METODE PENELITIAN Mini-Mental State Exam

BAB III METODE PENELITIAN

III.1. Desain Penelitian Penelitian ini merupakan penelitian deskriptif dengan studi potong lintang 22-28 III.2. Tempat dan Waktu Penelitian untuk mengetahui gambaran karakteristik demografik jenis kelamin, usia, latar belakang pendidikan dan durasi penyakit terhadap fungsi kognitif pada pasien skizofrenik. Tempat penelitian: BLUD RSJ Provsu. Waktu penelitian: Bulan Pebruari– Juli 2012. III.3. Populasi Penelitian Populasi target: Pasien skizofrenik berusia 15- 55 tahun. Populasi terjangkau: Pasien skizofrenik berusia 15- 55 tahun yang di rawat inap di BLUD RSJ Provsu periode Pebruari- Juli 2012. 13 Sampel penelitian: Pasien skizofrenik yang didiagnosis berdasarkan Pedoman Penggolongan Diagnosis Gangguan Jiwa di Indonesia edisi III PPDGJ-III. III.4. Sampel Penelitian 29 Sampel penelitian: Pasien skizofrenik yang didiagnosis berdasarkan Pedoman Penggolongan Diagnosis Gangguan Jiwa di Indonesia edisi III yang di rawat inap di BLUD RSJ Provsu Medan. Sampel diambil dengan cara non probability sampling yaitu consecutive sampling, dimana semua subjek yang datang dan memenuhi kriteria pemilihan dimasukkan dalam penelitian sampai jumlah subjek yang diperlukan terpenuhi. III.5. Estimasi Besar Sampel 22-28 1. Untuk mengetahui prevalensi gangguan kognitif pada pasien skizofrenik pada penelitian ini di gunakan rumus untuk masalah deskriptif kategorik 22- 28 : Universitas Sumatera Utara n = Zα 2 PQ n = 1,96 2 . 0,15. 0,85 d = 195,84= 196 2 0,05 Zα = 1,96 2 d = 5 Q = 1- P P = 15, diambil dari penelitian Kelly dkk dimana mereka menjumpai prevalensi gangguan kognitif pada pasien skizofrenik sebesar 15. III.6. Kriteria Inklusi dan Eksklusi 5 Kriteria inklusi 1. Pasien skizofrenik rawat jalan yang memenuhi kriteria diagnostik PPDGJ- III. 2. Usia 15- 55 tahun. 3. Kooperatif dan dapat di wawancarai. 4. Bisa berbahasa Indonesia. 5. Tingkat pendidikan minimal tamat sekolah dasar. 6. Bersedia ikut serta dalam penelitian 7. Pertama sekali kontak dengan peneliti Kriteria eksklusi 1. Pasien skizofrenik dengan komorbid diabetes mellitus. 2. Pasien dengan riwayat stroke, transient ischemic attack, epilepsi, penyakit parkinson. III.7. Persetujuan Setelah Penjelasan Semua subjek penelitian ini dilaksanakan setelah diperoleh persetujuan setelah penjelasan dari subjek atau keluarganya, contoh dari persetujuan setelah penjelasan terlampir di belakang penelitian ini. III.8. Etika Penelitian Universitas Sumatera Utara Penelitian telah mendapat persetujuan dari Komite Etik Penelitian Kesehatan Fakultas Kedokteran USU. III.9. Cara Kerja Seluruh pasien skizofrenik yang telah memenuhi kriteria inklusi akan mengisi lembar persetujuan setelah penjelasan akan dimasukkan sebagai subjek penelitian, sebelumnya pasien akan menerima penjelasan tentang penelitian ini. Pasien akan di wawancarai dengan MMSE yang di buat oleh Folstein dan telah di validasi penggunaannya di Indonesia, dan selanjutnya skor MMSE akan di interpretasi untuk mengetahui fungsi kognitif pada pasien skizofrenik, khusus pasien dengan tingkat pendidikan tamat sekolah dasar maka skor MMSE= 17 masih dianggap normal. 30 III.10. Identifikasi Variabel Selanjutnya hasil interpretasi tersebut akan di analisis secara n dan di sajikan dalam bentuk tabel. • Jenis kelamin adalah variabel nominal. • Usia adalah variabel ordinal. • Latar belakang pendidikan dibagi atas sekolah dasar, sekolah menengah tingkat pertama, sekolah menengah tingkat atas, diploma, dan sarjana. Latar belakang pendidikan adalah variabel ordinal. • Durasi penyakit dibagi kepada ≤ 1 tahun dan diatas 1 tahun. Durasi penyakit adalah variabel nominal. • Mini-mental state exam adalah variabel ordinal. III.11. Definisi Operasional • Skizofrenia adalah gangguan psikiatrik berat dengan etiologi yang multifaktorial dan kompleks. 12 Skizofrenia ditegakkan berdasarkan kriteria diagnosis PPDGJ-III. • Jenis kelamin adalah perbedaan pensifatan dan perbedaan biologis, dibedakan atas pria dan wanita. 29 • Usia adalah lamanya hidup sejak lahir yang dinyatakan dalam satuan tahun. Dikelompokkan dalam 4 kelompok: 15- 24 tahun 25- 34 tahun 35- 44 tahun Universitas Sumatera Utara 45- 55 tahun • Latar belakang pendidikan adalah jenjang pengajaran yang telah diikuti atau sedang dijalani responden melalui pendidikan formal. Dibagi atas: Sekolah dasar SD Sekolah menengah tingkat pertama SMTP Sekolah menengah tingkat atas SMTA Diploma dan sarjana • Durasi penyakit adalah lamanya penyakit yang di derita oleh pasien-pasien skizofrenia. Dibagi atas ≤ 1 tahun dan 1 tahun. • Mini-mental state exam adalah skala ukur untuk mendeteksi dan menelusuri progresi hendaya kognitif berhubungan dengan gangguan neurokognitif. 29 21 Interpretasinya dibagi atas skor 24-30 dikatakan normal, skor 17-23 dikatakan probable gangguan kognitif, dan skor 0-16 dikatakan definite gangguan kognitif. 30-31 III.12. Rencana Pengolahan dan Analisis Data Pada penelitian ini bagian atensi dan kalkulasi dari mini-mental state exam di seragamkan kepada seluruh subjek yaitu hanya dilakukan pengurangan 7 dari angka 100, sedangkan pengejaan kata WAHYU tidak di lakukan. Setelah data terkumpul dan di interpretasikan maka data akan di sajikan dalam bentuk tabel dan akan di analisis dengan n. Program Statistical Product and Service Solutions version 17 akan digunakan bila diperlukan. Universitas Sumatera Utara

BAB IV HASIL