Diperaian, nitrit NO
2
biasanya ditemukan dalam jumlah yang sangat sedikit lebih sedikit dari pada nitrat, karena tidak stabil dengan keberadaan oksigen.
Nitrit NO
2
merupakan bentuk peralihan anatara amonia dan nitrat. Reduksi nitrat oleh aktivitas mikroba pada kondisi anaerob yang merupakan proses yang
biasa terjadi pada pengolahan limbah, juga menghasilkan amonia dan gas – gas lain. Keberadaan nitrit menggambarkan oksigen terlarut rendah. Sumber nitrit
dapat berupa limbah industri dan limbah domestik. Garam nitrit digunakan sebagai penghambat terjadinya korosi pada industri. Pada manusia, konsumsi
nitrit berlebihan akan mengakibatkan terganggunya proses pengikatan oksigen oleh hemoglobin darah, yang selanjutnya membentuk methemoglobin yang
tidak mampu mengikat oksigen. Berdasarkan analisa dan uraian diatas maka penulis merasa tertarik dan
ingin membahas masalah tersebut dengan memilih judul yaitu : “Analisis Kadar Nitrat NO
3
dan Nitrit NO
2
dari Limbah Cair Industri Karet Dengan Menggunakan Spektrofotometer Pada Balai Riset Standardisasi
Industri Medan’’.
I.2 Permasalahan
- Berapakah kadar Nitrat NO
3
dan Nitrit NO
2
yang diperoleh dari limbah cair industri karet.
- Apakah kadar Nitrat NO
3
dan Nitrit NO
2
yang diperoleh sesuai Keputusan Menteri Lingkungan Hidup No 51 Tahun 1995 Tentang Baku Mutu Limbah
Cair Bagi Kegiatan Industri.
1.3 Tujuan
- Untuk mengetahui kadar nitrat NO
3
dan nitrit NO
2
dari limbah cair industri karet yang ada di Amplas.
I.4 Manfaat
- Memberikan informasi kepada masyarakat bahwa kadar nitrat NO
3
dan nitrit NO
2
untuk Baku Mutu Limbah Cair Bagi Kegiatan Industri yakni 20 mgL untuk Nitrat NO
3
dan 1 mgL untuk Nitrit NO
2
sesuai dengan Keputusan Menteri Lingkungan Hidup No 51 Tahun 1995.
- Dapat mengetahui cara analisis kadar nitrat NO
3
dan nitrit NO
2
dengan metode spektrofotometer UV-Visible.
BAB 2 TINJAUAN PUSTAKA
2.1 Air
Air merupakan sumber daya alam yang diperlukan untuk hajat hidup orang banyak, bahkan oleh semua makhluk hidup. Oleh karena itu, sumber daya
air harus dilindungi agar tetap dapat dimanfaatkan dengan baik oleh manusia serta makhluk hidup lain. Saat ini, masalah utama yang dihadapi oleh sumber
daya air meliputi kuantitas air yang sudah tidak mampu memenuhi kebutuhan yang terus meningkat dan kualitas air untuk keperluan domestik yang semakin
menurun. Kegiatan industri, domestik, dan kegiatan lain berdampak negatif terhadap sumber daya air, antara lain menyebabkan penurunan kualitas air.
Kondisi ini dapat menimbulkan gangguan, kerusakan, dan bahaya bagi semua makhluk hidup yang bergantung pada sumber daya air. Oleh karena itu,
diperlukan pengelolaan dan perlindungan sumber daya air secara seksama Effendi, 2003.
2.1.1 Sumber Air
Air yang berada di permukaan bumi ini dapat berasal dari berbagai sumber. Ber dasarkan letak sumbernya, air dapat dibagi
menjadi air angkasa hujan, air permukaan dan air tanah. a.
Air Angkasa Air angkasa atau air hujan merupakan sumber utama air dibumi.
Walaupun pada saat presipitasi merupakan air yang paling bersih, air tersebut cenderung mengalami pencemaran ketika berada diatmosfer.
Pencemaran yang berlangsung di atmosfer itu dapat disebabkan oleh partikel debu, mikroorganisme dan gas. Misalnya, karbondioksida,
nitrogen dan ammonia. b.
Air Permukaan Air permukaan yang meliputi badan – badan air semacam sungai,
danau, telaga, waduk, rawa, terjun dan sumur permukaan, sebagian besar berasal dari air hujan yang jatuh ke permukaan bumi. Air hujan
tersebut kemudian akan mengalami pencemaran baik oleh tanah, sampah maupun lainnya.
c. Air Tanah
Air tanah berasal dari air hujan yang jatuh kepermukaan bumi yang kemudian mengalami perkolasi atau penyerapan kedalam tanah dan
mengalami proses filtrasi secara alamiah. Proses – proses yang telah dialami air hujan tersebut, didalam perjalanannya kebawah tanah,
membuat air tanah menjadi lebih baik dan lebih murni dibandingkan air permukaan. Air tanah memiliki beberapa kelebihan dibandingkan
sumber air lain. Pertama, air tanah biasanya bebas dari kuman penyakit dan tidak perlu mengalami proses purifikasi atau
penyernihan. Persediaan air tanah juga cukup tersedia sepanjang tahun, saat musim kemarau sekalipun.Chandra, 2005.
