BAHAN DAN ALAT PENELITIAN CARA KERJA

Jumlah sampel Z α . σ 2 1,96 1,155 2 n = = = 32,03 d 0,4 Maka diperoleh sampel minimal yang harus diambil dalam penelitian ini sebesar 32 sampel mata, agar tingkat keyakinan hasil uji analisa statistik tidak kurang dari 95 dan presisinya tidak lebih dari 10 . 4.3.3. KRITERIA INKLUSI DAN EKSKLUSI • Kriteria inklusi : o Seluruh penderita miopia sedang dan berat yang tidak disertai kelainan refraksi lain, dapat dikoreksi dan bersedia dilakukan penelitian ini. o Umur ≥ 14 tahun. o Pada pemeriksaan direct ophthalmoscope media refrakta baik. o Segment anterior dan posterior normal. • Kriteria eksklusi : o Penderita miopia yang disertai penyakit sistemik lain DM, Hipertensi, dll. o Pasien aphakia, pseudophakia dan glaucoma. o Penderita dengan riwayat trauma. o Penderita dengan kelainan segmen anterior dan posterior.

4.4. BAHAN DAN ALAT PENELITIAN

Bahan dan alat yang digunakan antara lan : Bobby Ramses Erguna Sitepu : Hubungan Ukuran Pupil Dengan Miopia Derajat Sedang Dan Berat, 2008 USU e-Repository © 2008 1. Snellen Chart 2. Senter 3. Loup 4. Direct Ophthalmoscope Heine 5. Slit Lamp Inami 6. Trial Lens Set 7. Tonometer Schiotz Precisemed 8. Penggaris Pupilometer 9. Tetes mata Pantocain 0.5 10. Tetes mata Chloramphenicol 1

4.5 CARA KERJA

Terhadap semua subjek penelitian dilakukan serangkaian pemeriksaan sebagai berikut : 1. Identitas pasien dicatat pada formulir atau conto terlampir, yang meliputi : nama, usia, jenis kelamin, alamat, pekerjaan, nomor rekam medis, nomor penelitain. 2. Pada formulir juga dicatat hasil pemeriksaan visus tajam penglihatan ke dua mata, tanpa atau dengan koreksi. 3. Dilakukan pemeriksaan segmen anterior dengan menggunakan direct ophthalmoscope dan slit lamp untuk mengevaluasi media refrakta. 4. Dilakukan pemeriksaan segmen posterior dengan menggunakan direct ophthalmoscope untuk mengevaluasi adanya keterlibatan penyakit sistemik. Bobby Ramses Erguna Sitepu : Hubungan Ukuran Pupil Dengan Miopia Derajat Sedang Dan Berat, 2008 USU e-Repository © 2008 5. Dilakukan pengukuran tekanan intra okuler dengan menggunakan Tonometer Schiotz, caranya dengan meneteskan Pantocain 0,5 tetes mata pada mata yang akan diperiksa, setelah 2 menit atau rasa perih pada mata hilang, pasien diminta melihat pada ujung jari telunjuknya yang telah difiksasi di atas matanya, kemudian dilakukan pemeriksaan tekanan intra okulerdengan menggunakan 2 pemberat yaitu pemberat 5,5 dan 10. Setelah selesai teteskan Chloramphenicol 1 tetes mata pada mata yang telah dilakukan pemeriksaan. 6. Setelah 5 menit dilakukan pemeriksaan tekanan intra okuler, dilakukan pemeriksaan ukuran diameter pupil. 7. Dilakukan pemeriksaan ukuran diameter pupil dimana posisi pasien dan pemeriksa duduk berhadapan. Mata pasien disuruh melihat lurus ke depan, dan penggaris pupilometer diletakkan didepan kornea.

4.6. PENGOLAHAN DATA