b. Istirahat curian, terjadi jika beban kerja tidak dapat diimbangi oleh kemampuan kerja
c. Istirahat karena adanya kaitan dengan proses kerja, terjadi tergantung dari bekerjanya mesin, peralatan, dan sumber-sumber kerja
d. Istirahat yang ditentukan adalah istirahat yang telah ditentukan berdasarkan undang-undang, seperti istirahat minimal 30 menit setelah 4 jam bekerja
berturut-turut.
2.4 Gambaran Umum Operator SPBU
Operator pompa bensin SPBU adalah seseorang yang memiliki tugas pokok untuk melayani penjualan bahan bakar kepada konsumen. Jam kerja
operator pompa bensin SPBU dibagi menjadi tiga yaitu shift I 06.00-14.00 WIB, shift II 14.00-22.00 WIB, shift III 22.00-06.00 WIB serta melakukan kerja
bergilir rotasi kerja yang telah ditetapkan oleh perusahaan atau pengawas di masing-masing SPBU yaitu rotasi kerja 3-3-3 dimana operator melaksanakan 3
hari shift I, 3 hari shift II, 3 hari shfit III dan dilanjutkan libur selama satu hari. Perbedaan pekerjaan operator ditiap shift yaitu iklim kerja yang berbeda, apabila
ditinjau dari tingkat kerapatan kendaraan yang melakukan pengisian bahan bakar minyak dimana pada shift III jumlah kendaraan yang mengisi bahan bakar
cenderung berkurang dari pada shift I, dan II. Seorang operator harus selalu menggunakan semboyan PERTAMINA yaitu PASTI PAS Dan 3S Senyum,
Salam, Sapa. Seorang operator harus mampu menggunakan alat pemadam api untuk
kebakaran, mencatat segala transaksi selama pekerjaan berlangsung, harus teliti menerima pembayaran dan kembalian uang sesuai jumlah transaksi, melakukan
penghitungan uang transaksi di akhir shift kerja, membuat bon dan kuitansi atas permintaan konsumen, menjaga keselamatan dan keamanan, misalkan dengan
mengingatkan pengendara untuk mematikan kendaraannya, mematikan telepon genggam dan tidak menjalankan komunikasi selama berada di dalam SPBU dan
mengingatkan pengendara yang merokok, serta membantu pengecekan bahan bakar yang berada di dalam tangki bawah tanah. Semuanya harus dijalankan
sesuai tugas yang telah dibuat, 3S Senyum, Salam, Sapa, disiplin, jujur, dan sopan harus tetap dilakukan operator pompa bensin dalam melaksanakan
pekerjaannya.
2.5 Kerangka Teori
Sumber: Modifaksi Agustin, 2012; ILO, 1998; Hariyati, 2011; Putri, 2008; Rosanti, 2011; Widyasari, 2010
Shift Kerja Irama Sirkadian terganggu
Gangguan Tidur
Fungsi faal tubuh menurun
Kelelahan Faktor Internal
Usia
Semakin bertambahnya
usia, produktivitas
kerja menurun.
Diikuti dengan
proses degenerasi
organkemampuan organ menurun
Jenis Kelamin
Tenaker wanitasiklus biologi setiap bulam
mempengaruhi turunnya kondisi fisik maupun
psikis tingkat
kelelahan wanita
daripada laki-laki. Status Gizi
Status gizi baik kondisi pemulihan
dari keleahan baik. Tenaker
dengan status
gizi buruk
memiliki kapasitas kerja dan
ketahanan tubuh yang burku pula
Pendidikan
Tingkat pendidikan
rendahpengetahuan akan
konsumsi makanan
rendah status
gizi buruk
kapasitas kerja buruk
Masa Kerja
Semakin lama
bekerja semakin
tinggi tingkat
kelelahan karena
semakin lama
bekerja perasaan
jenuh akibat
kerja monoton
Keadaan Psikologi
Semakin lama
bekerja semakin
tinggi tingkat
kelelahan karena
semakin lama
bekerja perasaan
jenuh akibat
kerja monoton
Riwayat px.Jantung
Apabila da riwayat px.jantung,
jantung semakin
susah memompa O2 ke otot
jantungotak efek kekurangan O2,
sehingga terjadi
akumulasimetabolis me
anaerobik Faktor Eksternal
Monotoni
Pekerjaan monoton meningkatnya
perasaan bosan dan jenuh
Keadaan Lingkungan
Bising berlebih dalam jangka
waktu lamamenimbulkan
stress Kondisi
lingkungan kerja yang berburuk
mmpercepat terjadinya kelelahan
Beban Kerja
Jenis pekerjaan yang sifatnya
beratistirahat lebih
seringwaktu kerja
pendek. Waktu kerja diperpanjang melebihi
kemampuan tenakerkelelahan
Pekerjaan Sampingan Pekerjaan
sampingan beban
kerja berlebih
konsentrasi meningkat kemampuan fisik
menurun Desain Stasiun Kerja
Kondisi ergonomi
tidak sesuai tingkat kelelahan
semakin meningkat
Sikap Kerja
Sikap kerja berulang, posisi
kerja tidak
ergonomis berpengaruh terhadap
kesehatan kerja
Gambar 2.1 Kerangka Teori
2.6 Kerangka Konseptual