tes hasil belajar ..........................................
71
Tabel 3.5. Hasil Analisis Daya Pembeda Uji Coba ......................................
74
Tabel 3.6. Hasil Analisis Tingkat Kesukaran Uji Coba Tes hasil belajar ......
75
Tabel 4.1. Distribusi Frekuensi Hasil belajar Kimia Peserta Didik dengan
Menggunakan Pendekatan Pembelajaran Berbasis masalah.........
77
Tabel 4.2. Distribusi Frekuensi Hasil belajar Kimia Peserta Didik dengan
Menggunakan Pendekatan Pembelajaran Ekspositori ..................
81
Tabel 4.3. Distribusi Frekuensi Hasil Belajar Kimia Peserta Didik yang
Memiliki Belajar kinestetisi ........................................................
82
Tabel 4.4. Distribusi Frekuensi Hasil Belajar Kimia Peserta Didik yang
Memiliki Gaya Belajar Visual.....................................................
84
Tabel 4.5. Distribusi Frekuensi Hasil Belajar Kimia Peserta Didik yang
Memiliki Belajar kinestetisi dengan Menggunakan Pendekatan
Pembelajaran Berbasis masalah ..................................................
85
Tabel 4.6. Distribusi Frekuensi Hasil Belajar Kimia Peserta Didik yang
Memiliki Gaya Belajar Visual dengan Menggunakan
Pendekatan Pembelajaran Berbasis Masalah ...............................
87
Tabel 4.7. Distribusi Frekuensi Hasil Belajar Kimia Peserta Didik yang
Memiliki Belajar kinestetisi dengan Menggunakan Pendekatan
Pembelajaran Ekspositori............................................................
88
Tabel 4.8. Distribusi Frekuensi Hasil Kimia Membaca Peserta Didik yang
Memiliki Gaya Belajar Visual dengan Menggunakan
Pendekatan Pembelajaran Ekspositori .........................................
90
Tabel 4.9. Hasil Pengujian Normalitas Data Untuk Pendekatan
Pembelajaran dan gaya belajar ....................................................
93
Tabel 4.10. Rangkuman Hasil Pengujian Homogenitas Varians antara
Kelompok Sampel Pendekatan Pembelajaran ..............................
94
Tabel 4.11. Rangkuman Hasil Pengujian Homogenitas Varians Berdasarkan
Gaya Belajar ...............................................................................
95
Tabel 4.12. Rangkuman Hasil Pengujian Homogenitas..................................
96
Tabel 4.13. Hasil Anava Dua Jalur Hasil Belajar Kimia ................................
98
Tabel 4.14. Rangkuman Hasil Pengujian Hipotesis Penelitian ................ 103
DAFTAR LAMPIRAN
Lampiran 1
Perangkat Pembelajaran
Hal
1.1.
RPP PBM …………………………………………............
117
1.2.
RPP Ekspositori…………………………………………….
138
1.3.
Instrumen Tes Gaya Belajar ……………………………….
150
1.4.
Tes Hasil Siswa……………………………………………
152
Lampiran 2
2.1.
Lampiran 3
Hasil Ujicoba Instrumen
Hasil Validitas lapangan.....................................................
159
Hasil Penelitian
4.1
Data Penelitian……………………………………………..
175
4.2
Rumus data deskriptif..........................................................
191
4.3
Uji normalitas………………………………………………
200
4.4
Uji hipotesis dengan uji anava 2x2....................................
204
Lampiran 5
Dokumentasi Penelitian
vi
BAB I
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang Masalah
Dalam konsep teknologi pendidikan, dibedakan istilah pembelajaran
(instruction) dan pengajaran (teaching). Pembelajaran adalah usaha mengelola
lingkungan dengan sengaja agar seseorang membentuk diri secara positif dalam
kondisi tertentu. Sedangkan pengajaran adalah usaha membimbing dan
mengarahkan pengalaman belajar kepada peserta didik yang biasanya berlangsung
dalam situasi formal/resmi (Yusufhadi Miarso, 2011: 528).
