Definisi Operasional Variabel Penelitian dan Definisi Operasional 1. Variabel Penelitian

6. Pernah menjalani operasi wajah atau fraktur wajah sebelumnya 4.3. Variabel Penelitian dan Definisi Operasional 4.3.1. Variabel Penelitian Variabel yang diamati adalah jarak dan sudut parameter wajah, proporsi hidung terhadap wajah, bentuk hidung dan bentuk wajah pada suku Batak.

4.3.2. Definisi Operasional

Keturunan Batak murni 3 keturunan: Kakek, nenek, ayah dan ibu sampel merupakan suku Batak. Umur: dihitung dalam tahun dan menurut ulang tahun terakhir. Perhitungan berdasarkan penanggalan Masehi. Indeks Massa Tubuh dihitung menggunakan kalkulator CDC, angka di atas 30 merupakan kriteria eksklusi. Rinitis alergi persisten sedang berat: menurut klasifikasi ARIA, 2001. Jarak pengambilan foto: kamera diletakan sejauh 60 cm dari sampel dengan fokus berada pada mata. Parameter wajah yang diukur: 1. Tinggi Atas Wajah UFH cm : jarak antara titik Trichion dengan Glabella . Trichion adalah batas atas dahi, yang berlokasi pada garis rambut frontal. 2. Tinggi Tengah Wajah MFH cm : jarak antara titik Glabella dengan Subnasal. Rifi Rio Odias : Analisis Wajah Perempuan Suku Batak, 2008 USU e-Repository © 2009 3. Tinggi Bawah Wajah LFH cm : jarak antara titik Subnasal dengan Menton . 4. Tebal Bibir Atas ULL cm : jarak antara Vermilion Superior dengan Stomion . 5. Jarak Stomion-Menton SM cm : jarak dari titik perbatasan batas bibir atas dengan bibir bawah Stomion ke titik Menton . Menton adalah batas bawah dari jaringan lunak dagu. 6. Jarak Epikantus En-En cm : jarak antara Endocanthion- Endocanthion. Endocanthion adalah titik pada komisura interna pada fisura mata. 7. Lebar Ala Nasi Al-Al cm : jarak antara Ala-Ala nasi. Ala adalah titik palilng lateral dari kontur Ala Nasi . 8. Sudut Nasofrontal NFA : sudut yang dibentuk oleh Glabella- Nasion-Tip Nasi . Glabella adalah bagian paling menonjol pada penampang midsagital dari dahi. Nasion adalah depresi dari pangkal hidung sejalan dengan sutura Nasofrontal. Tip Nasi adalah proyeksi paling anterior dari puncak hidung dengan pertemuan dari kedua kubah kartilago lateral bawah. 9. Sudut Nasofasial NFcA : sudut yang dibentuk oleh garis Nasion-Tip Nasi dengan garis perpendikularis dengan pangkal hidung glabella-pogonion. 10. Sudaut Nasolabial NLA : sudut yang dibentuk oleh Tip Nasi - Subnasal - Vermilion Superior . Subnasal adalah hubungan antara Rifi Rio Odias : Analisis Wajah Perempuan Suku Batak, 2008 USU e-Repository © 2009 Kolumela dan bibir atas pada dasar hidung. 11. Sudut Mentoservikal MC : sudut yang dibentuk oleh kontur dagu atas dengan permukaan bawah mandibula Glabella- Pogonion-Cervical . 12. Sudut Nasomental NM : sudut yang dibantuk oleh Nasion-Tip Nasi - Pogonion . Pogonion adalah bagian paling menonjol pada proyeksi anterior dari dagu. 13. Sudut Maksila: sudut yang dibentuk oleh Tip Nasi – Tragus – Vermilion Superior. 14. Sudut Mandibula: sudut yang dibentuk oleh Vermilion Superior – Tragus – Pogonion. 15. Panjang Hidung NT cm : jarak antara titik Nasion dengan Tip Nasi . 16. Proyeksi Tip Simons perbandingan : perbandingan jarak Subnasal-vermilion superior dengan Tip Nasi-Subnasal. 17. Proyeksi Tip Powell perbandingan : perbandingan antara Nasion- Subnasal dengan garis perpendikular yang melawati puncak hidung. 18. Proyeksi Tip Goode perbandingan : perbandingan antara Nasion- ala nasil dengan garis perpendikular yang melawati puncak hidung. 19. Sudut Kelengkungan Wajah : sudut yang dibentuk oleh Glabella- Subnasal-Pogonion . 20. Columella Show cm : penampakan Kolumela yang tampak pada Rifi Rio Odias : Analisis Wajah Perempuan Suku Batak, 2008 USU e-Repository © 2009 foto lateral. 21. Sulkus Mentolabial cm : jarak antara titik midline pada Sulkus Mentolabial dengan garis yang melewati Vermilion Inferior dengan Pogonoin . 22. Perbandingan Lobul-Basal perbandingan : perbandingan lebar lobul hidung dengan basal hidung, pada foto Basal.

4.4. Alat dan Bahan Penelitian