2.6. CELAH PUPIL DALAM SISTEM OPTIK
Dalam sistem optik celah pupil mempunyai 2 fungsi. Fungsi yang paling diketahui adalah mengatur jumlah cahaya, tetapi tidak begitu penting. Fungsi yang tidak
begitu diketahui dan sangat penting adalah mengatur aberasi. Sistem optik mengumpulkan fraksi cahaya yang kecil dari sebuah obyek. Celah
pupil membatasi jumlah cahaya yang dibawanya dan juga mengatur kejelasan gambar. Ukuran dari celah pupil tidak berubah atau pada suatu perubahan dari ukuran
gambar. Pada percobaan menutupi setengah dari lensa dengan sebuah kertas membuat pupil menjadi setengah lingkaran. Tidak ada bagian dari gambar yang terhalangi.
Seluruh gambar terlihat ada. Tetapi keseluruhan gambar menjadi berkurang cahayanya. Perubahan ukuran celah pupil mengatur keseluruhan kejelasan gambar disebut juga
irradiance. Pada percobaan diatas, menutupi setengah lensa berarti mengurangi 50 cahaya
pada gambar. Kejelasan gambar merupakan persepsi yang bergantung pada jumlah cahaya pada retina, dan pada sistem saraf yang bertanggung jawab pada cahaya di retina.
Jumlah dari kekuatan cahaya per unit area dari sebuah gambar disebut irradiance. Irradiance berhubungan langsung dengan area celah pupil. Yang berarti berkurangnya
50 pada area celah pupil menghasilkan berkurangnya 50 irradiance. Jadi Irradiance berhubungan dengan area celah pupil bukan pada diameter pupil. Pada klinis, ukuran
pupil sepesifik dengan ukuran diameter. Jika ukuran diameter pupil berubah dari 2 mm ke 3 mm 50 berubah dalam diameter, area celah pupil meningkat menjadi 125, lebih
dua kali pada irradiance di retina.
18,19
Bobby Ramses Erguna Sitepu : Hubungan Ukuran Pupil Dengan Miopia Derajat Sedang Dan Berat, 2008 USU e-Repository © 2008
2.7 MIOPIA
Miopia adalah suatu kondisi dimana obyek jauh tidak tepat bayangannya jatuh pada retina yang dilakukan dari sistem optik pada mata, disebabkan sinar jatuh sebelum
mengenai retina.
20
Boris dan Duke -Elder membuat klasifikasi miopia berdasarkan : 1.
Axial myopia, yang berhubungan dengan penambahan panjang sumbu bola mata.
2. Refractive myopia, yang berhubungan dengan kondisi media refraksi pada
mata.
Lebih jauh Boris membagi refractive miopia menjadi : 1.
Curvatura miopia, yang berhubungan dengan penambahan atau peningkatan permukaan kornea
2. Index miopia, yang berhubungan dengan variasi index refraksi pada
satu atau lebih media refraksi. Derajat miopia diukur oleh kekuatan korektif lensa sehingga bayangan dapat jatuh
di retina, yang dapat diklasifikasikan menjadi : 1.
Miopia ringan, Sferis -3,00 D 2.
Miopia sedang, Sferis -3,00 sd -6,00 3.
Miopia berat, Sferis -6,00 D Menjadi miopia berarti tidak dapat melihat benda jauh dengan jelas tanpa alat
bantu optik seperti kaca mata atau lensa kontak. Tanpa alat bantu tersebut penglihatan menjadi kabur. Miopia dapat dikoreksi dengan menggunakan lensa sferis negative atau
Bobby Ramses Erguna Sitepu : Hubungan Ukuran Pupil Dengan Miopia Derajat Sedang Dan Berat, 2008 USU e-Repository © 2008
lensa cekung concave lens sehingga cahaya yang datang akan disebarkan divergen oleh lensa koreksi sebelum masuk ke dalam mata, sehingga cahaya yang masuk dapat
jatuh ke titik fokus lebih posterior atau tepat pada retina.
6,20,21
Gambar 4 : Miopia dan Lensa koreksi
Diambil dari http:hcd2.bupa.co.ukfact_sheetshtmlmyopia.html
Bobby Ramses Erguna Sitepu : Hubungan Ukuran Pupil Dengan Miopia Derajat Sedang Dan Berat, 2008 USU e-Repository © 2008
BAB III KERANGKA KONSEPSIONAL, DEFINISI OPERASIONAL