Hubungan Karakteristik Sosial Ekonomi Dengan Sikap Petani Padi Sawah Pada Pola Rencana Definitif Kebutuhan Kelompok (RDKK) Pupuk Bersubsidi (Studi Kasus: Desa Cinta Damai, Kecamatan Percut Sei Tuan, Kabupaten Deli Serdang)

HUBUNGAN KARAKTERISTIK SOSIAL EKONOMI
DENGAN SIKAP PETANI PADI SAWAH PADA POLA
RENCANA DEFINITIF KEBUTUHAN KELOMPOK (RDKK)
PUPUK BERSUBSIDI
(Studi Kasus: Desa Cinta Damai, Kecamatan Percut Sei Tuan,
Kabupaten Deli Serdang)

SKRIPSI

Oleh:

FREDYWAN P. SIAGIAN
060309005

PROGRAM STUDI AGRIBISNIS
FAKULTAS PERTANIAN
UNIVERSITAS SUMATERA UTARA
MEDAN
2011

Universitas Sumatera Utara


HUBUNGAN KARAKTERISTIK SOSIAL EKONOMI
DENGAN SIKAP PETANI PADI SAWAH PADA POLA
RENCANA DEFINITIF KEBUTUHAN KELOMPOK (RDKK)
PUPUK BERSUBSIDI
(Studi Kasus: Desa Cinta Damai, Kecamatan Percut Sei Tuan,
Kabupaten Deli Serdang)

SKRIPSI

Oleh:
FREDYWAN P. SIAGIAN
060309005

Skripsi Sebagai Salah Satu Syarat Di Program Studi Agribisnis
Fakultas Pertanian Universitas Sumatera Utara, Medan
Untuk Mendapatkan Gelar Sarjana

Disetujui oleh,
Komisi Pembimbing


Ketua

Anggota

(Ir. H. Hasman Hasyim, M.Si)
NIP. 19541111 198103 1 001

(Ir. M. Jufri, M.Si)
NIP.196011101988031003

PROGRAM STUDI AGRIBISNIS
FAKULTAS PERTANIAN
UNIVERSITAS SUMATERA UTARA
MEDAN
2011

Universitas Sumatera Utara

ABSTRAK


FREDYWAN P. SIAGIAN (060309005) dengan judul skripsi
“HUBUNGAN KARAKTERISTIK SOSIAL EKONOMI DENGAN SIKAP
PETANI PADI SAWAH PADA POLA RENCANA DEFINITIF
KEBUTUHAN KELOMPOK (RDKK) PUPUK BERSUBSIDI” (Studi Kasus:
(Desa Cinta Damai, Kecamatan Percut Sei Tuan, Kabupaten Deli Serdang) dan
dibimbing oleh bapak Ir. H. Hasman Hasyim, M.Si dan bapak Ir. M. Jufri, M.Si.
Penelitian dilaksanakan pada bulan agustus sampai dengan september 2011 yang
dilakukan secara purposive atau sengaja.
Tujuan penelitian ini adalah menganalisis sikap petani terhadap pola
RDKK pupuk bersubsidi dan hubungan karakteristik sosial ekonomi (umur,
pendidikan, lama berusahatani, luas lahan, jumlah tanggungan, produktivitas)
petani dengan sikap petani padi sawah pada pola RDKK pupuk bersubsidi di
daerah penelitian.
Metode penelitian yang digunakan dalam penentuan sikap petani diukur
dengan memakai sistem Skala Likert sedangkan metode Koefisien Rank
Spearman dengan bantuan SPSS (Staistical Product And Service Solutions) versi
18 dalam penentuan karakteristik sosial ekonomi petani.
Hasil penelitian diperoleh: pengajuan RDKK oleh Petani sebagai anggota
kelompok tani yang tergabung dalam GAPOKTAN (Gabungan Kelompok Tani)

didampingi PPL (Penyuluh Pertanian Lapangan) kepada pengecer resmi atau kios
pertanian; Sikap petani pada pola RDKK Pupuk Bersubsidi yaitu dari 30 (100 %)
petani sampel, sebanyak 13 (43.33 %) orang petani yang bersikap positif dan yang
bersikap negatif sebanyak 17 (56.66 %) orang petani. Dengan demikian dapat di
ambil kesimpulan bahwa sikap petani sampel pada pola RDKK adalah negatif;
Tidak adanya hubungan karakteristik sosial ekonomi seperti umur, tingkat
pendidikan, lama berusahatani, luas lahan, jumlah tanggungan dan produktivitas
petani sampel pada pola RDKK Pupuk Bersubsidi; Masalah-masalah yang
dihadapi petani sampel dengan adanya pola RDKK Pupuk Bersubsidi meliputi
masalah modal dalam pembelian pupuk dan kurangnya sosialisasi dari penyuluh
pertanian lapangan serta masalah harga pupuk yang tidak sesuai dengan harga
gabah; Upaya yang dapat dilakukan dalam mengatasi masalah petani dengan
adanya pola RDKK Pupuk Bersubsidi adalah kerjasama yang baik ketua
kelompok tani, PPL dan Aparat Pemerintah Desa dalam sosialisasi pola RDKK
kepada petani.
Kata Kunci: Pola RDKK (Rencana Definitif Kebutuhan Kelompok), Sikap
Petani Padi Sawah, Karakteristik Sosial Ekonomi (umur, pendidikan, lama
berusahatani, luas lahan, jumlah tanggungan, produktivitas).

Universitas Sumatera Utara


RIWAYAT HIDUP

Penulis dilahirkan di kota Batam, kabupaten batam, propinsi Riau pada
tanggal 11 September 1986 dari Ayahanda B. Siagian dan Ibunda E. Sibuea, anak
1 dari 6 bersaudara.
Adapun riwayat pendidikan yang pernah ditempuh penulis diantaranya:
1. Tamat dari SD K. Immanuel di jalan Raden Patah Lubuk Baja, kecamatan
Batam Timur, kabupaten Batam pada tahun 1999.
2. Tamat dari SLTP K. Immanuel di jalan Raden Patah Lubuk Baja, kecamatan
Batam Timur, kabupten Batam pada tahun 2002 .
3. Tamat dari SMA Swasta Santa Maria di jalan Palang Merah no 15 Medan,
kecamatan Medan Maimun, kota Medan pada tahun 2005.
4. Tahun 2006 diterima di Departemen Sosial Ekonomi Pertanian, Fakultas
Pertanian, Universitas Sumatera Utara melalui jalur SPMB.
5. Tamat dari Medan Business Polytechnic, program studi Manajemen
Informatika Komputer pada tahun 2008.
6. Bulan Juni 2010 melaksanakan PKL (Praktek Kerja Lapangan) di desa Lae
Luhung, kecamatan Siempat Nempu Hilir kabupaten Dairi
7. Bulan agustus 2011 melaksanakan penelitian Skripsi di desa Cinta Damai,

kecamatan Percut Sei Tuan, kabupaten Deli Serdang.

Universitas Sumatera Utara

KATA PENGANTAR

Segala puji dan syukur penulis ucapkan kepada Allah Yang Maha Kuasa
atas berkat dan karuniaNya penulis diberi kesempatan untuk menyelesaikan
skripsi yang berjudul “Hubungan Karakteristik Sosial Ekonomi Dengan Sikap
Petani Padi Sawah Pada Pola Rencana Definitif Kebutuhan Kelompok (RDKK)
Pupuk Bersubsidi”, studi kasus desa Cinta Damai, kecamatan Percut Sei Tuan,
kabupaten Deli Serdang.
Skripsi ini merupakan salah satu syarat di program studi Agribisnis,
fakultas Pertanian, Universitas Sumatera Utara, Medan untuk memperoleh gelar
sarjana.
Pada Kesempatan ini dengan segala ketulusan hati penulis mengucapkan
terima kasih kepada:
1. Bapak Ir. H. Hasman Hasyim, M.Si., selaku ketua komisi pembimbing yang
telah banyak memberikan bimbingan dan arahan kepada penulis selama
penyelesaian skripsi ini.

