BAB 3 KERANGKA KONSEP
Analisis profil wajah Bentuk wajah
- Umur - Jenis
kelamin - Ras
etnis - Bentuk
badan - Personaliti
- penyakit
Nilai rata-rata
Gambar 3.1. Kerangka konsep penelitian
Rifi Rio Odias : Analisis Wajah Perempuan Suku Batak, 2008 USU e-Repository © 2009
BAB 4 METODE PENELITIAN
4.1. Jenis dan Rancangan Penelitian
Survei dengan desain potong lintang cross sectional study
bersifat deskriptif.
4.2. Populasi, Sampel, Besar Sampel dan Teknik Pengambilan Sampel 4.2.1. Populasi
Perempuan Batak murni yang berdomisili di Kota Medan
4.2.2. Sampel
Semua perempuan Batak murni yang memenuhi kriteria inklusi dimasukkan sebagai sampel penelitian.
4.2.3. Besar Sampel
n = Z
2
p1-p d
2
Z
2
= tingkat kepercayaan 95 = 1,96 p = proporsi wanita Batak = 0,5
d = ketepatan penelitian = 0,1 hasil : n = 97 100
Rifi Rio Odias : Analisis Wajah Perempuan Suku Batak, 2008 USU e-Repository © 2009
4.2.4. Teknik Pengambilan Sampel
Perempuan Batak murni yang memenuhui kriteria inklusi diambil sebagai subjek penelitian. Dilakukan pemotretan pada sisi frontal, lateral dan basal
kemudian dilakukan pengukuran profil wajah.
4.2.5. Kriteria Inklusi
1. Perempuan keturunan suku Batak murni; 3 keturunan Sub-suku Batak yang diambil adalah :
• Mandailing • Karo
• Toba • Pak-pak
• Simalungun • Angkola
2. Umur 18-40 tahun 3. Bersedia ikut serta dalam penelitian
4.2.6. Kriteria Eksklusi
1. Mempunyai gangguan obstruksi hidung yang menetap 2. Mempunyai riwayat rinitis alergi persisten sedang-berat
3. Sedang dalam perawatan ortodontis 4. Mempunyai kelainan pada kraniofasial kompleks
5. Indeks massa tubuh lebih dari normal
Rifi Rio Odias : Analisis Wajah Perempuan Suku Batak, 2008 USU e-Repository © 2009
6. Pernah menjalani operasi wajah atau fraktur wajah sebelumnya
4.3. Variabel Penelitian dan Definisi Operasional 4.3.1. Variabel Penelitian
Variabel yang diamati adalah jarak dan sudut parameter wajah, proporsi hidung terhadap wajah, bentuk hidung dan bentuk wajah pada suku Batak.
4.3.2. Definisi Operasional
Keturunan Batak murni 3 keturunan: Kakek, nenek, ayah dan ibu sampel merupakan suku Batak.
Umur: dihitung dalam tahun dan menurut ulang tahun terakhir. Perhitungan berdasarkan penanggalan Masehi.
Indeks Massa Tubuh dihitung menggunakan kalkulator CDC, angka di atas 30 merupakan kriteria eksklusi.
Rinitis alergi persisten sedang berat: menurut klasifikasi ARIA, 2001. Jarak pengambilan foto: kamera diletakan sejauh 60 cm dari sampel
dengan fokus berada pada mata. Parameter wajah yang diukur:
1. Tinggi Atas Wajah UFH cm : jarak antara titik Trichion
dengan Glabella
. Trichion
adalah batas atas dahi, yang berlokasi pada garis rambut frontal.
2. Tinggi Tengah Wajah MFH cm : jarak antara titik Glabella
dengan Subnasal.
Rifi Rio Odias : Analisis Wajah Perempuan Suku Batak, 2008 USU e-Repository © 2009
3. Tinggi Bawah Wajah LFH cm : jarak antara titik Subnasal
dengan Menton
. 4. Tebal Bibir Atas ULL cm : jarak antara
Vermilion Superior dengan
Stomion .
5. Jarak Stomion-Menton
SM cm : jarak dari titik perbatasan batas bibir atas dengan bibir bawah
Stomion ke titik
Menton .
Menton adalah batas bawah dari jaringan lunak dagu.
6. Jarak Epikantus En-En cm : jarak antara Endocanthion-
Endocanthion. Endocanthion adalah titik pada komisura interna
pada fisura mata. 7. Lebar
Ala Nasi Al-Al cm : jarak antara
Ala-Ala nasi.
