Pengaruh Financing To Deposits Ratio dan Non Performing Financing Terhadap Profitabilitas Bank Syariah (Studi Kasus pada PT. Bank Muamalat Indonesia, Tbk)

(1)

PERFORMING FINANCING

TERHADAP PROFITABILITAS BANK

SYARIAH

(Studi Kasus pada PT Bank Muamalat Indonesia, Tbk.)

THE INFLUENCE OF FINANCING TO DEPOSITS RATIO AND NON

PERFORMING FINANCING TO ISLAMIC BANK PROFITABILITY

(

Case Study at PT Bank Muamalat Indonesia, Tbk.

)

SKRIPSI

Diajukan untuk Memenuhi Salah Satu Syarat Kelulusan pada

Program Studi Akuntansi Beasiswa Unggulan

Jenjang Strata Satu (S-1) Fakultas Ekonomi

Disusun Oleh:

SABRIADI

21110518

PROGRAM STUDI AKUNTANSI

FAKULTAS EKONOMI

UNIVERSITAS KOMPUTER INDONESIA

2014


(2)

(3)

Catatan:

Kecuali Bab II, IV, V, lampiran dan presentasi tidak untuk di-online-kan, dengan

alasan untuk menghindari plagiat dari pihak yang tidak bertanggung jawab.


(4)

DAFTAR RIWAYAT HIDUP

DATA PRIBADI

Nama

: Sabriadi

Nim

: 21110518

Program Studi

: Akuntansi

Fakultas

: Ekonomi

Jenjang

: Strata-1

Jenis Kelamin

: Pria

Tempat, Tanggal Lahir

: Majang, 20 Mei 1991

Agama

: Islam

Alamat

: Jl. Titiran No. 2 RT. 01 RW. 07 Kel. Sadang

Serang, Kec. Coblong – Bandung 40133

Email

: sabri_2503@yahoo.com

Telp.

: 085250526305 / 085795682115

DATA PENDIDIKAN

Pendidikan Formal :

1.

SD Inpres 12/79 Sailong, 1998 – 2004.

2.

SMP Negeri 2 Dua Boccoe, 2004 – 2007.

3.

SMA Negeri 5 Berau, 2007 – 2010.

4.

Universitas Komputer Indonesia (UNIKOM) Bandung, Jurusan Akuntansi,

2010 – 2014.

Pendidikan Informal :

1.

Badan Eksekutif Mahasiswa (BEM), 2011-2012.

2.

Pelatihan Brevet A dan B Terpadu, 2014.


(5)

ix

DAFTAR ISI

Halaman

LEMBAR PENGESAHAN ...

i

LEMBAR PERNYATAAN KEASLIAN ...

ii

MOTTO ...

iii

ABSTRAK ...

iv

ABSTRACT ...

v

KATA PENGANTAR ...

vi

DAFTAR ISI ...

ix

DAFTAR TABEL ...

xiv

DAFTAR GAMBAR ...

xvi

DAFTAR LAMPIRAN ...

xvii

BAB I PENDAHULUAN

1.1. Latar Belakang Penelitian ...

1

1.2. Identifikasi dan Rumusan Masalah ...

10

1.2.1. Identifikasi Masalah ...

10

1.2.2. Rumusan Masalah ...

11

1.3. Maksud dan Tujuan Penelitian ...

11

1.3.1. Maksud Penelitian ...

11

1.3.2. Tujan Penelitian ...

12

1.4. Kegunaan Penelitian ...

12

1.4.1. Kegunaan Praktis ...

12


(6)

x

1.5. Lokasi dan Waktu Penelitian ...

13

1.5.1. Lokasi Penelitian ...

13

1.5.2. Waktu Penelitian ...

13

BAB II KAJIAN PUSTAKA, KERANGKA PEMIKIRAN DAN HIPOTESIS

2.1. Kajian Pustaka ...

15

2.1.1. Perbankan Syariah ...

15

2.1.1.1. Pengertian Perbankan Syariah ...

15

2.1.1.2. Prinsip Dasar Operasioanal Bank Syariah ...

16

2.1.1.3. Produk-produk Bank Syariah ...

18

2.1.2. Financing to Deposits Ratio (FDR) ...

19

2.1.2.1. Pengertian Financing to Deposits Ratio (FDR) ...

19

2.1.2.2. Financing to Deposits Ratio di Bank Syariah ...

21

2.1.2.3. Hal-hal yang Dapat Mempengaruhi

Financing to

Deposits Ratio (FDR) ...

22

2.1.3. Non Performing Financing (NPF) ...

22

2.1.3.1. Pengertian Non Performing Financing (NPF) ...

22

2.1.3.2. Penyebab Pembiayaan Bermasalah (NPF) ...

24

2.1.3.3. Dampak Pembiayaan Bermasalah (NPF) ...

25

2.1.3.4. Upaya Penyelesaian Pembiayaan Bermasalah (NPF)

...

25

2.1.4. Profitabilitas ...

26

2.1.4.1. Pengertian Profitabilitas ...

26


(7)

xi

2.1.4.3. Pengertian Return on Assets (ROA) ...

28

2.1.4.4. Faktor-faktor yang Mempengaruhi

Return on Assets

(ROA) ...

29

2.2. Kerangka Pemikiran ...

30

2.2.1. Penagaruh Financing to Deposits Ratio dengan Return on Assets

...

32

2.2.2. Pengaruh Non Performing Financing dengan Return on Assets

...

32

2.2.3. Penelitian Sebelumnya ...

34

2.3. Hipotesis ...

36

BAB III OBJEK DAN METODE PENELITIAN

3.1. Objek Penelitian ...

37

3.2. Metode Penelitian ...

37

3.2.1. Desain Penelitian ...

39

3.3. Operasionalisasi Variabel ...

40

3.4. Sumber Data ...

43

3.5. Populasi dan Penarikan Sampel ...

45

3.5.1. Populasi ...

45

3.5.2. Sampel ...

45

3.6. Metode Pengumpulan Data ...

47

3.7. Metode Pengujian Data ...

48

3.7.1. Rancangan Analisis ...

48


(8)

xii

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

4.1. Hasil Penelitian ...

60

4.1.1. Gambaran Umum Perusahaan ...

60

4.1.1.1. Sejarah Singkat Perusahaan ...

60

4.1.1.2. Struktur Organisasi...

63

4.1.1.3. Uraian Tugas ...

65

4.1.1.4. Aktivitas Perusahaan ...

71

4.1.2. Analisis Deskriftif ...

73

4.1.2.1.

Financing to Deposits Ratio

(FDR) pada PT Bank

Muamalat Indonesia, Tbk...

73

4.1.2.2.

Non Performing Financing (NPF) pada PT Bank

Muamalat Indonesia, Tbk...

78

4.1.2.3.

Return on Assets (ROA) pada PT Bank Muamalat

Indonesia, Tbk. ...

82

4.1.3. Analisis Verifikatif ...

86

4.1.3.1. Analisis Uji Asumsi Klasik ...

86

4.1.3.2. Analisis Uji Regresi Linier Berganda ...

91

4.1.3.2.1. Pengaruh

Financing to Deposits Ratio terhadap

Return on Assets ...

93

4.1.3.2.2. Pengaruh

Non Performing Financing terhadap

Return on Assets ...

98


(9)

xiii

4.1.3.2.3. Pengaruh

Financing to Deposits Ratio dan Non

Performing Financing terhadap Return on Assets

103

4.2. Pembahasan ...

107

4.2.1. Pengaruh Financing to Deposits Ratio (FDR) terhadap Return on

Assets (ROA) ...

107

4.2.2. Pengaruh

Non Performing Financing (NPF) terhadap

Return on

Assets (ROA) ...

109

4.2.3. Pengaruh

Financing to Deposits Ratio

(FDR) dan

Non

Performing Financing (NPF) terhadap Return on Assets (ROA)

111

BAB V KESIMPULAN DAN SARAN

5.1. Kesimpulan ...

113

5.2. Saran ...

114

DAFTAR PUSTAKA ...

116


(10)

116

Ali, H. Masyhud. (2004).

Asset Liability Management. Jakarta: Elex Media

Komputindo.

Amir M. & Rukamana. (2010). Bank Syariah, Teori, Kebijakan dan Studi Empiris

di Indonesia. Jakarta: Erlangga.

Antonio, Muh. S. (2001).

Bank Syariah: Dari Teori ke Prektek. Jakarta: Gema

Insani.

Arifin, A. (2013). Laba Bank Muamalat naik 42,3 persen. Diakses pada 24 Maret,

2014 dari World Wide Web: http://www.antaranews.com

Arifin, A. (2014). Diakses pada 15 Februari, 2014 dari

World Wide Web: http://

www.muamalatbank.com.

Arim. (2009). Pengaruh Tingkat Resiko Pembiayaan terhadap Profitabilitas pada

Bank Syariah. Jurnal Percikan, 104 Edisi September, p. 7-14.

Bambang, S. (2010). Analisis Pengaruh Dana Pihak Ketiga, BOPO, CAR dan

LDR terhadap Kinerja Keuangan Pada Sector Perbankan Yang Go Public di

Bursa Efek Indonesia (BEI). Jurnal Dinamika Keuangan dan Perbankan, 2

(2), p. 125-137.

Dendawijaya, L. (2005). Manajemen Perbankan. Jakarta: Ghalia Indonesia.

_____________.(2009).

Manajemen Perbankan. (2 ed.). Jakarta: Ghalia

Indonesia.

Dwi & Rifka. (2005).

Analisis Laporan Keuangan: Konsep dan Aplikasi.

Yogyakarta: UPP Sekolah Tinggi Ilmu Manajemen YKPN.

Fahmi, I. (2012). Analisis Laporan Keuangan. Bandung: Alfabeta.

Faisal Khan, Melati Ahmad Anuar, Lim Guan Choo & Hashim Khan. (2011).

Determinants of Bank Profitability in Pakistan : A Case study of Pakistani

Banking sector. World Applied Science Journal, 15(10), p. 1484-1439.

Giannini, N. G. (2013). Faktor yang Mempengaruhi Pembiayaan Mudharabah

pada Bank Umum Syariah di Indonesia. Accounting Analysis Journal, 2(1),

p. 96-103.