Upaya untuk memahami cara belajar siswa memang bukan hal yang
mudah, dibutuhkan keterampilan dan seni tingkat tinggi. Betapa sulitnya
meyakinkan para guru bahwa setiap siswa punya gaya belajar masing-masing
yang juga selalu berubah. Informasi akan masuk ke dalam otak siswa dan tak
terlupakan seumur hidup apabila informasi tersebut ditangkap berdasarkan gaya
belajar siswa tersebut. Artinya, setiap guru harus mahir mengajar dengan strategi
pembelajaran yang sesuai dengan gaya belajar siswa (Munif Chatib, 2011: 33).
Proses
pembelajaran
dibangun
berdasarkan
srategi
pembelajaran
(instructional srategy) tertentu. Strategi tersebut berbentuk sintesis dari langkahlangkah pembelajaran, metode, media dan alat, serta waktu yang seluruhnya
diorganisasikan untuk menyajikan isi pembelajaran (instructional contents) ke
arah pencapaian tujuan pembelajaran yang telah ditentukan (M. Atwi Suparman,
2012: 40).
Inti dari proses pembelajaran adalah tercapainya tujuan pembelajaran,
sehingga diperlukan berbagai strategi yang sesuai dengan materi, mudah
dipahami, serta menarik bagi siswa. Dengan demikian strategi pembelajaran
tersebut dimungkinkan dapat sesuai dengan gaya belajar siswa.
Berdasarkan kurikulum KTSP dinyatakan bahwa ilmu kimia muncul dari
keinginan para ahli kimia untuk memperoleh jawaban atas pertanyaan “apa” dan
“mengapa” tentang sifat materi yang ada di alam yang masing-masing akan
menghasilkan fakta dan pengetahuan teoritis tentang materi yang kebenarannya
dapat dijelaskana dengan logika matematika. Karakteristik kimia ditinjau dari
aspeknya sebahagian bersifat “kasat mata” (visible) artinya dapat dibuat fakta
konkritnya dan sebahagian aspek yang lain bersifat abstrak atau tidak kasat mata
(invisible) artinya tidak dapat dibuat fakta konkritnya. Namun demikian, aspek
kimia yang tidak dapat dibuat fakta konkritnya harus bersifat “kasat logika”,
artinya kebenarannya dapat dibuktikan dengan logika matematika sehingga
rasionalitasnya dapat dirumuskan. Ilmu kimia juga mempelajari gejala-gejala
alam dengan mengkhususkannya dalam mempelajari struktur, susunan, sifat dan
perubahan materi, serta energi yang menyertai perubahan materi.
Namun
pada
kenyataan
sampai
sejauh
ini
pencapaian
tujuan
pembelajaran kimia di sekolah belum mencapai hasil yang diharapkan, hal ini
ditunjukkan dengan masih rendahnya perolehan nilai ujian akhir siswa untuk mata
pelajaran kimia di SMAN 4 Kejuruan Muda pada tiga tahun belakangan ini
dengan Kriteria Ketuntasan Minimal (KKM) 70.
Tabel 1.1 Perolehan Nilai Rata-Rata UAS SMAN 4 Kejuruan Muda
Tahun Pelajaran
Nilai Rata-rata Kimia
2011-2012
60.0
2012-2013
57.0
2013-2014
62.0
Rendahnya minat dan prestasi belajar siswa dalam bidang eksata, termasuk
kimia adalah karena proses belajar mengajar yang kurang mendukung pemahaman
anak didik, terlalu banyak hapalan dan kurang dilengkapi dengan praktek-praktek
di lapangan. Strategi pembelajaran yang kurang bervariasi dapat menyebabkan
turunnya prestasi belajar siswa dalam mata pelajaran kimia dan ilmu eksakta
lainya.
