Agunan Analisis Pemberian Kredit Angsuran Lainnya Pada PT Bank Sumut Kcp Setia Budi Medan

2 Objek yang dibiayai namun nilainya belum mencukupi rasio agunan, diperlukan agunan tambahan lain seperti rumah, kendaraan, kebun lain yang dimiliki ,dll sehingga rasio agunan mencukupi. 3 Bila objek yang dibiayai adalah tanah dan atau bangunan belum sertifikat dan pemohon memiliki aset lain yang telah sertifikat tanah, rumah, kebun. Bila nilai aset lain tersebut mencukupi rasio agunan, yang menjadi agunan cukup aset lain tersebut, namun objek yang dibiayai tetap diikat menjadi agunan dengan kuasa menjual secara akta notarial. 4 Objek dan aset lain yang dimiliki seperti tanah dan atau bangunan belum sertifikat, maka yang dijadikan agunan boleh salah satu dari kedua aset tersebut, dengan syarat nilainya mencukupi rasio agunan dan bila dalam bentuk tanah dan atau bangunan harus telah sertifikat. Bila yang dijadikan agunan adalah aset lain, objek yang dibiayai tetap diikat menjadi agunan dengan kuasa menjual secara akta notarial. 5 Objek yang dibiayai dan diikat dengan kuasa menjual secar akta notarial, tetap ditaksasi dan menambah jumlah rasio agunan. d. Kredit untuk tujuan penggunaan modal kerja, yang menjadi agunan kredit adalah aset yang dimiliki sesuai ketentuan agunan bank. e. Barang agunan yang berada diluar wilayah kerja dapat diterima sebagai agunan kredit, sepanjang terdapat unit kerja PT. Bank SUMUT di wilayah dimana lokasi agunan berada. f. Barang agunan yang bukti kepemilikannya pada awal permohonan belum sertifikat dapat diterima dengan persyaratan harus ditingkatkan menjadi sertifikat melalui Notaris yang ditunjuk Bank.

K. Denda

Kepada debitur dikenakan denda apabila terjadi keterlambatan pembayaran angsuran pokok dan bunga dari jadwal yang telah ditentukan. Besarnya denda atas keterlambatan pembayaran angsuran ditetapkan sebesar 3 tiga persen perbulan dari jumlah angsuran pokok dan bunga yang dihitung secara proporsional setiap bulannya sesuai periode angsuran, dihitung sejak tanggal jatuh tempo pembayaran angsuran. Cara perhitungan hari dan jumlah denda dapat dilihat contoh dibawah ini : • Jatuh tempo pembayaran angsuran pada tanggal 10. • Pada tanggal 10 Juli 2011 debitur terlambat membayar angsurannya dan dibayar pada tanggal 20 Juli 2011, maka perhitungan denda adalah sbb : - Hari denda = 20 – 10 = 10 hari - Denda = 1031 x angsuran pokok + bunga x 3 Perhitungan denda tidak merubah jadwal angsuran yang telah ditetapkandiperjanjikan. Denda yang belum dibayar pada periode sebelumnya tidak akan dibebani tambahan denda lagi pada penyetoran tunggakan berikutnya. Setiap setoran debitur yang menunggak lebih dari satu periode angsuran maka setoran yang diterima diperuntukkan pertama sekali untuk tunggakan angsuran paling awal, kemudian secara berturut untuk periode angsuran berikutnya dan seterusnya.

L. Analisis Pemberian Kredit Angsuran Lainnya

Analisis kredit sering disebut juga dengan kredit memorandum yang merupakan suatu penilaian tertulis yang berisi segala informasi mengenai permohonan kredit yang diajukan oleh calon debitur. Pemberian kredit tanpa dianalisis terlebih dulu akan sangat membahayakan bank. Nasabah dalam hal ini dengan mudah memberikan data-data fiktif sehingga kredit tersebut sebenar- bernarnya tidak layak untuk diberikan. Maka dari itu sebelum kredit diberikan, untuk meyakinkan bahwa si nasabah benar-benar dapat dipercaya, maka bank terlebih dalu mengadakan analisis kredit. Tujuan analisis ini adalah agar bank yakin bahwa kredit yang diberikan benar-benar aman. Kasmir, 2008:97. Dalam analisis sistem pemberian kredit pada PT. Bank SUMUT mengacu pada jenjang kewenangan yang telah ditetapkan dalam ketentuan tersendiri. Adapun prosedur pemberian kredit yang dilakukan PT. Bank SUMUT KCP Setia Budi Medan antara lain: 1. Calon debitur menghubungi bank untuk mendapatkan informasi mengenai persyaratan mendapatkan kredit. 2. Selanjutnya analisis kredit menjelaskan secara singkat mengenai fasilitas kredit yang ditawarkan oleh bank serta persyaratan-persyaratan yang harus dipenuhi sesuai dengan ketetuan bank. Kemudian menjelaskan dokumen- dokumen yang harus disertakan calon debitur, antara lain : a. Fotocopy KTP pemohonpemilik jaminan b. Legalitas perusahaan serta legalitas usaha Surat Ijin Usaha, akta pendirianperubahan NPWP, dan lain-lain.