(11)

Gozali, Imam. (2007). Pengaruh CAR, FDR, BOPO dan NPL terhadap

Profitabilitas Bank Syariah Mandiri. Yogyakarta.

Gujarati, D. (2003). Ekonometrika Dasar. Jakarta: Erlangga.

Halim, A. (2004). Akuntansi Keuangan Daerah. Jakarta: Salemba Empat.

Harahap, S. S. (2009).

Analisis Kritis atas Laporan Keuangan. Jakarta: Rajawali

Pers.

Hasibuan, M. S.P. (2008). Dasar-Dasar Perbankan. Jakarta: Bumi Aksara.

I Made Wirartha. (2006).

Metode Penelitian Sosial Ekonomi. Yogyakarta: Andi

Offset.

Ismail. (2011).

Manajemen Perbankan: Dari Teori Menuju Aplikasi. Jakarta:

Kencana.

Johansyah, D. (2013).

BI: Perbankan Syariah Berkembang Pesat. Diakses pada

10 Maret, 2014 dari World Wide Web: http://www.kemenkeu.go.id

Jonathan, S. (2007).

Metode Penelitian Kuantitatif dan Kualitatif. Yogyakarta:

Graha Ilmu.

Kasmir. (2008).

Bank dan Lembaga Keuangan Lainnya. Jakarta: RajaGrafindo

Persada.

Masyhuri, M. (2009).

Metodologi Penelitian: Pendekatan Praktis dan Aplikatif.

Jakarta: Refika Aditama.

Moh. Nazir. (2003). Metode Penelitian. Jakarta: Ghalia Indonesia.

Muhammad. (2004). Manajemen Dana Bank Syariah. Yogyakarta: Ekonisia.

__________. (2005). Manajemen Bank Syariah. Yogyakarta: UPP AMP YKPN.

__________. (2005). Lembaga Ekonomi Syariah. Jakarta: Graha Ilmu.

Mulyono, T. P. (2000).

Analisis Laporan Keuangan Perbankan. Jakarta:

Djambatan.

Musyarofatun, L. D. (2013). Analisis Faktor-faktor yang Mempengaruhi

Rentabilitas BPR di Kabupaten Magelang.

Accounting Analysis Journal,

2(1), p. 59-66.


(12)

Narimawati, Umi. (2010).

Penulisan Karya Ilmiah: Panduan Awal Menyusun

Skripsi dan Tugas Akhir Aplikasi pada Fakultas Ekonomi UNIKOM.

Bekasi: Genesis.

Noor, J. (2012).

Metodologi Penelitian: Skripsi, Tesis, Disertasi, dan Karya

Ilmiah. Jakarta: Prenada Media Group.

Podder, B. (2012). Determinants of Profitability of Private Commercial Banks

in Bangladesh: An Empirical Study. Journal Asian Institute of Technology

School of Management Tahiland.

Popita, M. S. A. (2013). Analisis Penyebab Terjadinya Non Performing Financing

pada Bank Umum Syariah di Indonesia. Accounting Analysis Journal, 2(4),

p. 404-412.

S. Munawir. (2002). Analisa Laporan Keuangan. Yogyakarta: Liberty.

_________. (2007). Analisa Laporan Keuangan. Yogyakarta: Liberty.

Setiadi, E. (2013).

Bank Syariah Tak Perlu Rem Pembiayaan. Diakses pada 12

Maret, 2014 dari World Wide Web: http://keuangan.kontan.co.id

Setiadi, P. B. (2010). Analisis Hubungan Spread of Interest Rate, Fee Based

Income, dan Loan to Deposits Ratio dengan ROA pada Perbankan di Jawa

Timur. Jurnal Mitra Ekonomi dan Manejemen Bisnis, Vol. 1, No. 1, p.

63-82.

Siamat, D. (2004).

Manajemen Lembaga Keuangan. Jakarta: Lembaga Penerbit

FE UI.

Siswati. (2013). Analisis Penyaluran Dana Bank Syariah.

Jurnal Dinamika

Manajemen, Vol. 4, No. 1, p. 82-92.

Soemarso, S.R. (2005). Akuntansi Suatu Pengantar. Jakarta: Rineka Citra.

Sudarsono, H. (2008). Diakses pada 10 Februari, 2014 dari

World Wide Web:

http://www.bi.go.id.

Sudarwanto, B. (2013). Perbankan Syariah Pascakenaikan BI Rate. Diakses pada

15 Maret, 2014 dari World Wide Web: http://www.investor.co.id.

Suharyadi & Purwanto. (2009). Statistika. Jakarta: Salemba Empat.

Sugiyono. (2009).

Metode penelitian Kuantitatif, Kualitatif dan R&D. Bandung:

Alfabeta.


(13)

________. (2010). Metode penelitian Kuantitatif, Kualitatif dan R&D. Bandung:

Alfabeta.

________. (2013). Metode penelitian Kuantitatif, Kualitatif dan R&D. Bandung:

Alfabeta.

Surat Edaran BI No. 12/11/DPNP (31 Maret 2010).

Suryani. (2011). Analisis Pengaruh Financing to Deposits Ratio (FDR) terhadap

Profitabilitas Perbankan Syariah di Indonesia.

Walisongo, Volume 19,

Nomor 1, p. 47-74.

Sutojo, S. (2008).

Menangani Kredit Bermasalah: Konsep dan Kasus. Jakarta:

Damar Mulia Pustaka.

Sutrisno. (2000).

Manajemen Keuangan: Teori, konsep, dan Aplikasi Edisi

Utama. Yogyakarta: Ekonosia.

Umam, K. (2013). Manajemen Perbankan Syariah. Bandung: Pustaka Setia.

UU No. 21 Tahun 2008 “Tentang Perbankan Syariah”.


(14)

vi

KATA PENGANTAR

Assalamu’alaikum Warahmatullaahi Wabarakaatuh

,

Puji dan syukur penulis panjatkan kepada Allah SWT. atas berkat dan

rahmat serta hidayah-Nya sehingga penulis dapat menyelesaikan penyusunan

Skripsi ini dengan judul

“Pengaruh

Financing to Deposits Ratio

dan

Non

Performing Financing

terhadap Profitabilitas Bank Syariah”.

Penulis menyadari bahwa dalam penulisan dan penyusunan Skripsi ini

masih jauh dari kesempurnaan, karena itu segala saran dan kritik yang

membangun dan bertujuan untuk memperbaiki mutu penulisan ini sangat penulis

hargai dan terima dengan senang hati.

Dalam penulisan dan penyusunan Skripsi ini, penulis banyak mendapatkan

bimbingan, bantuan serta motivasi dari berbagai pihak. Untuk itu dengan segala

hormat dan kerendahan hati penulis mengucapkan terima kasih yang sebesar

besarnya kepada:

1.

Dr. Ir. Eddy Soeryanto Soegoto Msc. selaku Rektor Universitas Komputer

Indonesia.

2.

Prof. Dr. Hj. Dwi Kartini, SE., Spec. Lic. selaku Dekan Fakultas Ekonomi

Universitas Komputer Indonesia.

3.

Prof. Dr. Hj. Umi Narimawati, Dra., SE., M.Si. selaku Dosen Wali kelas

AK-BU Syariah.

4.

Dr. Surtikanti, SE., M.Si, Ak. selaku Ketua Program Studi Akuntansi

Fakultas Ekonomi Universitas Komputer Indonesia.


(15)

vii

5.

Sri Dewi Anggadini, SE., M.Si. selaku Dosen Pembimbing yang selalu

bersedia meluangkan waktunya untuk memberikan bimbingan dan

pengarahan dalam penulisan dan penyusunan Skripsi ini.

6.

Dr. Ely Suhayati, SE., M.Si., Ak., CA. selaku Dosen Penguji 1 yang bersedia

memberi masukan dan pengarahan dalam penulisan dan penyusunan Skripsi

ini.

7.

Lilis Puspitawati, SE., M.Si., Ak., CA. selaku Dosen Penguji 2 yang bersedia

memberi masukan dan pengarahan dalam penulisan dan penyusunan Skripsi

ini.

8.

Seluruh Staff Dosen Pengajar UNIKOM yang telah membekali Penulis

dengan pengetahuan.

9.

Staff Kesekertariatan Program Studi Akuntansi Fakultas Ekonomi

terimakasih banyak untuk pelayanan dan informasinya.

10.

Yang tercinta Kedua Orangtuaku yang tak henti-hentinya memberikan do’a,

dukungan dan semangat bagi penulis dalam penyelesaian Skripsi ini.

11.

Adik-adikku tersayang yang selalu memberikan dukungan dan semangatnya

bagi Penulis dalam menyelesaikan Skripsi ini.

12.

Teman-teman seperjuangan Beasiswa Unggulan pada umumnya Akuntansi

Syariah, Akuntansi Pemerintahaan, Manajemen Rumah Sakit, DKV, dan

Sistem Informasi pada khususnya.

13.

Sisma Andriani yang selalu memberikan semangat dan motivasi dalam

penyelesaian Skripsi ini.


(16)

viii

14.

Seluruh pihak yang telah membantu penulis yang tidak dapat penulis

sebutkan satu persatu.

Semoga Allah SWT. melimpahkan rahmatnya kepada semua pihak yang

telah membantu dalam penulisan Skripsi ini. Akhir kata, penulis berharap agar

Skripsi ini dapat bermanfaat khususnya bagi penulis dan umumnya bagi pembaca.

Terima kasih.

