Hambatan yang Menentukan Petani Padi Sawah Menjadi Wirausahawan (Studi Kasus : Desa Cinta Damai, Kecamatan Percut Sei Tuan, Kabupaten Deli Serdang)
16
BAB I
PENDAHULUAN
1.1
Latar Belakang
Indonesia merupakan negara agraris dan maritim yang mempunyai kekayaan
sumber daya alam sangat potensial, sudah sewajarnya harus mencukupi kebutuhan
pangan bagi penduduknya, karena pangan dapat mempengaruhi kehidupan
bermasyarakat, bernegara, berbangsa baik dalam bidang ekonomi, politik, sosial
budaya, dan hankam. Menurut Nababan (2006), Pangan itu sendiri adalah segala
sesuatu yang berasal dari tanaman, ternak dan ikan, yang memenuhi kebutuhan
atas karbohidrat, lemak, protein, dan mineral yang bermanfaat bagi pertumbuhan
kesehatan.
Padi adalah salah satu komoditi pangan yang terpenting dalam kehidupan
penduduk Indonesia. Selain itu, padi juga memeran peranan penting dalam
kehidupan bangsa Indonesia yang mana juga diharapkan dapat menjadi salah satu
komoditas
andalan
penyumbang
devisa
negara
dari
sektor
nonmigas
(AAK, 2006).
Namun pada kondisi sekarang ini, padi menjadi komoditi yang susah untuk di
produksi sehingga padi yang awalnya diharapkan menjadi komoditi andalan
penyumbang
devisa
negara
justru
sebaliknya
Indonesia
harus
membeli/mengimpor beras dari negara lain seperti Thailand, Amerika, dan India
untuk memenuhi kebutuhan pangan dalam negeri.
Universitas Sumatera Utara
17
Petani adalah seseorang yang bergerak dibidang bisnis pertanian dengan bertujuan
untuk
menumbuhkan dan
memelihara tanaman
dengan
harapan
untuk
memperoleh hasil dari tanaman tersebut untuk digunakan sendiri atau menjualnya
kepada orang lain. Petani mempunyai peran penting dalam menstabilkan
perekonomian Indonesia. Misalkan saja dengan program ketahanan pangan
maupun pertanian berbasis agribisnis. Karena tanpa petani siapa yang akan
mencukupi kebutuhan ragam bahan pangan kita dan hasil panennya dapat dijual
sehingga dapat mengurangi impor yang berlebih.
Dalam menjalankan usaha taninya, para petani kerap menghadapi permasalahan.
Hal tersebut karena pada umumnya petani di Indonesia merupakan kelompok
masyarakat mayoritas yang tidak memiliki kekuatan ataupun akses apapun untuk
memberdayakan dirinya. Produksi yang baik (segi kuantitatif dan kualitatif) juga
diharapkan petani dalam menjalankan usaha taninya. Namun sekarang, produksi
yang dihasilkan oleh petani terkadang tidak sesuai dengan harapan baik dari segi
kualitas dan kuantitas.
Masalah – masalah yang kerap terjadi pada petani dalam melakukan usaha taninya
yaitu petani tidak memiliki daya tawar sedikitpun terhadap hasil pertaniannya dan
anjloknya harga padi/gabah pada saat panen raya dan menaiknya harga padi/gabah
pada saat tidak saat musim panen. Harga merupakan salah satu pemicu bagi petani
dalam menjalankan usaha taninya. Harga yang tinggi akan menjadikan petani
menjadi lebih bersemangat dalam menjalankan usaha taninya. Harga jual yang
rendah maka akan membuat pendapatan yang dihasilkan oleh petani menjadi lebih
kecil sehingga petani menjadi tidak semangat dalam menjalankan usaha taninya
dan cenderung akan menjual lahan yang dimilikinya untuk kemudian dijadikan
Universitas Sumatera Utara
18
lahan permukiman. Petani juga pada umumnya memiliki kehidupan yang tidak
sejahtera karena banyaknya biaya tanggungan dalam keluarga, dan biaya
tanggungan dalam usaha taninya dengan pendapatan yang pas-pasan.
Semangat dan kemampuan petani (pengetahuan) yang relatif lemah dalam
kewirausahaan menjadi salah satu faktor sosial ekonomi yang menghambat
pengembangan potensi diri dalam mengelola bisnis mikro produktif di pedesaan.
Pengelolaan usahatani lamban hingga sulit memperoleh pendapatan yang layak.
Kondisi tersebut dapat ditemukan pada petani pembudidaya tanaman pangan dan
sayuran di desa cenderung mempunyai semangat dan kemampuan kewirausahaan
lemah (Dumasari dan Sulistyani, 2002).
