Latar Belakang Perumusan Masalah

Royan Fadlah : Pra Rancangan Pabrik Unit Pemurnian Metil Ester Hasil Transesterifikasi Menjadi Biodiesel Sawit Dengan Kapasitas 100 TonHari, 2009. USU Repository © 2009

BAB I PENDAHULUAN

1.1. Latar Belakang

Di tengah krisis bahan bakar saat ini, bermunculan berbagai pemikiran untuk mengembangkan sumber energi alternatif, salah satunya adalah biodiesel. Biodiesel merupakan bahan bakar dari minyak nabati yang memiliki sifat menyerupai minyak diesel atau solar. Selain merupakan sumber energi alternatif, biodiesel juga merupakan sumber energi yang dapat mengeliminasi emisi gas buang dan efek rumah kaca Hambali, 2006. Komoditas perkebunan penghasil minyak nabati di Indonesia yang dapat dimanfaatkan sebagai bahan baku biodiesel cukup banyak, diantaranya minyak kelapa sawit, minyak kelapa dan jarak pagar. Salah satu minyak nabati yang digunakan sebagai bahan baku adalah minyak kelapa sawit atau yang lebih dikenal dengan nama CPO Crude Palm Oil. Produksi CPO di Indonesia mengalami peningkatan setiap tahun. Sebagai produsen CPO terbesar yang kedua didunia, Indonesia sangat potensial sebagai produsen biodiesel dengan memanfaatkan minyak yang berbasis sawit. Jumlah kebutuhan biodiesel akan sangat besar di dalam negri dan luar negri. Direktorat Jendral Energi dan Sumber Daya Mineral, melaporkan perkiraan konsumsi tiap tahun di Indonesia seperti pada tabel 1.1 dibawah ini. Royan Fadlah : Pra Rancangan Pabrik Unit Pemurnian Metil Ester Hasil Transesterifikasi Menjadi Biodiesel Sawit Dengan Kapasitas 100 TonHari, 2009. USU Repository © 2009 Tabel 1.2 Perkiraan Konsumsi Biodiesel dan BBM di Indonesia Tiap Tahun No Keterangan BBM juta kL Penggunaan Biodiesel Biodiesel juta kL 1 2 3 Industri PLN Transportasi 6 12 26 20 20 2 1,2 2,4 0,52 Total Konsumsi 44 42 4,12 Sumber : Irawan, G. 2006 Dari tabel diatas, di Indonesia diperkirakan pemakaian solar per tahun 44 juta kiloliter dengan total kebutuhan biodiesel secara nasional mencapai 4.120.000 kiloliter. Sementara kemampuan produksi biodiesel pada tahun 2006 baru 110.000 kilolitertahun. Pada 2007 baru akan ditingkatkan kapasitasnya sekitar 200.000 kilolitertahun sampai 400.000 kilolitertahun. Irawan, G. 2006.

1.2. Perumusan Masalah

Melihat kelangkaan bahan bakar solar yang akhir – akhir melanda Indonesia, maka perlu di cari alternatif lain yang dapat diperbaharui renewable dan dapat mengeliminasi emisi gas buang dan efek rumah kaca, dan bahan bakar yang memenuhi kriteria itu ialah biodiesel walaupun harga yang dihasilkan biasanya relatif lebih mahal ataupun hampir sama dari bahan bakar solar. Untuk itu diadakan studi rancangan unit pemurnian metil ester menjadi biodiesel sawit. 1.3. Tujuan Rancangan Tujuan rancangan unit pemurnian metil ester hasil transesterifikasi menjadi biodiesel sawit adalah untuk mendapatkan hasil biodiesel yang murni dan dapat memproduksi suatu sumber energi alternatif yang dapat diperbaharui serta mengaplikasikan ilmu teknik kimia yang meliputi neraca masa, neraca energi dan operasi teknik kimia serta tidak ketinggalan pula aspek ekonomi dari pembuatan biodiesel tersebut. Royan Fadlah : Pra Rancangan Pabrik Unit Pemurnian Metil Ester Hasil Transesterifikasi Menjadi Biodiesel Sawit Dengan Kapasitas 100 TonHari, 2009. USU Repository © 2009

1.4. Manfaat Rancangan