Rumusan Masalah Kerangka Konsep Hipotesa Variabel Penelitian Definisi Operasional Tabel 3.1

Medroxy Progesteron Acetat adalah hormon progesteron yang kuat sehingga merangsang hormon nafsu makan yang ada di hipotalamus Mansjoer, 2001. Pada tahun 2011 telah dilakukan penelitian oleh Arbi di Surabaya menunjukkan bahwa ibu yang menggunakan KB suntik 3 bulan sebagian besar 63,1 mengalami kenaikan berat badan, sebagian kecil 15,8 berat badan tetap, dan sebagian kecil 21 mengalami penurunan berat badan. Berdasarkan uraian latar belakang diatas, maka penulis tertarik mengadakan penelitian mengenai analisis perbedaan berat badan sebelum dan sesudah menggunakan kontrasepsi suntik 3 bulan di Klinik Bersalin Sumiariani Kecamatan Medan Johor Kota Medan Tahun 2013.

B. Rumusan Masalah

Dari identifikasi masalah diatas masalah penelitian ini adalah “Apakah terdapat perbedaan berat badan ibu sebelum dan sesudah menggunakan kontrasepsi suntik 3 bulan di Klinik Bersalin Sumiariani Kecamatan Medan Johor Kota Medan Tahun 2013.”

C. Tujuan Penelitian 1. Tujuan Umum

Tujuan penelitian ini adalah untuk menganalisis perbedaan berat badan ibu sebelum dan sesudah menggunakan kontrasepsi suntik 3 bulan di Klinik Bersalin Sumiariani Kecamatan Medan Johor Kota Medan Tahun 2013. Universitas Sumatera Utara

2. Tujuan Khusus

a. Untuk mengidentifikasi berat badan ibu sebelum menggunakan kontrasepsi suntik 3 bulan di Klinik Bersalin Sumiariani Kecamatan Medan Johor Kota Medan Tahun 2013. b. Untuk mengidentifikasi berat badan ibu sesudah menggunakan kontrasepsi suntik 3 bulan di Klinik Bersalin Sumiariani Kecamatan Medan Johor Kota Medan Tahun 2013.

D. Manfaat Penelitian

Diharapkan hasil penelitian ini dapat bermanfaat bagi :

1. Bagi Pelayanan Kebidanan

Hasil penelitian yang diperoleh dapat menjadi bahan masukan bagi petugas kesehatan khususnya bidan dalam rangka meningkatkan pelayanan KB.

2. Bagi Pendidikan Kebidanan

Hasil penelitian yang diperoleh dapat digunakan sebagai pengembangan ilmu pada mata kuliah KB dan sebagai bahan bacaan bagi pendidikan dalam kegiatan proses belajar.

3. Bagi Penelitian Kebidanan

Hasil penelitian yang diperoleh dapat digunakan untuk memberi data bagi penelitian selanjutnya. Universitas Sumatera Utara BAB II TINJAUAN PUSTAKA

A. Keluarga Berencana KB 1. Pengertian KB

Keluarga Berencana adalah gerakan untuk membentuk keluarga yang sehat dan sejahtera dengan membatasi kelahiran Pusat Pembinaan dan Pengembangan Bahasa, 2004: 472. Menurut WHO [World Health Organisation]expert Committe 1970 adalah tindakan yang membantu individu atau pasangan suami istri untuk : a. Mendapatkan objektif tertentu. b. Menghindari kelahiran yang tidak diingankan. c. Mendapatkan kelahiran yang memang diinginkan. d. Mengatur interval diantara kehamilan. e. Mengontrol waktu saat kelahiran dalam hubungan dengan umur suami istri. f. Menentukan jumlah anak dalam keluarga. Hartanto, 2004: 27

2. Pengertian Kontrasepsi

Kontrasepsi adalah upaya mencegah kehamilan yang bersifat sementara ataupun menetap. Kontrasepsi dapat dilakukan tanpa menggunakan alat. Secara mekanis, menggunakan obatalat, atau dengan operasi Mansjoer, 1999: 350. Universitas Sumatera Utara Menurut Wiknjosastro 2005: 905, kontrasepsi adalah upaya untuk mencegah terjadinya kehamilan.

