BAB 1 PENDAHULUAN
1.1. Karakteristik Sponge Iron
Adsorben sponge iron adalah serbuk kayu yang berbentuk chip yang telah dijenuhkan dengan ferri III hidroksida, serbuk sponge iron memiliki porous yang sangat halus dari besi
yang dibuat dengan cara mereduksi oksigen removal besi oksida pada temperatur tepat dibawah titik leleh dari besi disebut Direct Reduce Iron DRI.
Pada pemaksimalan proses penyerapan kandungan sulfur hidrogen sulfida oleh sponge iron adsorbent maka sangatlah penting untuk menjaga kondisi operasi prosesnya,
namun terdapat hal yang lebih penting dari kondisi operasi proses yaitu pengontrolan produk sponge iron itu sendiri, sehingga sangatlah perlu mengetahui spesifikasi dari sponge iron.
Tabel 1.2 Spesifikasi kimia sponge iron
No Karakteristik
Kebutuhan
1 Non- magnetic
1,0 Max 2
Metalic Fe 81 Max
3 Total Fe
91 Max 4
Metallisation 88 Min
5 Phosphorous
0,05 Max 6
Sulphur 0,03
7 Carbon
0,3 Max 8
SiO
2
+ Al
2
O
3
5 Max 9
moisture 30,6
http:www.jindalsteelpower.comsponge-iron.html
Ricky Hidayat : Penentuan Efisiensi Penyerapan Sulfur Oleh Sponge Iron Vessel 61-201-DA Unit Desulfurizer Pada Ammonia Plant-II PT. Pupuk Iskandar Muda-Lhokseumawe, 2009.
1.2 Perumusan Masalah
Bahan baku gas alam yang berasal dari PT.EXXON MOBIL selain komposisi utama gas methane, juga mengandung beberapa unsure yang tidak diinginkan berupa zat pegotor
impurities yaitu hidrokarbon fraksi berat, air, sulfur dalam bentuk senyawa anorganik dan senyawa organic, merkuri, dan karbondioksida. Oleh karena itu zat- zat pengotor diatas harus
dipisahkan terlebih dahulu di seksi feed treating persiapan umpan baku sebelum gas alam dikirim ke seksi reforming.
Sulfur dalam bentuk sulfur organik dan sulfur anorganik merupakan racun bagi katalis di primary reformer, secondary reformer, Low Temperatur Shift Converter LTSC,
methanator, dan ammonia Converter. Sensitivitas katalis terhadap peracunan sulfur meningkat bila temperatur pada
reforming menurun atau pada kondisi temperature yang rendah, dengan batas sulfur yang rendah didalam umpan ke reformer berarti aktifitas yang hilang hanya terlihat jelas stelah
berjalan dalam waktu yang lama. Dalam waktu belakangan ini banyak pabrik telah berusaha mengurangi efek keracunan sulfur dengan merubah umpan yang bebas sulfur atau dengan
memanaskan dengan memakai steam katalis dalam beberapa jam. Apabila sulfur masuk dengan gas umpan dalam jmlah yang besar sulfur akan
menumpuk didalam unggun katalis sehingga reaksi pembakaran gas umpan tidak berjalan sempurna dan membentuk deposit karbon pada katalis dan tube, dimana deposit karbon ini
sendiri sukar dihilangkan dari seluruh tube pada shift converter, dan methanator dengan merusak katalis yang terdapat didalam unit tersebut. Untuk menghindari hal- hal yang tidak
baik ini maka digunakan sponge iron vessel sebagai unit pemisah sulfur sebelum gas umpan masuk ke uit reformer.
Proses desulfurizer dibutuhkan untuk memurnikan gas umpan dari H
2
S dengan menggunakan adsorben sponge iron, dalam peongoperasiannya sponge iron vessel bergantung
Ricky Hidayat : Penentuan Efisiensi Penyerapan Sulfur Oleh Sponge Iron Vessel 61-201-DA Unit Desulfurizer Pada Ammonia Plant-II PT. Pupuk Iskandar Muda-Lhokseumawe, 2009.
pada beberapa faktor antara lain kelembaban, tingkat keasaman pH, dan temperature, sehingga apabila kondisi operasi tersebut tidak terkontrol dengan bai maka mengakibatkan
penurunan efisiensi penyerapan sulfur oleh adsorben sponge iron. Vessel sponge iron pada ammonia plant-II terdiri dari tiga vessel yaitu 61-201-
DADBDC yang dapat dioperasikan secara tunggal, seri, dan parallel. Ketiga mode ini telah dilakukan dan masing- masing memiliki kelebihan dan kekurangannya sehingga mampu
menghasilkan gas umpan yang bebas dari kandungan sulfur.
1.3 Tujuan