Bandung, Agustus 2014

Penulis,

Sabriadi

21110518


(17)

1

PENDAHULUAN

1.1. Latar Belakang Penelitian

Bank syariah merupakan bank yang seluruh kegiatan transaksinya

berdasarkan prinsip syariah Islam. Bank syariah pertama di Indonesia adalah

Bank Muamalat Indonesia (BMI) yang didirikan pada tahun 1992. Pendirian Bank

Muamalat sendiri bukanlah sebuah proses yang pendek, tetapi dipersiapkan secara

hati-hati. Untuk mengakomodir kebutuhan masyarakat, sebelum tahun 1992, telah

didirikan beberapa lembaga keuangan nonbank yang kegiatannya menerapkan

sistim syariah. Perkembangan lembaga keuangan syariah selanjutnya di Indonesia

hingga tahun 1998 masih belum pesat, karena baru ada satu Bank Syariah dan 78

Bank Perkreditan Rakyat Syariah (BPRS) yang beroperasi. Pada tahun 1998,

dikeluarkan UU No. 10 tahun 1998 yang memberikan landasan hukum lebih kuat

untuk perbankan syariah. Melalui UU No. 23 tahun 1999, pemerintah

memberikan kewenangan kepada Bank Indonesia untuk dapat menjalankan

tugasnya berdasarkan prinsip syariah. Selanjutnya adalah Undang-Undang

Perbankan Syariah No. 21 Tahun 2008 menerangkan bahwa perbankan syariah

adalah segala sesuatu yang menyangkut tentang Bank Syariah dan Unit Usaha

Syariah, mencakup kelembagaan, kegiatan usaha, serta tata cara dan proses dalam

melaksanakan kegiatan usahanya. (Nur Gilang Giannini, 2013)

Baru kemudian berdiri

Islamic Development Bank

(IDB) pada tahun 1974

disponsori oleh negara-negara yang tergabung dalam Organisasi Konferensi

Islam, yang menyediakan jasa finansial berbasis

fee

dan

profit

sharing

untuk


(18)

negara-negara anggotanya dan secara eksplisit menyatakan diri berdasar pada

syariah Islam. (Heri Sudarsono, 2008)

Perbankan Syariah sebagai bagian dari perbankan nasional. Perbankan

syariah juga dituntut untuk dapat menyalurkan pembiayaan dengan harga yang

tidak wajar. Saat ini,

pricing

pembiayaan di bank syariah dirasakan oleh beberapa

kalangan masih cukup tinggi. Lebih tingginya

pricing

di bank syariah ini tentunya

tidak terlepas dari uniknya prinsip operasional di perbankan syariah. Sistim

operasional bank syariah berdasarkan pada sistim

equity

dimana setiap modal atau

dana yang disetor akan berbagi risiko. Dengan Bank Indonesia (BI) rate yang

meningkat seperti saat ini, sebenarnya hal itu tidak berpengaruh secara langsung

bagi bank syariah. Bank syariah lebih terfokus kepada risiko likuiditas dan risiko

kredit atau pembiayaan. Penetapan

pricing

di bank syariah juga didasarkan pada

analisis berbagai faktor risiko, yang agak berbeda dengan bank konvensional.

Dalam penyaluran pembiayaan ini bank syariah akan selalu melakukan analisis

terhadap risiko yang akan muncul dari pembiayaan yang disalurkannya. Saat ini

produk pembiayaan yang disalurkan oleh bank syariah dapat kita kelompokkan ke

dalam dua jenis. Pertama, pembiayaan yang akan memberikan kepastian

pembayaran bagi bank syariah, baik dari segi jumlah maupun waktunya.

Cash

flow

-nya bisa diprediksi dengan relatif pasti, karena sudah disepakati oleh kedua

pihak yang bertransaksi di awal akad. Kedua, pembiayaan yang tidak memberikan

kepastian pendapatan bagi bank syariah, dari segi jumlah maupun waktunya.

Tingkat pendapatannya bisa positif, nol atau bahkan negatif. Mengingat

karakteristik kedua kelompok akad tersebut berbeda, maka dalam menganalisis


(19)

risiko pembiayaan kedua kelompok tersebut juga akan berbeda. Dalam analisis

risiko pembiayaan yang memberikan kepastian dalam pembayaran, bank syariah

harus dapat mengidentifikasikan dan menganalisis dampak dari seluruh risiko

nasabah sehingga keputusan pembiayaan yang diambil sudah memperhitungkan

risiko yang ada dari pembiayaan ini. (Barno Sudarwanto, 2013)

Perkembangan perbankan syariah dalam kurun waktu satu tahun terakhir

tergolong pesat, khususnya pada Bank Umum Syariah (BUS) dan Unit Usaha

Syariah (UUS) yang mendominasi aset perbankan syariah. Dari data BI, tercatat

aset perbankan syariah per Oktober 2013 meningkat menjadi Rp229,5 triliun. Bila

ditotal dengan aset Bank Perkreditan Rakyat Syariah (BPRS), maka aset

perbankan syariah mencapai Rp235,1 triliun. “Pertumbuhan tersebut masih berada

dalam koridor revisi proyeksi pertumbuhan tahun 2013 yang telah

mempertimbangkan perlambatan pertumbuhan ekonomi, ditambah dengan siklus

pertumbuhan akhir tahun yang pada umumnya aset perbankan syariah akan

mengalami peningkatan yang cukup berarti”. (Difi Johansyah, 2013)

Sementara itu menurut Direktur Utama Bank Muamalat, Arviyan Arifin

mengatakan, sepanjang kuartal I tahun 2013 perolehan laba Bank Muamalat

sebesar Rp184 miliar atau naik sekitar 60% dibandingkan periode sama tahun

sebelumnya Rp115 miliar, dengan perolehan aset sepanjang kuartal I tahun 2013

sebesar Rp46,5 triliun. Sedangkan sepanjang tahun 2012 pertumbuhan laba bersih

Bank Muamalat tercatat sebesar 42,3% menjadi sebesar Rp389,4 miliar dari

sebelumnya Rp273,6 pada tahun 2011. Arviyan mengatakan pencapaian laba

bersih ditopang oleh pertumbuhan aset 38,1 persen (belum diaudit) dari Rp32,5


(20)

triliun 2011 menjadi Rp44,9 triliun sebesar tahun 2012. Pertumbuhan aset ini

membawa

market share

Bank Muamalat meningkat dari 22,3% pada tahun 2011

menjadi 23,0% pada tahun 2012 terhadap industri perbankan syariah. Disisi lain

pembiayaan yang disalurkan Bank Muamalat berjumlah Rp32,9 triliun sepanjang

tahun 2012, atau tumbuh 46,3% dari Rp22,5 triliun pada tahun 2011, dengan

Financing to Deposits Ratio

(FDR/rasio dana terhadap pembiayaan) 94,2%.

“Meskipun pembiayaan cukup ekspansif, rasio pembiayaan bermasalah atau

Non

Performing Financing

rendah yaitu 1,81%”. (Arviyan Arifin, 2013)

Di sisi lain BI mengeluarkan peraturan baru membuat

Loan to Deposits

Ratio

(LDR) atau dalam syariah dikenal dengan

Financing to Deposits Ratio

(FDR) bisa ditekan rendah. Selama tahun ini memang banyak bank syariah yang

memiliki FDR 100%, bahkan di atas 100%. Tapi BI memandang perbankan

syariah tak perlu khawatir dan mengerem pembiayaan meski bank sentral resmi

menurunkan batas atas Giro Wajib Minimum -

Loan to Deposits Rasio

(GWM-LDR) menjadi 92%. Menurut BI perbankan syariah hanya perlu mendorong

tumbuhnya Dana Pihak Ketiga (DPK) untuk bisa menekan angka rasio

pembiayaan terhadap dana pihak ketiga. “Sekarang dengan ketentuan yang baru,

mau tidak mau nanti kita sesuaikan dengan cara mendorong simpanan sehingga

FDR rendah. Ini antara lain dengan menambah banyak DPK, tanpa harus

mengurangi

exposure

”. Menurut Direktur Perbankan Syariah BI (sekarang

Kepala Departemen Perbankan Syariah OJK), Edi Setiadi mengatakan, ini jauh

lebih baik jika dibandingkan dengan menekan nilai pembiayaan. Pasalnya,

pembiayaan yang dilakukan bank syariah langsung disalurkan ke sektor riil,


(21)

dimana ketika pembiayaan bermasalah maka secara tidak langsung akan

berpengaruh ke sektor riil. Meski begitu, Edi pun sadar bahwa tingginya nilai

FDR di bank syariah bisa saja mengganggu kestabilan bisnis perbankan tersebut.

“Jangan sampai dia terlalu banyak

exposure

nanti likuiditas tidak cukup”. Oleh

karenanya Edi memandang perlu ada

supervisory

aksi sektoral agar bank lebih

selektif dalam penyaluran pembiayaan ke beberapa sektor. Ia menyarankan

adanya pengawasan lebih ketat pada pembiayaan ke sektor-sektor yang jenuh

ataupun yang meningkatkan

Non Performing Financing

(NPF) bagi perbankan.

“Intinya FDR yang kita dorong lebih berkualitas. Berkualitas itu antara lain

dengan pembagian sektoral tadi”. (Edi Setiadi, 2013)

Rasio keuangan merupakan instrumen analisis prestasi perusahaan yang

menjelaskan berbagai hubungan dan indikator keuangan, yang ditujukan untuk

menunjukkan perubahan dalam kondisi keuangan atau prestasi operasi di masa

lalu dan membantu menggambarkan

trend

pola perubahan tersebut, untuk

kemudian menunjukkan rasio dan peluang yang melekat pada perusahaan yang

bersangkutan. (Irham Fahmi, 2012:46)

Return

on

Assets

(ROA)

merupakan

salah

satu

rasio

rentabilitas/profitabilitas yang memberikan informasi seberapa efisien suatu

bank dalam melakukan kegiatan usahanya, karena rasio ini mengindikasikan

seberapa besar keuntungan yang dapat diperoleh rata-rata terhadap setiap rupiah

asetnya. Semakin besar

Return on Asset

menunjukkan kinerja perusahaan

semakin baik, karena

return

semakin besar. (Siamat, 2005:23)


(22)

Financing to Deposits Ratio

(FDR) merupakan rasio yang membandingkan

antara total pembiayaan dengan total dana sekuritas. Sebesar apapun aset yang

dimiliki bank jika likuiditasnya terancam, maka saat itu juga bank akan

mengalami kesulitan dana ketika terjadi penarikan dana secara serentak oleh pihak

deposan untuk menyikapi hal tersebut, bank harus selalu menyiapkan dana

cadangan atau modal.

