7 2.
Menurut Hunzieker dalam Soekadijo, 2000:12pariwisata dapat didefinisikan sebagai keseluruhan jaringan dan gejala – gejala yang berkaitan dengan
tinggalnya orang asing di suatu tempat, dengan syarat bahwa mereka tidak tinggal di situ untuk melakukan suatu pekerjaan yang penting yang memberikan
keuntungan yang bersifat permanen maupun sementara.. 3.
Menurut Kuntowijoyo dalam Wardiyanta, 2006 : 49, pariwisata memiliki dua aspek, aspek kelembagaan dan aspek substansial, yaitu sebuah aktivitas manusia.
Dilihat dari sisi kelembagaannya, pariwisata merupakan lembaga yang dibentuk sebagai upaya manusia memenuhi kebutuhan rekreatifnya. Sebagai sebuah
lembaga, pariwisata dapat di lihat dari sisi manajemennya, yakni bagaimana perkembangannya, mulai dari direncanakan, dikelola, sampai dipasarkan pada
pembeli yakni wisatawan. 4.
Menurut Darmadji 2001: 73 Kepariwisataan adalah segala usaha, kegiatan dan macam lalu lintas wisata antar negara, atau dengan kata lain yang dilakukan dan
diselenggarakan oleh wisatawan – wisatawan di luar negara asalnya.
2.2 Pengertian Daya Tarik Wisata
Daya Tarik Wisata sejatinya merupakan kata lain dari objek wisata namun sesuai peraturan pemerintah Indonesia tahun 2009 kata obyek wisata sudah tidak
relevan lagi untuk menyebutkan suatu daerah tujuan wisatawan maka digunakanlah kata “Daya Tarik Wisata” maka untuk mengetahui apa arti dan makna dari daya tarik
8 wisata di bawah ini adalah beberapa definisi atau pengertian mengenai daya tarik
wisata menurut beberapa ahli: 1.
Berdasarkan Undang-Undang Republik Indonesia No.10 tahun 2009, Daya Tarik Wisata dijelaskan sebagaisegala sesuatu yang memiliki keunikan, kemudahan,
dan nilai yang berupa keanekaragaman kekayaan alam, budaya, dan hasil buatan manusia yang menjadi sasaran atau kunjungan wisatawan.
2. A. Yoeti dalam bukunya “Pengantar Ilmu Pariwisata” tahun 1985 menyatakan
bahwa daya tarik wisata atau “Tourist Attraction”, istilah yang lebih sering digunakan, yaitu segala sesuatu yang menjadi daya tarik bagi orang untuk
mengunjungi suatu daerah tertentu. 3.
Nyoman S. Pendit dalam bukunya “Ilmu Pariwisata” tahun1994 mendefinisikan daya tarik wisata sebagai segala sesuatu yang menarik dan bernilai untuk
dikunjungi dan dilihat. Dari beberapa pengertian diatas maka dapat ditarik kesimpulan bahwa Daya
Tarik Wisata adalah segala sesuatu yang mempunyai daya tarik, keunikan dan nilai yang tinggi, yang menjadi tujuan wisatawan datang ke suatu daerah tertentu.
2.3 Pengertian Wisatawan
Segmentasi permintaan wisata, wisatawan memiliki beragam motif, minat, ekspektasi, karakteristik, social, ekonomi, budaya dan sebagainya.Orang yang
melakukan perjalanan wisata disebut wisatawan tourist.Batasan mengenai
9 wisatawan juga sangat bervariasi, mulai dari yang umum sampai dengan yang sangat
tekhnis spesifik.Adapun pengertian wisatawan antara lain: 1.
Menurut Smith dalam Kusumaningrum, 2009:16, menjelaskan bahwa wisatawan adalah orang yang sedang tidak bekerja, atau sedang berlibur dan
secara sukarela mengunjungi daerah lain untuk mendapatkan sesuatu yang lain. 2.
