Tabel 3.1 Rincian Penyebaran Sampel Menurut Wilayah Penelitian Wilayah Sampel
Kecamatan Sampel
DesaKel. Sampel
Blok Survei
Jumlah Sampel
RT I. Pantai
1. Hamparan Perak Tandam Hilir I
018B 16
Utara 2. Labuhan Deli
Pematang Johar 011B 16
3. Percut Sei Tuan Sampali
029B 16
Bandar Klippa
036B 16
4. Pantai
labu Durian
003B 16
Jumlah 4 5
5 80
II. Rendah 1. Pancur Batu
Bintang Meriah 002B
16 Tengah
2. Namorambe Namorambe
002B 16
3. Galang Bandar Kwala
003B 16
4. Tanjung Morawa Bangun Sari 023B
16 5.
Patumbak SiGara-Gara
010B 16
6. Deli Tua Mekar Sari
007B 16
7. Sunggal
Purwodadi 006B
16 8.
Beringin - - -
9. Lubuk Pakam Cemara
007B 16
10. Pagar Merbau -
- -
11. Batang
Kuis - - -
Jumlah 8 8
8 128
III. Pegunungan 1. Gunung Meriah -
- -
Selatan 2. STM Hulu
Rumah Sumbul 003B
16 3. Sibolangit
Suka Makmur 003B
16 4.
Kutalimbaru - - -
5.Biru-biru Candi
Rejo 001B
16 6. STM Hilir
- -
- 7. Bangun Purba
- -
- Jumlah 3
3 3
48 Total 15
16 16 256
3.4. Metode Analisis
Dengan menggunakan aplikasi komputer program excel 2000, dilakukan analisis terhadap hipotesis 1 berdasarkan 3 alat analisis sekaligus yaitu dengan
Kriteria Bank Dunia, Kurva Lorenz, dan Gini Rasio dengan ketentuan masing-masing sebagai berikut Tabel 3.2:
Whenlis : Analisis Ketimpangan Pendapatan Rumah Tangga Kaitannya Terhadap Pengembangan Wilayah..., 2008 USU e-Repository © 2008
1. Kriteria Bank Dunia Dengan Kriteria Bank Dunia, seluruh pendapatan rumah tangga dibagi ke dalam
tiga kelompok yakni : i. Tingkat ketimpangan tinggi, apabila 40 penduduk kelompok bawah menerima lebih kecil dari 12 jumlah pendapatan total ; ii.
Tingkat ketimpangan sedang, apabila 40 penduduk kelompok bawah menerima antara 12 – 17 jumlah pendapatan total ; dan Tingkat ketimpangan
rendah, apabila 40 penduduk dalam kelompok bawah menerima 17 atau lebih dari jumlah pendapatan total.
2. Kurva Lorenz dan Gini Rasio Kurva Lorenz memperlihatkan hubungan kuantitatif aktual antara persentase
penerimaan pendapatan dan persentase total pendapatan yang benar-benar diperoleh selama kurun waktu tertentu misalnya satu tahun Todaro dan Smith,
2004. Kurva terletak di dalam sebuah bujur sangkar yang sisi tegaknya melambangkan persentase kumulatif pendapatan, sedangkan sisi datarnya
mewakili persentase kumulatif pendudukpenerima pendapatan. Kurva Lorenz didasarkan atas perhitungan decile pendapatan yang menjadi 10 bagian yang
sama, masing-masing 10 persen pertama, 10 persen kedua, dan seterusnya hingga 10 persen kesepuluh. Kurva nya sendiri ditempatkan pada diagonal utama bujur
sangkar tersebut. Kurva Lorenz yang semakin dekat ke diagonal semakin lurus menyiratkan distribusi pendapatan yang semakin merata. Sebaliknya, jika kurva
lorenz semakin jauh dari diagonal semakin lengkung, maka akan mencerminkan keadaan yang semakin buruk, distribusi pendapatan semakin timpang atau tidak