3. Akseptor Keluarga Berencana KB

Akseptor Keluarga Berencana adalah pasangan usia subur yang sedang menggunakan salah satu metode atau alat kontrasepsi BKKBN, 1995. Macam-macam akseptor KB yaitu : a. Akseptor KB Baru Akseptor KB Baru adalah pasangan usia subur yang baru pertama kali menggunakan alat kontrasepsi setelah mengalami persalinan atau keguguran. b. Akseptor KB Aktif Akseptor KB Aktif adalah peserta KB yang terus menggunakan alat kontrasepsi tanpa diselingi kehamilan. c. Akseptor KB Ganti Cara Akseptor KB Ganti Cara adalah peserta KB yang berganti pemakaian dari suatu metode kontrasepsi lainnya tanpa diselingi kehamilan. Untuk menyiapkan akseptor KB ini menggunakan cara komunikasi, informasi dan edukasi KIE. Berdasarkan pendapat di atas, dapat disimpulkan bahwa pengertian dari akseptor KB adalah pasangan usia subur yang masih menggunakan salah satu metode atau alat kontrasepsi. Universitas Sumatera Utara

4. Pembagian Cara Kontrasepsi

Menurut BKKBN 2004, 149, pada umumnya cara atau metode kontrasepsi dapat dibagi menjadi : a. Metode sederhana 1 Tanpa alatobat : senggama terputus, pantang berkala 2 Dengan alatobat : kondom, diafragma atau kap, kream, jelli dan cairan berbusa, tablet berbusa vaginal tablet, intravagina tisu. b. Metode kontrasepsi efektif 1 Pil 2 AKDR Alat Kontrasepsi Dalam Rahim 3 Suntikan 4 Implant Alat Kontrasepsi Bawah Kulit. c. Metode Mantap dengan cara operasi Kontrasepsi Mantap 1 Pada wanita, misalnya : metode operasi wanitatubektomi 2 Pada pria, misalnya : metode operasi pria MOPvasektomi. Cara-cara kontrasepsi tersebut mempunyai tingkat efektifitas yang berbeda-beda dalam memberikan pencegahan terhadap kemungkinan terjadinya kehamilan.

B. Kontrasepsi Suntik 1. Pengertian

Kontrasepsi suntik merupakan metode kontrasepsi yang diberikan melalui suntikan. Metode suntikan KB telah menjadi bagian gerakan keluarga berencana nasional serta peminatnya makin bertambah. Universitas Sumatera Utara Tingginya minat pemakai suntikan KB oleh karena aman, sederhana, efektif, tidak menimbulkan gangguan dan dapat dipakai pasca persalinan Manuaba, 2005: 600. Kontrasepsi suntik merupakan metode kontrasepsi efektif yaitu metode yang dalam penggunaannya mempunyai efektifitas atau tingkat kelangsungan pemakaian relatif lebih tinggi serta angka kegagalan relatif lebih rendah dibandingkan dengan alat kontrasepsi sederhana BKKBN, 2002: 166

2. Jenis Kontrasepsi Suntik

Menurut Hartanto, 2004: 163, dua kontrasepsi suntikan berdaya kerja lama yang sekarang banyak dipakai adalah : a. DMPA Depo Medroxy Progesteron Acetat atau depo provers yang diberikan tiap tiga bulan dengan dosis 150 miligram. b. NET-EN Norentrindrone Enanthate atau noristerat yang diberikan dalam dosis 200 miligram sekali tiap 8 minggu untuk 6 bulan pertama = 3 kali suntikan pertama kemudian selanjutnya sekali setiap 12 minggu. c. Selain kedua macam jenis suntikan di atas, juga terdapat metode suntikan cyclofem yaitu suntikan yang diberikan tiap bulan yang mengandung 25 miligram Medroxy Progesteron Acetat dan 5 miligram estradiol cypionate. Universitas Sumatera Utara

3. Mekanisme Metode Kontrasepsi Suntik

Menurut Hartanto, 2004: 166, mekanisme metode KB suntik yaitu : a. Primer Mencegah ovulasi. Kadar FSH dan LH menurun dan tidak terjadi sentakan LHLH surge. Respon kelenjar hypophyse terhadap gonadotropin-releasing hormon eksogenous tidak berubah, sehingga memberi kesan proses terjadi di hipotalamus darpada di kelenjar hypophyse. Ini berbeda dengan POK Pil Oral Kombinasi, yang tampaknya menghambat ovulasi melalui efek langsung pada kelenjar hypophyse. Penggunaan kontrasepsi suntikan tidak menyebabkan keadaan hipo-estrogenik. b. Sekunder 1 Lendir serviks menjadi kental dan sedikit, sehingga merupakan barier terhadap spermatozoa. 2 Membuat endometrium menjadi kurang baiklayak untuk implantasi dari ovum yang telah dibuahi. 3 Mungkin mempengaruhi kecepatan transpor ovum di dalam tuba fallopii.