Financing to deposits ratio

akan mengalami likuiditas

apabila

Financing to Deposits Ratio

tinggi maka likuiditas pada perbankan

syariah juga akan tinggi. Likuiditas yang tinggi akan berdampak pada perbankan

syariah yakni ketika likuiditas tinggi maka secara tidak langsung bank tersebut

akan mengalami kebangkrutan. Bukan pada tingkat kerugian bank tersebut

dikatakan mengalami kebangkrutan melainkkan dikarenakan likuiditas yang kecil

dapat menggangu operasional sehari-hari sebuah bank sedangkan likuiditas yang

besar dapat menurunkan tingkat efisiensi dan akan berpengaruh pada profitabilitas

bank tersebut.

Financing to Deposits Ratio

(FDR) yaitu seberapa besar dana pihak

ketiga bank syariah dilepaskan untuk pembiayaan. (Muhammad, 2005:265)

Non Performing Financing

(NPF) merupakan indikator pembiayaan

bermasalah yang perlu diperhatikan karena sifatnya yang fluktuatif dan tidak pasti

sehingga penting untuk diamati dengan perhatian khusus. NPF merupakan salah

satu instrument penilaian kinerja sebuah bank syariah yang menjadi intrepretasi

penilaian pada aktiva produktif khususnya dalam penilaian pembiayaan

bermasalah. Pembiayaan adalah penyediaan dana atau tagihan yang dipersamakan

dengan itu berupa transaksi bagi hasil dalam bentuk mudharabah dan musyarakah.

(Mares Suci Ana Popita, 2013)


(23)

Indikasi

Deposits Ratio

Financing to

(FDR)

Non Performing

Financing

(NPF)

Profitabilitas

(ROA)

2004

86.03%

2.19%

1.80%

2005

89.04%

2.00%

2.53%

2006

83.60%

4.84%

2.10%

2007

99.16%

1.33%

2.27%

2008

104,41%

3,85%

2,60%

2009

85,82%

4,1%

0,45%

2010

91,52%

3,51%

1,36%

2011

85,18%

1,78%

1,52%

2012

94,15%

1,81%

1,54%

2013

99,99%

0,78%

1,37%

Pada tahun 2009 merupakan tahun yang penuh tantangan dalam sistem

keuangan, bank global maupun domestik. Krisis finansial yang bemula tahun

2008 telah mengganggu stabilitas sistem keuangan dan berdampak negatif

terhadap pertumbuhan ekonomi dengan tingkat pertumbuhnya secara wajar yang

ditunjukkan dengan pertumbuhan pembiayaan dan profitabilitas.

Tabel 1.1

Indikator Utama Perbankan Syariah (dalam milyar persen)

Sumber: Laporan Keuangan PT Bank Muamalat Indonesia, Tbk.

Dari tabel di atas menunjukkan bahwa pada tahun 2008

Non Performing

Financing

mengalami peningkatan dari tahun sebelumnya yakni menjadi 3,85%.

Namum hal ini diikuti juga dengan kenaikan

Return on Assets

yang mengalami

peningkatan sebesar 2,60%. Hal ini diindikasikan karena laba sebelum pajak


(24)

meningkat tajam dari tahun sebelumnya. Hal ini bertentangan dengan teori yang

disebutkan bahwa sebuah Bank yang dirongrong oleh kredit bermasalah dalam

jumlah besar cenderung menurun profitabilitasnya. ROA yang merupakan tolak

ukur profitabilitas mereka akan menurun. (Sutojo, 2008:14)

Pada tahun 2012

Non Performing Financing

mengalami peningkatan dari

tahun sebelumnya yakni menjadi 1,81% dan

Return on Assets

juga mengalami

peningkatan sebesar 1,54% dari tahun sebelumnya. Hal ini diidikasikan karena

pada saat yang sama bank mengalami dampak adanya pembiayaan yang

terhambat atau pembiayaan macet yang meningkat di tahun 2012. Hal ini

bertentangan dengan teori yang menyatakan bahwa semakin kecil NPL semakin

kecil pula risiko kredit yang ditanggung pihak bank. Namun sebaliknya, jika

risiko kredit yang ditanggung bank semakin tinggi, profitabilitas akan menurun.

(Nusantara, 2009:11)

Dari uraian fenomena NPF di atas didukung dengan adanya pernyataan dari

Kepala Departemen Perbankan Syariah Otoritas Jasa Keuangan (OJK) Edy

Setiadi, yang menyatakan bahwa: “Jangan sampai kalau pertumbuhannya cepat

khususnya pembiayaan akan terjadi NPF yang tinggi, jika NPF terlalu tinggi maka

akan berpengaruh pada kinerja perbankan syariah”. (www.infobanknews.com)

Pertumbuhan dana pihak ketiga yang tinggi tidak diikuti dengan

peningkatan penghimpunan dana yang berasal dari tabungan, deposito, giro dan

kewajiban jangka pendek nasabah oleh pihak bank sehingga menyebabkan

financing to deposits ratio

mengalami penurunan sebesar 85,18% di tahun 2011

dari tahun sebelumnya yaitu 91,52% di tahun 2010. Penurunan

financing to


(25)

deposits ratio

bisa terjadi karena berbagai sebab sehingga pihak

pengelola/nasabah/peminjam tidak dapat memenuhi kewajibannya untuk

mengembalikan dana pembiayaan yang diberikan oleh bank. Serta penurunan

financing to deposits ratio

tidak diikuti oleh turunnya

return on assets

melainkan

return on assets

menjadi 1,52%. Hal ini diindikasikan bahwa

return on assets

mengalami kenaikan dikarenakan pada saat yang sama profitabilitas bank

muamalat menjadi lebih kuat akibat adanya penambahan modal. Hal ini

bertentangan dengan teori yang menyatakan bahwa

financing to deposits ratio

akan menunjukkan tingkat kemampuan bank dalam menyalurkan dana pihak

ketiga yang dihimpun oleh bank yang bersangkutan. Semakin tinggi rasio

financing to deposits ratio

mengindikasikan bahwa

financing to deposits ratio

berpengaruh terhadap profitabilitas karena akan menurunkan tingkat likuiditas

suatu bank dan akan berpengaruh terhadap keuntungan yang tinggi, begitu juga

dengan bank syariah dimana apabila

financing to deposits ratio

naik akan

berpengaruh juga terhadap kenaikan profitabilitas bank syariah. (Muhammad

Syafi’i Antonio, 2001)

Pada tahun 2013

Financing to Deposits Ratio

mengalami peningkatan dari

tahun sebelumnya yakni menjadi 99,99%. Namun hal ini tidak diikuti kenaikan

pada

Return on Assets

yang mengalami penurunan sebesar 1,37% dari tahun

sebelumnya. Hal ini diindikasikan bahwa pertumbuhan aset yang tinggi tidak

diikuti dengan peningkatan laba sebelum pajak. Hal ini bertentangan dengan teori

yang menyatakan bahwa Semakin tinggi FDR akan semakin tinggi tingkat

keuntungan perusahaan karena penempatan dana berupa pembiayaan yang


(26)

diberikan semakin meningkat, sehingga pendapatan bunga akan semakin

meningkat pula. Demikian juga sebaliknya, semakin rendah FDR akan semakin

rendah tingkat keuntungan perusahaan karena penempatan dana berupa

pembiayaan yang disalurkan semakin menurun, sehingga pendapatan bunga

semakin menurun pula. (Setiadi, 2010:67)

Berdasarkan uraian latar belakang di atas penulis ingin mengangkat judul

“Pengaruh

Financing to Deposits Ratio

dan

Non Performing Financing

terhadap Profitabilitas Bank Syariah”.

1.2. Identifikasi dan Rumusan Masalah

1.2.1.

Identifikasi Masalah

1.

Rasio

non performing financing

pada tahun 2008 di Bank Muamalat

Indonesia, Tbk mengalami kenaikan, namun diikuti juga dengan

return on

assets

-nya. Hal ini diindikasikan karena laba sebelum pajak meningkat

tajam dari tahun sebelumnya.

2.

Rasio

non performing financing

pada tahun 2012 di Bank Muamalat

Indonesia, Tbk mengalami kenaikan, namun diikuti juga dengan

return on

assets

-nya. Hal ini diidikasikan karena pada saat yang sama bank

mengalami dampak dari ekspansi pembiayaan yang cukup agresif di tahun

2012. Bisa karena adanya pembiayaan yang terhambat atau pembiayaan

macet yang meningkat.

3.

Rasio

financing to deposits ratio

pada tahun 2011 di Bank Muamalat

Indonesia, Tbk mengalami penurunan dari tahun sebelumnya sementara


(27)

penurunan

financing to deposits ratio

tidak diikuti dengan menurunnya

return on assets

melainkan mengalami kenaikan yang dikarenakan

meningkatnya profitabilitas bank muamalat serta pertumbuhan dana pihak

ketiga yang tinggi namun tidak diikuti dengan peningkatan penghimpunan

dana.

4.

Rasio

financing to deposits ratio

pada tahun 2013 di Bank Muamalat

Indonesia, Tbk mengalami peningkatan dari tahun sebelumnya sementara

peningkatan

financing to deposits ratio

tidak diikuti dengan meningkatnya

return on assets

melainkan mengalami penurunan yang dikarenakan

pertumbuhan aset yang tinggi tidak diikuti dengan peningkatan laba

sebelum pajak.

1.2.2.

Rumusan Masalah

1.

Seberapa besar pengaruh

Financing to Deposits Ratio

terhadap

Return on

Assets

Bank Syariah.

2.

Seberapa besar pengaruh

Non Performing Financing

terhadap

Return on

Assets

Bank Syariah.

3.

Seberapa besar pengaruh

Financing to Deposits Ratio

dan

Non Performing

Financing

terhadap

Return on Assets

Bank Syariah.

1.3. Maksud dan Tujuan Penelitian

1.3.1.

Maksud Penelitian

Untuk mengetahui Pengaruh

Financing to Deposits Ratio

dan

Non

Performing Financing

terhadap

Return on Assets

Bank Syariah.


(28)

1.3.2.

Tujuan Penelitian

1.

Untuk mengetahui besarnya pengaruh

Financing to Deposits Ratio

terhadap

Profitabilitas Bank Syariah.

Return on Assets

(ROA) merupakan tolak ukur

profitabilitas tersebut.

2.

