HASIL PENELITIAN HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

BAB V HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

5.1. HASIL PENELITIAN

Selama penelitian yang dilakukan dari bulan Februari 2008 sampai April 2008 terkumpul 32 penderita miopia sedang dan berat yang datang ke Polikilinik Mata Sub Bagian Refrksi RSUP H. Adam Malik Medan. Umur penderita 15 sampai 64 tahun dan rata-rata 30,28 tahun. Semua penderita adalah penduduk asli suku asli yang ada di Indonesia. Tabel 1. Distribusi Penderita Menurut Umur dan Jenis Kelamin Jenis Kelamin Umur Perempuan Laki – Laki Jumlah n n n 15 – 24 thn 11 34,4 5 15,6 16 50 25 – 34 thn 2 6,3 2 6,3 4 12,5 35 – 44 thn 2 6,3 4 12,5 6 18,8 45 – 54 thn 2 6,3 3 9,4 5 15,6 ≥ 55 Thn 1 3,1 1 3,1 Jumlah 18 56,3 14 43,8 32 100 X2 = 3,674 Prob = 0,452 dk = 1 Pada table 1 di atas tampak umur penderita terbanyak antara 15 – 24 tahun yaitu 16 orang 50 . Hal ini terjadi karena usia tersebut merupakan usia sekolah yang memungkinkan menderita miopia. Penderita perempuan hampir sama dengan penderita laki – laki. Atau dalam kata lain tidak ada perbedaan distribusi jenis kelamin antara penderita laki – laki dan perempuan. Bobby Ramses Erguna Sitepu : Hubungan Ukuran Pupil Dengan Miopia Derajat Sedang Dan Berat, 2008 USU e-Repository © 2008 Tabel 2. Distribusi Penderita Menurut Suku Bangsa dan Jenis Kelamin Jenis kelamin Suku Bangsa Perempuan Laki - Laki Jumlah n n n Batak Toba 10 31,3 7 21,9 17 53,1 Batak Mandailing 3 9,4 3 9,4 Batak Karo 1 3,1 1 3,1 2 6,3 Jawa 3 9,4 1 3,1 4 12,5 Aceh 1 3,1 1 3,1 2 6,3 Batak Dairi 1 3,1 1 3,1 Melayu 1 3,1 1 3,1 Minang 1 3,1 1 3,1 India 1 3,1 1 3,1 Jumlah 18 56,3 14 43,8 32 100 X 2 = 8,157 Prob = 0,418 dk =1 Terdapat 9 kelompok suku bangsa yang diperoleh dari 32 sampel penelitian yang tampak pada tabel 1 diatas. Suku Batak Toba mempunyai jumlah terbanyak 17 orang sedangkan suku Batak Dairi, Melayu, Minang, India merupakan jumlah terkecil masing- masing 1 orang. Untuk melihat perbedaan proporsi penderita miopia sedang dan berat berdasarkan jenis kelamin digunakan uji exact fishers. Bobby Ramses Erguna Sitepu : Hubungan Ukuran Pupil Dengan Miopia Derajat Sedang Dan Berat, 2008 USU e-Repository © 2008 Tabel 3. Distribusi Penderita Miopia Sedang – Berat Berdasarkan Jenis Kelamin Jenis Kelamin Miopia Perempuan Laki - Laki Jumlah n n n Sedang 13 40,6 11 34,4 24 75 Berat 5 15,6 3 9,4 8 25 Jumlah 18 56,2 14 43,8 32 100 Prob. Exact Fishers = 1,00 dk = 1 Dari jumlah sampel yang diteliti seperti yang diperlihatkan pada tabel diatas dijumpai tidak adanya perbedaan penderita miopia sedang dan berat antara laki-laki dan perempuan. Untuk melihat perbedaan koreksi miopia sedang-berat dan besarnya pupil antara penderita laki-laki dan perempuan digunakan uji T-Independen. Tabel 4. Gambaran Koreksi Miopia Sedang – Berat dan Besar Pupil pada Penderita Laki-laki dan Perempuan. n X ± SD P 1. Miopia • Perempuan • Laki-Laki 18 14 -5,29 ± 2,84 -5,66 ± 2,85 0,719 2. Pupil • Perempuan • Laki-Laki 18 14 4,61 ± 0,92 5,00 ± 1,11 0,299 Dari tabel tersebut diatas dijumpai tingkat probabilitas untuk koreksi miopia sedang dan berat sebesar 0,719 atau P0,719 0,05. Hal tersebut menunjukkan hipotesa Ho diterima, berarti tidak ada perbedaan koreksi miopia sedang dan berat pada penderita laki – laki dan perempuan. Bobby Ramses Erguna Sitepu : Hubungan Ukuran Pupil Dengan Miopia Derajat Sedang Dan Berat, 2008 USU e-Repository © 2008 Tingkat probabilitas untuk besar pupil sebesar 0,299 atau P0,299 0,05. Hal tersebut menunjukkan hipotesa Ho diterima, berarti tidak ada perbedaan besar pupil pada penderita laki – laki dan perempuan. Tabel 5. Gambaran Besar Pupil Berdasarkan Miopia Sedang - Berat n X ± SD P Pupil • Miopa Sedang • Miopia Berat 24 14 4,54 ± 0,78 5,50 ± 1,31 0,017 Dari tabel tersebut diatas dijumpai ukuran rata-rata pupil miopia sedang berbeda dengan miopia berat. Dengan nilai P 0,017 0,05 berarti terdapat perbedaan ukuran pupil, dimana pupil pada miopia berat lebih besar ukurannya. Bobby Ramses Erguna Sitepu : Hubungan Ukuran Pupil Dengan Miopia Derajat Sedang Dan Berat, 2008 USU e-Repository © 2008

5.2. PEMBAHASAN