3 Hubungan seks dengan suntikan KB bebas
4 Pengawasan medis yang ringan
5 Dapat diberikan pascapersalinan, pascakeguguran atau
pascamenstruasi 6
Tidak mengganggu pengeluaran laktasi dan tumbuh kembang bayi
7 Suntikan KB Cyclofem diberikan setiap bulan dan peserta KB
akan mendapatkan menstruasi. b.
Kerugian 1
Perdarahan yang tidak menentu 2
Terjadi amenorea tidak datang bulan berkepanjangan 3
Masih terjadi kemungkinan hamil 4
Kerugian atau penyulit inilah yang menyebabkan peserta KB menghentikan suntikan KB.
5. Kontra-indikasi Kontrasepsi Suntik
Kontra-indikasi metode suntikan menurut beberapa sumber dari Hartanto 2003, 169. WHO menganjurkan untuk tidak menggunakan
kontrasepsi suntikan pada : 1
Kehamilan 2
Karsinoma payudara 3
Karsinoma, traktus genitalia 4
Perdarahan akibat kelainan ginekologi perdarahan dari liang senggama yang tidak diketahui penyebabnya
Universitas Sumatera Utara
5 Penyakit jantung, hati, darah tinggi kencing manis penyakit
metabolisme paru berat 6
Terdapat tromboflebitisriwayat tromboflebitis 7
Varises berat.
6. Efek Samping Alat Kontrasepsi Suntik
Menurut Hartanto, 2004, 169, efek samping alat kontrasepsi suntik yaitu :
a. Gangguan Haid
1 Pola haid yang normal dapat berubah menjadi :
a Amenore
b Perdarahan irreguler
c Perdarahan bercak
d Perubahan dalam frekuensi, lama dan jumlah darah yang
hilang. 2
Efek pada pola haid tergantung pada lama pemakaian. Perdarahan inter-menstrual dan perdarahan bercak berkurang
dengan jalannya waktu, sedangkan kejadian amenore bertambah besar.
3 Insidens yang tinggi dari amenore diduga berhubungan dengan
atrofi endometrium. Sedangkan sebab-sebab dari perdarahan irreguler masih belum jelas, dan tampaknya tidak ada hubungan
dengan perubahan-perubahan dalam kadar hormon atau histologi endometrium.
Universitas Sumatera Utara
4 DMPA Depo Medroxy Progesteron Acetat lebih sering
menyebabkan perdarahan, peradarahan bercak dan amenore dibandingkan dengan NET-EN Norentrindrone Enanthate, dan
amenore pada DMPA Depo Medroxy Progesteron Acetat tampaknya lebih sering terjadi pada akseptor dengan berat
badan tinggi. 5
Bila terjadi amenore, berkurangnya darah haid sebenarnya memberikan efek yang menguntungkan yakni berkurangnya
insidens anemia. 6
Untung bahwa perdarahan yang hebat, yang dapat membahayakan diri akseptor, jarang terjadi.
b. Berat Badan Yang Bertambah
1 Umumnya pertambahan berat badan tidak terlalu besar,
bervariasi antara kurang dari 1 kg sampai 5 kg dalam tahun pertama.
2 Penyebab pertambahan berat badan tidak jelas. Tampaknya
terjadi karena bertambahnya lemak tubuh, dan bukan karena retensi cairan tubuh.
3 Hipotesa para ahli : DMPA Depo Medroxy Progesteron
Acetat merangsang pusat pengendali nafsu makan di hipotalamus, yang menyebabkan akseptor makan lebih banyak
daripada biasanya.
Universitas Sumatera Utara
c. Sakit Kepala
Insidens sakit kepala adalah sama pada DMPA maupun NET- EN Norentrindrone Enanthate, dan terjadi pada 1 - 7 persen
akseptor. d.
Efek Pada Sistem Kardio-Vaskuler 1
Tampaknya hampir tidak ada efek pada tekanan darah atau sistem pembekuan darah maupun sistem fibrinolitik. Tidak
ditemukan bukti-bukti bahwa DMPA Depo Medroxy Progesteron Acetat maupun NET-EN Norentrindrone
Enanthate menambah resiko timbulnnya bekuan darah atau gangguan sirkulasi lain.
2 Perubahan dalam metabolisme lemak, terutama penurunan
HDL-kolesterol baik pada DMPA Depo Medroxy Progesteron Acetat maupun NET-EN Norentrindrone Enanthate, dicurigai
dapat menambah besar resiko timbulnya penyakit kardio- vaskuler. HDL-kolesterol yang rendah menyebabkan timbulnya
aterosclerosis. Sedangkan terhadap trigliserida dan kolesterol total tidak ditemukan efek apapun dari kontrasepsi suntikan.
Universitas Sumatera Utara
BAB III
KERANGKA KONSEP
A. Kerangka Konsep