4.6 Tempat dan waktu penelitian
Tempat penelitian ini adalah : a.
Laboratorium Biologi Oral FKG USU b.
Laboratorium Mikrobiologi FMIPA USU c.
Laboratorium penelitian FMIPA USU Waktu penelitian adalah: 4 bulan
4.7 Prosedur pengambilan dan pengumpulan data
Tahap- tahap pengambilan dan pengumpulan data adalah sebagai berikut:
1. Pengambilan spesimen Berikut ini prosedur pengambilan spesimen:
a. Spesimen diambil dari permukaan dalam mukosa palatinal dengan menggunakan
cotton bud steril segera setelah gigitiruan dilepaskan b.
Pemeriksaan spesimen secara langsung dapat dilakukan dengan pewarnaan gram untuk melihat morfologi secara mikroskopis dari Staphylococcus sp, bentuk kokus
dan susunan seperti buah anggur, gram positif c.
Spesimen yang diambil ditanam ke dalam Blood Agar BA untuk melihat pertumbuhan morfologi Staphylococcus aureus. Kemudian dikultur kedalam
inkubator dengan temperatur 37 C selama 24 jam
d. Koloni yang tumbuh di Blood Agar diamati dan diidentifikasi sebagai Staphylococcus
aureus, jika koloni terlihat opak, besar dengan pigmen kuning. Koloni yang tumbuh ditanam kembali kemedia MSA untuk memastikan Staphylococcus aureus, kemudian
dikultur pada inkubator dengan temperatur 37 C. Koloni yang tumbuh diidentifikasi
Universitas Sumatera Utara
sebagai Staphylococcus aureus bila terbentuk koloni kuning keemasan, warna media berubah dari merah jambu menjadi kuning.
e. Tehnik pewarnaan gram
1.Fiksasi bakteri 2.Teteskan dengan gentian violet selama 30 detik
3.Cuci dengan air kran 4.Teteskan dengan lugol selama 30 dtk
5.Cuci dengan air kran 6.Teteskan dengan alkohol 96 10-30 detik
7.Cuci dengan air kran 8.Tetesi dengan safranin atau Fushin air selama 30 dtk
9.Cuci dengan air kran, keringkan dan lihat dibawah mikroskop
2. Pembuatan media
Untuk mendapatkan 10 petri, nutrient agar sebanyak 2 gr dilarutkan dalam 100 ml aquadest lalu dipanaskan di atas hotplate sambil diaduk hingga mendidih. Kemudian
media yang telah dimasak, dituang kedalam 10 tabung reaksi dan disterilkan dalam autoklaf selama15 menit dengan tekanan udara 2 atm suhu 121
C. Setelah disterilkan media disimpan dalam kulkas. Jika akan dipergunakan kembali, media dipanaskan
kembali hingga mendidih lalu dituangkan kedalam masing- masing petri dan dibiarkan hingga dingin. Pembuatan media MHA juga sama dengan media NA tetapi MHA yang
digunakan sebanyak 3,8 gr.
Universitas Sumatera Utara
3. Pembuatan ekstrak lidah buaya
Tahap- tahap pembuatan ekstrak lidah buaya adalah sebagai berikut: 1.
Daun lidah buaya dicuci bersih dengan air kran dan dikeringkan lalu ditimbang sebanyak 2 kg
2. Daun lidah buaya diiris tipis lalu keringkan dengan menggunakan freeze dryer lebih
kurang 3 hari Gambar 10 3.
Kemudian lidah buaya tersebut diblender dengan etanol sebanyak 500 mL lalu dimaserasi selama 72 jam dengan etanol hingga total volume termasuk yang dipakai
sewaktu pemblenderan 2 L selama 72 jam sambil sesekali diaduk. Gambar 11 4.
Lidah buaya yang telah dimaserasi disaring dengan kertas saring steril dan dikeringkan dengan rotavapor 50
C maka diperoleh ekstrak lidah buaya sebanyak 15 gram. Gambar 12
5. Untuk penggunaan konsentrasi ekstrak lidah buaya 25 , 50 dan 75, ambil
masing- masing ekstrak lidah buaya 1 gr, 2 gr, dan 3 gr kemudian larutkan dalam 4 ml larutan dimethyl sulfoksida DMSO
Universitas Sumatera Utara
Gambar 10. Pengeringan Lidah buaya Gambar 11. Maserasi Lidah Buaya
dengan Freeze Dryer
Gambar 12. Ekstrak Lidah Buaya
Ekstrak Lidah buaya
Universitas Sumatera Utara
4. Uji efektivitas anti bakteri
Adapun urutan pengujian efek anti bakteri adalah sebagai berikut:
a Penetesan bahan coba pada cakram kosong
Cakram kosong diambil dengan pinset dan diletakkan pada piring petri steril. Diperlukan 7 buah cakram kosong untuk masing-masing bahan coba. Sebanyak 10
µLmikroliter bahan coba diteteskan pada cakram kosong sesuai kelompok dengan menggunakan pipet mikro. Setelah ditetesi, dibiarkan selama 60 menit.
Gambar 13. Bahan Coba Ekstrak Lidah Buaya 25, 50, 75 dan Lidah Buaya Komersial
b Persiapan suspensi bakteri
Biakan bakteri diambil sebanyak 1-2 ose dan disuspensikan kedalam larutan NaCL 0,85 sampai diperoleh kekeruhan yang sesuai dengan standar Mac Farland atau
Lidah buaya komersial
25 50
75
Universitas Sumatera Utara
sebanding dengan jumlah bakteri 1,5x10
8
CFUmL. Suspensi bakteri diusapkan secara merata dengan kapas lidi steril pada media MHA pada 7 cawan petri. Setelah diusap,
didiamkan selama 30 menit.
c Peletakan cakram yang telah ditetesi bahan coba pada media MHA dan pengukuran zona hambat
Empat cakram yang berisi bahan coba diletakkan pada petri yang telah terdapat bakteri. Setelah itu, media dimasukkan kedalam inkubator pada suhu 37
C dan diamati
setelah 24 jam ukur zona hambat dengan kaliper geser.
4.8 Analisis data