Ala adalah
titik palilng lateral dari kontur Ala Nasi
. 8. Sudut Nasofrontal NFA
: sudut yang dibentuk oleh Glabella-
Nasion-Tip Nasi .
Glabella adalah bagian paling menonjol pada
penampang midsagital dari dahi. Nasion
adalah depresi dari pangkal hidung sejalan dengan sutura Nasofrontal.
Tip Nasi
adalah proyeksi paling anterior dari puncak hidung dengan pertemuan dari
kedua kubah kartilago lateral bawah. 9. Sudut Nasofasial NFcA
: sudut yang dibentuk oleh garis Nasion-Tip Nasi
dengan garis perpendikularis dengan pangkal hidung glabella-pogonion.
10. Sudaut Nasolabial NLA : sudut yang dibentuk oleh
Tip Nasi -
Subnasal -
Vermilion Superior .
Subnasal adalah hubungan antara
Rifi Rio Odias : Analisis Wajah Perempuan Suku Batak, 2008 USU e-Repository © 2009
Kolumela dan bibir atas pada dasar hidung. 11. Sudut Mentoservikal MC
: sudut yang dibentuk oleh kontur dagu atas dengan permukaan bawah mandibula
Glabella- Pogonion-Cervical
. 12. Sudut Nasomental NM
: sudut yang dibantuk oleh Nasion-Tip
Nasi -
Pogonion .
Pogonion adalah bagian paling menonjol pada
proyeksi anterior dari dagu. 13.
Sudut Maksila: sudut yang dibentuk oleh Tip Nasi – Tragus –
Vermilion Superior. 14. Sudut Mandibula: sudut yang dibentuk oleh
Vermilion Superior – Tragus – Pogonion.
15. Panjang Hidung NT cm : jarak antara titik Nasion
dengan Tip
Nasi .
16. Proyeksi Tip Simons perbandingan : perbandingan jarak
Subnasal-vermilion superior dengan
Tip Nasi-Subnasal. 17. Proyeksi Tip Powell perbandingan : perbandingan antara
Nasion- Subnasal
dengan garis perpendikular yang melawati puncak hidung.
18. Proyeksi Tip Goode perbandingan : perbandingan antara Nasion-
ala nasil dengan garis perpendikular yang melawati puncak hidung.
19. Sudut Kelengkungan Wajah : sudut yang dibentuk oleh
Glabella- Subnasal-Pogonion
. 20.
Columella Show cm : penampakan Kolumela yang tampak pada
Rifi Rio Odias : Analisis Wajah Perempuan Suku Batak, 2008 USU e-Repository © 2009
foto lateral. 21. Sulkus Mentolabial cm : jarak antara titik midline pada Sulkus
Mentolabial dengan garis yang melewati Vermilion Inferior
dengan Pogonoin
. 22. Perbandingan Lobul-Basal perbandingan : perbandingan lebar
lobul hidung dengan basal hidung, pada foto Basal.
4.4. Alat dan Bahan Penelitian
Alat dan bahan penelitian: Alat pemeriksaan THT rutin
Kamera Canon EOS 350D digital Latar belakang dengan warna biru mudahijau muda
Pembersih wajah
Pensil eyeliner sebagai penanda titik-titik profil wajah Printer Epson stylus photo R290 dan kertas high resolution
Spidol berwarna
Penggaris dan busur
4.5. Lokasi dan Waktu Penelitian
Penelitian berpusat di RSUP H. Adam Malik Medan. Pengambilan sampel dilakukan di beberapa tempat di kota Medan. Waktu penelitian dimulai
Januari 2008 sampai Desember 2008.
4.6. Kerangka Kerja
Rifi Rio Odias : Analisis Wajah Perempuan Suku Batak, 2008 USU e-Repository © 2009
Wanita suku Batak
Anamnesis dan Pemeriksaan THT rutin
Wajah dibersihkan dari make-up dan perhiasan dilepaskan
Penandaan titik-titik profil wajah pada wajah sampel
Pemotretan pada sisi frontal, lateral dan basal
Hasil foto dilakukan pengukuran Gambar 4.1. Kerangka kerja penelitian
4.7. Analisa Data
Semua data yang terkumpul diolah dan disusun dalam bentuk tabel
Rifi Rio Odias : Analisis Wajah Perempuan Suku Batak, 2008 USU e-Repository © 2009
BAB 5 HASIL PENELITIAN
Penelitian ini dilakukan pada 100 orang perempuan suku Batak, yang dibatasi oleh umur antara 17 sampai 40 tahun. Pada sampel dilakukan fotometrik
analisis pada wajah, dan hasil yang didapat dilakukan analisis univariat statistik deskriptif dengan menggunakan SPSS versi 10.0
Tabel 5.1. Sebaran parameter profil wajah sampel
No Parameter Minimum Maksimum
Mean Median
Modus Std.