Whenlis : Analisis Ketimpangan Pendapatan Rumah Tangga Kaitannya Terhadap Pengembangan Wilayah..., 2008 USU e-Repository © 2008
merata. Sisi lain dari Kurva Lorenz adalah dapat menghitung Gini Rasio yaitu suatu koefisien yang berkisar dari angka 0 hingga angka 1, menjelaskan kadar
kemerataan ketimpangan distribusi pendapatan. Semakin kecil atau semakin mendekati nol pertanda semakin baik atau semakin merata distribusinya. Di lain
pihak, apabila koefisiennya semakin besar atau semakin mendekati satu, mengisyaratkan distribusi semakin timpang atau senjang. Secara visual angka
Gini Rasio dapat ditaksir langsung dari Kurva Lorenz, yaitu perbandingan luas area yang terletak antara Kurva Lorenz dengan diagonal terhadap luas area segi
tiga OBC. Semakin melengkung Kurva Lorenz akan semakin luas area yang dibagi, Gini Rasionya semakin besar, mengisyaratkan distribusi pendapatan yang
semakin timpang. Gini Rasio berkisar antara 0 dan 1, 0 Nol berarti kemerataan mutlak dan 1 satu berarti ketimpangan mutlak. Menurut Oshima
dalam Harahap 1998, Keadaan pembagian pendapatan dikatakan Ketimpangan rendah jika nilai Gini Rasionya antara 0,20 – 0,35 dan disebut ketimpangan
sedang jika nilai Gini Rasionya antara 0,36 – 0,50 serta disebut ketimpangan tinggi jika nilai Gini Rasionya diatas 0,50.
Tabel 3.2 Kategori Ketimpangan menurut Kriteria Bank Dunia dan Gini Rasio No. Kategori
Ketimpangan Bank Dunia 40 Rumah
Tangga Kelompok Bawah Menikmati Pendapatan Total
Wilayah nya Gini Rasio
1. Rendah
17 0,20 – 0,35
2. Sedang
12 - 17 0,36 – 0,50
3. Tinggi
12 0,50
Sumber : Sukirno 1985
Whenlis : Analisis Ketimpangan Pendapatan Rumah Tangga Kaitannya Terhadap Pengembangan Wilayah..., 2008 USU e-Repository © 2008
Kriteria uji yang diberlakukan untuk hipotesis 1 adalah menerima hipotesis, apabila salah satu kelompok wilayah atau masing-masing kelompok wilayah
mempunyai kategori ketimpangan pendapatan rumah tangga yang berbeda dengan lainnya untuk ketiga alat analisis tersebut, sebaliknya menolak hipotesis.
C
10 20
30 40
50 60
70 80
90 100
-10 10
20 30
40 50
60 70
80 90
100
Kumulatip Pendapatan
II
Kumulatip Penduduk B
Gambar 3.2 Kurva Lorenz Todaro dan Smith , 2004
Gini Rasio juga dapat dihitung secara matematis dengan rumus : { [ P
i
– P
i - 1
] [ Qi + Q
i - 1
] }
∑
k i
GR = 1 - __________________________________ 10.000
Dimana : Q
i
= Persentase kumulatif pendapatan sampai dengan kelas i k = Banyaknya kelas
Whenlis : Analisis Ketimpangan Pendapatan Rumah Tangga Kaitannya Terhadap Pengembangan Wilayah..., 2008 USU e-Repository © 2008
P
i
= Persentase kumulatif rumah tangga pada kelas pendapatan ke i.
Untuk hipotesis ke 2 digunakan alat analisis yang sama dengan hipotesis ke 1 dengan kriteria uji menerima hipotesis, apabila ketimpangan pendapatan rumah
tangga Kabupaten Deli Serdang tergolong kategori sedang atau tinggi untuk ketiga alat analisis tersebut, sebaliknya menolak hipotesis.