Berdasarkan hasil survey pra-penelitian terhadap beberapa siswa di
SMAN 4 Kejuruan Muda, diperoleh informasi adanya kecenderungan siswa yang
menganggap mata pelajaran kimia itu sulit dan abstrak sehingga kurang menarik
dan kurang bermanfaat dalam pengaplikasiannya dalam pemecahan masalah di
kehidupan sehari-hari. Selain itu kemampuan guru untuk menerapkan strategi
pembelajaran sesuai dengan karakteristik mata pelajaran kimia terkesan monoton
dan tidak bervariasi. Untuk mencapai hasil belajar siswa yang optimal, banyak
faktor yang mempengaruhinya, baik itu faktor internal mencakup semua faktor
fisik dan psikologi siswa seperti minat, intelegensi, bakat, tingkat kecerdasan dan
lainya. Faktor eksternal mencakup lingkungan dan instrument seperti kurikulum,
program, sarana, metode, strategi, dan lain sebagainya.
Menurut Prashnig (1998: 29) bahwa kunci menuju keberhasilan dalam
belajar dan bekerja adalah mengetahui gaya belajar atau bekerja yang unik dari
setiap orang, menerima kekuatan sekaligus kelemahan diri sendiri, dan sebanyak
mungkin
menyesuaikan
preferensi/pilihan
pribadi
dalam
setiap
situasi
pembelajaran, pengkajian maupun pekerjaan. Dalam konteks ini, pembelajaran
kimia akan lebih menyenangkan, sangat mudah, tanpa ketegangan dan
memberikan kesan yang mendalam jika guru mampu menggunakan strategi
pembelajaran yang tepat dan memahami gaya belajar siswa di mana diharapkan
siswa tidak hanya memperoleh pengetahuna yang ditransfer guru, tetapi juga
siswa dapat menemukan sendiri pengetahuan dan pemahamannya. Pengetahuan
yang mereka temukan hendaknya dapat pula digunakan dalam memecahan
berbagai permasalahan nyata yang mereka temukan dalam kehidupannya seharihari.
Permasalahan yang dihadapi siswa baik menyangkut dirinya sendiri
maupun lingkungannya dapat dijadikan sebagai bahan acuan dalam menerapkan
strategi pembelajaran. Guru dapat menghubungkan permasalahan tersebut dengan
konsep-konsep pembelajaran dan pada akhirnya siswa dapat mengaplikasikan
konsep-konsep tersebut dalam memecahkan berbagai masalah yang dihadapinya.
Salah satu strategi pembelajaran yang dapat diterapkan adalah strategi
pembelajaran berbaris masalah (SPBM) atau problem based learning (PBL).
Menurut Sanjaya (2007) dalam implementasi SPBM ada sejumlah
kegiatan yang diharuskan oleh siswa. SPBM tidak mengharapkan siswa hanya
sekadar mendengarkan, mencatat, kemudian menghapal materi pelajaran, akan
tetapi melalui SPBM siswa aktif berpikir, berkomunikasi, mencari dan mengolah
data, serta akhirnya menyimpulkan pemecahan terbaik dalam menyelesaikan
masalah yang dihadapi. Siswa dibimbing untuk berpikir secara ilmiah yang
dilakukan secara sistematis dan empiris dalam memecahkan berbagai masalah.
Sistematis artinya berpikir ilmiah dilakukan melalaui tahapan-tahapan tertentu
dengan menggunakan metode ilmiah, sedangkan proses penyelesaian masalah
yang didasarkan atas fakta dan data yang jelas disebut empiris. Melalui penerapan
SPBM dalam pembelajaran kimia diharapkan dapat meningkatkan hasil belajar
kimia siswa, sekaligus dapat menerapkan proses sains dalam kehidupan nyata.
Jika dikaitkan dengan materi pelajaran kimia, khususnya pada standar
kompetensi memahami sifat-sifat larutan nonelektrolit dan elektrolit serta reaksi
oksidasi-reduksi dengan kompetensi dasar mengidentifikasi sifat larutan
nonelektrolit dan elektrolit berdasarkan data hasil percobaan, maka siswa kelas X
yang telah mempelajari kompetensi dasar tersebut diharapkan memiliki sejumlah
kemampuan yang merujuk pada indikator dalam memahami sifat-sifat larutan
nonelektrolit dan elektrolit serta kaitannya dengan kehidupan sehari-hari. Dengan
demikian siswa tidak hanya dituntut memahami sejumlah konsepnya, melainkan
siswa juga dituntut mampu mengembangkan sikap dan keterampilannya melalui
pemecahan masalah ini pada SPBM.