2. Bapak Ir. M. Jufri, M.Si., selaku anggota komisi pembimbing yang telah
banyak membantu dalam penyelesaian skripsi ini dengan memberikan
bimbingan dan arahan.
3. Bapak Prof. Dr. Ir. Darma Bakti, MS selaku Dekan Fakultas Pertanian
Universitas Sumatera Utara.
4. Ibu Dr. Ir. Salmiah, MS selaku ketua Departemen Agribisnis, Fakultas
Pertanian Universitas Sumatera Utara.

Universitas Sumatera Utara

5. Bapak dan Ibu Dosen Departeman Agribisnis Fakultas Pertanian Universitas
Sumatera Utara yang tidak dapat disebutkan satu persatu yang telah mendidik
penulis melalui kegiatan perkuliahan dan kegiatan lainnya.
6. Seluruh staf administrasi dan pegawai Fakultas Pertanian Universitas
Sumatera Utara yang telah banyak membantu penulis.
7. Bapak An. P. L. Sihombing selaku kepala desa Cinta Damai, kecamatan
Percut Sei Tuan, kabupaten Deli Serdang yang telah memberikan izin kepada
penulis untuk melaksanakan penelitian.
8. Penyuluh pertanian dan aparat pemerintahan desa Cinta Damai, yang telah
membantu penulis dalam memperoleh data-data penelitian.

9. Kapada Bapak/Ibu petani di desa Cinta Damai yang telah banyak membantu
penulis dalam wawancara kuesioner penelitian.
10. Ayahanda B. Siagian dan Ibunda E. Sibuea yang selalu memberikan
perhatian, bantuan dan motivasi kepada penulis.
11. Adik-adik penulis, Nova Ester Natalia, Evi Asmeri, Eni Rostika, Yanti dan
Roy Holando yang menjadi dorongan dalam penyelesaian skripsi ini.
12. Teman-teman mahasiswa yang telah memberikan bantuan, dukungan dan
semangat kepada Nelky Sihombing, Agustina, Melva, Mika Jayanti, Royanti,
Rudi Hutagalung, Maruli Tumpal, David, Ronal Sinaga, Agus Sihombing,
Glen Dedi, Ira, Nora, Desi, Marta, Eko dan semua teman-teman di program
studi Agribisnis angkatan tahun 2006 yang tidak dapat penulis sebutkan satu
persatu.

Universitas Sumatera Utara

Penulis menyadari bahwa skripsi ini masih banyak kekurangan, untuk itu
penulis mengharapkan saran dan kritik yang bersifat membangun demi
kesempurnaan skripsi ini.
Akhir kata penulis mengucapkan terimakasih dan semoga skripsi ini dapat
bermanfaat.


Medan, 2011.

Penulis

Universitas Sumatera Utara

DAFTAR ISI

ABSTRAK.....................................................................................
RIWAYAT HIDUP .......................................................................
KATA PENGANTAR ...................................................................
DAFTAR ISI .................................................................................
DAFTAR TABEL .........................................................................
DAFTAR GAMBAR .....................................................................
DAFTAR LAMPIRAN .................................................................

i
ii
iii

vi
x
xii
xiii

PENDAHULUAN
Latar Belakang ....................................................................

1

Identifikasi Masalah ............................................................

2

Tujuan Penelitian.................................................................

3

Kegunaan Penelitian ............................................................


3

Hipotesis Penelitian .............................................................

4

TINJAUAN PUSTAKA
Pembudidayaan Tanaman Padi Sawah .................................

5

Pemupukan ..........................................................................

6

Rencana Definitif Kebutuhan Kelompok .............................

6

Teori Sikap ..........................................................................

7

Karakteristik Petani Padi Sawah ..........................................

8

Kerangka Pemikiran ............................................................

9

METODE PENELITIAN
Metode Penentuan Daerah Penelitian ...................................

12

Metode Penentuan Sampel Penelitian ..................................

13

Metode Pengumpulan Data ..................................................

14

Universitas Sumatera Utara

Metode Analisis...................................................................

15

Defenisi Dan Batasan Operasional
Defenisi ...................................................................

20

Batasan Operasional ................................................

21

HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN
Kondisi Geografis, 2010
Luas Desa, 2010 ......................................................

22

Tata Guna Penggunaan Lahan, 2010 ........................

22

Administrasi, 2010 ...................................................

23

Topografi Desa, 2010...............................................

23

Kondisi Demografis, 2010
Distribusi Penduduk Menurut Jenis Kelamin, 2010 ..

23

Distribusi Penduduk Menurut Umur, 2010 ...............

24

Distribusi Penduduk Menurut
Mata Pencaharian, 2010 ...........................................

24

Distribusi Penduduk Menurut
Tingkat Pendidikan, 2010 .........................................

25

Distribusi Penduduk Menurut Suku, 2010 ...............

26

Distribusi Penduduk Menurut Agama 2010 ..............

26

Potensi Desa, 2010
Sarana, 2010 ............................................................

27

Prasarana, 2010 ........................................................

27

Pengajuan RDKK Oleh Petani .............................................

29

Sikap Petani Sampel Pada Pola RDKK Pupuk Bersubsidi ....

31

Karakteristik Petani Sampel

Universitas Sumatera Utara

Umur Petani Sampel ................................................

33

Tingkat Pendidikan Petani Sampel ...........................

34

Lama Berusahatani Petani Sampel ............................

34

Luas Lahan Petani Sampel .......................................

35

Jumlah Tanggungan Petani Sampel ..........................

35

Produktivitas Petani Sampel .....................................

36

Hubungan Karakteristik Sosial Ekonomi Dengan
Sikap Petani Padi Sawah Pada
Pola RDKK Pupuk Bersubsidi .............................................

37

Hubungan Antara Umur Petani Padi Sawah
Dengan Sikapnya Terhadap Pola RDKK
Pupuk Bersubsidi .....................................................

37

Hubungan Antara Tingkat Pendidikan
Petani Padi Sawah Dengan Sikapnya Terhadap
Pola RDKK Pupuk Bersubsidi..................................

39

Hubungan Antara Lama Berusahatani
Petani Padi Sawah Dengan Sikapnya Terhadap
Pola RDKK Pupuk Bersubsidi..................................

40

Hubungan Antara Luas Lahan Petani Padi Sawah
Dengan Sikapnya Terhadap Pola RDKK
Pupuk Bersubsidi .....................................................

41

Hubungan Antara Jumlah Tanggungan
Petani Padi Sawah Dengan Sikapnya Terhadap
Pola RDKK Pupuk Bersubsidi..................................

43

Hubungan Antara Produktivitas Petani Padi Sawah
Dengan Sikapnya Terhadap Pola RDKK
Pupuk Bersubsidi .....................................................

44

Masalah-Masalah Yang Dihadapi Petani Sampel
Dalam Pola RDKK Pupuk Bersubsidi
Masalah Modal.........................................................

46

Masalah Tenaga Penyuluh Pertanian ........................

46

Masalah Harga .........................................................

46

Universitas Sumatera Utara

Upaya-Upaya yang Dihadapi Pada
Pola RDKK Pupuk Bersubsidi
Modal ......................................................................

47

Tenaga Penyuluh Pertanian ......................................

47

Harga .......................................................................

47

KESIMPULAN DAN SARAN
Kesimpulan .........................................................................

48

Saran ...................................................................................

49

DAFTAR PUSTAKA ....................................................................

50

DAFTAR LAMPIRAN

Universitas Sumatera Utara

DAFTAR TABEL

No.
1.

Judul

Halaman

Rekapitulasi Data Kebutuhan Pupuk Padi Sawah
Untuk Peningkatan Produksi
Kecamatan Percut Sei Tuan, 2010 ............................................

12

Nama-Nama Kelompok Tani, Jumlah Petani Dan Luas
Yang Memperoleh Subsidi pupuk Padi Sawah, 2010 ................

13

3.

Jumlah Populasi Dan Sampel ...................................................

14

4.

Penentuan Sikap Petani Yang Positif Terhadap
Pola RDKK Pupuk Bersubsidi .................................................

15

Penentuan Sikap Petani Yang Negatif Terhadap
Pola RDKK Pupuk Bersubsidi .................................................

15

6.

Pernyataan Positif………............................................................