4. Keuntungan Dan Kerugian Kontrasepsi Suntik

Keuntungan dan kerugian kontrasepsi suntik, menurut Manuaba 2005: 601, yaitu : a. keuntungan 1 Pemberiannya sederhana setiap 8-12 minggu 2 Tingkat efektivitasnya tinggi Universitas Sumatera Utara 3 Hubungan seks dengan suntikan KB bebas 4 Pengawasan medis yang ringan 5 Dapat diberikan pascapersalinan, pascakeguguran atau pascamenstruasi 6 Tidak mengganggu pengeluaran laktasi dan tumbuh kembang bayi 7 Suntikan KB Cyclofem diberikan setiap bulan dan peserta KB akan mendapatkan menstruasi. b. Kerugian 1 Perdarahan yang tidak menentu 2 Terjadi amenorea tidak datang bulan berkepanjangan 3 Masih terjadi kemungkinan hamil 4 Kerugian atau penyulit inilah yang menyebabkan peserta KB menghentikan suntikan KB.

5. Kontra-indikasi Kontrasepsi Suntik

Kontra-indikasi metode suntikan menurut beberapa sumber dari Hartanto 2003, 169. WHO menganjurkan untuk tidak menggunakan kontrasepsi suntikan pada : 1 Kehamilan 2 Karsinoma payudara 3 Karsinoma, traktus genitalia 4 Perdarahan akibat kelainan ginekologi perdarahan dari liang senggama yang tidak diketahui penyebabnya Universitas Sumatera Utara 5 Penyakit jantung, hati, darah tinggi kencing manis penyakit metabolisme paru berat 6 Terdapat tromboflebitisriwayat tromboflebitis 7 Varises berat.

6. Efek Samping Alat Kontrasepsi Suntik

Menurut Hartanto, 2004, 169, efek samping alat kontrasepsi suntik yaitu : a. Gangguan Haid 1 Pola haid yang normal dapat berubah menjadi : a Amenore b Perdarahan irreguler c Perdarahan bercak d Perubahan dalam frekuensi, lama dan jumlah darah yang hilang. 2 Efek pada pola haid tergantung pada lama pemakaian. Perdarahan inter-menstrual dan perdarahan bercak berkurang dengan jalannya waktu, sedangkan kejadian amenore bertambah besar. 3 Insidens yang tinggi dari amenore diduga berhubungan dengan atrofi endometrium. Sedangkan sebab-sebab dari perdarahan irreguler masih belum jelas, dan tampaknya tidak ada hubungan dengan perubahan-perubahan dalam kadar hormon atau histologi endometrium. Universitas Sumatera Utara 4 DMPA Depo Medroxy Progesteron Acetat lebih sering menyebabkan perdarahan, peradarahan bercak dan amenore dibandingkan dengan NET-EN Norentrindrone Enanthate, dan amenore pada DMPA Depo Medroxy Progesteron Acetat tampaknya lebih sering terjadi pada akseptor dengan berat badan tinggi. 5 Bila terjadi amenore, berkurangnya darah haid sebenarnya memberikan efek yang menguntungkan yakni berkurangnya insidens anemia. 6 Untung bahwa perdarahan yang hebat, yang dapat membahayakan diri akseptor, jarang terjadi. b. Berat Badan Yang Bertambah 1 Umumnya pertambahan berat badan tidak terlalu besar, bervariasi antara kurang dari 1 kg sampai 5 kg dalam tahun pertama. 2 Penyebab pertambahan berat badan tidak jelas. Tampaknya terjadi karena bertambahnya lemak tubuh, dan bukan karena retensi cairan tubuh. 3 Hipotesa para ahli : DMPA Depo Medroxy Progesteron Acetat merangsang pusat pengendali nafsu makan di hipotalamus, yang menyebabkan akseptor makan lebih banyak daripada biasanya. Universitas Sumatera Utara c. Sakit Kepala Insidens sakit kepala adalah sama pada DMPA maupun NET- EN Norentrindrone Enanthate, dan terjadi pada 1 - 7 persen akseptor. d. Efek Pada Sistem Kardio-Vaskuler 1 Tampaknya hampir tidak ada efek pada tekanan darah atau sistem pembekuan darah maupun sistem fibrinolitik. Tidak ditemukan bukti-bukti bahwa DMPA Depo Medroxy Progesteron Acetat maupun NET-EN Norentrindrone Enanthate menambah resiko timbulnnya bekuan darah atau gangguan sirkulasi lain. 2 Perubahan dalam metabolisme lemak, terutama penurunan HDL-kolesterol baik pada DMPA Depo Medroxy Progesteron Acetat maupun NET-EN Norentrindrone Enanthate, dicurigai dapat menambah besar resiko timbulnya penyakit kardio- vaskuler. HDL-kolesterol yang rendah menyebabkan timbulnya aterosclerosis. Sedangkan terhadap trigliserida dan kolesterol total tidak ditemukan efek apapun dari kontrasepsi suntikan. Universitas Sumatera Utara BAB III KERANGKA KONSEP