Petani yang belum dan kurang mempunyai wirausaha senantiasa kesulitan
mengelola dan mengembangkan diversifikasi usaha secara produktif ditengah
potensi sumberdaya lokal yang melimpah di sekeliling lingkungan mukimnya.
Untuk itu, tak dapat dielakkan sesungguhnya kewirausahaan memang mempunyai
fungsi penting sebagai motor penggerak petani dalam mengembangkan ragam
jenis usaha bisnis pertanian secara produktif dan kreatif.
Kewirausahaan termasuk salah satu kebutuhan strategis bagi petani dalam
mengelola usaha bisnis mikro berbasis sumberdaya lokal di pedesaan. Intervensi
efek globalisasi yang memasuki ranah kawasan kehidupan masyarakat petani di
pedesaan menuntut optimalisasi fungsi kewirausahaan yang diharapkan mampu
mengarahkan perilaku berorientasi pada better farming, better business dan better
living.
Universitas Sumatera Utara
19
Oleh sebab itu diperlukan untuk membangun wirausaha pada petani di Indonesia
agar usaha tani yang dijalankan oleh petani tetap berkelanjutan dan sesuai dengan
yang diharapkan petani. Pentingnya pengembangan wirausahawan pada petani
untuk meningkatkan kesejahteraan pada petani. Tumbuh dan berkembangnya
wirausahawan merupakan suatu tuntutan di masa kini. Masyarakat tidak akan
mampu bersaing dalam bentuk apapun tanpa memilki wirausahawan yang kuat.
Terpuruknya bisnis para petani salah satu penyebabnnya yaitu lemahnya
wirausahawan pada jati diri petani.
Faktor–faktor yang mempengaruhi wirausahawan yaitu dipengaruhi oleh faktor
internal dan faktor eksternal. Dimana faktor internal itu adalah faktor yang ada
didalam diri individu contohnya pendidikan, umur, jenis kelamin, keberanian
mengambil resiko, kreatif dan pengetahuan. Sedangkan faktor eksternal adalah
faktor luar atau faktor lingkungan meliputi harga, pesaing, peluang, keluarga,dan
kebijakan pemerintah (Sembiring, 2012). Berdasarkan uraian diatas, maka peneliti
tertarik untuk melakukan penelitian yang berjudul “Hambatan yang Menentukan
Petani Padi Sawah Menjadi Wirausahawan”
1.2
Identifikasi Masalah
Berdasarkan uraian pada latar belakang, maka dirumuskan berbagai
permasalahan sebagai berikut :
1. Bagaimana
hubungan
antara
hambatan
kewirausahaan
dengan
wirausahawan di Desa Cinta Damai, Kecamatan Percut Sei Tuan,
Kabupaten Deli Serdang?
Universitas Sumatera Utara
20
2. Bagaimana pengaruh faktor internal (usia, jenis kelamin, tingkat
pendidikan, dan pengalaman bertani) terhadap wirausahawan petani padi
sawah di Desa Cinta Damai, Kecamatan Percut Sei Tuan, Kabupaten Deli
Serdang?
3. Bagaimana pengaruh faktor eksternal (pola asuh keluarga, pesaing,
peluang, dan kebijakan pemerintah) terhadap wirausahawan petani padi
sawah di Desa Cinta Damai, Kecamatan Percut Sei Tuan, Kabupaten Deli
Serdang?
1.3
Tujuan Penelitian
Adapun tujuan dari penelitian ini adalah :
1. Untuk
menganalisis
hubungan
hambatan
kewirausahaan
dengan
wirausahawan di Desa Cinta Damai, Kecamatan Percut Sei Tuan,
Kabupaten Deli Serdang
2. Untuk menganalisis pengaruh faktor internal (usia, jenis kelamin, tingkat
pendidikan, dan pengalaman bertani) terhadap wirausahawan petani padi
sawah di Desa Cinta Damai, Kecamatan Percut Sei Tuan, Kabupaten Deli
Serdang.
3. Untuk menganalisis pengaruh faktor eksternal (pola asuh keluarga,
pesaing, peluang, dan kebijakan pemerintah) terhadap wirausahawan
petani padi sawah di Desa Cinta Damai, Kecamatan Percut Sei Tuan,
Kabupaten Deli Serdang.
Universitas Sumatera Utara
21
1.4
Manfaat Penelitian
Adapun manfaat dari penelitian ini adalah :
1. Mengembangkan wirausahawan untuk petani.
2. Menjadi motivasi bagi petani agar dapat terus semangat dalam
menjalankan usaha taninya.