Untuk mengetahui besarnya pengaruh

Non Performing Financing

terhadap

Profitabilitas Bank Syariah.

Return on Assets

(ROA) merupakan tolak ukur

profitabilitas tersebut.

3.

Untuk mengetahui besarnya pengaruh

Financing to Deposits Ratio

dan

Non

Performing Financing

terhadap Profitabilitas Bank Syariah.

Return on

Assets

(ROA) merupakan tolak ukur profitabilitas tersebut.

1.4. Kegunaan Penelitian

Pada dasarnya penelitian ini dilakukan oleh penulis dalam rangka

mempelajari dan membandingkan teori yang telah dipelajari dalam perkuliahan

dengan praktek, tentang pengaplikasian dan perhitungan memperoleh

profitabilitas atau laba pada sebuah perusahaan ataupun bank. Selain itu, penulis

mengharapkan bahwa penelitian ini dapat memberikan sumbangan ilmiah dan

bermanfaat bagi semua pihak.

1.4.1.

Kegunaan Praktis

Bagi Perusahaan, penelitian ini bermanfaat untuk memecahkan

masalah-masalah praktis dengan pengembangan sebagai bagian integral dalam organisasi

atau perusahaan. Penelitian ini merupakan syarat dilakukannya suatu penelitian

sebagaimana yang dinyatakan dalam rancangan penelitian.


(29)

1.4.2.

Kegunaan Akademis

Adapun kegunaan akademis dari penelitian ini adalah sebagai berikut:

1.

Bagi Penulis

Yaitu diharapkan dapat menambah wawasan dan ilmu pengetahuan

mengenai perhitungan profitabilitas serta kaitannya dengan

financing to deposits

ratio

dan

non performing financing

dan untuk mengaplikasikan mata kuliah

pengantar akuntansi yaitu mengenai Siklus Akuntansi dan pada mata kuliah yang

didapat pada semester dua yaitu pengantar akuntansi lanjutan mengenai

Rekonsiliasi Bank.

2.

Bagi pihak lain

Sebagai bahan acuan, bahan referensi dan menambah khasanah ilmu

pengetahuan khususnya mengenai masalah-masalah yang berkaitan dengan

masalah yang diangkat dalam penelitian.

1.5. Lokasi dan Waktu Penelitian

Berdasarkan maksud dan tujuan dari penelitian yang penulis kemukakan di

atas, adapun lokasi dan waktu penelitian ini adalah:

1.5.1.

Lokasi Penelitian

Penulis melakukan penelitian ini di Kantor PT Bank Muamalat Indonesia,

Tbk yang berlokasi di Gedung Arthaloka Jl. Sudirman No. 2 Jakarta.


(30)

Dalam melakukan penelitian ini, penulis membuat rencana jadwal penelitian

yang dimulai dengan tahap persiapan sampai tahap akhir yang digambarkan dalam

tabel di bawah ini:

Tabel 1.2

Jadwal Kegiatan Penelitian

N

o Keterangan Maret April Mei Bulan (2014) Juni Juli Agustus 1. Penyusunan Proposal 2. Pengumpulan Proposal 3. Pemeriksaan Proposal 4. Bimbingan 5. Pendaftaran Sidang UP 6. Pelaksanaan Sidang UP 7. Bimbingan untuk Sidang

Akhir

8. Pendaftaran Sidang Akhir 9. Sidang Akhir


(31)

37

OBJEK DAN METODE PENELITIAN

3.1. Objek Penelitian

Objek penelitian merupakan permasalahan yang dijadikan topik penulisan

dalam usulan penelitian. Penelitian ini dilakukan untuk mendapatkan informasi

yang berhubungan dengan objek penelitian yang penulis teliti.

Menurut Husen Umar (2005:303), “Objek penelitian menjelaskan tentang

apa dan atau siapa yang menjadi objek penelitian, juga dimana dan kapan

penelitian dilakukan, bisa juga ditambahkan dengan hal-hal jika dianggap perlu”.

Objek penelitian yang penulis teliti adalah pengaruh

Financing to Deposits

Ratio

(FDR),

Non Performing Financing

(NPF) dan

Return on Assets

(ROA)

Bank Syariah pada PT Bank Muamalat Indonesia, Tbk.

3.2. Metode Penelitian

Menurut Sugiyono (2013:2), “Metode penelitian pada dasarnya merupakan

cara ilmiah untuk mendapatkan data dengan tujuan dan kegunaan tertentu”.

Sedangkan menurut I Made Wirartha (2006:68), pengertian metode

penelitian adalah sebagai berikut:

“Metode penelitian adalah suatu cabang ilmu pengetahuan yang

membicarakan atau mempersoalkan cara-cara melaksanakan penelitian

(yaitu meliputi kegiatan-kegiatan mencari, mencatat, merumuskan,

menganalisis sampai menyusun laporannya) berdasarkan fakta-fakta atau

gejala-gejala secara ilmiah”.

Metode penelitian yang digunakan dalam penelitian ini adalah penelitian

Deskriptif dan metode Verifikatif. Metode deskriptif digunakan untuk


(32)

mendapatkan gambaran secara sistematis, faktual dan akurat mengenai

fakta-fakta, sifat-sifat serta hubungan antar fenomena yang diselidiki. Penulis dapat

mengidentifikasi fakta atau peristiwa tersebut sebagai variabel yang dipengaruhi

(variabel dependen) dan melakukan penyelidikan terhadap variabel-variabel yang

mempengaruhi (variabel independen).

Menurut Sugiyono (2010:147), pengertian metode deskriptif adalah sebagai

berikut:

“Metode Deskriptif adalah metode yang digunakan untuk menganalisa data

dengan cara mendeskripsikan atau menggambarkan data yang telah

terkumpul sebagaimana adanya tanpa bermaksud membuat kesimpulan yang

berlaku umum atau generalisasi”.

Dalam penelitian ini, metode deskriptif digunakan untuk mengetahui

kondisi

Financing to Deposits Ratio

(FDR),

Non Performing Financing

(NPF)

dan

Return on Assets

(ROA) Bank Syariah.

Menurut Masyhuri (2009:45), pengertian metode verifikatif adalah sebagai

berikut:

“Metode verifikatif yaitu memeriksa benar tidaknya apabila dijelaskan

untuk menguji suatu cara dengan atau tanpa perbaikan yang telah

dilaksanakan di tempat lain dengan mengatasi masalah yang serupa dengan

kehidupannya”.

Dalam penelitian ini, metode verifikatif digunakan untuk menilai seberapa

besar pengaruh

Financing to Deposits Ratio

(FDR) dan

Non Performing


(33)

3.2.1. Desain Penelitian

Desain penelitian adalah rancangan penelitian yang digunakan sebagai

pedoman dalam melakukan proses penelitian. Desain penelitian akan berguna bagi

semua pihak yang terlibat dalam proses penelitian.

Menurut Moh. Nazir (2003:84), “Desain penelitian adalah rancangan semua

proses yang diperlukan dalam perencanaan dan pelaksanaan penelitian”.

Menurut Umi Narimawati (2010:30), langkah-langkah desain penelitian

adalah sebagai berikut:

“Proses penelitian meliputi:

1.

Menetapkan permasalahan sebagai indikasi dari fenomena.

2.

Mengidentifikasi permasalahan yang terjadi.

3.

Menetapkan rumusan masalah.

4.

Menetapkan tujuan penelitian.

5.

Menetapkan hipotesis penelitian, berdasarkan fenomena dan dukungan

teori.

6.

Menetapkan konsep variabel sekaligus pengukuran variabel penelitian

yang digunakan.

7.

Menetapkan sumber data, teknik penentuan sampel dan teknik

pengumpulan data.

8.

Melakukan analisi data.

9.

Melakukan pelaporan hasil penelitian”.

Desain penelitian ini yang lebih lengkap akan dijelaskan dalam bentuk tabel

di bawah ini:

Tabel 3.1

Desain Penelitian

Tujuan

Penelitian

Desain Penelitian

Jenis

Penelitian

Metode yang

digunakan

Unit Analisis

Horizon

Time

T-1

Deskriptif dan

Verifikatif

Explanatory

Survey

Muamalat

PT Bank

Indonesia, Tbk.

Time Series


(34)

Indonesia, Tbk.

T-3

Deskriptif dan

Verifikatif

Explanatory

Survey

Muamalat

PT Bank

Indonesia, Tbk.

Time Series

Sumber : Umi Narimawati dkk 2010.

Dari tabel di atas kemudian penulis menguraikan sebagai berikut:

1.

Untuk mengetahui besarnya pengaruh

Financing to Deposits Ratio

terhadap

Profitabilitas Bank Syariah.

Return on Assets

(ROA) merupakan tolak ukur

profitabilitas tersebut.

2.

Untuk mengetahui besarnya pengaruh

Non Performing Financing

terhadap

Profitabilitas Bank Syariah.

Return on Assets

(ROA) merupakan tolak ukur

profitabilitas tersebut.

3.

Untuk mengetahui besarnya pengaruh

Financing to Deposits Ratio

dan

Non

Performing Financing

terhadap Profitabilitas Bank Syariah.

Return on Assets

(ROA) merupakan tolak ukur profitabilitas tersebut.

3.3. Operasionalisasi Variabel

Operasionalisasi variabel merupakan proses penguraian variabel penelitian

ke dalam sub variabel, konsep variabel, indikator dan pengukuran. Adapun syarat

penguraian operasionalisasi dilakukan bila dasar konsep dan indikator

masing-masing variabel sudah jelas, apabila belum jelas secara konseptual maka perlu

dilakukan analisis faktor.

Menurut Sugiyono (2013:38), variabel penelitian adalah sebagai berikut:

“Variabel penelitian pada dasarnya adalah segala sesuatu yang berbentuk

apa saja yang ditetapkan oleh penulis untuk dipelajari sehingga diperoleh

informasi tentang hal tersebut, kemudian ditarik kesimpulannya”.


(35)

Berdasarkan judul penelitian yang telah dikemukakan di atas yaitu

“Pengaruh

Financing to Deposits Ratio

(FDR) dan

Non Performing Financing

(NPF) terhadap

Return on Assets

Bank Syariah”. Maka variabel-variabel yang

diteliti dapat dibedakan menjadi dua yaitu:

1.

