Bagaimana pengaruh dana obligasi syariah terhadap pendapatan Bank Untuk mengetahui peran obligasi syariah terhadap pengembangan dana Bank Untuk mengetahui pengaruh dana obligasi syariah terhadap pendapatan Bank Pengertian Obligasi S

B. Pembatasan dan Perumusan Masalah

1. Pembatasan Masalah Agar permasalahan dalam penelitian skripsi ini tidak meluas, maka dalam penulisan ini penulis memfokuskan dan membatasi permasalahan pada obligasi syariah mudharabah subordinasi muamalat tahun 2003-2008 dan menganalisis pengaruh pendapatan muamalat dari hasil penerbitan obligasi syariah. 2. Perumusan Masalah Untuk mempermudah penulisan skripsi ini, maka penulis merumuskan terlebih dahulu pada permasalahan kedalam bentuk pertanyaan sebagai berikut: 1. Apa peran obligasi syariah terhadap pengembangan dana Bank Muamalat Indonesia,Tbk?

2. Bagaimana pengaruh dana obligasi syariah terhadap pendapatan Bank

Muamalat Indonesia,Tbk?

C. Tujuan dan Manfaat Penelitian

Tujuan yang hendak dicapai dalam penelitian ini adalah:

1. Untuk mengetahui peran obligasi syariah terhadap pengembangan dana Bank

Muamalat Indonesia,Tbk.

2. Untuk mengetahui pengaruh dana obligasi syariah terhadap pendapatan Bank

Muamalat Indonesia,Tbk. Manfaat yang diharapkan dari penelitian ini adalah: 1. Bagi Penulis, sebagai wadah untuk mengimplementasikan ilmu pengetahuan yang telah didapat penulis selama kuliah, serta untuk memperkaya khasanah ilmu pengetahuan.

2. Bagi Bank Muamalat Indonesia,Tbk diharapkan dapat memberikan pemahaman

yang lebih luas tentang obligasi berprinsip syariah dan dapat mensosialisasikan kepada masyarakat mengenai salah satu instrument pasar modal syariah yaitu obligasi syariah yang kurang dikenal oleh masyarakat serta memahami tentang peran Dewan Syariah Nasional terhadap lembaga keuangan syariah di Indonesia.

D. Kajian Pustaka

1. Judul skripsi “Obligasi Syariah: Studi Analisis Fatwa DSN-MUI” Oleh: Amelia Febriani, Nim: 101046122291. Pembahasan pada skripsi ini membahas tentang Bagaimana Dewan Syariah Nasional dalam merumuskan Fatwa tentang Obligasi Syariah dan yang akhirnya DSN-MUI mengeluarkan Fatwa tentang Obligasi Syariah yang ditetapkannya dalam Fatwa DSN-MUI No.32DSN-MUIIX2002. 7 2. Judul skripsi “Analisis Pengaruh Bid-Ask Spread Terhadap Premi Risiko Harga Obligasi Syariah Ijarah ” Oleh: Taofik Hidayat, Nim: 104046101600. Pembahasan pada skripsi ini membahas tentang seberapa besar pengaruh bid-ask spread terhadap harga obligasi syariah ijarah. 8 7 Amelia Febriani, “Obligasi Syariah: Studi Analisis Fatwa DSN-MUI”, Skripsi S1 Fakultas Syariah dan Hukum, Universitas Islam Negeri Syarif Hidayatullah Jakarta, 2005. 8 Taofik Hidayat “ Analisis Pengaruh Bid-Ask Spread Terhadap Premi Risiko Harga Obligasi Syariah Ijarah ” Skripsi S1 Fakultas Syariah dan Hukum, Universitas Islam Negeri Syarif Hidayatullah Jakarta, 2009. Dalam penelitian ini yang berjudul “Pengaruh Dana Obligasi Syariah Terhadap Pendapatan Bank Syariah” Periode Tahun 2003-2008 Studi Kasus Bank Muamalat Indonesia,Tbk. Penulis tidak hanya membahas tentang pengaruh pendapatan muamalat dari hasil penerbitan obligasi syariah tetapi penulis juga membahas tentang peran obligasi syariah terhadap pengembangan dana muamalat dan perbandingan pendapatan muamalat sebelum dan sesudah menerbitkan obligasi syariah.

