53
BAB IV PENGARUH DANA OBLIGASI SYARIAH TERHADAP PENDAPATAN BANK
MUAMALAT INDONESIA,Tbk. Periode Tahun 2003-2008
A. Obligasi Syariah Mudharabah Subordinasi Bank Muamalat Indonesia,Tbk.
1. Nama Obligasi Nama Obligasi yang ditawarkan melalui Penawaran Umum ini adalah
“Obligasi Syariah I Subordinasi Bank Muamalat Tahun 2003” 2. Jumlah Pokok Obligasi
Seluruh Jumlah
Pokok Obligasi
diterbitkan sebanyak-banyaknya
Rp.200.000.000.000,- dua ratus milyar Rupiah dan ditawarkan sebesar 100 seratus persen dari nilai nominal Obligasi.
3. Jangka Waktu dan Jatuh Tempo Obligasi ini akan jatuh tempo dan harus dilunasi dengan harga yang sama
dengan jumlah pokok yang tertulis pada Sertifikat Jumbo Obligasi pada Tanggal Pelunasan Pokok Obligasi, yaitu tanggal 15 Juli 2010 sejak Tanggal Emisi atau
pada waktu yang lebih awal apabila Perseroan melaksanakan Opsi Beli yaitu tanggal 15 Juli 2008 sejak Tanggal Emisi dengan memperhatikan ketentuan tentang
Pelunasan Awal. 4. Pendapatan Bagi Hasil Obligasi
Obligasi ini ditawarkan dengan ketentuan Perseroan untuk membayar kepada Pemegang Obligasi sejumlah Pendapatan Bagi Hasil pada Tanggal Pembayaran
Pendapatan Bagi Hasil dan membayar kembali dana Obligasi pada Tanggal Pembayaran Kembali Jumlah Pokok Obligasi. Pendapatan Bagi Hasil dibayarkan
setiap 3 bulan. Besarnya Pendapatan Bagi Hasil yang menjadi hak Pemegang Obligasi pada Tanggal Pembayaran Pendapatan Bagi Hasil dihitung berdasarkan
perkalian antara Nisbah Pemegang Obligasi dengan pendapatan yang diterima Perseroan dalam triwulan terakhir sebelum Tanggal Pembayaran Pendapatan Bagi
Hasil yang akan dibagihasilkan dengan Pemegang Obligasi. Dimana Nisbah untuk Pemegang Obligasi sebesar 91 dan Nisbah untuk Bank Muamalat Indonesia,Tbk
sebesar 9. Pendapatan Bagi Hasil Obligasi dibayarkan oleh Agen Pembayaran setiap 3 tiga bulan sesuai dengan tanggal Pembayaran Pendapatan Bagi Hasil
Obligasi di dalam Perjanjian Perwaliamanatan. Pembayaran Pendapatan Bagi Hasil Obligasi pertama kali akan dilakukan pada tanggal 15 Nopember 2003 sedangkan
pembayaran Pendapatan Bagi Hasil terakhir akan dilakukan pada tanggal 15 Juli 2010 atau pada waktu lebih awal yaitu tanggal 15 Juli 2008 ulang tahun ke-5 sejak
Tanggal Emisi jika Perseroan melaksanakan Opsi Beli. Pokok Obligasi akan Jatuh Tempo dan dilunasi pada tanggal 15 Juli 2010 atau pada waktu yang lebih awal
yaitu tanggal 15 Juli 2008 jika Perseroan melaksanakan Opsi Beli. 5. Penggunaan Dana yang Diperoleh dari Hasil Penawaran Umum.
Dana yang diperoleh dari hasil penawaran umum ini yaitu sebesar Rp. 200.000.000.000,- dua ratus miliar rupiah akan digunakan untuk memperkuat
struktur permodalan guna mengembangkan kegiatan pembiayaan syariah yang merupakan bagian dari kegiatan usaha Perseroan juga digunakan untuk
meningkatkan kinerja usaha secara berkelanjutan melalui perluasan jaringan
pelayanan, mengembangkan berbagai inovasi produk serta peningkatan pembiayaan dengan tetap menjaga kehati-hatian, kesehatan bank dan reputasi sebagai bank
pertama murni syariah di Indonesia.