A. Kerangka Konsep

Menurut Notoadmodjo 2010: 83, kerangka konsep penelitian adalah suatu uraian dan visualisasi hubungan atau kaitan antara konsep satu terhadap konsep yang lainnya, atau antara variabel yang satu dengan variabel yang lain dari masalah yang ingin diteliti. Dalam kerja penelitian ini, kerangka teori digambarkan sebagai berikut : Bagan Kerangka Konsep Skema 1

B. Hipotesa

Hipotesa dapat diartikan sebagai suatu jawaban bersifat sementara terhadap permasalahan penelitian, sampai terbukti melalui data yang terkumpul Arikunto, 2010: 110. Adapun hipotesa dalam penelitian ini adalah sebagai berikut : Ho : Tidak ada perbedaan berat badan ibu sebelum dan sesudah menggunakan kontrasepsi suntik 3 bulan di Klinik Bersalin Sumiariani Kecamatan Medan Johor Kota Medan Tahun 2013. Berat Badan BB Sebelum menggunakan kontrasepsi suntik 3 bulan Berat Badan BB Sesudah menggunakan kontrasepsi suntik 3 bulan Universitas Sumatera Utara Ha : Ada Perbedaan berat badan ibu sebelum dan sesudah menggunakan kontrasepsi suntik 3 bulan di Klinik Bersalin Sumiariani Kecamatan Medan Johor Kota Medan Tahun 2013.

C. Variabel Penelitian

Variabel dalam penelitian ini adalah berat badan ibu sebelum dan sesudah menggunakan kontrasepsi suntik 3 bulan di Klinik Bersalin Sumiariani Kecamatan Medan Johor Kota Medan Tahun 2013.

D. Definisi Operasional Tabel 3.1

Definisi Operasional Variabel Definisi Operasional Alat Ukur Cara Ukur Hasil Ukur Skala 1. BeratBadan Sebelum Menggunakan Kontrasepsi Suntik 3 bulan Berat badan ibu pada waktu ditimbang sebelum menggunaka n kontrasepsi suntik 3 bulan -Rekam medis Menimbang Berat badan kg Ratio 2. Berat Badan Sesudah Menggunakan Kontrasepsi Suntik 3 bulan Berat badan ibu pada waktu ditimbang sesudah menggunaka n kontrasepsi suntik 3 bulan -Timbangan BB -Lembar isian Menimbang Berat badan kg Ratio Universitas Sumatera Utara BAB IV METODE PENELITIAN

A. Desain Penelitian

Dokumen yang terkait

Perbedaan Perubahan Berat Badan pada Ibu yang menggunakan Kontrasepsi Suntik 3 Bulan dan 1 Bulan di Klinik Bersahn Mariani Medan

2 71 71

Hubungan Kontrasepsi Suntik KB 3 Bulan dengan Penurunan Libido Ibu di Klinik Bersalin Sari Medan Tahun 2012

12 110 86

Analisis Perbedaan Berat Badan Ibu Sebelum Dan Sesudah Menggunakan Kontrasepsi Suntik 3 Bulan Di Klinik Bersalin Sumiariani Kecamatan Medan Johor Kota Medan Tahun 2013

0 0 12

Analisis Perbedaan Berat Badan Ibu Sebelum Dan Sesudah Menggunakan Kontrasepsi Suntik 3 Bulan Di Klinik Bersalin Sumiariani Kecamatan Medan Johor Kota Medan Tahun 2013

0 0 1

Analisis Perbedaan Berat Badan Ibu Sebelum Dan Sesudah Menggunakan Kontrasepsi Suntik 3 Bulan Di Klinik Bersalin Sumiariani Kecamatan Medan Johor Kota Medan Tahun 2013

0 0 5

Analisis Perbedaan Berat Badan Ibu Sebelum Dan Sesudah Menggunakan Kontrasepsi Suntik 3 Bulan Di Klinik Bersalin Sumiariani Kecamatan Medan Johor Kota Medan Tahun 2013

0 0 9

Analisis Perbedaan Berat Badan Ibu Sebelum Dan Sesudah Menggunakan Kontrasepsi Suntik 3 Bulan Di Klinik Bersalin Sumiariani Kecamatan Medan Johor Kota Medan Tahun 2013

0 0 2

Analisis Perbedaan Berat Badan Ibu Sebelum Dan Sesudah Menggunakan Kontrasepsi Suntik 3 Bulan Di Klinik Bersalin Sumiariani Kecamatan Medan Johor Kota Medan Tahun 2013

1 1 2

ANALISIS PERBEDAAN BERAT BADAN ASEPTOR KB MENGGUNAKAN KONTRASEPSI SUNTIK TIGA BULAN

0 0 15

Perbedaan Perubahan Berat Badan pada Ibu yang menggunakan Kontrasepsi Suntik 3 Bulan dan 1 Bulan di Klinik Bersahn Mariani Medan

0 0 11