Insektisida nabati Pengaruh Kepekatan Esktrak Daun Nimba Terhadap Penekanan Serangan (Alternaria porri (EII.CIF) Pada Tanaman Bawang Merah (Allium ascalonicum L)

Enni Sahrani Nst : Pengaruh Kepekatan Esktrak Daun Nimba Terhadap Penekanan Serangan Alternaria porri EII.CIF Pada Tanaman Bawang Merah Allium ascalonicum L, 2008 USU Repository © 2008 Pengendalian Penyakit Pengendalian penyakit dilakukan dengan cara menanam bawang dilahan yang mempunyai darainase baik dan dengan mengadakan pergiliran tanaman rotasi, dengan penyemprotan fungisida tembaga, ferbam, zineb, dan nabam yang ditambah sulfat seng. Fungisida perlu ditambahkan perata agar dapat membasahi daun bawang yang berlilin, dan pemakaian Antarcol 70 WP propineb dan Dithane M-45 mankozeb Semangun, 2000.

4. Insektisida nabati

Tanaman nimba asalnya tidak jelas dan dapat tumbuh di daerah tropis pada dataran rendah. Di Indonesia tanaman ini tumbuh di daerah Jawa Barat, Jawa Timur, Madura dan Sumatera dan pada ketinggian sampai dengan 300 m dpl. Tanaman ini mempunyai batang dengan tinggi 8-15 m, bunga banci, batang simpodial, kulit batang menggandung gum, pahit. Daun menyirip gasal berpasangan. Anak daun dengan helaian berbentuk memanjang lanset bengkok, panjang 3-10 cm, lebar 0,5-3,5 cm, pangkal runcing tidak simetri, remasan berasa pahit, warna hijau muda Nasar, 2007. Aktifitas biologi dari tanaman nimba disebabkan oleh adanya kandungan senyawa-senyawa bioaktif yang termasuk dalam kelompok limonoid triterpenid. Setidaknya terdapat sembilan senyawa limonoid yang telah berhasil diidentifikasi diantaranya adalah azadirachtin, meliantriol, salanin, nimbin dan nimbidin Sastrodiharjo, 1993. Menurut hasil penelitian, Balai Penelitian Sayuran, Lembang Bandung 200 gr daun nimba dalam satu liter air dapat menekan jamur Alternaria porri pada tanaman sayuran Setiawan, 2003. Enni Sahrani Nst : Pengaruh Kepekatan Esktrak Daun Nimba Terhadap Penekanan Serangan Alternaria porri EII.CIF Pada Tanaman Bawang Merah Allium ascalonicum L, 2008 USU Repository © 2008 Menurut penelitian Indrianingsih, 2007 menyatakan efektivitas ekstrak daun mimba terhadap jamur Alternaria porri dengan membandingkan dua ekstraksi. Jamur A.porri adalah jamur penyebab penyakit bercak ungu pada tanaman bawang. Metode ekstraksi yang dilakukan adalah ekstraksi secara meserasi dan refluks. Serbuk kering daun nimba diekstrak menggunakan pelarut-pelarut organik yang sama pada masing- masing metode. Pelarut-pelarut organic yang digunkan adalah kloroform, etanol dan air hasil ekstraksi diaplikasikan pada jamur Alternaria porri secara in vitro. Data yang diperoleh menunjukkan bahwa ekstrak daun nimba dengan larutan aquades metode ekstraksi maserasi merupakan metode yang paling efektif untuk menghambat pertumbuhan Alternaria porri dibandingkan dua metode lainnya, dengan persen hambatan 38,27 Indrianingsih, 2007. Kelemahan pestisida nabati adalah daya tahan yang singkat atau sangat mudah berubah oleh karena itu volume aplikasi harus direncanakan dengan cermat agar efisien dan konsentrasi larutan yang dihasilkan masih tidak konsisten karena sangat tergantung pada tingkat kesegaran bahan baku, juga diperluhkan standar pengolahan untuk tiap tanaman dan standrat aplikasi penggunakan bagi pengendalian OPT BPPT, 2007 b . Enni Sahrani Nst : Pengaruh Kepekatan Esktrak Daun Nimba Terhadap Penekanan Serangan Alternaria porri EII.CIF Pada Tanaman Bawang Merah Allium ascalonicum L, 2008 USU Repository © 2008 BAHAN DAN METODE

1. Tempat Dan Waktu Penelitian