PEMERIKSAAN KLINIS 1. ANAMNESIS KELAINAN-KELAINAN PUPIL YANG SERING DIJUMPAI •

2.2. PEMERIKSAAN KLINIS 2.2.1. ANAMNESIS Biasanya pasien mengeluh silau jika melihat cahaya, walaupun cahaya tersebut tidak terlalu terang. 2.2.2. PEMERIKSAAN Prinsip pemeriksaan pupil : • Ruangan remang-remang • Tidak boleh terjadi reaksi akomodasi • Cahaya batere harus cukup kuat Pada pemeriksaan pupil yang dinilai adalah : • Ukuran • Bentuk • Isokori • Reaksi terhadap cahaya langsung dan tidak langsung • Reaksi akomodasi dan konvergensi Cara pemeriksaan : • Tentukan ukuran pupil kiri dan kanan. Dinyatakan dalam milimeter, normal : 2- 5 mm. • Lihat bentuk pupil kirri dan kanan. Bandingkan bentuk kiri dan kanan, apakah isokor atau anisokor. • Dinilai reaksi pupil terhadap cahaya, dengan cara : Bobby Ramses Erguna Sitepu : Hubungan Ukuran Pupil Dengan Miopia Derajat Sedang Dan Berat, 2008 USU e-Repository © 2008 - Salah satu mata diberi sinar, kemudian dilihat reaksi pupil pada mata yang disinar dan mata sisi kontralateral. Pemeriksaan ini menilai reflex cahaya langsung dan tidak langsung. Interpretasi : Normal : jika terjadi konstriksi pada mata yang diberi sinar dan mata kontralateral. Reflex cahaya menurun jika respon konstriksi menurun. Reflex cahaya - : jika tidak ada respon sama sekali. • Reflex akomodasi dan konvergensi : - Pasien diminta melihat jauh, setelah itu diminta mengikuti jari pemeriksa yang digerakkan kearah hidung penderita. Interpretasi : Normal : terjadi kontraksi m. Rektus medial dengan respon konstriksi pupil. • Reflex siliospinal : diberikan rangsangan berupa cubitan pada leher pasien dan dilihat reaksi pupil yang terjadi. Normal : pupil akan dilatasi. 12,13,14,15

2.3. KELAINAN-KELAINAN PUPIL YANG SERING DIJUMPAI •

Tanda pupil Marcus Gunn : disebabkan lesi pada n. II parsial. Cara pemeriksaan : Mata pasien secara bergantian diberi sinar, pada sisi mata yang sakit pupil tidak mengecil tapi menjadi besar. Kelainan ini menunjukkan adanya lesi n. II pada sisi tersebut. • Kegagalan satu atau kedua pupil untuk konstriksi pada penyinaran yang cukup kuat, disebabkan oleh karena lesi pada n.III. Hal ini dapat terjadi Bobby Ramses Erguna Sitepu : Hubungan Ukuran Pupil Dengan Miopia Derajat Sedang Dan Berat, 2008 USU e-Repository © 2008 pada penderita koma, setelah cedera kranio-serebral, peningkatan tekanan intrakranial. Dilatasi pupil pada satu sisi merupakan salah satu tanda-tanda herniasi transtentorial. • Pupil Argyl Robertson Pupil tidak bereaksi terhadap stimulus cahaya tapi reaksi akomodasi baik light near dissociation. Sebagian besar kasus Argyl Robertson bersifat bilateral dan bentuk pupil biasanya irregular. Gambaran karakteristik sindroma Argyl Robertson adalah : - Fungsi visual utuh - Refleks cahaya menurun - Miosis - Bentuk pupil irregular - Bilateral, asimetrik - Atrofi iris Penyebab paling sering adalah infeksi sifilis tapi dapat juga disebabkan oleh berbagai lesi pada midbrain seperti : neoplasma, vaskuler, inflamasi atau demielinisasi. • Pupil Adie’s Sindroma Pupil Tonik Sering terjadi pada wanita usia muda, unilateral pada 80 kasus dan bersifat akut. Pada mata yang terkena akatan terjadi : - dilatasi pupil - tidak ada refleks cahaya langsung dan tidak langsung - pada akomodasi, pupil akan konstriksi perlahan-lahan Bobby Ramses Erguna Sitepu : Hubungan Ukuran Pupil Dengan Miopia Derajat Sedang Dan Berat, 2008 USU e-Repository © 2008 - ketika akomodasi dihilangkan akan terjadi dilatasi pupil secara perlahan-lahan - pada pemberian pilokarpin 0,5 – 1 akan terjadi konstriksi - Penyebab belum diketahui dengan pasti, diduga kelainan terjadi pada midbrain atau ganglion siliaris Jika kelainan pada pupil ini disertai dengan berkurangnya atau hilangnya refleks fisiologis pada tungkai disebut sindroma Holmes – Adie. • Sindroma Horner Gejala klinis : - miosis - ptosis - gangguan sekresi keringat - enoftalmus Penyebabnya adalah : lesi pada sistem simpatis. 12,13,14,15

2.4. AKOMODASI