Masalah-masalah yang dimunculkan dalam SPBM untuk materi larutan
elektrolit harus dipecahkan secara obyektif dengan berpedoman pada kegiatan
menganalisis masalah, mengadakan observasi/pengamatan, mengumpulkan data
dari berbagai sumber, mengajukan hipotesis dan pada akhirnya membuktikan
hipotesis melalui unjuk kerja dan laporan kerja yang dipaparkan di depan kelas.
Melalui kegiatan ini setiap karakteristik siswa, khususnya yang berkaitan dengan
gaya belajar siswa diharapkan dapat dikembangkan. Setiap siswa dipastikan
memiliki gaya yang berbeda. Gaya belajar visual dimiliki siswa yang cenderung
senang pada kegiatan melihat. Pada siswa tipe ini pemahaman terhadap
pembelajaran akan lebih mudah dikuasai jika dilaksanakan dengan kegiatan
pengamatan maupun demonstrasi. Sedangkan pada siswa yang memiliki gaya
belajar kinestetik kegiatan pemahaman materi pelajaran akan lebih mudah
dikuasai dengan kegiatan yang mengaktifkan siswa secara langsung melalui unjuk
kerja. Kemudian gaya belajar auditorial memahami pelajaran melalui mendengar
penjelasan guru dengan seksama. Dengan demikian SPBM dan gaya belajar siswa
turut mempengaruhi hasil belajar siswa dalam memahami materi larutan elektrolit.
B. Identifikasi Masalah
Berdasarkan latar belakang masalah yang telah diuraikan, dapat
diidentifikasi beberapa permasalahan sebagai berikut: Bagaimanakah strategi
pembelajaran kimia yang dilakukan di SMAN 4 Kejuruan Muda? Bagaimanakah
hasil belajar yang dicapai dengan menggunakan strategi pembelajaran tersebut?
Lalu jika digunakan strategi pembelajaran yang berbeda, apakah hasil belajar yang
dicapai juga berbeda? Apakah karakteristik siswa mempengaruhi hasil belajar
kimia siswa? Apakah kemampuan awal siswa mempengaruhi hasil belajar siswa?
Apakah faktor kebiasaan belajar siswa mempengaruhi hasil belajar siswa?
Bagaimana pula pengaruh belajar siswa terhadap hasil belajar kimia siswa?
Jika dihubungkan dengan gaya belajar, apakah dengan gaya belajar siswa
yang berbeda akan mendapatkan hasil belajar yang berbeda pula jika digunakan
strategi pembelajaran yang berbeda? Kemudian apakah strategi pembelajaran
SPBM cocok bagi siswa yang memiliki gaya belajar kinestetik dan visual?
Apakah strategi pembelajaran ekspositori cocok bagi siswa yang memiliki gaya
belajar kinestik dan visual? Dari segi hasil belajar, apakah hasil belajar kimia
yang diajarkan dengan strategi pembelajaran SPBM lebih tinggi dari pada hasil
belajar dengan strategi pembelajran ekspositori? Lalu dari segi gaya belajar,
apakah siswa yang memiliki gaya belajar kinestetik hasil belajar kimianya akan
lebih tinggi bila belajar dengan strategi pembelajaran ekspositori? Kemudian
strategi pembelajaran yang manakah antara SPBM dengna ekspositori yang cocok
digunakan bagi siswa yang memiliki gaya belajar yang berbeda?