Variabel Bebas/

Independent

(X)

Menurut Sugiyono (2013:39), “Variabel bebas merupakan variabel yang

mempengaruhi atau yang menjadi sebab perubahannya atau timbulnya variabel

dependen (terikat)”.

Sedangkan menurut Umi Narimawati (2010:27), “Variabel stimulus atau

variabel yang mempengaruhi variabel lain. Variabel bebas merupakan variabel

yang pengaruhnya diukur, dimanipulasi atau dipilih oleh penulis untuk

menentukan hubungannya dengan suatu gejala yang di observasi dalam kaitannya

dengan variabel lain”.

Dalam hal ini variabel bebas yang akan diteliti yaitu X

1

Financing to

Deposits

Ratio (FDR) dan X

2

Non Performing Financing

(NPF).

2.

Variabel tidak Bebas/

dependent

(Y)

Menurut Sugiyono (2009:4), “Variabel terikat merupakan variabel yang

dipengaruhi atau yang menjadi akibat, karena adanya variabel bebas”.

Sedangkan menurut Umi Narimawati (2010:27), “Variabel yang

memberikan reaksi/respon jika dihubungkan dengan variabel bebas. Variabel

tergantung adalah variabel yabg keberadaannya diamati dan diukur untuk

menentukan pengaruh yang disebabkan oleh variabel bebas”.


(36)

Total Assets Net Profit Before Tax

X 100%

Total Dana Pihak Ketiga Total Pembiayaan Disalurkan

X 100%

Total Pembiayaan Disalurkan Pembiayaan Bermasalah X 100%

Dalam penelitian ini yang menjadi variabel tidak bebas (Y) adalah

Return

on Assets

(ROA). Selengkapnya mengenai operasionalisasi variabel dapat dilihat

pada di bawah ini:

Tabel 3.2

Operasionalisasi Variabel

Variabel

Konsep Variabel

Indikator

Skala

Financing to

Deposits

Ratio

(FDR)

(Variabel X

1

)

Financing

to

Deposits

Ratio

(FDR)

adalah

perbandingan

antara pembiayaan

yang

diberikan

oleh bank dengan

dana pihak ketiga

yang

berhasil

dikerahkan oleh

bank.

(Muhammad,

2005)

FDR =

(Muhammad, 2005)

Rasio

Non

Performing

Financing

(NPF)

(Variabel X

2

)

Non

Performing

Financing

(NPF)

adalah rasio yang

digunakan untuk

mengukur

kemampuan

manajemen bank

dalam mengelola

pembiayaan yang

bermasalah yang

ada dapat dipenuhi

dengan

aktiva

produktif

yang

dimiliki oleh suatu

bank.

(Pudjo Mulyono,

2000:56)

NPF=

Surat Edaran BI No. 12/11/DPNP 31

Maret 2010

Rasio

Return

on

Assets

(ROA)

(Variabel Y)

Return on Assets

(ROA) merupakan

rasio

yang

mengukur

kemampuan

perusahaan dalam

ROA=


(37)

memanfaatkan

aktivanya

untuk

memperoleh laba

juga

mengukur

tingkat

pengembalian

investasi yang telah

dilakukan

oleh

perusahaan dengan

menggunakan

seluruh

dana

(aktiva)

yang

dimiliki.

(Dwi dan Rifka,

2004:91)

Surat Edaran BI No. 12/11/DPNP 31

Maret 2010

3.4. Sumber Data

Data yang digunakan dalan penelitian ini adalah data kuantitatif yaitu dalam

bentuk angka-angka yang menunjukkan nilai dari besaran atau variabel yang

mewakilinya. Jenis data yang digunakan dalam penelitian ini adalah data

sekunder. Adapun dua jenis sumber data sebagai berikut:

1.

Data Primer, yaitu data yang diperoleh secara langsung dari objek yang

diteliti, baik dari objek individual (responden) maupun dari suatu instansi

yang dengan sengaja melakukan pengumpulan data dari instansi-instansi atau

badan lainnya untuk keperluan penelitian dari pengguna (Andi Supangat,

2007:2). Sedangkan menurut Jonathan Sarwono, (2007:8) bahwa data primer

merupakan data yang berasal dari sumber asli atau pertama. Jadi pada

dasarnya dapat kita simpulkan bahwa data primer merupakan data yang

dikumpulkan dengan cara terjun langsung dengan meneliti keadaan

sebenarnya.


(38)

2.

Data Sekunder adalah data yang diperoleh secara tidak langsung untuk

mendapatkan informasi (keterangan) dari objek yang diteliti, biasanya data

tersebut diperoleh dari tangan kedua baik dari objek secara individual

(responden) maupun dari suatu badan (instansi) yang dengan sengaja

melakukan pengumpulan data dari instansi-instansi atau badan lainnya untuk

keperluan penelitian baru para pengguna (Andi Supangat, 2007:2).

Sedangkan data sekunder menurut Jonathan Sarwono (2007:8) adalah data

yang sudah tersedia sehingga kita tinggal mencari dan mengumpulkan.

Dengan demikian, sesuai pengertian-pengertian di atas dapat disimpulkan

pengertian dari data sekunder adalah data yang didapat dengan cepat karena

sudah tersedia sebelumnya seperti: Studi Kepustakaan (

Library Research

)

yaitu studi yang dilakukan untuk menggali teori-teori yang berhubungan

dengan penulisan hasil penelitian agar supaya dapat dijadikan data sekunder

dengan cara membaca dan mempelajari buku-buku atau laporan yang dapat

membantu kelancaran peneliti dalam penelitian.

Berdasarkan penjelasan di atas, maka sumber data yang diambil dalam

penelitian ini adalah sumber data sekunder, dimana data yang diperoleh penulis

merupakan data yang diperoleh secara tidak langsung, artinya data-data tersebut

berupa data kedua yang telah diolah lebih lanjut dan data yang disajikan oleh

pihak lain. Data-data yang digunakan diperoleh dari laporan-laporan yang

berhubungan dan sudah dipublikasikan oleh PT Bank Muamalat Indonesia, Tbk

melalui data-data yang digunakan diperoleh dari laporan-laporan keuangan yang

berhubungan dengan topik permasalahan yang diteliti. Data yang digunakan yaitu


(39)

laporan keuangan tahunan yang dipublikasikan, berupa laporan neraca dan

laporan laba rugi suatu perusahaan.

3.5. Populasi dan Penarikan Sampel

Adapun teknik penentuan data terbagi menjadi dua bagian, yaitu populasi

dan sampel. Pengertian dari populasi dan sampel itu sendiri adalah sebagai

berikut:

3.5.1.

Populasi

Menurut Sugiyono (2013:80), “Populasi adalah wilayah generalisasi yang

terdiri atas: objek/subjek yang mempunyai kualitas dan karakteristik tertentu yang

ditetapkan oleh peneliti untuk dipelajari dan kemudian ditarik kesimpulannya”.

Populasi yang diambil oleh penulis adalah laporan keuangan perusahaan PT

Bank Muamalat Indonesia, Tbk sejak berdiri pada tahun 1992 sampai sekarang

atau selama periode 1992-2013 yaitu sebanyak 21 tahun.

3.5.2.

Sampel

Menurut Sugiyono (2013:81), “Sampel adalah bagian dari jumlah dan

karakteristik yang dimiliki oleh populasi tersebut”.

Penentuan jumlah sampel yang akan diolah dari jumlah populasi, maka

dilakukan dengan teknik yang digunakan sesuai dengan judul penulis yaitu

non

probability sampling

.

Menurut Sugiyono (2013:84), pengertian

non probability sampling

adalah


(40)

Non Probability Sampling

adalah teknik pengambilan sampel yang tidak

memberi peluang/kesempatan sama bagi setiap unsur atau anggota populasi

untuk dipilih menjadi sampel. Teknik sampel ini meliputi,

sampling

sistematis, kuota, insidental, purposive, jenuh, snowball

”.

Jenis

non probability sampling

yang akan digunakan oleh penulis adalah

sampling purposive

.

Menurut Sugiyono (2013:85), “

Sampling Purposive

adalah teknik

penentuan sampel dengan pertimbangan tertentu”.

Sampel yang diambil penulis dalam penelitian ini adalah Neraca dan

Laporan Laba Rugi PT Bank Muamalat Indonesia, Tbk dari tahun 2004-2013 atau

selama 10 tahun. Sampel yang diambil selama 10 tahun dan penulis menganggap

bahwa sampel yang ada adalah homogen, sehingga sampel yang dipilih dapat

mewakili populasi yang ada. Adapun alasan sampel yang diambil selama 10 tahun

karena:

1.

Data yang diambil merupakan laporan keuangan PT Bank Muamalat

Indonesia, Tbk yang merupakan sumber informasi keuangan terbaru berupa

laporan neraca dan laporan laba rugi.

2.

Data yang diambil adalah data yang sudah diaudit.

3.

Data yang diambil adalah 10 tahun dari tahun 2004-2013 yang dijadikan

sampel karena pada rentang periode ini terdapat fenomena yang

menyebabkan harus adanya penelitian yang dilakukan.

4.

Sampel yang diambil sebanyak 10 tahun dari periode 2004-2013 karena

sudah dianggap representatif (mewakili) untuk dilakukan uji penelitian.

5.

Menurut Hair Et Al (2006:196), jumlah sampel yang diajukan dalam suatu


(41)

In Addition to its role in determining statistical power, sample size also

affect the generalizability of the result by the ratio of observation to the

independent variables. A general rule is that the ratio should be never fall

below 1:5 meaning that five observation are made for each independent

variable in the variate

”.

Berdasarkan teori tersebut, jumlah sampel minimal dalam penelitian ini

adalah 5x2 (variabel X) yaitu 10 buah sampel. Maka jumlah sampel yang

digunakan adalah laporan keuangan dari tahun 2004 sampai dengan tahun 2013

yaitu 10 tahun sehingga cukup representatif (mewakili) untuk dilakukan

penelitian.