E. Metode Penelitian

1. Lokasi Penelitian Penelitian ini dilakukan pada Bank Muamalat Indonesia,Tbk. 2. Jenis Penelitian Dalam penelitian ini penulis menggunakan jenis penelitian yang bersifat deskriptif yakni penelitian yang menggambarkan data dan informasi yang diperoleh peneliti dilapangan mengenai pengaruh dana obligasi syariah terhadap pendapatan Bank Muamalat Indonesia,Tbk dengan melakukan kajian terhadap data dan informasi yang diperoleh serta memberikan penilaian terhadap permasalahan tersebut. 3. Pendekatan Penelitian Adapun pendekatan penelitian yang digunakan dalam penelitian ini berupa studi kasus pada Bank Muamalat Indonesia,Tbk. 4. Sumber Data Dalam penyusunan skripsi ini, penulis menggunakan dua jenis sumber data, yaitu: a. Data Primer Data primer merupakan data yang diperoleh langsung dari hasil wawancara dan hasil penelitian. b. Data Sekunder Data Sekunder adalah data yang diperoleh dari literatur-literatur kepustakaan seperti buku-buku serta sumber lainnya yang berkaitan dengan materi penulisan skripsi ini. 5. Teknik Pengumpulan Data a. Penelitian kepustakaan library research, dalam hal ini penulis mengadakan penelitian terhadap beberapa literatur yang ada kaitannya dengan penulisan skripsi ini, literatur ini berupa buku, majalah, surat kabar, artikel, internet dan lain sebagainya. Langkah dalam melaksanakan studi kepustakaan ini adalah dengan cara membaca, mengutip serta menganalisa dan merumuskan hal-hal yang dianggap perlu dalam memenuhi data dalam penelitian ini. b. Penelitian lapangan field research, untuk mendapatkan data-data dan informasi, penulis langsung terjun ke obyek penelitian yaitu pada lembaga yang diteliti, dengan menggunakan teknik pengumpulan data sebagai berikut: 1 Interview : dengan melakukan wawancara dengan pihak-pihak yang terlibat dalam penelitian ini. 2 Dokumentasi : mengumpulkan data berdasarkan laporan yang didapat dari perusahaan yang diteliti dan laporan lainnya yang berkaitan dengan masalah penelitian ini. 6. Tekhnik Analisa Data Tekhnik analisa data dalam penelitian ini menggunakan metode Analisis Regresi Sederhana Simple Regression Analysis dengan bantuan sistem Statistical Package for the Social Sciences SPSS v.17 for Windows dimana output dari penghitungan SPSS v.17 akan diinterpretasikan dalam bentuk kata-kata. Analisis regresi sederhana digunakan untuk memprediksi nilai variabel dependen y berdasarkan nilai variabel independen x. Analisis regresi juga dapat digunakan untuk melihat pengaruh variabel independen x terhadap variabel dependen y. Variabel independen x sering disebut sebagai variabel prediktor atau variabel bebas, sedangkan variabel dependen y sering disebut sebagai variabel respons atau variabel terikat. 9 Dibawah ini paradigma penelitian pengaruh antara variabel independen x dana obligasi syariah terhadap variabel dependen y pendapatan bank syariah. X Y 9 Stanislaus S. Uyanto, Pedoman Analisis Data dengan SPSS Yogyakarta: Graha Ilmu, 2009, h.233. Dana Obligasi Syariah Pendapatan Bank Syariah Untuk dapat membuat prediksi atau membuat persamaan garis regresi, haruslah ditempuh melalui berbagai perhitungan. Penghitungan-penghitungan yang harus dilakukan adalah sebagai berikut: 10 a. Penghitungan korelasi antara variabel independen x dengan variabel dependen y Dimana; r : Korelasi antara variabel independen x terhadap variabel dependen y x : Dana obligasi syariah y : Pendapatan bank muamalat n : Jumlah sampel Nilai koefisien korelasi yang diperoleh dapat ditentukan berdasarkan kriteria Guilford, sebagai berikut: 11 Tabel 1.1 Kriteria Guilford Nilai koefisien korelasi Tingkat korelasi Kurang dari 0,20 Tidak ada korelasi 0,20 - 0,40 Korelasi rendah 0,40 - 0,70 Korelasi sedang 0,70 - 0,90 Korelasi tinggi 0,90 - 1,00 Korelasi tinggi sekali 1,00 Korelasi sempurna 10 Burhan Nurgiyantoro, dkk, Statistiska Terapan Untuk Penelitian Ilmu-Ilmu Sosial, Yogyakarta: Gadjah Mada University Press, 2004, cet-3, h.275. 