C. Pembatasan Masalah
Berdasarkan permasalahan yang diidentifikasi tersebut menunjukkan
banyak masalah yang dapat dikaji sehubungan dengan hasil belajar kimia siswa di
SMAN 4 Kejuruan Muda. Mengingat keterbasan kemampuan, waktu dan dana,
maka perlu dibuat pembataan masalah agar penelitian lebih terarah dan fokus
dalam mencapai tujuan penelitian. Penelitian ini dibatasi pada masalah:
penggunaan strategi pembelajaran yang dibatasi dengan menggunakan strategi
pembelajaran berbasis masalah dan strategi pembelajaran ekspositori serta gaya
belajar siswa yang dibedakan atas gaya belajar visual dan gaya belajar kinestetik.
Hasil belajar kimia siswa dibatasi dalam ranah kognitif diperoleh melalui
tes hasil belajar yang dibatasi pada aspek pengetahuan (C1), pemahaman (C2),
penerapan (C3), analisis (C4), dan sintetis (C5) menurut taksonomi Bloom (1986),
dengan standar kompetensi memahami sifat-sifat larutan nonelektrolit dan
elektrolit serta reaksi oksidasi-reduksi dengan kompetensi dasar mengidentifikasi
sifat larutan nonelektrolit dan elektrolit berdasarkan data hasil percobaan,
menjelaskan perkembangan konsep reaksi oksidasi- reduksi dan hubungannya
dengan tata nama senyawa serta penerapannya merupakan salah satu standar
kompetensi dalam pelajaran kimia kelas X semester genap yang diberikan pada
siswa SMAN 4 Kejuruan Muda, tahun pelajaran 2014/2015. Gaya belajar dibatasi
pada indikator yang menunjuk pada tes yang dikembangkan oleh Deporter dkk
(2003) yang telah divalidasi.
D. Rumusan Masalah
Berdasarkan identifikasi dan pembatasan masalah di atas, maka dalam
penelitian ini dapat dirumuskan permasalahan sebagai berikut :
1. Apakah hasil belajar kimia siswa yang diajar dengan strategi
pembelajaran SPBM lebih tinggi dari siswa yang diajar dengan strategi
pembelajaran ekspositori?
2. Apakah hasil belajar kimia siswa yang memiliki gaya belajar kinestetik
lebih tinggi dari siswa yang memiliki gaya belajar visual?
3. Apakah ada interaksi antara strategi pembelajaran dan gaya belajar dalam
mempengaruhi hasil belajar kimia siswa?
E. Tujuan Penelitian
Penelitian ini bertujuan untuk :
1. Mengetahui hasil belajar kimia siswa yang diajar dengan strategi
pembelajaran berbasis masalah dan hasil belajar kimia siswa yang diajar
dengan strategi pembelajaran ekspositori.
2. Mengetahui hasil belajar kimia siswa yang memiliki gaya belajar visual
dan gaya belajar kinestetik.
3. Mengetahui ada tidaknya interaksi antara strategi pembelajaran dengan
gaya belajar dalam mempengaruhi hasil belajar kimia siswa.
F.
Manfaat Penelitian
Hasil yang diperoleh dalam penelitian ini diharapkan dapat bermanfaat
secara teoretis dan praktis. Manfaat teoretisnya antara lain:
1.
Untuk memperkaya khasanah ilmu pengetahuan yang berkaitan dengan
strategi pembelajaran kimia di SMA.
2.
Sumbangan pemikiran bagi guru dan pengelola lembaga-lembaga
pendidikan dalam menanggapi dinamika kebutuhan peserta didik.
3.
Bahan perbandingan bagi peneliti yang lain, yang membahas dan
meneliti permasalahan yang sama.
Manfaat praktis antara lain:
1.
Bagi guru kimia, sebagai bahan pertimbangan dan informasi dalam
upaya peningkatan hasil pembelajaran kimia.
2.
Sebagai bahan pertimbangan bagi penentu kebijakan dalam upaya
peningkatan kualitas pembelajaran kimia di SMA.
3.
Upaya meningkatkan ilmu pengetahuan dan keterampilan peneliti dalam
hal-hal yang berhubungan dengan pelaksanaan penelitian dan aplikasi
teknologi pendidikan.
