juga buku-buku tentang pendapat, teori, dalil hukum-hukum, dan lain-lain. Dalam penelitian kualitatif, teknik ini secara logis dan rasional melalui
pendapat, teori, atau hukum-hukum yang diterima kebenarannya, baik yang mendukung maupun menolak hipotesa tersebut.
4. Studi Pustaka. Metode ini digunakan dalam keseluruhan proses penelitian sejak awal
hingga akhir dengan menggunakan literature-literatur yang berkaitan dengan masalah penelitian.
3.5. Penentuan Informan
Menurut Moleong 2006:132, ”informan adalah orang yang dimanfaatkan untuk memberikan informasi tentang situasi dan kondisi latar penelitian”.
Penggunaan informan dalam penelitian ini sangat diperlukan untuk mendapatkan informasi-informasi terkait dengan permasalahan dalam penelitian. Lincoln dan
Guba Moleong, 2006:132 menyatakan, ”kegunaan informan bagi peneliti ialah membantu agar secepatnya dan tetap seteliti mungkin dapat membenamkan diri
dalam konteks setempat terutama bagi peneliti yang belum mengalami latihan etnografi.”
Dalam menetapkan seorang sebagai informan penelitian tidak dapat dilakukan dengan menunjuk begitu saja, namun informan yang ditunjuk harus
berperan serta, dan menguasai serta memahami betul permasalahan yang akan menjadi objek penelitian. Dengan demikian akan mendapat informasi yang valid.
Menurut Moleong 2006:132 usaha untuk menemukan informan dapat dilakukan dengan cara sebagai berikut.
1. “Melalui keterangan orang yang berwewenang, baik secara formal pemerintah maupun secara informal pemimpin
masyarakat seperti tokoh masyarakat, pemimpin adat, dan lain- lain. Perlu dijajaki jangan sampai terjadi informan yang
disodorkan itu berperan ganda, misalnya sebagai pegawai lurah dan sebagai informan pembantu peneliti, yang mungkin juga
ditugaskan memata-matai peneliti.
2. Melalui wawancara pendahuluan yang dilakukan oleh peneliti. Dengan wawancara pendahuluan peneliti menilai berdasarkan
persyaratan yang dikemukakan di atas.”
Informan dalam penelitian ini dibagi menjadi dua, yaitu informan kunci dan informan pendukung. Informan kunci dalam penelitian ini ditentukan dengan
cara purposive sampling,
yaitu teknik pengambilan informan dengan pertimbangan tertentu. Pertimbangan tertentu yang dimaksud di sini ialah orang
dianggap paling tahu tentang apa yang penulis harapkan, sehingga hal tersebut dapat memudahkan penulis untuk menjelajahi objek atau situasi sosial yang
diteliti. Berikut ini adalah beberapa unsur informan kunci yang dipilih dengan teknik purposive sampling sebagai berikut.
1. Kepala Desa Arjasa terpilih Haerudin. 2. Istri Haerudin Siti Aisyah.
3. Koordinator tim sukses Haerudin Hasan. Dalam penelitian ini teknik penentuan informan dengan metode purposive
sampling dianggap penulis belum cukup memberikan informasi yang relevan, maka dari itu penulis kemudian menentukan informan pendukung yang dipilih
dengan teknik snowball sampling. Sugiyono 2008:219 menjelaskan bahwa Teknik Snowball Sampling adalah teknik pengambilan sampel sumber data, yang
mula-mula jumlahnya sedikit, kemudian lama-lama menjadi besar. Artinya, dalam penentuan sampel informan pertama-tama dipilih satu atau dua orang tetapi
karena dengan jumlah orang tersebut diperkirakan belum lengkap memberikan informasi yang dibutuhkan, maka peneliti mencari orang lain yang dipandang
lebih tahu dan dapat melengkapi data yang diberikan oleh orang sebelumnya. Begitu seterusnya, sehingga jumlah informan semakin banyak. Jumlah informan
dalam penelitian kualitatif tidak dibatasi tetapi disesuaikan dengan kebutuhan akan informasi yang diperlukan sehingga didapatkan data yang lengkap, akurat
serta keragaman informasi guna kejelasan informasi itu sendiri.
3.6. Metode Analisis Data