3.6. Metode Pengumpulan Data

Metode pengumpulan data adalah penelitian lapangan (

Field Research

),

dilakukan dengan cara mengadakan peninjauan langsung pada instansi yang

menjadi objek untuk mendapatkan data primer dan data sekunder. (Umi

Narimawati, 2010:39)

Berhubung data yang penulis gunakan adalah jenis data sekunder, maka

metode pengumpulan datanya adalah sebagai berikut:

1.

Dokumentansi

Pengumpulan data dilakukan dengan menelaah dokumen-dokumen yang

terdapat pada perusahaan, (Umi Narimawati, 2010:40). Dokumentasi yang

dilakukan berhubungan dengan masalah yang akan diteliti, umumnya tentang

laporan keuangan berupa Neraca dan Laporan Laba Rugi di PT Bank Muamalat

Indonesia, Tbk pada tahun 2004-2013.


(42)

Pengumpulan data dilakukan dengan membaca literatur-literatur, buku-buku

mengenai teori permasalahan yang diteliti dan menggunakan media internet

sebagai media pendukung dalam penelusuran informasi tambahan mengenai teori

maupun data-data yang diperlukan dalam penelitian ini.

3.7. Metode Pengujian Data

3.7.1. Rancangan Analisis

Menurut Umi Narimawati (2010:41), pengertian rancangan analisis adalah

sebagai berikut:

“Rancangan analisis adalah proses mencari dan menyusun secara sistematis

data yang telah diperoleh dari hasil observasi lapangan, dan dokumentasi dengan

cara mengorganisasikan data ke dalam kategori, menjabarkan ke dalam unit-unit,

melakukan sintesa, menyusun ke dalam pola, memilih mana yang lebih penting

dan yang akan dipelajari, dan membuat kesimpulan sehingga mudah dipahami

oleh diri sendiri maupun orang lain. Peneliti melakukan analisa terhadap data

yang telah diuraikan dengan menggunakan metode deksriptif (kualitatif) dan

verifikatif (kuantitatif)”.

Pada penelitian ini penulis menggunakan analisis kuntitatif. Adapun

rancangan analisis terdiri dari kualitatif dan kuantitatif.

Menurut Sugiyono (2010:14), pengertian analisis kualiatatif adalah sebagai

berikut:

“Metode penelitian kualitatif itu dilakukan secara intensif, peneliti ikut

berpartisipasi lama di lapangan, mencatat secara hati-hati apa yang terjadi,

melakukan analisis reflektif terhadap berbagai dokumen yang ditemukan di

lapangan, dan membuat laporan penelitian secara mendetail”.

Menurut Sugiyono (2010:31), pengertian analisis kuantitatif adalah sebagai

berikut:

“Dalam penelitian kuantitatif analisis data menggunakan statistik. Statistik

yang digunakan dapat berupa statistik deskriptif dan inferensial/induktif.


(43)

Statistik inferensial dapat berupa statistik parametris dan statistik

nonparametris. Peneliti menggunakan statistik inferensial bila penelitian

dilakukan pada sampel yang dilakukan secara random. Data hasil analisis

selanjutnya disajikan dan diberikan pembahasan. Penyajian data dapat

berupa tabel, tabel ditribusi frekuensi, grafik garis, grafik batang,

piechart

(diagram lingkaran), dan

pictogram

. Pembahasan hasil penelitian

merupakan penjelasan yang mendalam dan interpretasi terhadap data-data

yang telah disajikan”.

Adapun langkah-langkah analisis kuantitatif yang digunakan penulis pada

penelitian ini adalah sebagai berikut:

1.

Pengujian Asumsi Klasik Regresi

Untuk memperoleh hasil yang lebih akurat pada analisis regresi berganda

maka dilakukan pengujian asumsi klasik agar hasil yang diperoleh merupakan

persamaan regresi yang memiliki sifat

Best Linier Unbiased Estimator

(BLUE).

Beberapa asumsi klasik regresi yang harus dipenuhi terlebih dahulu sebelum

menggunakan analisis regresi berganda (

Multiple Linear Regression

) sebagai alat

untuk menganalisis pengaruh variabel-variabel yang diteliti terdiri atas: Analisis

regresi berganda digunakan untuk meramalkan bagaimana keadaan (naik

turunnya) variabel dependen, bila dua atau lebih variabel independen sebagai

indikator. Analisis ini digunakan dengan melibatkan dua atau lebih variabel bebas

antara variabel dependen (Y) dan variabel independen (X

1

dan X

2

). Persamaan

regresinya sebagai berikut:

1)

Uji Normalitas Data Residual

Uji normalitas digunakan untuk menguji apakah model regresi mempunyai

distribusi normal ataukah tidak. Asumsi normalitas merupakan persyaratan yang

sangat penting pada pengujian signifikansi koefisien regresi. Model regresi yang


(44)

baik adalah model regresi yang memiliki distribusi normal atau mendekati

normal, sehingga layak dilakukan pengujian secara statistik.

Dasar pengambilan keputusan bisa dilakukan berdasarkan profitabilitas

(

Asymtotic Significance

), yaitu:

a.

Jika profitabilitas > 0,05 maka distribusi dari populasi adalah normal

b.

Jika profitabilitas < 0,05 maka populasi tidak berdistribusi secara normal

Pengujian secara visual dapat juga dilakukan dengan metode gambar normal

Probability Plots

dalam program SPSS. Dengan dasar pengambilan keputusan

sebagai berikut:

a)

Jika data menyebar disekitar garis diagonal dan mengikuti arah garis

diagonal, maka dapat disimpulkan bahwa model regresi memenuhi asumsi

normalitas.

b)

Jika data menyebar jauh dari garis diagonal dan tidak mengikuti arah garis

diagonal, maka dapat disimpulkan bahwa model regresi tidak memenuhi

asumsi normalitas.

Selain itu uji normalitas digunakan untuk mengetahui bahwa data yang

diambil berasal dari populasi berdistribusi normal. Uji yang digunakan untuk

menguji kenormalan adalah uji

Kolmogorov-Smirnov

. Berdasarkan sampel ini

akan diuji hipotesis nol bahwa sampel tersebut berasal dari populasi berdistribusi

normal melawan hipotesis tandingan bahwa populasi berdistribusi tidak normal.

2)

Uji

Multikolinieritas


(1)

12 2. Analisis Regresi Linier Berganda

Tabel 4.8

Hasil Estimasi Model Regresi Coefficientsa

Model Unstandardized

Coefficients Standardized Coefficients t Sig.

B Std. Error Beta

1

(Constant) -3,125 3,068 -1,670 ,001

FDR 1,001 ,031 ,755 3,290 ,008

NPF -,919 ,171 -,036 -3,109 ,012

a. Dependent Variable: ROA

Melalui hasil pengolahan data seperti diuraikan pada Tabel 4.8 maka dapat dibentuk model prediksi variabel Financing to Deposits Ratio dan Non Performing Financing

terhadap Return on Assets (ROA), dengan persamaan regresi: Y = -3,125 – 1,001X1 + (-0,919)X2

Dimana:

Y = Return on Assets

X1 = Financing to Deposits Ratio

X2 = Non Performing Financing

Koefisien yang terdapat pada persamaan di atas dapat diinterpretasikan sebagai berikut:

1) Konstanta sebesar -3,125 menunjukkan rata-rata return on assets -3,125% pada PT Bank Muamalat Indonesia, Tbk periode 2004-2013 jika financing to deposits ratio dan

non performing financing sama dengan nol.

2) Financing to Deposits Ratio memiliki koefisien bertanda posistif sebesar 1,001, artinya

setiap peningkatan financing to deposits ratio sebesar 1 persen diprediksi akan meningkatkan return on assets sebesar 1,001%, dengan asumsi non performing financing tidak berubah.

3) Non Performing Financing memiliki koefisien bertanda negatif sebesar -0,919, artinya

setiap peningkatan non performing financing sebesar 1 persen diprediksi return on assets akan menurun sebesar -0,919%, dengan asumsi financing to deposits ratio

tidak berubah.

4.2.1. Pengaruh Financing to Deposits Ratio (FDR) terhadap Return on Assets (ROA) 1. Korelasi Pearson Financing to Deposits Ratio (FDR) terhadap Return on Assets (ROA)

Korelasi financing to deposits ratio dengan return on assets ketika non performing

financing tidak mengalami perubahan sebesar 0,753 dengan arah positif. Nilai korelasi

sebesar 0,753 berada diantara 0,61 – 0,80 yang tergolong dalam kriteria korelasi cukup tinggi. Artinya, financing to deposits ratio memiliki hubungan cukup tinggi dengan

return on assets ketika non performing financing meningkat dan financing to deposits

ratio tidak mengalami perubahan. Selain itu, arah positif menggambarkan bahwa ketika

financing to deposits ratio perusahaan meningkat dan non performing financing

keuangan perusahaan tidak mengalami perubahan, maka return on assets perusahaan akan mengalami peningkatan.

2. Koefisien Determinasi Financing to Deposits Ratio (FDR) terhadap Return on Assets

(ROA)

Besarnya pengaruh financing to deposits ratio dengan return on assets ketika non

performing financing keuangan tidak mengalami perubahan adalah sebesar (0,753)2 x

100% = 56,70%. Kd = r2 x 100% Kd = (0,753)2 x 100% Kd = 56,70%


(2)

13

Nilai koefisien determinasi untuk Financing to Deposits Ratio dengan Return on Assets

yakni sebesar 0,567 atau 56,70% berada diantara 0,61 – 0,80 yang tergolong dalam kriteria erat artinya nilai koefisien determinasi financing to deposits ratio memiliki hubungan yang erat dengan return on assets selain itu menandakan bahwa financing to deposits ratio dipengaruhi oleh dana pihak ketiga dan giro yang memiliki likuiditas yang lebih tinggi karena sifat sumber dana ini sangat labil karena dapat ditarik kapan saja sehingga bank harus dapat memenuhi kebutuhan likuiditasnya serta deposito dan tabungan.

3. Pengujian Hipotesis Financing to Deposits Ratio (FDR) terhadap Return on Assets

(ROA)

Nilai tabel yang digunakan sebagai nilai kritis pada uji t sebesar 2,766 yang diperoleh dari ttabel pada α = 0,05 dengan derajat kebebasan (Degree of Freedom) = 4, untuk

pengujian dua pihak. Nilai statistik thitung yang digunakan pada pengujian ini dapat dilihat

pada tabel berikut ini:

Tabel 4.11

Coefficients untuk Uji t

Coefficientsa

Model t Sig.