78
BAB V
SIMPULAN DAN SARAN
A. Simpulan
Berdasarkan hasil penelitian dan pembahasan yang dikemukakan
sebelumnya, maka dapat ditarik beberapa kesimpulan dibawah ini :
1. Hasil belajar yang diajarkan dengan menggunakan Berbasis masalah dan
siswa yang diajarkan dengan menggunakan Ekspositori. Hasil belajar Kimia
siswa yang mendapatkan Pembelajaran Berbasis Masalah sebesar 24.7 lebih
besar dari pada siswa yang mendapatkan pembelajaran Ekspositori sebesar
19.2, maka hasil belajar Kimia siswa dengan mendapatkan pembelajaran
Berbasis Masalah lebih baik dari pada siswa yang menpatkan pembelajaran
Ekspositori.
2. Hasil belajar untuk faktor gaya belajar Kinestetis lebih jauh mengalami
peningkatan dalam mempengaruhi hasil belajar siswa, Dengan kata lain dapat
dinyatakan terdapat perbedaaan gaya belajar belajar kimia siswa yang
signifikan antara siswa yang gaya belajar yang berbeda. Gaya belajar belajar
Kimia siswa memiliki Belajar kinestetisi lebih baik dari pada siswa yang
memiliki Gaya Belajar Visual.
3. Tidak ada interaksi antara faktor pembelajaran dengan faktor gaya belajar
siswa (Kinestetis dan Visual) dalam mempengaruhi hasil belajar. Hasil belajar
siswa yang diajar dengan pembelajaran dengan pendekatan Ekspositori dan
pembelajaran Berbasis masalah baik siswa yang memiliki Gaya belajar Visual
dan Gaya belajar Kinestetis sama-sama mengalami peningkatan yang lebih
beratri ketika diajar dengan Berbasis masalah.
112
79
B. Saran
Berdasarkan simpulan di atas, dapat disarankan bahwa:
1. Pembelajaran dengan Berbasis masalah merupakan salah satu alternatif bagi
guru Kimia dalam menyajikan materi pelajaran Kimia. Dalam setiap
pembelajaran guru sebaiknya menciptakan suasana belajar yang memberi
kesempatan pada siswa untuk mengungkapkan gagasan-gagasan dan cara
mereka sendiri, sehingga dalam belajar Kimia siswa menjadi berani
beragumentasi, lebih percaya diri dan kreatif.
2. Hasil analisis data yang dihasilkan dalam penelitian ini dapat dijadikan
referensi dalam upaya meningkatkan kemampuan guru terutama pada situasi
yang sama dan keadaan yang sama dengan latar belakang penelitian ini.
Begitu juga dengan Pemimpinan sekolah diharapkan senantiasa meningkatkan
kemampuan teoritis dan praktik dalam manajemen sehinggan dengan
demikian dapat melaksanakan tugas-tugas untuk membantu guru dalam
supervise sehingga terjalin kerjasama yang efektif.
3. Untuk penelitian lebih lanjut hendaknya penelitian ini dapat dilengkapi
dengan meneliti aspek lain secara terperinci yang belum terjangkau saat ini.
Peneliti, guru dan kepala sekolah sangat memungkinkan untuk dapat
menjadikan hasil penelitian ini untuk rujukan lebih lanjut dalam hal
peningkatan mutu pembelajaran di dalam kelas yang dilaksanakan.
78
DAFTAR PUSTAKA
Arikunto, S. 1999. Prosedur Penelitian Suatu Pendekatan Praktek. Jakarta:
Rineka Cipta.
………….. 2009. Manajemen Penelitian Cetakan Kesepuluh. Jakarta: Rineka
Cipta.
…………... 2012. Dasar – dasar Evaluasi Pendidikan Cetakan Pertama. Jakarta:
PT bumi Aksara.
Amir, M.T. 2009. Inovasi Pendidikan melalui Problem Based Learning. Jakarta:
Kencana Perdana.
Bloom, B.S. 1986. Taxonomy of Educational Objectives. Handbook 1: Cognitive
Domain. New York: David McKay.
