- ketika akomodasi dihilangkan akan terjadi dilatasi pupil secara
perlahan-lahan -
pada pemberian pilokarpin 0,5 – 1 akan terjadi konstriksi -
Penyebab belum diketahui dengan pasti, diduga kelainan terjadi pada midbrain atau ganglion siliaris
Jika kelainan pada pupil ini disertai dengan berkurangnya atau hilangnya refleks fisiologis pada tungkai disebut sindroma Holmes – Adie.
• Sindroma Horner
Gejala klinis : -
miosis -
ptosis -
gangguan sekresi keringat -
enoftalmus Penyebabnya adalah : lesi pada sistem simpatis.
12,13,14,15
2.4. AKOMODASI
Akomodasi adalah mekanisme dimana mata dapat merubah kekuatan refraksinya dengan cara merubah bentuk dari lensa sehingga obyek pada jarak yang dikehendaki
dapat difokuskan di retina. Dengan mata normal atau emmetropia, seseorang dapat melihat objek dari jarak yang berbeda dengan jelas. Kekuatan refraksi dari kornea dan
lensa di fokus pada obyek 6 meter atau 20 kaki dan tepat jatuh di retina. Akomodasi terjadi jika otot siliaris berkontraksi dan zonula fibers relaksasi
sebagai respon adanya rangsangan serabut saraf parasimpatis. Tegangan ke arah depan
Bobby Ramses Erguna Sitepu : Hubungan Ukuran Pupil Dengan Miopia Derajat Sedang Dan Berat, 2008 USU e-Repository © 2008
dari kapsul lensa berkurang dan lensa menjadi lebih bulat. Lensa bergerak menjauhi sklera pada saat akomodasi dan bergerak kearah sklera pada saat relaksasi.
12,13,14
2.5. VISUAL PATHWAY
Cahaya akan mencapai retina, setelah mengalami penetrasi pada lapisan saraf, sehingga sampai pada rods dan cones. Absorbsi cahaya secukupnya disebabkan oleh
perubahan kimia pada pigmen penglihatan rods dan cones, yang berperan untuk membangkitkan potensi lokal dan eksitasi serabut saraf.
Impuls saraf berjalan berlawanan arah, dari rods dan cones ke sel bipolar. Sel bipolar bersinaps dengan sel ganglion yang aksonnya meninggalkan mata sebagai syaraf
optik. Saraf optik melewati dasar otak, dimana masuk dalam khiasma optikum. Disini serabut saraf retia bagian tengah menyilang kebagian sebelah dan bergabung dengan
serabut saraf dari bagian luar, yang tida menyilang. Masing-masing saraf optik meninggalkan khiasma optikum yang berisi serabut saraf bagian tengah medial dari satu
mata dan serabut saraf bagian luar lateral dari mata yang satu lagi membentuk traktus optikus. Traktus ptikus kemudian diteruskan ke lateral genikulatum pada thalamus,
dimana serabut ini bersinaps dengan saraf yang merupakan akhir dari traktus yaitu optik radiasi, yang kemudian menyebar keluar dan berakhir pada korteks visual pada lobus
occipitalis. Sensasi penglihatan diterima pada korteks visual atau sensori primer. Informasi
ini disalurkan ke area assosiasi visual yang digunakan dalam interpretasi dan pengenalan obyek. Serabut saraf dari visual pathway juga melalui kolikulus superior pada midbrain,
Bobby Ramses Erguna Sitepu : Hubungan Ukuran Pupil Dengan Miopia Derajat Sedang Dan Berat, 2008 USU e-Repository © 2008
dimana akan bersinaps dengan serabut yang berperan pada saraf cranial III, IV dan VI, yang mempersarafi otot-otot bola mata dan spinal cord.
Sel dari kolikulus superior sangat sensitif untuk stimuli pergerakan. Hal ini penting untuk koordinasi pergerakan terutama kepala, mata dan tangan yang diperlukan
untuk merespon rangsangan visual. Pembentukan bayangan tajam pada retina manusia tergantung pada empat proses
yaitu : Jalannya cahaya refraksi, akomodasi lensa, konstriksi pupil dan konvergensi kedua mata. Semua sinar dari beberapa obyek difokuskan pada sistem optikal mata sehingga
jatuh tepat pada retina. Bayangan yang dibentuk adalah terbalik dan diubah kembali ke posisi sebaliknya. Walaupun bayangan proyeksi pada visual korteks terbalik, tetapi otak
menerimanya dalam keadaan normal.
14,15,16,17
Gambar 3 : Visual Pathway
Diambil dari Basic Visual Pathway, http:thalamus.wustl.educoursebasvis.html
Bobby Ramses Erguna Sitepu : Hubungan Ukuran Pupil Dengan Miopia Derajat Sedang Dan Berat, 2008 USU e-Repository © 2008
2.6. CELAH PUPIL DALAM SISTEM OPTIK