3. Sebagai bahan untuk menyusun skripsi yang merupakan salah satu syarat
untuk menempuh ujian sarjana di Program Studi Agribisnis, Fakultas
Pertanian, Universitas Sumatera Utara
Universitas Sumatera Utara
BAB I
PENDAHULUAN
1.1
Latar Belakang
Indonesia merupakan negara agraris dan maritim yang mempunyai kekayaan
sumber daya alam sangat potensial, sudah sewajarnya harus mencukupi kebutuhan
pangan bagi penduduknya, karena pangan dapat mempengaruhi kehidupan
bermasyarakat, bernegara, berbangsa baik dalam bidang ekonomi, politik, sosial
budaya, dan hankam. Menurut Nababan (2006), Pangan itu sendiri adalah segala
sesuatu yang berasal dari tanaman, ternak dan ikan, yang memenuhi kebutuhan
atas karbohidrat, lemak, protein, dan mineral yang bermanfaat bagi pertumbuhan
kesehatan.
Padi adalah salah satu komoditi pangan yang terpenting dalam kehidupan
penduduk Indonesia. Selain itu, padi juga memeran peranan penting dalam
kehidupan bangsa Indonesia yang mana juga diharapkan dapat menjadi salah satu
komoditas
andalan
penyumbang
devisa
negara
dari
sektor
nonmigas
(AAK, 2006).
Namun pada kondisi sekarang ini, padi menjadi komoditi yang susah untuk di
produksi sehingga padi yang awalnya diharapkan menjadi komoditi andalan
penyumbang
devisa
negara
justru
sebaliknya
Indonesia
harus
membeli/mengimpor beras dari negara lain seperti Thailand, Amerika, dan India
untuk memenuhi kebutuhan pangan dalam negeri.
Universitas Sumatera Utara
17
Petani adalah seseorang yang bergerak dibidang bisnis pertanian dengan bertujuan
untuk
menumbuhkan dan
memelihara tanaman
dengan
harapan
untuk
memperoleh hasil dari tanaman tersebut untuk digunakan sendiri atau menjualnya
kepada orang lain. Petani mempunyai peran penting dalam menstabilkan
perekonomian Indonesia. Misalkan saja dengan program ketahanan pangan
maupun pertanian berbasis agribisnis. Karena tanpa petani siapa yang akan
mencukupi kebutuhan ragam bahan pangan kita dan hasil panennya dapat dijual
sehingga dapat mengurangi impor yang berlebih.
Dalam menjalankan usaha taninya, para petani kerap menghadapi permasalahan.
Hal tersebut karena pada umumnya petani di Indonesia merupakan kelompok
masyarakat mayoritas yang tidak memiliki kekuatan ataupun akses apapun untuk
memberdayakan dirinya. Produksi yang baik (segi kuantitatif dan kualitatif) juga
diharapkan petani dalam menjalankan usaha taninya. Namun sekarang, produksi
yang dihasilkan oleh petani terkadang tidak sesuai dengan harapan baik dari segi
kualitas dan kuantitas.
Masalah – masalah yang kerap terjadi pada petani dalam melakukan usaha taninya
yaitu petani tidak memiliki daya tawar sedikitpun terhadap hasil pertaniannya dan
anjloknya harga padi/gabah pada saat panen raya dan menaiknya harga padi/gabah
pada saat tidak saat musim panen. Harga merupakan salah satu pemicu bagi petani
dalam menjalankan usaha taninya. Harga yang tinggi akan menjadikan petani
menjadi lebih bersemangat dalam menjalankan usaha taninya. Harga jual yang
rendah maka akan membuat pendapatan yang dihasilkan oleh petani menjadi lebih
kecil sehingga petani menjadi tidak semangat dalam menjalankan usaha taninya
dan cenderung akan menjual lahan yang dimilikinya untuk kemudian dijadikan
Universitas Sumatera Utara
18
lahan permukiman. Petani juga pada umumnya memiliki kehidupan yang tidak
sejahtera karena banyaknya biaya tanggungan dalam keluarga, dan biaya
tanggungan dalam usaha taninya dengan pendapatan yang pas-pasan.
Semangat dan kemampuan petani (pengetahuan) yang relatif lemah dalam
kewirausahaan menjadi salah satu faktor sosial ekonomi yang menghambat
pengembangan potensi diri dalam mengelola bisnis mikro produktif di pedesaan.
Pengelolaan usahatani lamban hingga sulit memperoleh pendapatan yang layak.
Kondisi tersebut dapat ditemukan pada petani pembudidaya tanaman pangan dan
sayuran di desa cenderung mempunyai semangat dan kemampuan kewirausahaan
lemah (Dumasari dan Sulistyani, 2002).