Pada hipotesis ke 3, untuk mengetahui faktor-faktor sosial apa yang mempengaruhi pengeluaran rumah tangga pada wilayah yang mempunyai
ketimpangan pendapatan rumah tangga yang tergolong kategori sedang atau tinggi distribusi pendapatan yang relatif tidak merata, digunakan analisis regresi linear
berganda dengan variabel jumlah tanggungan rumah tangga, lama pendidikan kepala rumah tangga, dan umur kepala rumah tangga sebagai variabel yang mempengaruhi
dan digambarkan dalam bentuk fungsi : Y = f T, P, U
Kemudian fungsi tersebut di atas di analisis menggunakan model persamaaan regresi linear berganda yaitu :
Y = a + b T + c P + d U + e Dimana :
Y = Pengeluaran Rp T = Tanggungan Rumah Tangga jiwa
P = Pendidikan Kepala Rumah Tangga tahun U = Umur Kepala Rumah Tangga tahun
Whenlis : Analisis Ketimpangan Pendapatan Rumah Tangga Kaitannya Terhadap Pengembangan Wilayah..., 2008 USU e-Repository © 2008
E = Gallat term error a = Intercep
b,c,d = Koefisien Regresi. Dari model tersebut akan dapat dilihat seberapa besar pengeluaran rumah
tangga di pengaruhi oleh jumlah tanggungan rumah tangga, lama pendidikan kepala rumah tangga, dan umur kepala rumah tangga. Kemudian dilakukan pengujian
secara serempak dengan menggunakan alat uji F dan pengujian secara parsial untuk masing-masing variabel yang mempengaruhi tersebut dengan menggunakan alat uji t
melalui Program SPSS Versi 14.0. Pengujian kesignifikanan total, untuk mengetahui pengaruh variabel secara serempak dapat digunakan uji F sebagai berikut :
Hipotesis Ho : Pengeluaran rumah tangga tidak signifikan di pengaruhi oleh jumlah tanggungan T, lama pendidikan kepala rumah tangga
P dan umur kepala rumah tangga U secara serempak. H1 : Pengeluaran rumah tangga signifikan di pengaruhi jumlah
tanggungan T, lama pendidikan kepala rumah tangga P, dan umur kepala rumah tangga U secara serempak.
Apabila : F hitung F tabel, Ho diterima dan H1 ditolak sebaliknya jika F hitung F tabel, Ho ditolak dan H1 diterima.
Untuk mengetahui pengaruh masing-masing variabel secara parsial di uji dengan menggunakan uji t sebagai berikut :
Hipotesis Ho : Pengeluaran rumah tangga tidak signifikan di pengaruhi oleh jumlah tanggungan rumah tangga T atau lama pendidikan
Whenlis : Analisis Ketimpangan Pendapatan Rumah Tangga Kaitannya Terhadap Pengembangan Wilayah..., 2008 USU e-Repository © 2008
kepala rumah tangga P atau umur kepala rumah tangga U secara parsial.
H1 : Pengeluaran rumah tangga signifikan di pengaruhi oleh jumlah tanggungan rumah tangga T atau lama pendidikan kepala
rumah tangga P atau umur kepala rumah tangga U secara parsial.
Apabila : t hitung t tabel, Ho diterima dan H1 ditolak sebaliknya jika t hitung t tabel, Ho ditolak dan H1 diterima.
Pada bagian akhir analisis hipotesis ke 5 akan dilakukan pengujian asumsi regresi seperti mendeteksi adanya Heteroskedastisitas, adanya autokorelasi, dan adanya
gejala multikolinearitas terhadap model regresi yang diperoleh. 3.5. Definisi Operasional
Definisi operasional yang digunakan dalam penelitian ini adalah:
1. Rumah tangga adalah seorang atau sekelompok orang yang mendiami sebagian
atau seluruh bangunan fisiksensus, dan biasanya makan bersama dari satu dapur. Yang dimaksud dengan makan dari satu dapur adalah jika penggunaan kebutuhan
sehari harinya dikelola bersama menjadi satu. 2. Konsumsi ialah kegiatan membeli barang dan jasa untuk memuaskan keinginan,
memiliki dan menggunakan barang dan jasa tersebut.
Whenlis : Analisis Ketimpangan Pendapatan Rumah Tangga Kaitannya Terhadap Pengembangan Wilayah..., 2008 USU e-Repository © 2008