Menurut WTO dalam Kusumaningrum, 2009:17 membagi wisatawan kedalam tiga bagian yaitu:
a. Pengunjung adalah setiap orang yang berhubungan ke suatu Negara lain
dimana ia mempunyai tempat kediaman, dengan alasan melakukan pekerjaan yang diberikan oleh Negara yang dikunjunginya.
b. Wisatawan adalah setiap orang yang bertempat tinggal di suatu Negara tanpa
tanpa memandang kewarganegaraannya, berkunjung kesuatu tempat pada Negara yang sama untuk waktu lebih dari 24 jam yang tujuan perjalanannya
dapat diklasifikasikan sebagai berikut: 1
Memanfaatkan waktu luang untuk rekreasi, liburan, kesehatan, pendidikan, keagamaan dan olahraga.
2 Bisnis atau mengunjungi kaum keluarga.
c. Darmawisata atau excursionist adalah pengunjung sementara yang menetap
kurang dari 24 jam di Negara yang dikunjungi, termasuk orang yang berkeliling dengan kapal pesiar.
10 d.
Menurut Komisi Liga Bangsa–bangsa 1937 dalam Irawan, 2010:12, “…wisatawan adalah orang yang selama 24 jam atau lebih mengadakan
perjalanan di negara yang bukan tempat kediamannya yang biasa.” e.
U.N Confrence on Interest Travel and Tourism di Roma 1963 dalam Irawan, 2010:12, menggunakan istilah pengunjung visitor untuk setiap
orang yang datang ke suatu negara yang bukan tempat tinggalnya yang biasa untuk keperluan apa saja, selain melakukan perjalanan yang digaji.
Pengunjung yang dimaksudkan meliputi 2 kategori : 1
Wisatawan yaitu : pengunjung yang datang ke suatu negara yang dikunjunginya tinggal selama 24 jam dan dengan tujuan untuk
bersenang–senang, berlibur, kesehatan, belajar, keperluan agama dan olahraga, bisnis, keluarga, utusan dan pertemuan.
2 Excurtionist, yaitu : pengunjung yang hanya tinggal sehari di negara
yang dikunjunginya tanpa bermalam. f.
Defenisi UN. Convention Concerning Costums Fasilities for Touring dalam Irawan, 2010:12, “…setiap orang yang datang ke suatu negara karena
alasan yang sah, selain untuk berimigrasi dan yang tinggal setidaknya selama 24 jam dan selama– lamanya 6 bulan dalam tahun yang sama”.
g. Di dalam UU No. 10 tahun 2009 Ismayanti, 2010 :3 dijelaskan bahwa
Wisatawan adalah orang yang melakukan kegiatan wisata. Kusumaningrum, 2009: 17. Menyatakan wisatawan yang berkunjung ke
suatu daerah biasanya benar-benar ingin menghabiskan waktunya untuk bersantai,
11 menyegarkan fikiran dan benar-benar ingin melepaskan diri dari rutinitas kehidupan
sehari – hari. Jadi bisa juga dikatakan wisatawan adalah seseorang yang melakukan perjalanan dari suatu tempat lain yang yang jauh dari rumahnya bukan dengan alasan
rumah atau kantor. Kusumaningrum 2009:18 juga mendefenisikan wisatawan menurut
sifatnya,yaitu: 1.
Wisatawan modern idealis, wisatawan yang sangat menaruh minat pada budaya multinasional serta eksplorasi alam secara individual.
2. Wisatawan modern materialis, wisatawan dengan golongan Hedonisme mencari
keuntungan secara berkelompok. 3.
Wisatawan tradisional idealis, wisatawan yang menaruh minat pada kehidupan sosial budaya yang bersifat tradisional dan sangat menghargai sentuhan alam
yang tidak terlalu tercampur oleh arus modernisasi. 4.
Wisatawan tradisional materialis, wistawan yang berpandangan konvensional, mempertimbangkan keterjangkauan, murah dan keamanan.
Menurut Swarbrooke, dalam Ismayanti, 2010 : 3 mengidentifikasi empat jenis wisatawan yaitu:
1. Wisatawan Massal Kelompok atau Organized Mass Tourist
2. Wisatawan Massal Individu atau Individual Mass Tourist
3. Penjelajah atau Explorer
4. Petualang atau Drifter
12 Wisatawan adalah aktor dalam kegiatan wisata.Berwisata menjadi sebuah
pengalaman manusia untuk menikmati, mengantisipasi dan mengingatkan masa-masa didalam kehidupan. Ismayanti, 2010 : 2
2.4 Prasarana Pariwisata