Chatib, Munif. 2011. Gurunya Manusia. Bandung: PT Mizan Pustaka.
Dahar, R.W. 1989. Teori-Teori Belajar. Jakarta: Erlangga.
Departemen Pendidikan Nasional. 2005. Materi Pelatihan Terintegrasi Kimia.
Jakarta: Departemen Pendidikan Nasional.
Deporter, B & Hernacki, M. 2003. Quantum Learnng (Penerjemah: Abdurrahman,
A). Bandung: Kaifa.
Dick, W & Carey, L. 2005. The Systematic Design of Instruction. Glenview,
Illionis: Scoot, Foresman and Company.
Dimyati dan Mudjiono. 1994. Belajar dan Pembelajaran. Jakarta: Rineka Cipta.
Djamarah, S & Zain, A. 2002. Strategi Belajar Mengajar. Jakarta: Rineka Cipta.
Djamarah, S. 2006. Strategi Belajar Mengajar. Jakarta: Rineka Cipta.
Hamalik, O. 2010. Proses Belajar Mengajar. Jakarta: Bumi Aksara.
Fogarty. 1997. Problem Based Learning. United State: Corwin Pr.
Gagne, R.M. 1977. The Condition of Learning. New York: Halt Renhart and
Winston.
Gerlach and Erly. 1980. Teaching and Media Systematic Approach. Englewood
Cliffs, N.J.
114
79
Gunawan, A.W. 2003. Born to A Genius. Jakarta: Gramedia Pustaka.
Miarso, Yusufhadi. 2004. Menyemai Benih Teknologi Pendidikan. Jakarta:
Kencana.
Nasution, N dan Suryanto, A. 2002. Tes, Pengukuran, dan Penilaian. Jakarta:
Pusat Penerbitan UT.
Nurhadi. 2003. Contextual Teaching and Learning. Jakarta: Depdikbud Dirjen
Dikti.
Prashnig, B. 1998. The Power of Learning Styles (Penerjemah: Fauziah, N).
Bandung: Kaifa.
Reigeluth, C.M. 1983. Instructional Design Theory of Models: An Overview of the
Their Current Status. London: Prentice Hall.
Rideout, E. 2006. Pendidikan Keperawatan Berdasarkan Problem Based
Learning. Jakarta: Buku Kedokteran EGC. Alih Bahasa: Palupi
Widyastuti.
Romizowski, A.J. 1981. Designing Instructional System. London: Kogan Page.
Sanjaya, W. 2007. Strategi Pembelajaran Berorientasi Standar Proses
Pendidikan. Jakarta: Kencana Prenada Media Group.
Snelbecker, G. 1974. Learning Theory, Instructional Theory, and
Psychoeducational Design. New York: McGraw-Hill Book Company.
Slameto. 2001. Evaluasi Pendidikan. Jakarta: Bumi Aksara.
Sudjana, N. 1998.
Rosdakarya.
Penilaian Hasil Proses Belajar. Bandung: Remaja
………………. 2002. Metode Statistik. Bandung: Tarsito.
Suparman, M. Atwi. 1995. Desain Instruksional. Jakarta: PAU.
……………………. 2012. Desain Instruksional Modern. Jakarta: Erlangga.
Sardiman. 2011. Interaksi & Gaya belajar Belajar Mengajar. Jakarta: PT
Rajagrafindo Persada.
Uno. 2008. Teori Gaya belajar. Jakarta: Bumi Aksara.
Tan, O.S. 2004. Student’s Experiences in Problem Based Learning: Three Blind
Innovations in Education and Teaching International. Singapore:
Thomson Learning.
80
Tirta, R.V dan Sula, L. 2002. Pengantar Pendidikan. Jakarta: Rineka Cipta.
Trianto. 2009. Mendesain Model Pembelajaran Inovatif-Progresif. Jakarta:
Kencana Prenada Media Group.
Uno, H. 2008. Perencanaan Pembelajaran. Jakarta: Bumi Aksara.
Winkel, W.S. 2007. Psikologi Pengajaran. Yogyakarta: Media Abadi.