1
B. Peran Obligasi Syariah Mudharabah Subordinasi Terhadap Pengembangan Dana Bank Muamalat Indonesia,Tbk.
Dalam rangka memperkuat struktur modalnya pada bulan Juli 2003 Bank Muamalat Indonesia,Tbk menerbitkan obligasi subordinasi yang disebut Obligasi Syariah I
Subordinasi Bank Muamalat Indonesia,Tbk tahun 2003. Berdasarkan keterangan wawancara dengan Bapak Yudistia Brilliano, Divisi Head Treasury di Bank Muamalat
Indonesia,Tbk tanggal 8 Juni 2009, dana yang diperoleh dari hasil penawaran obligasi seluruhnya akan digunakan untuk memperkuat struktur permodalan guna
mengembangkan kegiatan pembiayaan syariah yang merupakan bagian dari kegiatan usaha perseroan dan juga digunakan untuk meningkatkan kinerja usaha secara
berkelanjutan melalui perluasan jaringan pelayanan, mengembangkan berbagai inovasi produk serta peningkatan pembiayaan dengan tetap menjaga kehati-hatian, kesehatan
bank dan reputasi sebagai bank pertama murni syariah di Indonesia. Melalui penerbitan obligasi subordinasi ini, selain memperkuat permodalan Bank
Muamalat Indonesia,Tbk dan meningkatkan kinerja usaha juga dapat terus meningkatkan pembiayaan dan melaksanakan fungsi intermediasinya dalam spirit
perbankan syariah yang menjaga kemurnian transaksi kepada usaha-usaha yang halal, anti riba, dan anti penipuan.
1
PT. Bank Muamalat Indonesia,Tbk, Prospektus Obligasi I Syariah Bank Muamalat Indonesia,Tbk tahun 2003, h. x-xi
Sesuai prinsip bagi hasil dalam kaidah syariah, Bank Muamalat Indonesia,Tbk dapat menempuh dua pola bagi hasil yaitu revenue sharing atau profit sharing. Dalam
hal ini, Bank Muamalat Indonesia,Tbk menempuh pola revenue sharing sehingga pemegang obligasi memperoleh bagi hasil sesuai nisbah yang disepakati.
Bagi pemegang obligasi, pilihan untuk memilih instrument investasi syariah setidaknya ditentukan oleh dua alasan utama yaitu pertimbangan bisnis rasional dan
spiritual seiring faktor-faktor religius. Dalam perhitungan rasional, hasil investasi dari obligasi akan menjadi investasi pada obligasi syariah ini. Namun, alasan spiritual untuk
memperoleh hasil investasi yang halal, bersih, tidak meragukan secara keyakinan, kemurnian niat ibadah, tentunya akan menjadi bagian dalam perhitungan.
Dengan melihat kinerja Bank Muamalat Indonesia,Tbk dengan kinerja yang terus membaik, reputasi dan kemampuannya lolos dalam masa krisis moneter, rencana bisnis
yang disiapkan, kecenderungan bagi hasil dari nisbah yang diajukan yaitu memberikan keyakinan bagi investor.
Kedua motif investasi untuk membeli obligasi syariah mudharabah subordinasi dari Bank Muamalat Indonesia,Tbk yaitu rasional maupun spiritual tampaknya dapat
diperoleh melalui obligasi syariah mudharabah ini. Hal itu mengingatkan secara rasional obligasi ini dapat memberi return yang besar. Sedangkan secara spiritual juga
dapat memberikan solusi bagi masyarakat yang mengharamkan bunga dan memberikan ketentraman karena terbebas dari pendapatan yang haram.
2
2
Wawancara Pribadi dengan Yudistia Brilliano, Divisi Head Treasury, Jakarta 8 Juni 2009.
C. Pengaruh Dana Obligasi Syariah Mudharabah Subordinasi Terhadap