2.1.2 Sifat Air
Air memiliki karakteristik yang khas yang tidak dimiliki oleh senyawa kimia yang lain. Karakteristik tersebut adalah sebagai berikut :
1. Pada kisaran suhu yang sesuai bagi kehidupan, yakni 0
°C 32°F - 100
°C, air berwujud cair. Suhu 0°C merupakan titik beku freezing point dan suhu 100
°C merupakan titik didih boiling point air. Tanpa sifat tersebut, air yang terdapat didalam jaringan tubuh
makhluk hidup maupun air yang terdapat dilaut, sungai, danau dan badan air yang lain akan berada dalam bentuk gas atau padatan ;
sehingga tidak akan terdapat kehidupan di muka bumi, karena sekitar 60 - 90 bagian sel makhluk hidup adalah air.
2. Perubahan suhu air berlangsung lambat sehingga air memiliki sifat
sebagai penyimpan panas yang sangat baik. Sifat ini memungkinkan air tidak menjadi panas atau pun dingin seketika. Perubahan suhu air
yang lambat mencegah terjadinya stress pada makhluk hidup karena adanya perubahan suhu yang mendadak dan memelihara suhu bumi
agar sesuai bagi makhluk hidup. Sifat ini juga menyebabkan air sangat baik sebagai pendingin mesin.
3. Air memerlukan panas yang tinggi dalam proses penguapan.
Penguapan evaporasi adalah proses perubahan air menjadi uap air. Proses ini memerlukan energi panas dalam jumlah yang besar.
Sebaliknya, proses perubahan uap air menjadi cairan kondensasi melepaskan energi panas yang besar. Pelepasan energi ini merupakan
salah satu penyebab mengapa kita merasa sejuk pada saat berkeringat. Sifat ini juga merupakan salah satu faktor utama yang menyebabkan
terjadinya penyebaran panas secara baik di bumi.
4. Air merupakan pelarut yang baik. Air mampu melarutkan berbagai
jenis senyawa kimia. Air hujan mengandung senyawa kimia dalam jumlah yang sangat sedikit, sedangkan air laut dapat mengandung
senyawa kimia hingga 35.000 mgliter. Sifat ini memungkinkan unsur hara nutrient terlarut diangkut ke seluruh jaringan tubuh makhluk
hidup dan memungkinkan bahan – bahan toksik yang masuk kedalam jaringan tubuh makhluk hidup dilarutkan untuk dikeluarkan kembali.
Sifat ini juga memungkinkan air digunakan sebagai pencuci yang baik dan pengencer bahan pencemar polutan yang masuk kebadan air.
5. Air memiliki tegangan permukaan yang tinggi. Suatu cairan dikatakan
memiliki tegangan permukaan yang tinggi jika tekanan antar molekul cairan tersebut tinggi. Tegangan permukaan yang tinggi menyebabkan
air memiliki sifat membasahi suatu bahan secara baik. Tegangan permukaan yang tinggi juga memungkinkan terjadinya sistem kapiler,
yaitu kemampuan untuk bergerak dalam pipa kapiler pipa dengan lubang yang kecil. Dengan adanya sistem kapiler dan sifat pelarut
yang baik, air dapat membawa nutrient dari dalam tanah ke jaringan tumbuhan akar, batang, dan daun. Adanya tegangan permukaan
memungkinkan beberapa organisme, misalnya jenis – jenis insekta, dapat merayap di permukaan air.
6. Air merupakan satu – satunya senyawa yang merenggang ketika
membeku. Pada saat membeku, air merenggang sehingga es memiliki nilai densitas massavolume yang lebih rendah daripada air. Dengan
demikian, es akan mengapung di air. Sifat ini mengakibatkan danau –
danau didaerah yang beriklim dingin hanya membeku pada bagian permukaan bagian di bawah pemukaan masih berupa cairan
sehingga kehidupan organisme akuatik tetap berlangsung. Sifat ini juga dapat mengakibatkan pecahnya pipa air pada saat air di dalam
pipa membeku. Densitas berat jenis air maksimum sebesar 1 gcm
3
terjadinya pada suhu 3,95 °C. Pada suhu lebih besar maupun lebih
kecil dari 3,95 °C, densitas air lebih kecil dari satu Effendi, 2003.
2.1.3 Pencemaran air
Pencemaran air adalah penyimpangan sifat – sifat air dari keadaan normal, bukan dari kemurniannya. Air yang tersebar di alam
semesta tidak pernah terdapat dalam bentuk murni, namun bukan berarti bahwa semua air sudah tercemar. Menurut peruntukannya, air pada
sumber air dapat dikategorikan menjadi empat golongan, yaitu : 1.
Golongan A, yaitu air yang dapat digunakan sebagai air minum secara langsung tanpa diolah terlebih dahulu.
2. Golongan B, yaitu air yang dapat digunakan sebagai air baku untuk
diolah sebagai air minum dan keperluan rumah tangga lainnya. 3.
Golongan C, yaitu air yang dapat digunakan untuk keperluan perikanan dan peternakan.
4. Golongan D, yaitu air yang dapat digunakan untuk keperluan
pertanian dan dapat digunakan untuk usaha perkotaan, industri dan listrik tenaga air.
2.1.4 Aspek Kimia-Fisika Pencemaran Air
Sifat-sifat kimia-fisika air yang umum diuji dan dapat
digunakan untuk menentukan tingkat pencemaran air adalah :
1.Nilai pH, keasaman dan alkalinitas 2. Suhu
3. Oksigen terlarut 4. Karbondioksida bebas
5. Warna dan kekeruhan 6. Jumlah padatan
7. Nitrat 8. Amoniak
9. Fosfat 10. Daya Hantar Listrik
11. Klorida Kristianto, 2002.
2.2 Nitrogen