17

7.

Pernyataan Negatif ...................................................................

18

8.

Keputusan Memberikan Interpretasi Koefisien Korelasi ...........

19

9.

Jenis dan Luas Penggunaan Tanah, 2010 ..................................

22

10. Distribusi Penduduk Menurut Jenis Kelamin, 2010 ..................

23

11. Distribusi Penduduk Menurut Kelompok Umur, 2010 ..............

24

12. Distribusi Penduduk menurut
Kelompok Mata Pencaharian, 2010 ..........................................

25

13. Distribusi Penduduk Menurut Tingkat Pendidikan, 2010 ..........

25

14. Distribusi Penduduk Menurut Suku, 2010 ................................

26

15. Distribusi Penduduk Menurut Agama Yang Dianut ..................

26

16. Sarana, 2010 ............................................................................

27

17. Prasarana, 2010 ........................................................................

28

2.

5.

Universitas Sumatera Utara

18. Kebutuhan Pupuk Subsidi Per Pedagang Pengecer ...................

30

19. Sikap Petani Padi Sawah Pada Pola RDKK Pupuk Bersubsidi ..

32

20. Karakteristik Sosial Ekonomi Petani Sampel ............................

33

21. Karakteristik Petani Sampel Kategori Umur .............................

33

22. Karakteristik Petani Sampel Kategori Tingkat Pendidikan........

34

23. Karakteristik Petani Sampel Kategori Lama Berusahatani ........

35

24. Karakteristik Petani Sampel Kategori Luas Lahan ....................

35

25. Karakteristik Petani Sampel Kategori Jumlah Tanggungan.......

36

26. Karakteristik Petani Sampel Kategori Produktivitas .................

36

27. Uji Hipotesis Hubungan Antara Faktor Sosial Ekonomi
Dengan Sikap Petani Padi Sawah Pada
Pola RDKK Pupuk Bersubsidi .................................................

37

28. Hubungan Umur Petani Padi Sawah Dengan Sikapnya
Pada Pola RDKK Pupuk Bersubsidi .........................................

38

29. Hubungan Tingkat Pendidikan Petani Padi Sawah
Dengan Sikapnya Pada Pola RDKK Pupuk Bersubsidi .............

39

30. Hubungan Lama Berusahatani Petani Padi Sawah
Dengan Sikapnya Pada Pola RDKK Pupuk Bersubsidi .............

40

31. Hubungan Luas Lahan Petani Padi Sawah
Dengan Sikapnya Pada Pola RDKK Pupuk Bersubsidi .............

42

32. Hubungan Jumlah Tanggungan Petani Padi Sawah
Dengan Sikapnya Pada Pola RDKK Pupuk Bersubsidi .............

43

33. Hubungan Produktivitas Petani Padi Sawah
Dengan Sikapnya Pada Pola RDKK Pupuk Bersubsidi .............

44

Universitas Sumatera Utara

DAFTAR GAMBAR

No
1.

2.

Judul

Halaman

Hubungan Karakteristik Sosial Ekonomi
Terhadap Sikap Petani..............................................................

10

Skema Kerangka Pemikiran .....................................................

11

Universitas Sumatera Utara

DAFTAR LAMPIRAN

No. Judul
1

Peta Desa.

2

Karakteristik Petani Sampel.

3

Pernyataan Sikap Petani Sampel.

4

Perhitungan Kategori Jawaban Pernyataan Sikap.

5

Skor Pernyataan Sikap Petani Sampel.

6

Skor Sikap Petani Dan Interprestasinya.

7

Hubungan Faktor Sosial Ekonomi Petani Padi Sawah
Dengan Sikapnya Pada Pola RDKK Pupuk Bersubsidi.

8

Korelasi Spearman Antara Umur Petani Sampel
Dengan Sikapnya Pada Pola RDKK Pupuk Bersubsidi.

9

Korelasi Spearman Antara Tingkat Pendidikan Petani Sampel Dengan
Sikapnya Pada Pola RDKK Pupuk Bersubsidi.

10 Korelasi Spearman Antara Lama Berusahatani Petani Sampel Dengan
Sikapnya Pada Pola RDKK Pupuk Bersubsidi.
11 Korelasi Spearman Antara Luas Lahan Petani Sampel
Dengan Sikapnya Pada Pola RDKK Pupuk Bersubsidi.
12 Korelasi Spearman Antara Jumlah Tanggungan Petani Sampel Dengan
Sikapnya Pada Pola RDKK Pupuk Bersubsidi.
13 Korelasi Spearman Antara Produktivitas Petani Sampel
Dengan Sikapnya Pada Pola RDKK Pupuk Bersubsidi.

Universitas Sumatera Utara

ABSTRAK

FREDYWAN P. SIAGIAN (060309005) dengan judul skripsi
“HUBUNGAN KARAKTERISTIK SOSIAL EKONOMI DENGAN SIKAP
PETANI PADI SAWAH PADA POLA RENCANA DEFINITIF
KEBUTUHAN KELOMPOK (RDKK) PUPUK BERSUBSIDI” (Studi Kasus:
(Desa Cinta Damai, Kecamatan Percut Sei Tuan, Kabupaten Deli Serdang) dan
dibimbing oleh bapak Ir. H. Hasman Hasyim, M.Si dan bapak Ir. M. Jufri, M.Si.
Penelitian dilaksanakan pada bulan agustus sampai dengan september 2011 yang
dilakukan secara purposive atau sengaja.
Tujuan penelitian ini adalah menganalisis sikap petani terhadap pola
RDKK pupuk bersubsidi dan hubungan karakteristik sosial ekonomi (umur,
pendidikan, lama berusahatani, luas lahan, jumlah tanggungan, produktivitas)
petani dengan sikap petani padi sawah pada pola RDKK pupuk bersubsidi di
daerah penelitian.
Metode penelitian yang digunakan dalam penentuan sikap petani diukur
dengan memakai sistem Skala Likert sedangkan metode Koefisien Rank
Spearman dengan bantuan SPSS (Staistical Product And Service Solutions) versi
18 dalam penentuan karakteristik sosial ekonomi petani.
Hasil penelitian diperoleh: pengajuan RDKK oleh Petani sebagai anggota
kelompok tani yang tergabung dalam GAPOKTAN (Gabungan Kelompok Tani)
didampingi PPL (Penyuluh Pertanian Lapangan) kepada pengecer resmi atau kios
pertanian; Sikap petani pada pola RDKK Pupuk Bersubsidi yaitu dari 30 (100 %)
petani sampel, sebanyak 13 (43.33 %) orang petani yang bersikap positif dan yang
bersikap negatif sebanyak 17 (56.66 %) orang petani. Dengan demikian dapat di
ambil kesimpulan bahwa sikap petani sampel pada pola RDKK adalah negatif;
Tidak adanya hubungan karakteristik sosial ekonomi seperti umur, tingkat
pendidikan, lama berusahatani, luas lahan, jumlah tanggungan dan produktivitas
petani sampel pada pola RDKK Pupuk Bersubsidi; Masalah-masalah yang
dihadapi petani sampel dengan adanya pola RDKK Pupuk Bersubsidi meliputi
masalah modal dalam pembelian pupuk dan kurangnya sosialisasi dari penyuluh
pertanian lapangan serta masalah harga pupuk yang tidak sesuai dengan harga
gabah; Upaya yang dapat dilakukan dalam mengatasi masalah petani dengan
adanya pola RDKK Pupuk Bersubsidi adalah kerjasama yang baik ketua
kelompok tani, PPL dan Aparat Pemerintah Desa dalam sosialisasi pola RDKK
kepada petani.
Kata Kunci: Pola RDKK (Rencana Definitif Kebutuhan Kelompok), Sikap
Petani Padi Sawah, Karakteristik Sosial Ekonomi (umur, pendidikan, lama
berusahatani, luas lahan, jumlah tanggungan, produktivitas).

