Gambar 3.14 Tampilan Proses Tombol ’Decode’
3.3 Instalasi Aplikasi
Sebelum menjalankan aplikasi ini, maka terlebih dahulu lakukan intalasi Visual Borland Delphi 7.0 dan Tool seperti zlib123 dan dcpcrypt2-2009, untuk mendukung berjalannya
aplikasi ini.
Universitas Sumatera Utara
Bab 4
ANALISIS MASALAH
4.1 Analisis Masalah
Penggunaan data digital memberikan banyak kemudahan seperti pendistribusian yang murah dan mudah, penggandaan dan penyimpanan yang mudah, akan tetapi kemudahan-
kemudahan tersebut menjadi kendala tersendiri bagi produsen-produsen data digital karena digunakan secara ‘negatif ‘ oleh orang yang tidak bertanggung jawab.
Perlindungan hak cipta terhadap data digital memang sudah menjadi perhatian orang-orang sejak dulu. Banyak cara yang sudah ditempuh untuk memberikan atau
melindungi data digital, seperti: enkripsi, perlindungan penggandaan, visible marking, header marking, dan sebagainya, tetapi semua cara tersebut memiliki kelemahannya
masing-masing.
Digital watermarking dikembangkan sebagai salah satu jawaban untuk menentukan keabsahan pencipta atau pendistribusi suatu data digital dan integritas suatu
data digital. Teknik watermarking bekerja dengan menyisipkan sedikit informasi yang menunjukkan kepemilikan, tujuan, atau data lain, pada media digital tanpa mempengaruhi
kualitasnya.
Dalam menyembunyikan pesan, ada beberapa kriteria yang harus dipenuhi. 1. Imperceptbility. Keberadaan pesan tidak dapat dipersepsi oleh indera manusia. Jika
pesan disisipkan ke dalam sebuah audio, audio yang telah disisipi pesan haruslah tidak mendapati perbedaan antara suara asli dan suara yang telah disisipi pesan.
Universitas Sumatera Utara
2. Fidelity. Mutu media penampung tidak berubah banyak akibat penyisipan. Perubahan yang terjadi harus tidak dapat dipersepsi oleh indera manusia.
3. Recovery. Pesan yang disembunyikan harus dapat diungkap kembali. Sewaktu- waktu informasi yang disembunyikan ini harus dapat diambil kembali untuk dapat
digunakan lebih lanjut sesuai keperluan Martharany Rumondang, 2002
Dengan adanya kriteria diatas, maka digunakan suatu teknik watermarking Phase coding, dimana teknik ini memanfaatkan dari kelemahan-kelemahan manusia ketika
mendengar suara bersamaan dengan menggabaikan suara dengan frekuensi terlemah. Teknik ini bergerak pada frekuensi domain, yaitu menggantikan fase dari segmen awal
audio dengan fase referensi yang merepresentasikan label watermark dan ditambahkan fase diferensial audio asli. Dengan cara ini, diferensial pengkodean dengan fase biner
watermark diseimbangkan. Teknik ini cukup efisien untuk perlindungan hak cipta dan pengendalian distribusi data dengan melihat teks yang disisipkan pada data tersebut yang
menjadi identitas pada data aslinya, yang berisikan tentang info mengenai sumber-sumber data tersebut.
Gambar 4.1 Sinyal Asli,dan Sinyal yang dibagi kedalam beberapa Segmen.
Universitas Sumatera Utara
4.2 Pengujian Aplikasi