11 Ety Rochaety, dkk, Metodologi Penelitian Bisnis dengan Aplikasi SPSS Jakarta: Mitra Wacana Media, 2007, h.48. Berdasarkan kriteria Guilford diatas maka terlihat bahwa item yang baik adalah item yang mempunyai koefisien diatas 0,20. Nilai koefisien korelasi dapat menghasilkan angka positif + atau negatif -. Jika korelasi menghasilkan angka positif maka hubungan kedua variabel bersifat searah. Artinya jika variabel independent x besar maka variabel dependen y juga besar. Jika korelasi menghasilkan angka negatif maka hubungan kedua variabel bersifat tidak searah. Artinya jika variabel independent x besar maka variabel dependen y kecil. Nilai korelasi berkisar antara -1 sampai dengan 1. Jika nilai korelasi mendekati 1 maka hubungan kedua variabel semakin kuat. Jika nilai korelasi sama dengan 0 maka kedua variabel tidak ada hubungan dan jika nilai korelasi -1 maka hubungan kedua variabel semakin lemah. 12 Keterangan : 1. Nilai r = -1 atau mendekati -1, maka korelasi antara variabel independent x terhadap variabel dependen y tersebut sempurna kuat sekali dan negatif. 2. Nilai r = 0 maka korelasi antara variabel independent x terhadap variabel dependen y tersebut adalah lemah tidak ada hubungan. 3. Nilai r = +1 atau mendekati +1, maka korelasi antara variabel independent x terhadap variabel dependen y tersebut adalah sempurna kuat sekali dan positif. 12 Ety Rochaety, dkk, Metodologi Penelitian Bisnis dengan Aplikasi SPSS Jakarta: Mitra Wacana Media, 2007, h.121. b. Konsultasi tabel nilai-nilai r Product Moment Hasil penghitungan korelasi r antara variabel bebas x dan variabel terikat y kemudian akan di uji signifikansi dengan t-tabel. c. Penghitungan persamaan regresi linear sederhana, dengan rumus sebagai berikut: Dimana; Y : Subyek dalam variabel dependen yang diprediksikan. a : nilai konstanta b : Angka arah atau koefisien regresi yang menunjukkan angka peningkatan ataupun penurunan variabel dependen yang didasarkan pada variabel independen. Bila b + maka naik dan bila - maka terjadi penurunan. x : Subyek pada variabel independen yang mempunyai nilai tertentu. 13 Nilai a, dihitung dengan rumus: Sedangkan nilai b, dihitung dengan rumus: Untuk menguji apakah hal tersebut nyata atau tidak, dapat menggunakan uji t untuk mengetahui hubungan masing-masing variabel independent x terhadap variabel dependen y secara individu dengan menggunakan tingkat signifikansi α = 0,05. 13 Dr. Sugiyono, Metode Penelitian Bisnis, Jakarta: CV. Alfabeta, 1999, Cet-1 h. 204. Hipotesis : H o : β1 = 0, tidak ada pengaruh antara dana obligasi syariah x terhadap pendapatan Bank Muamalat Indonesia,Tbk y. H 1 : β1 ≠ 0, terdapat pengaruh antara dana obligasi syariah x terhadap pendapatan Bank Muamalat Indonesia,Tbk y. Dengan mengambil keputusan : 1. Membandingkan statistik t-hitung dengan statistik t-tabel. Statistik t-hitung statistik t-tabel, maka Ho diterima. Statistik t-hitung statistik t-tabel, maka Ho ditolak. 2. Berdasarkan probabilitas : Jika probabilitas 0,05 maka Ho diterima. Jika probabilitas 0,05 maka Ho ditolak. 14 7. Teknik Penulisan Adapun teknik penulisan dalam penulisan skripsi ini adalah menggunakan “Pedoman Penulisan Skripsi Fakultas Syariah dan Hukum UIN Syarif Hidayatullah Jakarta 2007” 14 Ety Rochaety, dkk, Metodologi Penelitian Bisnis dengan Aplikasi SPSS Jakarta: Mitra Wacana Media, 2007, h.136.