Universitas Sumatera Utara

PENDAHULUAN

Latar Belakang
Salah satu bahan pangan nasional adalah padi yang merupakan makanan
pokok masyarakat indonesia dan sebagai tulang punggung perekonomian Bangsa
Indonesia (Budianto, 2002).
Indonesia merupakan negara agraris yang sebagian besar penduduk
bertempat tinggal di pedesaan dengan sumber mata pencarian dari bertani. Oleh
karena itu, petani berkeinginan meningkatkan produksi padi ke arah swasembada
pangan (AKK, 1990).
Petani masih mengalami kesulitan dalam usaha meningkatkan taraf
hidupnya. Hambatan-hambatan yang dihadapi petani dalam usaha meningkatkan
kesejahteraan hidupnya berupa lemahnya modal, rendahnya tingkat pendidikan,
kurangnya ketrampilan dan lemahnya bergaining position yang dimiliki petani.
Fasilitas yang dapat diberikan kepada petani dapat berupa sarana produksi
pertanian seperti bibit tanaman unggul, pupuk, obat-obatan, pembasmi hama dan
biaya tenaga kerja yang diperlukan untuk membayar upah buruh yang melakukan
pekerjaan yang seharusnya dilakukan oleh petani itu sendiri (Soekartawi, 2002).
Sistem pertanian bertujuan untuk menyediakan bahan pangan bagi seluruh
penduduk yang merupakan sektor andalan penyumbang devisa negara dari sektor
non migas. Besarnya kesempatan kerja yang diserap dan besarnya jumlah
penduduk yang bergantung pada sektor pertanian memberikan arti bahwa di masa
mendatang sektor ini perlu ditumbuh kembangkan (Noor, 1996).

Universitas Sumatera Utara

Peningkatan produktivitas dapat dicapai dengan penggunaan varietas
unggul dan mutu usahatani seperti pengolahan tanah, cara tanam dan pemupukan
(Irawan, 2004).
Jika sistem pertanian diharapkan tetap produktif dan sehat, harus ada
jaminan bahwa jumlah unsur yang hilang dari tanah tidak melebihi jumlah unsur
hara yang dikembalikan ke tanah (Reijntjes, 1999).
Begitu banyaknya program bantuan pemerintah yang bertujuan untuk
meningkatkan kesejahteraan masyarakat. Dilakukannnya penelitian ilmiah
mengenai pupuk bersubsidi dengan maksud untuk mengetahui lebih jauh
bagaimana sikap petani terhadap Pola RDKK pupuk bersubsidi. Apakah program
pemerintah tersebut yang bertujuan meningkatkan ketahanan pangan, sudah
terealisasi dengan baik terhadap masyarakat. Dengan pertimbangan tersebut,
peneliti tertarik melakukan penelitian di desa Cinta Damai yang merupakan
wilayah penerima bantuan pupuk bersubsidi dari pemerintah.

Identifikasi Masalah
Berdasarkan latar belakang, permasalahan yang dikemukakan dalam
penelitian ini adalah: bagaimana pelaksanaan pola RDKK pupuk bersubsidi oleh
petani di daerah penelitian; bagaimana sikap petani terhadap pola RDKK pupuk
bersubsidi di daerah penelitian; apakah ada hubungan karakteristik sosial ekonomi
petani (umur, pendidikan, lama berusahatani, luas lahan, jumlah tanggungan,
produktivitas) dengan sikap petani padi sawah terhadap program RDKK pupuk
bersubsidi; masalah-masalah apa saja yang terjadi kepada petani dengan adanya
pola RDKK pupuk bersubsidi di daerah penelitian dan apakah upaya yang

Universitas Sumatera Utara

dilakukan dalam mengatasi masalah program RDKK pupuk bersubsidi yang
dihadapi petani padi sawah di daerah penelitian.

Tujuan Penelitian
Berdasarkan masalah yang telah dirumuskan, maka tujuan dari penelitian
ini adalah: mengetahui bagaimana pelaksanaan pola RDKK pupuk bersubsidi oleh
petani di daerah penelitian; mengetahui sikap petani terhadap pola RDKK pupuk
bersubsidi di daerah penelitian; menganalisis hubungan karakteristik sosial
ekonomi (umur, pendidikan, lama berusahatani, luas lahan, jumlah tanggungan,
produktivitas) petani dengan sikap petani padi sawah pada pola RDKK pupuk
bersubsidi di daerah penelitian; mengetahui masalah masalah yang terjadi kepada
petani dengan adanya pola RDKK pupuk bersubsidi dan mengetahui upaya yang
dilakukan kepada petani dalam mengatasi persoalan RDKK pupuk bersubsidi.

Kegunaan Penelitian
Hasil penelitian ini diharapkan dapat

memberi masukan dalam

merumuskan kebijakan dan strategi terhadap masalah di bidang pertanian;
memberi masukan bagi pihak yang membutuhkan, baik akademis maupun non
akademis dan sebagai bahan informasi dan referensi bagi peneliti lainnya yang
berhubungan dengan sikap petani, umumnya di bidang ilmu sosial dan ekonomi
pertanian.

Universitas Sumatera Utara

Hipotesis Penelitian
Berdasarkan rumusan masalah maka hipotesis yang menjadi pedoman
dalam penelitian ini adalah: terdapat hubungan yang signifikan antara umur,
pendidikan, lamanya berusahatani, luas lahan, jumlah tanggungan, produktivitas
dengan sikap petani padi sawah yang positif pada pola RDKK pupuk bersubsidi.

Universitas Sumatera Utara

TINJAUAN PUSTAKA

Pembudidayaan Tanaman Padi Sawah
Klasifikasi tanaman padi yang termasuk golongan rumput-rumputan
adalah:
-

Genus

= Oryza linn

-

Family

= Gramineae (poaceae)

-

Spesies

= 25 diantaranya:

oryza sativa L
Oryza glaberiria steund

(AAK, 1990).
Kegiatan pembudidayaan tanaman padi adalah:
a. Pengelolaan tanah;
b. Pembuatan persemaian;
c. Pemilihan varietas benih;
d. Pencabutan benih;
e. Penanaman;
f. Pemupukan;
g. Pengaturan air;
h. Pasca panen.
(Sitoempoel, 1997).

Dalam proses produksi usahatani padi diperlukan beberapa macam
masukan atau input produksi seperti: bibit, pupuk, obat-obatan, lahan dan tenaga
kerja. Agar produksi padi menghasilkan keuntungan maksimal maka perlu

Universitas Sumatera Utara

dilakukan pemberian input yang tepat, sesuai dengan kebutuhannya. Cara
pemberian, waktu pemberian dan dosis harus tepat. Semuanya ditambahkan
dengan pemilihan bibit, penyemaian, pengolahan tanah, penyiangan pemupukan,
pemberantasan hama dan penyakit. Semua hal diatas disebut dengan teknologi
penggunaan input produksi. Dengan teknologi yang optimal dapat dicapai tujuan
produksi yaitu tingkat keuntungan yang maksimum (Daniel, 2002).

Pemupukan
Pupuk ialah bahan yang diberikan ke dalam tanah baik yang organik
maupun yang anorganik dengan maksud untuk mengganti kehilangan unsur hara
dari dalam tanah dan bertujuan untuk meningkatkan produksi atau lingkungan
yang baik (Sutedjo, 2002).
Pemupukan akan memberikan hasil yang mendekati optimum jika dalam
pelaksanaannya memperhatikan jenis, dosis, waktu, dan cara pemberian pupuk
(Musnamar, 2003).

Rencana Definitif Kebutuhan Kelompok
Menurut Kamus Lengkap Ekonomi subsidi adalah cadangan keuangan dan
sumberdaya lainnya untuk mendukung sesuatu kegiatan usaha atau perorangan
oleh pemerintah (Pass, 1997).
Pupuk bersubsidi menurut SK Menteri Perindustrian dan Perdagangan No.
356/MPP/Kep/5/2003 adalah adalah pupuk yang pengadaan dan penyalurannya
mendapat subsidi dari Pemerintah untuk kebutuhan petani yang dilaksanakan atas
dasar program Pemerintah.

Universitas Sumatera Utara

Kemajuan Pengetahuan dan ilmu kimia telah berhasil menciptakan
bermacam bahan sintesis kimia untuk sarana produksi pertanian seperti pupuk dan
obat-obatan. Berbagai jenis pupuk organik, anorganik digunakan untuk
merangsang

dan

meningkatkan

pertumbuhan

hasil

tanaman.