Deviasi 1. UFH
cm 4.3182
7.6429 5.8959
5.8127 5.0000 0.5994
2. MFH cm
4.6667 7.4286
6.0408 6.0263
6.0000 0.5137
3. LFH cm
5.3947 7.5000
6.4209 6.4500
6.5000 0.4715
4. ULL cm
0.4285 1.2000
0.7829 0.7719
0.7142 0.1446
5. SM cm
3.3750 5.3333
4.3254 4.3662
4.0000 0.4074
6. En-En cm
2.9557 4.2029
3.5171 3.5408
3.7143 0.2767
7. Al-Al cm
3.5281 5.1667
4.1614 4.1316
4.0000 0.2972 8. NFA
120 148
132.71 131.50
130 5.35
9. NfcA 18
32 24.60
25.00 25
2.79 10. NLA
100 140
118.90 120.00
120 9.81
11. MCA 83
122 110.16
111.00 111
5.91 12. NMA
123 152
133.40 133.00
130 4.53
13. Maksila 11
20 14.70
15.00 15
1.82 14. Mandibula
14 25
18.70 19.00
20 1.92
15. NT cm
2.1333 4.5000
3.2796 3.3229
3.5000 0.3817
16. Proyeksi Tip
Simmons 0.4210
2.4286 0,7265
0.7142 0.5000 0.2206
17. Proyeksi Tip
Powell 2.0000
4.1333 3.2484
3.2301 3.3333 0.3602
18. Proyeksi Tip
Goode 1.3529
3.0435 2.1278
2.0825 2.0000 0.3449
19. Lengkung wajah 162
180 173.91
174.00 180
4.35 20. Columella show cm
0.0000 0.5556
0.2308 0.2583
0.0000 0.1751
21. Sulkus mentolabial
cm 0.2103
0.6000 0.3837
0.3750 0.3750 0,00891
22. Lobul-Basal 1.4412
2.4643 1.8505
1.8519 2.0000 0.1932
Dari tabel 5.1 di atas, didapati bahwa nilai standard deviasi terbesar terdapat pada parameter UFH yaitu sebesar 0,5994, dan standard deviasi yang
terkecil terdapat pada parameter sulkus mentolabial yaitu 0,0891.
Rifi Rio Odias : Analisis Wajah Perempuan Suku Batak, 2008 USU e-Repository © 2009
Nilai rata-rata parameter columella show adalah 0,2308 dan nilai yang paling banyak dijumpai pada pengukuran columella show adalah 0,000.
Tabel 5.2. Sebaran tinggi wajah secara horizontal
Tinggi wajah Jumlah
sampel Persentase
UFH = MFH = LFH 4
4 UFH = MFH
UFH MFH UFH MFH
9 43
48 9
43 48
UFH = LFH UFH LFH
UFH LFH 6
24 70
6 24
70 MFH = LFH
MFH LFH MFH LFH
7 29
64 7
29 64
Dari tabel 5.2, di dapat sebanyak 4 sampel yang mempunyai tinggi wajah atas, tengah dan bawah yang sama. Sebanyak 70 sampel yang mempunyai
tinggi wajah atas lebih kecil dibanding dengan tinggi bawah wajah.
Tabel 5.3. Sebaran perbandingan jarak interkantus dengan lebar ala nasi
Jumlah sampel
Persentase
En-En = Al-Al 1
1 En-En Al-Al
En-En Al-Al 99
99
Dari tabel 5.3 di atas, di dapat sebanyal 1 sampel yang mempunyai jarak epikantus dengan lebar ala nasi yang sama, dan sisanya sebanyak 99 sampel
mempunyai lebar ala nasi yang lebih besar dibanding dengan jarak epikantus.
Rifi Rio Odias : Analisis Wajah Perempuan Suku Batak, 2008 USU e-Repository © 2009
BAB 6 PEMBAHASAN