awal dari gravitasi

BAB I
PENDAHULUAN
1.1 Latar Belakang
Zona retakan antara dua blok batuan yang dapat mengalami pergeseran akibat pergerakan
disebut patahan. Patahan ditandai dengan adanya ketidaksamaan jenis batuan di zona tersebut
dengan jenis batuan yang ada di sekitarnya. Pergerakan mengakibatkan batuan di zona patahan
menjadi kurang terkonsolidasi karena berupa zona hancuran dan lemah sehingga nilai
densitasnya lebih rendah dibandingkan batuan disekitarnya yang masih kompak dan utuh.
Keberadaan patahan penting untuk diidentifikasi. Hal ini disebabkan karena patahan
berpotensi menyebabkan gempa darat yang bersifat merusak. Aceh merupakan salah satu
wilayah yang menarik untuk dilakukan pemetaan patahan karena beberapa gempa yang terjadi di
wilayah ini bersumber dari pergerakan patahan. Salah satu patahan aktif di Aceh adalah patahan
Segmen Aceh. Dari sifat fisis batuan, adanya patahan dapat diidentifikasi melalui pengukuran
menggunakan metode geofisika.
Metode geofisika adalah metode yang digunakan untuk mengetahui kondisi bawah
permukaan melalui sifat – sifat fisis batuan dengan melakukan pengukuran di atas permukaan.
Salah satu metode yang dapat digunakan untuk pemetaan patahan adalah metode gravity (gaya
berat). Metode ini merupakan metode yang didasarkan pada pengukuran variasi medan gravitasi.
Variasi medan gravitasi bumi ditimbulkan oleh adanya perbedaan rapat massa (densitas) antar
batuan. Oleh sebab itu, metode gravity sangat tepat digunakan untuk pendugaan patahan karena
metode ini mampu mendeteksi perbedaan kontras densitas batuan. Perbedaan kontras densitas

batuan yang signifikan mengindikasikan bahwa terdapat zona patahan di daerah tersebut.

1.2 Tujuan
a) Mempelajari dan menguasai metode gravity
b) Membuktikan bahwasanya letak pengukuran tepat melintasi patahan Aceh
1.3 Rumusan Masalah.

a) Bagaimana cara mengetahui kontras densitas batuan di zona patahan dengan batuan
disekitarnya menggunakan metode gravity
b) Bagaimana memetakan patahan menggunakan metode gravity.
1.4 Manfaat
a) Mahasiswa dapat memahami kontras densitas batuan untuk membedakan batuan
yang masih kompak dengan batuan yang sudah tidak terkonsolidasi.
b) Mahasiswa dapat memahami bagaimana memetakan patahan menggunakan metode
gravity.