Kebijakan

pemerintah untuk mengurangi atau meniadakan subsidi terhadap sarana produksi
pupuk dan obat-obatan berpengaruh terhadap peningkatan produksi (Noor, 1996).

Teori Sikap
Sikap merupakan kecenderungan individu untuk bereaksi terhadap suatu
objek untuk mendekati atau menjauh. Sikap negatif memunculkan kecenderungan
untuk menjauh, membenci, menghindar atau tidak menyukai keberadaan objek,
sedang sikap positif memunculkan kecenderungan untuk menyenangi, mendekati
atau bahkan menginginkan kehadiran objek tertentu (Azwar, 2002).
Sikap ini dapat dibedakan menjadi dua bentuk, yaitu sikap dalam bentuk
fisik dan sikap dalam bentuk nonfisik. Sikap dalam bentuk fisik adalah tingkah
laku yang terlahir dalam bentuk gerakan dan perbuatan fisik. Sikap dalam bentuk
non fisik, yang sering juga disebut mentalitas, merupakan gambaran keadaan
kepribadian seseorang yang tersimpan dan mengendalikan setiap tindakannya;
tidak dapat dilihat serta sulit dibaca (Azwar, 1995).
Mengukur sikap adalah mencoba menempatkan posisinya dari suatu yang
sangat positif hingga ke sangat negatif terhadap suatu objek sikap (Mueller, 1996).
Keragaman sikap di antara anggota-anggota kelompok suatu kelompok
budaya sebagian besar disebabkan oleh kenyataan bahwa anggota kelmpok

Universitas Sumatera Utara

tersebut ternyata mempunyai keyakinan yang sama mengenai objek, orang,
peristiwa, masalah (Krech dkk, 1996).
Jumlah penduduk miskin di Indonesia mempunyai pendapatan yang belum
membebaskan mereka dari kekurangan dan dililit oleh ketidakberdayaan. Ideologi
dan teknologi baru yang diperkenalkan kepada mereka sering direspon secara
negatif, terutama yang tidak memiliki jaminan sosial yang cukup untuk
menghadapi resiko kegagalan (Usman, 2004).

Karakteristik Petani Padi Sawah
Karakteristik petani yang berhubungan dengan sikap petani pada RDKK
Pupuk bersubsidi adalah:
1. Umur
Semakin muda umur petani maka semakin tinggi keinginan petani dalam
mengetahui ide baru.
2. Pendidikan
Petani yang berpendidikan tinggi, relatif lebih cepat mengadopsi inovasi baru
dari pada petani berpendidikan rendah.
3. Lamanya berusahatani
Petani yang lebih lama berusahatani akan lebih mudah dalam menerapkan
inovasi baru dibandingkan petani pemula dikarenakan pengalaman yang dimiliki.
4. Luas lahan
Petani yang memiliki lahan luas akan lebih mudah menerapkan inovasi baru
dari pada petani berlahan sempit, karena keefektifan dan efesiensi dalam
penggunaan sarana produksi.

Universitas Sumatera Utara

5. Jumlah tanggungan
Petani yang memiliki jumlah tanggungan hidup yang tinggi, akan lebih sulit
dalam menerapkan teknologi baru. Hal ini dikarenakan kebutuhan biaya keluarga
yang tinggi menyebabkan petani sulit menerima resiko kegagalan.
6. Produktivitas
Produktivitas adalah kemampuan untuk menghasilkan atau tingkat hasil yang
diperoleh seseorang.
(Soekartawi, 2002).

Tingkat pendidikan petani merupakan salah satu faktor rendahnya tingkat
produktivitas usahatani. Rendahnya pendidikan petani mengakibatkan petani
lambat dalam mengadopsi inovasi baru dan mempertahankan kebiasaan-kebiasan
lama, sedangkan petani yang berpendidikan tinggi tergolong lebih cepat dalam
mengadopsi inovasi baru (Soekartawi, 2002).
Luas lahan dipengaruhi skala usaha dan pada akhirnya mempengaruhi
efisiensi peningkatan usaha pertanian (Kartasapoetra, 1991).

Kerangka Pemikiran
Dalam penelitian ini, sikap petani terhadap Subsidi pupuk Padi sawah di
Desa Cinta Damai, kecamatan Percut Sei Tuan, kabupaten Deli Serdang
didefinisikan sebagai respons petani terhadap program tersebut. Pengadaan
distribusi pupuk bersubsidi memunculkan sikap petani padi sawah yang
dipengaruhi faktor sosial ekonomi petani seperti umur, pendidikan, lamanya
berusahatani, luas lahan, jumlah tanggungan, produktivitas. Berikut gambar
hubungan karakteristik sosial ekonomi terhadap sikap petani.

Universitas Sumatera Utara

Umur

Pendidikan

Lama
Berusahatani
Karakteristik
Petani

Sikap Petani
Luas Lahan

Jumlah
Tanggungan

Produktivitas

Gambar 1.

Hubungan Karakteristik Sosial Ekonomi Terhadap Sikap Petani.

Hasil akhir dari proses pemikiran petani dalam merespons kebijakan
penyaluran pupuk yang didasarkan pada RDKK (Rencana Definitif Kebutuhan
Kelompok) tersebut adalah petani akan bersifat positif dan negatif karena masalah
masalah yang mungkin terjadi dalam pelaksanaan program pemerintah tersebut.
Oleh karena itu, dalam pemanfaatan distribusi pupuk diperlukan upaya upaya
dalam mengatasi masalah yang mungkin terjadi di daerah penelitian.

Universitas Sumatera Utara

Petani

Masalah-Masalah

Padi Sawah

Upaya-Upaya

Karakteristik Sosial
Ekonomi:
- Umur
- Pendidikan
- Lamanya
berusahatani
- Luas lahan
- Jumlah tanggungan
- Produktivitas

Sikap

Positif

Negatif

Subsidi Pupuk
Dengan Pola RDKK

Keterangan:
: Pengaruh
: Hubungan

Gambar 2.

Skema Kerangka Pemikiran. Hubungan Karakteristik Sosial
Ekonomi Dengan Sikap Petani Padi Sawah Pada Pola Rencana
Defenitif Kebutuhan Kelompok (RDKK) Pupuk Bersubsidi.

Universitas Sumatera Utara

METODE PENELITIAN

Metode Penentuan Daerah Penelitian
Penentuan lokasi penelitian dilakukan secara sengaja (purposive) yaitu di
Desa Cinta Damai, kecamatan Percut Sei Tuan, kabupaten Deli Serdang. Adapun
Rekapitulasi RDKK pupuk bersubsidi komoditi padi sawah di kecamatan Percut
Sei Tuan dapat dilihat pada Tabel 1 dibawah ini.
Tabel 1. Rekapitulasi Data Kebutuhan Pupuk Padi Sawah Untuk Peningkatan
Produksi Kecamatan Percut Sei Tuan, 2010.
No
Desa
Luas Areal
Populasi
Total
(Ha)
Petani
(UREA, SP36, ZA, KCL,
(Jiwa)
NPK, ORGANIK) (Kg)
1
Tembung
50.44
58
85748
2
Bandar Khalifah
24.62
40
41854
3
Bandar Setia
25.9
103
44030
4
Laut Dendang
10
320
17000
5
Tanjung Selamat
360.05
569
615085
6
Sambirejo Timur
255.2
332
433840
7
Cinta Damai
963.36
1080
1637762
8
Saentis
140
296
238000
9
Percut
670.1
1069
1139167
10 Amplas
337.92
357
568905
11 Kolam
630.33
1000
979881
12 Sei Rotan
168.5
356
286450
13 Cinta Rakyat
45
986
76500
14 Tanjung Rejo
1401.85
1861
2611579
15 P. Lalang
700.9
855
1191530
Sumber: Dinas Pertanian Kecamatan Percut Sei Tuan, 2011
Dari Tabel 1, dapat dikatakan bahwa desa Cinta Damai membutuhkan
pupuk bersubsidi terbesar kedua setelah desa Tanjung Rejo. Alasan desa Cinta
Damai dipilih menjadi tempat penelitian dikarenakan sosialisasi pola RDKK
pupuk bersubsidi memberikan pengaruh yang signifikan terhadap peningkatan
ketahanan pangan. Selain itu, jenis usaha tani padi sawah sebagai mata

Universitas Sumatera Utara

pencaharian oleh sebagian besar penduduk dan merupakan salah satu desa
pemakai pupuk terbesar di kecamatan percut Sei Tuan karena merupakan sentra
produksi tanaman pangan.