F. Sistematika Penulisan

Untuk mempermudah penulisan ini, maka disusun sistematika penulisan yang terdiri dari lima bab dengan rincian sebagai berikut:

BAB I PENDAHULUAN

Pada bab ini memuat Latar Belakang Masalah, Pembatasan dan Perumusan Masalah, Tujuan dan Manfaat Penelitian, Kajian Pustaka, Metode Penelitian, dan Sistematika Penulisan.

BAB II TINJAUAN

TEORITIS TENTANG OBLIGASI SYARIAH Membahas Tentang Pengertian Obligasi Syariah, Sumber Hukum Obligasi Syariah, Jenis-Jenis Obligasi Syariah dan Obligasi Subordinasi.

BAB III GAMBARAN UMUM BANK MUAMALAT INDONESIA,Tbk.

Pada bab ini menguraikan Sejarah Singkat Bank Muamalat Indonesia,Tbk, Visi dan Misi Bank Muamalat Indonesia,Tbk, Struktur Organisasi Bank Muamalat Indonesia,Tbk dan Kegiatan Usaha Bank Muamalat Indonesia,Tbk.

BAB IV PENGARUH

DANA OBLIGASI SYARIAH TERHADAP PENDAPATAN BANK SYARIAH Studi Kasus Pada Bank Muamalat Indonesia,Tbk. Bab ini berisikan tentang Obligasi Syariah I Subordinasi Mudharabah Bank Muamalat Indonesia,Tbk, Peran Obligasi Syariah Terhadap Pengembangan Dana Bank Muamalat Indonesia,Tbk, Pengaruh Dana Obligasi Syariah Terhadap Pendapatan Bank Muamalat Indonesia,Tbk, Perbandingan Pendapatan Bank Muamalat Indonesia,Tbk Sebelum dan Sesudah Menerbitkan Obligasi Syariah.

