2.7 Sponge Iron Vessel Desain
Pada Ammonia Plant-II volume sponge iron yang digunakan 68,8 m
3
, dengan desain pressure 44 Kgcm
2
G, dan temperature 70
o
C
2.8 Regenerasi Sponge Iron
Selama masa service sponge iron akan mengikat sulfur yang terdapat dalam senyawa hydrogen sulfide dan menyerap sebagian kecil mercaptan, dalam selang
waktu tertentu ini akan mengalami kejenuhan sehingga tidak mampu lagi megikat sulfur yang ada dalam gas umpan. Tingkat kejenuhan sponge iron bervariasi, namun
operasi dibatasi oleh kandungan sulfur yang terdapat pada gas yang keluar dari sponge iron tersebut. Apabila telah mencapai batas kandugan yang ditentukan, maka sponge
iron tersebut harus diregenerasi atau diganti. Regenerasi sponge iron adalah suatu prose kimia yang dimaksudkan unutk
mengubah besi sulfide yang terbentuk selama service menjadi besi oksida kembali. Secara teori proses kimia yang terjadi pada regenerasi sponge iron denan persamaan
reaksi: 2Fe
2
S
3
+ 3O
2
2Fe
2
O
3
.5H
2
O + 6S + Heat Panas yang ditimbulkan akan menyebabkan kenaikan temperature pada sponge
iron, Karena pada suhu 40
o
C sponge iron akan mengalami dehidrasi yang berakibat pada pengurangan aktifitas penyerapan pada service kembali, maka panas tersebut
harus dikeluarkan melalui vent dengan menggunakan gas inert sebagai gas carrier.Andriano, 1985
Menurut Hall, 1985 terdapat beberapa cara dalam meregenerasi sponge iron, yaitu:
Ricky Hidayat : Penentuan Efisiensi Penyerapan Sulfur Oleh Sponge Iron Vessel 61-201-DA Unit Desulfurizer Pada Ammonia Plant-II PT. Pupuk Iskandar Muda-Lhokseumawe, 2009.
a. Regenerasi di dalam vessel Regenerasi didalam bejana continous revivifaction dilakukan dengan
menginjeksikan sedikit demi sedikit udara ke dalam gas umpan sampai kandungan oksigen 3 yang menuju sponge iron. Oksigen bereaksi dengan ferri sulfide
menjadi ferri oksida teroksidasi. 2Fe
2
S
3
+ 3O
2
2Fe
2
O
3
.5H
2
O + 6S + Heat Kelebihan metode ini adalah peralatan dapat berjalan seperti keadaan normal
operasi, akan tetapi sisa- sisa oksigen uang diinjeksikan dapat bereaksi dengan keadaan hidrokarbon berat mmbentuk deposit karbon pada adsorben yang
mengakibatkan pengurangan umur pemakaiannya. Panas yang tinggi juga mengakibatkan pengurangan kadar air pada sponge iron
dan merusak lapisan epoxy di dinding bejana. Regenerasi dengan cara ini juga mengakibatkan korosi karena dalam kondisi basah dan gas sulfur yang terperangkap
didalam bejana. Waktu yang dibutuhkan apabila pengontrolan dan penanganan dilakukan dengan baik adalah kurang dari 24 jam.
b. Regenerasi diluar vessel
Regenerasi diluar bejana atau regenerasi secara periodik dilakukan denga cara pengeluaran sponge iron yang telah jenuh dari vessel untuk dihamparkan di udara
bebas membentuk ferri oksida kembali. Reaksi ini berlangsung secara eksoterm sehingga sponge iron disemprot dengan air agar mengurangi efek panas dan menjaga
kelembaban. Hall, 1985
Ricky Hidayat : Penentuan Efisiensi Penyerapan Sulfur Oleh Sponge Iron Vessel 61-201-DA Unit Desulfurizer Pada Ammonia Plant-II PT. Pupuk Iskandar Muda-Lhokseumawe, 2009.
BAB 3 METODOLOGI PENELITIAN
3.1. Alat Dan Bahan 3.1.1 Alat
- Knock-Out Drum 51-116-F -
Sponge Iron Vessel 61-201-DA
Gambar 3.1
Pengoperasian sponge iron vessel 61-201-DADBDC secara seri Keterangan:
FIQ- 1872 : volume laju gas dari PT. EXXON MOBIL Nm
3
H FI- 1028
: volume laju gas pada burner Nm
3
H FRC Actual
: volume laju gas sponge iron vessel 61- 201- DANm
3
H
3.1.2 Bahan
- Gas alam - Sponge iron Fe
2
O
3
KO.Dru m
DA DC
DB
FIQ-1872 FI-1028
FRC
burner
Ricky Hidayat : Penentuan Efisiensi Penyerapan Sulfur Oleh Sponge Iron Vessel 61-201-DA Unit Desulfurizer Pada Ammonia Plant-II PT. Pupuk Iskandar Muda-Lhokseumawe, 2009.