Metode Penentuan Sampel Penelitian
Berikut data mengenai nama kelompok tani, luas dan jumlah petani yang
memperoleh subsidi pupuk padi sawah.
Tabel 2. Nama-Nama Kelompok Tani, Jumlah Petani Dan Luas
Memperoleh Subsidi Pupuk Padi Sawah, 2010.
No
Kelompok Tani
Anggota
Luas
(Jiwa)
(Ha)
1
Suka Jadi
91
2
Karya Sempurna
57
3
Karya Kontak
129
4
Maju Bersama
80
5
Mawar
101
6
Karya Makmur
77
7
Tani Aktif
55
8
Tani Subur
74
9
Tani Maju
67
10
Karya Jadi
71
11
Suka Maju
131
12
Sinar Tani
65
13
Sederhana
39
14
Tani Jaya
86
15
Tani Murni
81
16
Mekar
80
Sumber: Dinas Pertanian Kecamatan Percut Sei Tuan, 2011

Yang

64.16
33.56
96.4
38.56
47.56
42.08
73
73
60
50
67.04
72
53
60
63
70

Populasi sampel dalam penelitian ini yaitu anggota kelompok tani Karya
Kontak dengan jumlah petani 129 orang dan Suka Maju dengan jumlah petani 131
orang. Dengan demikian diketahui jumlah populasi sebesar 260 orang. Jumlah
sampel yang digunakan dalam penelitian ini sebanyak 30 orang petani padi sawah.
Ukuran sampel yang paling minimum adalah sebanyak 30 sampel dari populasi
(Wirartha, 2006). Penentuan sampel secara Stratified Random Sampling yaitu

Universitas Sumatera Utara

sampel diambil secara acak sederhana sebesar 30 petani yang dilakukan dengan
menggunakan rumus persamaan Soepomo (1997) sebagai berikut:

n
SPL =

JS
N

Dimana:
SPL

= Sampel

n

= Jumlah Anggota Kelompok Tani

N

= Total Polulasi

JS

= Besar Sampel

Perhitungan Sampel Penelitian:
SPL Karya Kontak

=

129 X

30 = 14, 884 = 15 (Pembulatan)

260
SPL Suka Maju

=

131 X

30 = 15,115 = 15 (Pembulatan)

260

Tabel 3. Jumlah Populasi dan Sampel.
No
Kelompok Tani
Jumlah Populasi
1
Karya Kontak
129
2
Suka Maju
131
Jumlah
260

Jumlah Sampel
15
15
30

Metode Pengumpulan Data
Pengumpulan data primer menggunakan metode wawancara atau proses
tanya jawab dalam penelitian yang berlangsung secara lisan antara dua orang atau
lebih secara langsung dengan menggunakan kuesioner sebagai panduannya.

Universitas Sumatera Utara

Sedangkan data sekunder diperoleh dari dinas kecamatan Deli Serdang, Badan
Pusat Statistik Sumatera Utara dan perpustakaan Penyuluh Pertanian Lapangan.

Metode Analisis
Data hasil penelitian akan dianalisis dengan menggunakan:
Model analisis Diskriptif (kualitatif) pada hipotesis pertama untuk
mendapatkan informasi tentang berbagai kondisi lapangan terhadap pelaksanaan
RDKK, kondisi lingkungan sosial ekonomi dan daerah sampel.
Data sikap petani terhadap pola RDKK pupuk bersubsidi, diukur dengan
memakai sistem skor menurut Skala Likert yang terdiri atas:
Tabel 4. Penentuan Sikap Petani Yang Positif Terhadap
Pola RDKK Pupuk Bersubsidi.
No
Kategori Sikap Petani
Skor
1
Sangat Setuju
5
2
Setuju
4
3
Ragu-ragu atau netral
3
4
Tidak Setuju
2
5
Sangat Tidak Setuju
1
Tabel 5. Penentuan Sikap Petani Yang Negatif Terhadap
Pola RDKK Pupuk Bersubsidi.
No
Kategori Sikap Petani
Skor
1
Sangat Setuju
1
2
Setuju
2
3
Ragu-ragu atau netral
3
4
Tidak Setuju
4
5
Sangat Tidak Setuju
5
Mengukur skala sikap digunakan pengukuran skala Likert dengan rumus:

T = 50 + 10 X – X
S

Universitas Sumatera Utara

Keterangan:
T

= Skor Standar;

X

= Skor Responden;

X

= Rata-Rata Skor Kelompok;

S

= Devisiasi Standar Kelompok = 16.01.

Kriteria uji, apabila:
T > 50 = Sikap Positif;
T ≤ 50 = Sikap Negatif.
(Azwar, 1995).

Universitas Sumatera Utara

Tabel 6. Pernyataan Positif.
No
Pernyataan Positif
1
Pola RDKK pupuk bersubsidi meningkatkan kualitas SDM (Sumber
Daya Manusia) bapak/ibu dalam menyusun rencana kegiatan usahatani.
2

Pola RDKK pupuk bersubsidi meningkatkan jumlah produksi padi sawah.

3

Pola RDKK pupuk bersubsidi meningkatkan pendapatan bapak/ibu.

4

Dengan Pola RDKK, jumlah pupuk subsidi yang diterima bapak/ibu dari
pengecer resmi cukup untuk mencukupi kebutuhan lahan.

5

Pemberian pupuk subsidi dengan Pola RDKK, tidak mengalami
keterlambatan yaitu pada awal musim tanam budidaya tanaman padi
sawah.

6

Adanya Pola RDKK, bapak/ibu mendapatkan pupuk subsidi dengan
harga terjangkau.

7

Bapak/ibu telah dapat merasakan peningkatan ketrampilan setelah
mengikuti program ketahanan pangan dengan pola RDKK pupuk
bersubsidi.

8

Pola RDKK disusun berdasarkan perhitungan rencana kebutuhan pupuk
bersubsidi berdasarkan luas areal usahatani yang diusahakan bapak/ibu.

9

Perhitungan rencana kebutuhan pupuk subsidi melalui Pola RDKK
disusun dengan rekomendasi pemupukan berimbang.

10

Pemberian pupuk dengan subsidi dengan pola RDKK ditujukan kepada
petani yang telah bergabung dalam kelompok tani.

11

Penyuluh pertanian perlu mendampingi dan membimbing bapak/ibu
dalam menyusun RDKK.

12

Kelompok tani aktif mengikuti pertemuan dalam menyusun RDKK.

Universitas Sumatera Utara

Tabel 7. Pernyataan Negatif.
No
Pernyataan Negatif
1
Pada sisi penggunaan, bapak/ibu masih sulit dalam menentukan dosis
pupuk yang tepat.
2

Anjuran pemerintah dalam pengajuan RDKK tidak mencukupi kebutuhan
untuk bercocok tanam.

3

Pasar Internasional tidak minat akan hasil komoditi pertanian yang
menggunakan pupuk kimia.

4

Terjadi peningkatan harga pupuk bersubsidi karena ketersediaan pupuk
lebih kecil daripada kebutuhan yang diajukan.

5

Masih terjadi antrean panjang atau menunggu dalam memperoleh pupuk
bersubsidi dengan pola RDKK.

6

Bapak/ibu mengikuti pola RDKK hanya untuk mendapatkan pupuk
bersubsidi dari pemerintah.

7

Masih kurangnya tenaga penyuluh dalam melakukan pendataan
pengajuan RDKK.

8

Sering ditemui kelompok tani melebihi luas areal pertaniannya didalam
pengusulan RDKK.

9

Masih ada petani yang mengabaikan penyuluhan dengan menggunakan
nalar dalam melaksanakan pola pemupukan.