Petani yang belum dan kurang mempunyai wirausaha senantiasa kesulitan
mengelola dan mengembangkan diversifikasi usaha secara produktif ditengah
potensi sumberdaya lokal yang melimpah di sekeliling lingkungan mukimnya.
Untuk itu, tak dapat dielakkan sesungguhnya kewirausahaan memang mempunyai
fungsi penting sebagai motor penggerak petani dalam mengembangkan ragam
jenis usaha bisnis pertanian secara produktif dan kreatif.
Kewirausahaan termasuk salah satu kebutuhan strategis bagi petani dalam
mengelola usaha bisnis mikro berbasis sumberdaya lokal di pedesaan. Intervensi
efek globalisasi yang memasuki ranah kawasan kehidupan masyarakat petani di
pedesaan menuntut optimalisasi fungsi kewirausahaan yang diharapkan mampu
mengarahkan perilaku berorientasi pada better farming, better business dan better
living.
Universitas Sumatera Utara
19
Oleh sebab itu diperlukan untuk membangun wirausaha pada petani di Indonesia
agar usaha tani yang dijalankan oleh petani tetap berkelanjutan dan sesuai dengan
yang diharapkan petani. Pentingnya pengembangan wirausahawan pada petani
untuk meningkatkan kesejahteraan pada petani. Tumbuh dan berkembangnya
wirausahawan merupakan suatu tuntutan di masa kini. Masyarakat tidak akan
mampu bersaing dalam bentuk apapun tanpa memilki wirausahawan yang kuat.
Terpuruknya bisnis para petani salah satu penyebabnnya yaitu lemahnya
wirausahawan pada jati diri petani.
Faktor–faktor yang mempengaruhi wirausahawan yaitu dipengaruhi oleh faktor
internal dan faktor eksternal. Dimana faktor internal itu adalah faktor yang ada
didalam diri individu contohnya pendidikan, umur, jenis kelamin, keberanian
mengambil resiko, kreatif dan pengetahuan. Sedangkan faktor eksternal adalah
faktor luar atau faktor lingkungan meliputi harga, pesaing, peluang, keluarga,dan
kebijakan pemerintah (Sembiring, 2012). Berdasarkan uraian diatas, maka peneliti
tertarik untuk melakukan penelitian yang berjudul “Hambatan yang Menentukan
Petani Padi Sawah Menjadi Wirausahawan”
1.2
Identifikasi Masalah
Berdasarkan uraian pada latar belakang, maka dirumuskan berbagai
permasalahan sebagai berikut :
1. Bagaimana
hubungan
antara
hambatan
kewirausahaan
dengan
wirausahawan di Desa Cinta Damai, Kecamatan Percut Sei Tuan,
Kabupaten Deli Serdang?
Universitas Sumatera Utara
20
2. Bagaimana pengaruh faktor internal (usia, jenis kelamin, tingkat
pendidikan, dan pengalaman bertani) terhadap wirausahawan petani padi
sawah di Desa Cinta Damai, Kecamatan Percut Sei Tuan, Kabupaten Deli
Serdang?
3. Bagaimana pengaruh faktor eksternal (pola asuh keluarga, pesaing,
peluang, dan kebijakan pemerintah) terhadap wirausahawan petani padi
sawah di Desa Cinta Damai, Kecamatan Percut Sei Tuan, Kabupaten Deli
Serdang?
1.3
Tujuan Penelitian
Adapun tujuan dari penelitian ini adalah :
1. Untuk
menganalisis
hubungan
hambatan
kewirausahaan
dengan
wirausahawan di Desa Cinta Damai, Kecamatan Percut Sei Tuan,
Kabupaten Deli Serdang
2. Untuk menganalisis pengaruh faktor internal (usia, jenis kelamin, tingkat
pendidikan, dan pengalaman bertani) terhadap wirausahawan petani padi
sawah di Desa Cinta Damai, Kecamatan Percut Sei Tuan, Kabupaten Deli
Serdang.
3. Untuk menganalisis pengaruh faktor eksternal (pola asuh keluarga,
pesaing, peluang, dan kebijakan pemerintah) terhadap wirausahawan
petani padi sawah di Desa Cinta Damai, Kecamatan Percut Sei Tuan,
Kabupaten Deli Serdang.
Universitas Sumatera Utara
21
1.4
Manfaat Penelitian
Adapun manfaat dari penelitian ini adalah :
1. Mengembangkan wirausahawan untuk petani.
2. Menjadi motivasi bagi petani agar dapat terus semangat dalam
menjalankan usaha taninya.
3. Sebagai bahan untuk menyusun skripsi yang merupakan salah satu syarat
untuk menempuh ujian sarjana di Program Studi Agribisnis, Fakultas
Pertanian, Universitas Sumatera Utara
Universitas Sumatera Utara