3.2 Arsitektur Sistem
Dalam arsitektur digambarkan bahwa sistem pakar untuk mendiagnosis penyakit
atherosklerosis melayani 3 macam pengguna yaitu :
1. Admin, yaitu yang berhak mengelola sistem secara keseluruhan melalui hak akses.
2. Pakar, yaitu yang memasukkan pengetahuan ke dalam basis pengetahuan. 3. Paramedis, yaitu yang memanfaatkan fasilitas konsultasi, fasilitas penjelasan,
rekam medis pasien.
Gambar 3.2 Arsitektur Sistem pakar untuk mendiagnosis penyakit atherosklerosis
Basis Data Rekam Medis
Hak Akses Mekanisme
Inferensi Basis
Pengetahuan
Konsultasi Akuisisi
Pengetahuan
Paramedis Admin
Pakar
Universitas Sumatera Utara
3.3 Representasi Pengetahuan
Guna mendukung penalaran dalam malakukan diagnosis terhadap penyakit yang dialami pasien, maka berikut dijelaskan metode yang digunakan untuk mengkodekan pengetahuan
yang diperoleh dari pakar.
3.3.1 Data Dasar
Dalam Sistem pakar untuk mendiagnosis penyakit atherosklerosis, pengguna diminta
memasukkan beberapa data dasar sebagai acuan dalam operasional sistem. Jenis data dasar yang diperlukan dalam sistem ini pakar ini adalah sebagai berikut:
1. Gejala, berisi data-data gejala yang menjadi dasar diagnosis suatu penyakit. 2. Penyakit atherosklerosis, berisi data penyakit atherosklerosis.
3. Pasien, Berisi data-data pasien yang akan di diagnosis.
3.3.2 Pola Umum Aturan
Data-data dasar yang telah didapatkan digunakan dalam operasional konsultasi dan sebagai bahan untuk merepresentasikan pengetahuan. Dalam sistem pakar untuk
mendiagnosis penyakit atherosclerosis pengetahuan direpresentasikan dengan
menggunakan kaidah produksi.
Secara default sistem ini memiliki 10 rule diagnosis penyakit yang nantinya masih bisa ditambahkan oleh pakar. Daftar Rule aturan diagnosis pada system ini
ditunjukkan pada table berikut:
Universitas Sumatera Utara
ID RULE ATURAN
1.
IF Dada terasa nyeri AND Nyeri pada satu atau kedua lengan
AND Sesak nafas AND Pusing
AND Detak jantung cepat AND Lelah
THEN Atherosklerosis Jantung , CF : 0,8
2. IF Mati rasa pada lengan, kaki, dan wajah
AND Sulit memahami pembicaraan AND Kehilangan kesimbangan
AND Sakit kepala tanpa diketahui penyebabnya THEN Atherosklerosis Otak, CF : 0,6
3. IF Kram pada otot
AND Kaki terasa dingin AND Perasaan mati pada kaki
THEN Atherosklerosis kaki, pinggul dan lengan, CF : 0.8
4. IF Sakit kepala
AND penglihatan kabur AND Mual
THEN Atherosklerosis Ginjal , CF : 0.6
5. IF Perasaan dada tertekan
AND Merasa terbakar pada bagian dada AND Susah bernafas
AND Rasa ketarik- tarik pada kerongkongan
Universitas Sumatera Utara
Table 3.1 Daftar Rule Diagnosis penyakit
THEN Angina Pectoris, CF : 0,8 6
IF Keringat dingin AND Adanya aritma
AND Adanya perasaan lemas AND Kulit pucat
AND Pengeluaran urine berkurang AND Merasa cemas
THEN Infark Miokard , CF : 0,8
7. IF Sulit melihat
AND Mati rasa pada lengan, kaki, dan tungkai AND Sulit berbicara
AND Sulit menelan THEN Arteri Carotid, CF :0,6
8. IF Dada terasa sesak
AND Dada berdebar-debar AND Kelemahan yang luar biasa
THEN Arteri Koroner, CF : 0,6
9. IF Kedinginan AND Tangan dan kaki berkeringat banyak
AND Luka terbuka di kulit THEN Buerger, CF: 0,8
10. IF Nyeri perut yang hebat AND Perut kembung
AND Adanya desakan untuk buang air besar AND Tinja berwarna kemerahan
THEN Aorta Abdominalis, CF : 0,6
Universitas Sumatera Utara
3.4 Mekanisme Inferensi
Diagnosis merupakan suatu proses untuk menentukan penyakit yang diderita pasien berdasarkan data-data yang diberikan oleh pengguna. Sistem pakar untuk mendiagnosis
penyakit atherosklerosis menggunakan metode inferensi runut maju forward chaining. Runut maju digunakan untuk menentukan penyakit yang mungkin diderita oleh pasien
berdasarkan gejala dan nilai kepercayaan yang dimasukkan pengguna. Penelusuran dengan forward chaining dapat dilihat pada flowchart di bawah ini:
Gambar 3.3 Penelusuran dengan forward chaining
Universitas Sumatera Utara
Data yang digunakan dalam inferensi diperoleh dari jawaban yang diberikan pengguna atas pertanyaan mengenai gejala yang diajukan oleh sistem. Sistem tidak akan
pernah menayakan pertanyaan yang sudah pernah diberikan. Oleh karena itu diperlukan penyimpanan data pertanyaan yang pernah diajukan. Selain itu sistem juga akan menyimpan
hasil kesimpulan sementara, sehingga tidak perlu ada proses ulang jika suatu saat diperlukan. Sistem akan menyimpan hasil-hasil kesimpulan sementara di dalam tabel yang akan
digunakan dalam proses inferensi. Adapun tabel-tabel yang dimaksud adalah : 1. Tabel CekGejala
Table CekGejala ini berfungsi untuk menyimpan data jawaban gejala yang dialami pasien berserta nilai kepercayaannya.
2. Tabel CekPenyakit Tabel CekPenyakit ini berfungsi untuk menyimpan data kemungkinan penyakt yang
diderita pasien beserta prosentase kepercayaan terhadap penyakit tersebut.
Untuk menentukan penyakit yang diderita oleh seorang pasien, system akan melakukan langkah-langkah sebagai berikut:
1. Memasukkan semua daftar aturan penyakit atherosklerosis dan beberapa penyakit selain atherosklerosis yang mungkin berdasarkan gejala yang dimiliki penderita ke
daftar hasil. 2. Memilih penyakit yang mungkin dari daftar hasil dengan memperhatikan nilai
Certainty Factor masing-masing penyakit.
Universitas Sumatera Utara
3.5 Algoritma Sistem Pakar untuk mendiagnosis penyakit Atherosklerosis