10

Dengan pola RDKK petani tidak bebas membeli pupuk di kios yang
menjadi pilihannya meskipun kurangnya ketersediaan pupuk bersubsidi
di pengecer resmi.

11

Tidak ada kemudahan dan jaminan kepada bapak/ibu dalam memenuhi
kebutuhan pupuk.

12

Ada sebagian petani yang tidak hadir dalam membahas dan menyusun
RDKK pada suatu pertemuan sesuai dengan kesepakatan bersama.

Analisis evaluatif (kuantitatif) diperlukan untuk menguji hipotesis dengan
menggunakan SPSS (Staistical Product And Service Solutions) versi 18 dengan
rumus Koefisien Rank Spearman sebagai berikut:

Universitas Sumatera Utara

6 ∑ di ²

r

=1n (n ² – 1)

dimana:
r

= Koefisien Korelasi;

di

= Selisih rangking;

n

= Jumlah data.

Tabel 8. Keputusan Memberikan Interpretasi Koefisien Korelasi.
Interval Koefisien
Kriteria
0.00 – 0.199
Hubungan Sangat Lemah
0.20 – 0.399
Hubungan Lemah
0.40 – 0.599
Hubungan Cukup Kuat
0.60 – 0.799
Hubungan Kuat
0.80 – 1.000
Hubungan Sangat Kuat
(Supangat, 2007)
Kriteria pengambilan keputusan:
Jika signifikansi < α maka H0 tidak diterima dan H1 diterima;
Jika signifikansi≥ α

maka H0 diterima dan H1 tidak diterima.

Uji Signifikansi Korelasi:
Ho = tidak ada hubungan antara rangking variabel;
H1 = ada hubungan antara rangking variabel.

Hipotesis 4 dianalisis dengan metode deskriptif yaitu dengan mengamati
masalah-masalah yang dihadapi petani dengan adanya pola RDKK pupuk
bersubsidi.
Hipotesis 5 dianalisis dengan metode deskriptif yaitu dengan mengamati
upaya yang dihadapi dalam mengatasi masalah-masalah yang dihadapi petani
dalam pelaksanaan pola RDKK di daerah penelitian.

Universitas Sumatera Utara

Defenisi Dan Batasan Operasional
Untuk menghindari kesalahpahaman dalam memahami usulan penelitian
ini maka dibuat defenisi dan batasan operasional sebagai berikut:
Defenisi
1. Sampel adalah petani padi sawah yang tergabung dalam Kelompok Tani
Karya Kontak dan Kelompok Tani Suka Maju di daerah penelitian.
2. Petani padi sawah adalah orang yang melaksanakan dan mengolah usaha tani
padi sawah pada sebidang lahan.
3. Sikap petani merupakan dorongan yang berasal dari diri petani dan reaksi
terhadap stimulus yang menghasilkan pengaruh dan penolakan, suka atau
tidak suka, positif dan negatif terhadap pupuk bersubsidi.
4. Umur sampel (X1) adalah usia petani dari lahir (tahun) sampai saat di
wawancarai.
5. Tingkat pendidikan sampel (X2) adalah pendidikan yang pernah ditempuh
dan dinyatakan dalam tahun sampai saat di wawancarai.
6. Lamanya berusahatani (X3) merupakan lamanya petani memulai kegiatan
usahatani sampai saat diwawancarai.
7. Luas lahan (X4) adalah luas sebidang tanah yang diusahakan petani dalam
penanaman padi sawah di daerah penelitian.
8. Jumlah tanggungan (X5) adalah semua orang yang berada dalam
keluarga/rumah tangga petani dan ditanggung oleh seorang kepala keluarga.
9. Produktivitas (X6) adalah hasil persatuan luas lahan (ton/ha).

Universitas Sumatera Utara

10. RDKK adalah perhitungan rencana kebutuhan pupuk bersubsidi yang disusun
kelompok tani berdasarkan luas areal usahatani yang diusahakan petani
dengan rekomendasi pemupukan berimbang.

Batasan Operasional
1. Tempat penelitian adalah desa Cinta Damai, kecamatan Percut Sei Tuan,
kabupaten Deli Serdang.
2. Data yang diperoleh dalam penelitian ini adalah data RDKK musim tanam
april hingga september 2010.
3. Faktor sosial ekonomi yang diteliti adalah umur, tingkat pendidikan, lamanya
berusahatani, luas lahan, jumlah tanggungan, produktivitas.
4. Penelitian ini dilaksanakan pada bulan agustus sampai dengan september
2011.

Universitas Sumatera Utara

HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

Kondisi Geografis, 2010
Luas Desa, 2010
Desa Cinta Damai berjarak 2 km dari pusat pemerintahan kecamatan dan
jarak dari pusat pemerintahan ibukota kabupaten sejauh 60 km dan mempunyai
luas wilayah 1237,5 ha.

Tata Guna Penggunaan Lahan, 2010
Penggunaan lahan di daerah penelitian menurut fungsinya terdiri dari areal
persawahan, perkebunan dan pemukiman. Secara rinci dapat dilihat pada tabel 9
berikut ini:
Tabel 9. Jenis Dan Luas Penggunaan Tanah, 2010.
No
Jenis Penggunaan Tanah
Luas
(Ha)
1
Tanah Sawah
1116
2
Tanah Perkebunan
3.5
3
Tanah Pemukiman
118
Jumlah
1237.5
Sumber: Kantor Kepala Desa, 2011

Persentase
(%)
90.18
0.28
9.5
100

Dari Tabel 9 diketahui bahwa penggunaan lahan lebih banyak digunakan
untuk keperluan areal persawahan sebesar 1116 ha dengan persentase 90.18 %
yang diketahui dari 1116 : 1237.5 x 100. Tanaman padi yang ditanam adalah padi
varietas IR 64 dan Ciberung.

Universitas Sumatera Utara

Administrasi, 2010
Desa Cinta Damai merupakan bagian dari kecamatan Percut Sei Tuan
yang mempunyai batas-batas wilayah sebagai berikut:
-

Sebelah Utara berbatasan dengan

: Hutaginjang;

-

Sebelah Selatan berbatasan dengan

: Parik Sabungan;

-

Sebelah Barat berbatasan dengan

: Bahalimbalo;

-

Sebelah Timur berbatasan dengan

: Hutaginjang.

Topografi Desa, 2010
Desa ini berada pada ketinggian 1.100 meter diatas permukaan laut dengan
temperature 260C-330C serta curah hujan berkisar antara 1100-1400 mm/tahun.

Kondisi Demografis, 2010
Distribusi Penduduk Menurut Jenis Kelamin, 2010
Keadaan penduduk menurut jenis kelamin dapat dilihat pada Tabel 10
berikut ini:
Tabel 10. Distribusi Penduduk Menurut Jenis Kelamin, 2010.
No
Jenis Kelamin
Jumlah
(Jiwa)
1
Laki-laki
2378
2
Perempuan
2238
Jumlah
4616
Sumber: Kantor Kepala Desa, 2011

Persentase
(%)
51.51
48.48
100

Berdasarkan Tabel 10, dapat dilihat bahwa jumlah penduduk laki laki
sebanyak 2378 jiwa atau 51.51 % lebih besar dari pada jumlah perempuan yaitu
2238 jiwa atau 48.48 %.

Universitas Sumatera Utara

Distribusi Penduduk Menurut Umur, 2010
Keadaan penduduk menurut kelompok umur dapat dilihat pada Tabel 11
berikut ini:
Tabel 11. Distribusi Penduduk Menurut Kelompok Umur, 2010.
No
Umur
Jumlah
Persentase
(Tahun)
(Jiwa)
(%)
1
0 - 14
1600
34.66
2
15 – 29
1360
29.5
3
30 – 44
820
17.76
4
45 – 60
530
11.48
5
> 60
306
6.63
Jumlah
4616
100
Sumber: Kantor Kepala Desa, 2011
Dari Tabel 11 menunjukkan bahwa jumlah penduduk terbanyak terdapat
pada kelompok umur 0-14 tahun yakni 1600 jiwa dengan persentase sebesar 34.66
% dan yang terkecil adalah kelompok umur > 60 tahun sebesar 306 jiwa dengan
persentase 6.63. Meskipun sebagian besar penduduk di dominasi oleh anak-anak
tetapi tetap memberi indikasi bahwa ketersediaan tenaga kerja di desa tersebut
sudah relatif besar. Hal ini dikarenakan yang berada dalam usia produktif (15-60
tahun) yaitu sebanyak 58.74 % yang didapat dari penjumlahan kelompok umur
15-29 tahun dengan persentase sebesar 29.5 % ditambah dengan kelompok umur
30-44 tahun dengan persentase sebesar 17.76 % dan kelompok umur 45-60 tahun
dengan persentase sebesar 11.48 %.