BAB V PENUTUP

Berisikan kesimpulan dan saran. DAFTAR PUSTAKA LAMPIRAN-LAMPIRAN 17

BAB II TINJAUAN TEORITIS TENTANG OBLIGASI SYARIAH DAN OBLIGASI

SUBORDINASI

A. Obligasi Syariah

1. Pengertian Obligasi Syariah

Dalam Fatwa Dewan Syariah Nasional DSN No. 32 DSN-MUI IX 2002, “obligasi syariah adalah suatu surat berharga jangka panjang berdasarkan prinsip syariah yang dikeluarkan emiten kepada pemegang obligasi syariah yang mewajibkan emiten untuk membayar pendapatan kepada pemegang obligasi syariah berupa bagi hasil margin fee serta membayar kembali dana obligasi pada saat jatuh tempo.” 1 Dari pengertian tersebut dapat ditarik kesimpulan, bahwa obligasi syariah merupakan surat pengakuan kerjasama yang memiliki ruang lingkup yang lebih beragam dibandingkan hanya sekedar surat pengakuan hutang. Keberagaman tersebut dipengaruhi oleh berbagai akad yang akan digunakan. Seperti akad mudharabah, murabahah, salam, istishna’ dan ijarah. Dalam fiqh muamalah, keberadaan akad-akad tersebut merupakan kategori tijarah yang menghendaki adanya kompensasi. Pemberian kompensasi dapat diwujudkan dalam bentuk bagi hasil pendapatan revenue sharing dari akad pertukaran dan atau bagi hasil keuntungan profit sharing dari akad persekutuan. Sedangkan qardh sendiri sebagai dasar akad pengakuan hutang, justru tidak termasuk akad yang digunakan dalam instrumen obligasi syariah. Karena hutang merupakan kategori tabarru yang tidak 1 Dr.M. Firdaus NH,dkk, Konsep Dasar Obligasi Syariah Jakarta: Renaisan, 2005, Cet.1 h.17. membolehkan adanya kompensasi. Kecuali kalau memang akad qardh sengaja diberlakukan oleh otoritas terkait, sebagai instrumen kebaikan di lembaga pasar modal. 2 Di dalam obligasi syariah terdapat beberapa pokok ketentuan obligasi syariah yaitu ketentuan umum dan ketentuan khusus. 1. Ketentuan Umum a. Obligasi yang tidak dibenarkan menurut syariah yaitu obligasi yang bersifat utang dengan kewajiban membayar berdasarkan bunga. b. Obligasi yang dibenarkan menurut syariah yaitu obligasi yang berdasarkan prinsip-prinsip syariah. c. Obligasi syariah adalah suatu surat berharga jangka panjang berdasarkan prinsip syariah yang dikeluarkan emiten kepada pemegang obligasi syariah yang mewajibkan emiten untuk membayar pendapatan kepada pemegang obligasi syariah berupa bagi hasil margin fee serta membayar kembali dana obligasi pada saat jatuh tempo. 2. Ketentuan Khusus a. Akad yang dapat digunakan dalam penerbitan obligasi syariah antara lain : 1 Mudharabah 2 Musyarakah 3 Murabahah 4 Salam 5 Istishna 2 Burhanuddin Susanto, Pasar Modal Syariah Tinjauan Hukum, Yogyakarta: UII Press,2008, Cet.1 h.59. 6 Ijarah b. Jenis usaha yang dilakukan Emiten Mudharib tidak boleh bertentangan dengan syariah dengan memperhatikan substansi Fatwa DSN-MUI No.20DSN- MUIIX2000 tentang Pedoman Pelaksanaan Investasi untuk Reksadana Syariah. c. Pendapatan hasil investasi yang dibagikan Emiten Mudharib kepada pemegang obligasi syariah mudharabah shahibul maal harus bersih dari unsur nonhalal. d. Pendapatan hasil yang diperoleh pemegang obligasi syariah sesuai akad yang digunakan. e. Pemindahan kepemilikan obligasi syariah mengikuti akad-akad yang digunakan. 3 Obligasi syariah bukan merupakan utang berbunga tetap, tetapi lebih merupakan penyerta dana investasi yang didasarkan pada prinsip bagi hasil jika menggunakan akad mudharabah. Transaksinya bukan akad utang piutang melainkan penyertaan. Obligasi sejenis ini lazim dinamakan mudharabah. Dalam bentuknya yang sederhana obligasi syariah diterbitkan oleh sebuah perusahaan atau emiten sebagai pengelola atau mudharib dan dibeli oleh investor atau shahibul maal. Sedangkan obligasi syariah yang menggunakan akad murabahah, salam, dan istishna memberikan return berupa margin dan obligasi syariah yang menggunakan akad ijarah memberikan return berupa fee. 4 Pada prinsipnya, sukuk atau obligasi syariah adalah surat berharga sebagai instrumen investasi yang diterbitkan berdasar suatu transaksi atau akad syariah yang 3 Adrian Sutedi,S.H., M.H., Aspek Hukum Obligasi dan Sukuk, Jakarta: Sinar Grafika, 2009, Ed.1 Cet.1 h. 96-97. 4 Heri Sudarsono, Bank dan Lembaga Keuangan Syariah, Yogyakarta: Ekonisia, 2005, Ed.ke-2 Cet.3, h. 222. melandasinya underlying transaction, yang dapat berupa ijarah sewa, mudharabah bagi hasil, musyarakah, atau yang lain. 5 Menurut penulis Obligasi syariah merupakan salah satu instrumen penambah modal bagi suatu perusahaan begitu juga dengan bank. Obligasi syariah adalah surat berharga yang diterbitkan oleh perusahaan yang tujuannya untuk mendanai proyek yang akan dikerjakan atau memberikan tambahan modal dalam mengerjakan bisnis perusahaannya. Obligasi syariah berbeda dengan obligasi konvensional karena obligasi syariah dalam transaksinya memiliki underlying transaction dan memiliki underlying asset yang menjadi dasar atau objek transaksi dalam penerbitan obligasi syariah.

2. Sumber Hukum Obligasi Syariah