Prosedur pembuatan ekstrak daun mimba Peubah Amatan 1. Intensitas serangan Produksi umbi bawang

Enni Sahrani Nst : Pengaruh Kepekatan Esktrak Daun Nimba Terhadap Penekanan Serangan Alternaria porri EII.CIF Pada Tanaman Bawang Merah Allium ascalonicum L, 2008 USU Repository © 2008 Penggemburan tanah tujuannya adalah untuk memperlancar sirkulasi udara dalam tanah. Alat yang digunakan adalah kored, penggemburan dilakukan sebanyak 2 kali yaitu pada umur 2 minggu dan 4 minggu setelah tanam.

4. Pemupukan

Pupuk dasar yang diberikan terdiri atas pupuk kandang 3,6 kg plot diberikan dengan cara disebarkan di atas bedengan 5 hari sebelum tanam, pupuk anorganik yang diberikan yaitu pupuk Urea 48 grplot yang pertama kali sebanyak 24 grplot, pupuk TSP 48 grplot, KCL 30 grplot diberikan pada saat tanam dan pemberian pupuk Urea kedua kalinya 25 hari setelah tanam sebanyak dosis anjuran 24 grplot, cara pemupukan dilakukan dengan ditaburkan pada larikan diantara baris tanaman kira-kira 5 cm, kemudian alur pupuk tersebut ditutup dengan tanah.

5. Panen

Pemanenan dilakukan setelah tanaman tua, dengan kriteria daun menguning dan kering sekitar 70-80 dan umur tanaman 66-70 hari setelah tanam dan pangkal batang mengeras. Sebagian umbi telah tersembul diatas permukaan tanah.

6. Prosedur pembuatan ekstrak daun mimba

Daun nimba diambil dari lapangan dan ditimbang sebanyak 100 gr, 150 gr, 200 gr, 250 gr dan 300 gr sesuai dengan perlakuan kemudian dibersihkan dari kotoran dengan menggunakan air bersih, dimasukkan kedalam belender dengan menggunakan air 40 cc. Hasil ekstrak daun mimba disaring dengan menggunakan corong yang dilapisi dengan kain muslim. Ekstrak yang telah disaring diambil dan tambahkan air sampai ukuran 1 literplot. Enni Sahrani Nst : Pengaruh Kepekatan Esktrak Daun Nimba Terhadap Penekanan Serangan Alternaria porri EII.CIF Pada Tanaman Bawang Merah Allium ascalonicum L, 2008 USU Repository © 2008 Aplikasi pertama dilakukan sesuai dengan perlakuan setelah ada serangan 5. Pengaplikasian dilakuakan sebanyak 8 kali selama penelitian dan diaplikasikan satu kali seminggu pada pagi hari. Apabila pengamatan pendahuluan tidak ada serangan dilakukan inokulasi phatogen.

7. Peubah Amatan 1. Intensitas serangan

Pengamatan terhadap intensitas serangan dilakukan pada saat tanaman ada serangan diamati seminggu sekali dengan menggunakan rumus sebagai berikut: IS = ∑ NXZ nxv X 100 Keterangan: IS = Intensitas serangan n = Jumlah rumpun yang memiliki nilai kerusakan Skor yang sama v = Nilai atau skor kerusakan yang ditetapkan berdasarkan luas daun yang terserang yaitu: 0 = Tanaman sehat 1 = Luas kerusakan daun 0 – 10 2 = Luas kerusakan daun 10 – 20 3 = Luas kerusakan daun 20 – 40 4 = Luas kerusakan daun 40 – 60 5 = Luas kerusakan daun 60 – 100 Z = Nilai kerusakan tertinggi V = 5 N = Jumlah rumpun yang diamatai Moekasan dkk, 2000. Enni Sahrani Nst : Pengaruh Kepekatan Esktrak Daun Nimba Terhadap Penekanan Serangan Alternaria porri EII.CIF Pada Tanaman Bawang Merah Allium ascalonicum L, 2008 USU Repository © 2008

2. Produksi umbi bawang

Produksi dihitung dengan menimbang berat bawang Kg yang dipanen dari setiap plot perlakuan, dan dikonservasikan kedalam tonha dengan mengggunakan rumus: Y tonha = L X X Kg m 1000 000 . 10 Keterangan: Y = Produksi dalam tonha X = Produksi dalam kgplot L = Luas plot m 2 Enni Sahrani Nst : Pengaruh Kepekatan Esktrak Daun Nimba Terhadap Penekanan Serangan Alternaria porri EII.CIF Pada Tanaman Bawang Merah Allium ascalonicum L, 2008 USU Repository © 2008 HASIL DAN PEMBAHASAN

1. Intensitas Serangan Alternaria porri EII. Cif.