Distribusi Penduduk Menurut Mata Pencaharian, 2010
Mata Pencaharian utama sebagian besar penduduk adalah bertani
sedangkan sebagian penduduk lainnya bekerja sebagai Pegawai Negeri Sipil,
pedagang dan jasa, wiraswasta serta pensiunan. Sebagai gambaran keadaan
penduduk berdasarkan mata pencaharian dapat dilihat pada Tabel 12 berikut ini.

Universitas Sumatera Utara

Tabel 12. Distribusi Penduduk Menurut Kelompok Mata Pencaharian, 2010.
No
Mata Pencaharian
Jumlah
Persentase
(Jiwa)
(%)
1
Petani
1080
82.3
2
Pegawai Negeri Sipil
12
1.32
3
Pedagang Dan Jasa
26
0.3
4
Wiraswasta
200
15.42
5
Pensiunan
4
0.3
Jumlah
1322
100
Sumber: Kantor Kepala Desa, 2011
Dari Tabel 12 diketahui bahwa mata pencaharian penduduk sebagian besar
adalah bertani yaitu 1080 jiwa dengan persentase 82.3 %. Sedangkan persentase
yang paling kecil adalah pedagang dan jasa serta pensiunan yaitu 0.3 % dengan 26
jiwa untuk pedagang dan jasa serta 4 jiwa untuk pensiunan.

Distribusi Penduduk Menurut Tingkat Pendidikan, 2010
Pendidikan merupakan salah satu modal dalam pembangunan. Dari 4616
jiwa jumlah penduduk diketahui yang tidak bersekolah atau tidak tamat sekolah
yaitu sebesar 980 jiwa. Adapun tingkat pendidikan formal di desa tersebut setelah
dikurang 980 jiwa atau 18.08 % dapat dilihat pada Tabel 13 berikut ini.
Tabel 13. Distribusi Penduduk Menurut Tingkat Pendidikan, 2010.
No
Tingkat Pendidikan
Jumlah
Persentase
(Jiwa)
(%)
1
Sekolah Dasar
943
25.87
2
Sekolah lanjutan Tingkat Pertama
1090
29.90
3
Sekolah Lanjutan Tingkat Atas
1158
31.76
4
Diploma
360
9.87
5
Sarjana
94
2.57
Jumlah
3645
100
Sumber: Kantor Kepala Desa, 2011
Tingkat pendidikan penduduk dapat dikatakan kurang, hal ini dapat dilihat
pada Tabel 13 yang menunjukkan bahwa persentase tingkat pendidikan penduduk
tertinggi yaitu tamat SD sebesar 27.25 %. Persentase tingkat pendidikan terendah

Universitas Sumatera Utara

yaitu tamat sarjana sebesar 2.03 %. Dengan demikian, tingkat pendidikan
tergolong rendah yang dapat mempengaruhi kemampuan penduduk dalam
menyerap berbagai pengetahuan dan inovasi yang ada.

Distribusi Penduduk Menurut Suku, 2010
Keadaan penduduk menurut suku yang dianut dapat dilihat pada Tabel 14
berikut ini:
Tabel 14. Distribusi Penduduk Menurut Suku, 2010.
No
Suku
Jumlah
(Jiwa)
1
Jawa
923
2
Karo
334
3
Batak
3038
4
Melayu
182
5
Mandailing
139
Jumlah
4616
Sumber: Kantor Kepala Desa, 2011

Persentase
(%)
19.99
7.24
65.81
3.94
3.01
100

Dari Tabel 14 menunjukkan bahwa suku yang paling banyak adalah suku
batak yaitu sebesar sedangkan suku yang paling sedikit adalah suku

Distribusi Penduduk Menurut Agama, 2010
Keadaan penduduk menurut agama yang dianut dapat dilihat pada Tabel
15 berikut ini:
Tabel 15. Distribusi Penduduk Menurut Agama Yang Dianut, 2010.
No
Agama
Jumlah
Persentase
(Jiwa)
(%)
1
Islam
1385
30
2
Protestan
2769
60
3
Katolik
462
10
Jumlah
4616
100
Sumber: Kantor Kepala Desa, 2011

Universitas Sumatera Utara

Dari Tabel 15 menunjukkan bahwa mayoritas dihuni oleh penduduk
beragama protestan yaitu sebesar 2769 jiwa (60 %) sedangkan penduduk yang
beragama lain (Katolik, Islam) sekitar 40 %. Namun kerukunan umat beragama
diwilayah ini terbina cukup baik, dimana kelompok mayoritas tidak menekan
kelompok minoritas begitu juga sebaliknya.

Potensi Desa, 2010
Sarana, 2010
Menurut Kamus Besar Bahasa Indonesia, Sarana adalah segala sesuatu
yang dapat dipakai sebagai alat dalam mencapai maksud atau tujuan. Sarana desa
dapat dilihat pada Tabel 16 berikut ini.
Tabel 16. Sarana, 2010.
No
Sarana
1
Pendidikan
Taman Kanak-Kanak
SD
SLTP
SLTA
2
Kesehatan
Rumah Sakit
Puskesmas
Posyandu
3
Kantor Kepala Desa
4
Pasar Tradisional
5
Saluran Irigasi
6
Kios
Sumber: Kantor Kepala Desa, 2011

Jum

Dokumen yang terkait

Analisis Luas Lahan Mininmum Untuk Peningkatan Kesejahteraan Petani Padi Sawah Studi Kasus : Desa Cinta Damai.Kecamatan Percut Sei Tuan.Kabupaten Deli Serdang

16 122 101

Tinjauan Program Penyuluhan Pertanian Petani Padi Sawah Di Wkpp Sei Beras Sekata, Kecamatan Sunggal, Kabupaten Deli Serdang

11 126 106

Evaluasi Distribusi Pupuk Bersubsidi Dengan Konsep Rencana Defenitif Kebutuhan Kelompok Pada Petani Padi Sawah Di Kecamatan Pancur Batu Kabupaten Deli Serdang

5 85 78

EVALUASI SISTEM IRIGASI PADI SAWAH DI DESA CINTA DAMAI KECAMATAN PERCUT SEI TUAN KABUPATEN DELI SERDANG.

2 11 37

Hambatan yang Menentukan Petani Padi Sawah Menjadi Wirausahawan (Studi Kasus : Desa Cinta Damai, Kecamatan Percut Sei Tuan, Kabupaten Deli Serdang)

0 0 15

Hambatan yang Menentukan Petani Padi Sawah Menjadi Wirausahawan (Studi Kasus : Desa Cinta Damai, Kecamatan Percut Sei Tuan, Kabupaten Deli Serdang)

0 0 1

Hambatan yang Menentukan Petani Padi Sawah Menjadi Wirausahawan (Studi Kasus : Desa Cinta Damai, Kecamatan Percut Sei Tuan, Kabupaten Deli Serdang)

0 0 6

Hambatan yang Menentukan Petani Padi Sawah Menjadi Wirausahawan (Studi Kasus : Desa Cinta Damai, Kecamatan Percut Sei Tuan, Kabupaten Deli Serdang)

0 0 14

Hambatan yang Menentukan Petani Padi Sawah Menjadi Wirausahawan (Studi Kasus : Desa Cinta Damai, Kecamatan Percut Sei Tuan, Kabupaten Deli Serdang)

0 0 1

Hambatan yang Menentukan Petani Padi Sawah Menjadi Wirausahawan (Studi Kasus : Desa Cinta Damai, Kecamatan Percut Sei Tuan, Kabupaten Deli Serdang)

0 0 13