1 (Constant) FDR -1,670 3,290 ,001 ,008

NPF -3,109 ,012

a. Dependent Variable: ROA

Nilai thitung yang diperoleh Financing to Deposits Ratio dari hasil SPSS for Windows

versi 21.0 pada tabel 4.11 adalah sebesar 3,290 dengan nilai signifikansi 0,008. Karena

nilai thitung (3,290) lebih besar dari ttabel (2,766) pada tingkat kekeliruan 5% dengan

ketentuan pengujian dilakukan secara dua sisi; maka nila α akan menjadi α/2 atau 5%/2 jadi untuk sisi kanan nilai α sebesar 2,5% (0,025) dan untuk sisi kiri nilai α sebesar 2,5% (0,025) dapat diputuskan untuk menolak Ho dan menerima Ha. Artinya, pada tingkat keyakinan 95% dapat disimpulkan bahwa Financing to deposits ratio

memiliki pengaruh yang signifikan terhadap return on assets pada PT Bank Muamalat Indonesia, Tbk.

4.2.2. Pengaruh Non Performing Financing (NPF) terhadap Return on Assets (ROA) 1. Korelasi Pearson Non Performing Financing (FDR) terhadap Return on Assets (ROA)

Korelasi non performing financing keuangan dengan return on assets ketika financing to deposits ratio tidak mengalami perubahan sebesar 0,510. Nilai korelasi sebesar -0,510 berada diantara 0,41 – 0,60 yang tergolong dalam kriteria korelasi sedang. Artinya, non performing financing keuangan memiliki hubungan yang sedang dengan

return on assets ketika financing to deposits ratio tidak mengalami perubahan. Selain

itu, pada tabel 4.12 di atas menunjukkan arah negatif dengan korelasi sebesar -0,510 menggambarkan bahwa ketika non performing financing keuangan perusahaan meningkat dan financing to deposits ratio perusahaan tidak mengalami perubahan, maka return on assets perusahaan akan mengalami penurunan.

2. Koefisien Determinasi Non Performing Financing (FDR) terhadap Return on Assets

(ROA)

Besarnya pengaruh non performing financing keuangan dengan return on assets ketika

financing to deposits ratio tidak mengalami perubahan adalah sebesar (-0,670)2 x 100%

= 44,89%. Kd = r2 x 100% Kd = (-0, 670)2 x 100%


(3)

14 Kd = 44,89%

Nilai koefisien determinasi untuk Non Performing Financing dengan Return on Assets

yakni sebesar 0,4489 atau 44,89% berada diantara 0,41 – 0,60 yang tergolong dalam kriteria korelasi sedang artinya nilai koefisien determinasi non performing financing

memiliki pengaruh yang sedang dengan return on assets dan menandakan bahwa non

performing financing dipengaruhi oleh pembiayaan kurang lacar, diragukan dan macet.

3. Pengujian Hipotesis Non Performing Financing (FDR) terhadap Return on Assets

(ROA)

Nilai tabel yang digunakan sebagai nilai kritis pada uji t sebesar 2,776 yang diperoleh dari ttabel pada α = 0,05 dengan derajat kebebasan (Degree of Freedom) = 4, untuk

pengujian dua pihak. Nilai statistik thitung yang digunakan pada pengujian ini dapat dilihat

pada tabel berikut ini:

Tabel 4.14

Coefficients untuk Uji t

Coefficientsa

Model t Sig.

1 (Constant) FDR -1,670 3,290 ,001 ,008

NPF -3,109 ,012

a. Dependent Variable: ROA

Nilai thitung yang diperoleh Non Performing Financing dari hasil SPSS for Windows versi

21.0 pada tabel 4.16 adalah sebesar -3,109 dengan nilai signifikansi 0,12. Karena nilai thitung (-3,109) lebih besar dari ttabel (2,776) pada tingkat kekeliruan 5% dengan

ketentuan pengujian dilakukan secara dua sisi; maka nila α akan menjadi α/2 atau 5%/2 jadi untuk sisi kanan nilai α sebesar 2,5% (0,025) dan untuk sisi kiri nilai α sebesar 2,5% (0,025) dapat diputuskan untuk menolak Ho dan menerima Ha. Artinya, pada tingkat keyakinan 95% dapat disimpulkan bahwa Non Performing Financing

memiliki pengaruh yang signifikan terhadap return on assets pada PT Bank Muamalat Indonesia, Tbk.

4.2.3. Pengaruh Financing to Deposits Ratio (FDR) dan Non Performing Financing (NPF) terhadap Return on Assets (ROA)

1. Koefisien Determinasi Financing to Deposits Ratio (FDR) dan Non Performing

Financing (NPF) terhadap Return on Assets (ROA)

Tabel 4.15 Koefisien Determinasi

Model Summaryb Model R R Square Adjusted R

Square the Estimate Std. Error of

1 ,763a ,582 ,373 ,54958

a. Predictors: (Constant), NPF, FDR b. Dependent Variable: ROA

Berdasarkan data pada tabel 4.15 di atas dapat dilihat bahwa nilai koefisien korelasi berganda adalah sebesar 0,582 (nilai R Square) yang berada antara 0,41 – 0,60, artinya financing to deposits ratio dan non performing financing secara bersama-sama (simultan) memiliki hubungan yang cukup dengan return on assets.

Kd = r2 x 100% Kd = (0,763)2 x 100%


(4)

15 Kd = 58,20%

Untuk nilai koefisien determinasi dapat dilihat pada tabel 4.15 tepatnya dilihat dari nilai R Square yaitu sebesar 0,582 atau 58,20%, artinya pengaruh financing to deposits ratio

dan non performing financing terhadap return on assets sebesar 58,20% sedangkan sisanya sebesar 41,80% merupakan pengaruh faktor-faktor lain yang tidak diteliti pada penelitian ini diantaranya capital adequacy ratio (Riski Agustiningrum:2011), BOPO (Nusantara:2009), NPM (Sutrisno:2009), ROE (Tasman:2006), debt to assets

(Musliki:2009), current ratio (Abdul Kadir:2010), serta kondisi perekonomian negara dan global yang dapat mempengaruhi respon investor dalam bertransaksi saham. 2. Pengujian Hipotesis Financing to Deposits Ratio (FDR) dan Non Performing Financing

(NPF) terhadap Return on Assets (ROA)

Tingkat signifikansi yang digunakan sebesar α = 0,05 atau sebesar 5% dengan derajat kebebasan df1= 2 dan df2= 4 sehingga diperoleh nilai Ftabel sebesar 4,965.

Dengan bantuan software SPSS versi 21.0, diperoleh output untuk mendapatkan nilai dari Fhitung sebagai berikut:

Tabel 4.16 Uji ANOVA ANOVAa

Model Sum of

Squares df Mean Square F Sig.

1 Regression ,767 2 ,541 22,785 ,002

a

Residual 0,372 4 ,042

Total 1,139 6

a. Dependent Variable: ROA b. Predictors: (Constant), NPF, FDR

Hasil yang diperoleh dari perbandingan Fhitung dengan Ftabel adalah Fhitung <Ftabel

(22,785>4,965), maka pada tingkat kekeliruan 5% Ho ditolak dan Ha diterima yang berarti kedua variabel bebas, yaitu financing to deposits ratio dan non performing financing berpengaruh signifikan terhadap return on assets.

V. SIMPULAN DAN SARAN

Berdasarkan hasil penelitian dan pembahasan mengenai pengaruh Financing to Deposits

Ratio (FDR) dan Non Performing Financing (NPF) terhadap Return on Assets (ROA). Maka pada

bagian akhir dari penelitian ini penulis menarik simpulan sekaligus saran sebagai berikut: 5.1. Simpulan

1. Financing to Deposits Ratio (FDR) memiliki pengaruh signifikan dan memiliki hubungan

positif terhadap Return on Assets (ROA) pada PT Bank Muamalat Indonesia, Tbk yaitu sebesar 56,70%. Artinya apabila Financing to Deposits Ratio (FDR) mengalami kenaikan dan Non Performing Financing (NPF) tidak mengalami perubahan maka

Return on Assets (ROA) akan mengalami kenaikan.

2. Non Performing Financing (NPF) memiliki pengaruh signifikan dan memiliki hubungan

negatif terhadap Return on Assets (ROA) pada PT Bank Muamalat Indonesia, Tbk yaitu sebesar 44,89%. Artinya, apabila Non Performing Financing (NPF) mengalami kenaikan dan Financing to Deposits Ratio (FDR) tidak mengalami perubahan Return on

Assets (ROA) akan mengalami penurunan.

3. Financing to Deposits Ratio (FDR) dan Non Performing Financing (NPF) berpengaruh

signifikan terhadap Return on Assets (ROA) pada PT Bank Muamalat Indonesia, Tbk yaitu sebesar 58,20%. Dengan pengaruh yang signifikan tersebut menunjukkan bahwa hasil uji hipotesis variabel Financing to Deposits Ratio (FDR) dan Non Performing

Financing (NPF) dengan Return on Assets (ROA) dalam penelitian ini dapat


(5)

16 5.2. Saran

1. Agar Return on Assets (ROA) meningkat, sebaiknya pihak bank lebih mengantisipasi pertumbuhan aset yang diimbangi dengan peningkatan laba, adanya controlling

terhadap nasabah/peminjam dan mengoptimalkan dana yang berhasil dihimpun agar dana tersebut menjadi dana produktif.

2. Agar Return on Assets (ROA) meningkat, sebaiknya pihak bank mengoptimalkan strategi dalam menekan peningkatan pembiayaan bermasalah atau Non Performing

Financing (NPF) dengan cara lebih selektif lagi dalam menilai calon debitur yang

menerima pembiayaan, meningkatkan SDM yang kompeten dalam pemberian pembiayaan kepada nasabah sehingga pembiayaan bermasalah atau Non Performing Financing (NPF) dapat diminimalisasi, dan memonitoring secara rutin yang dilakukan terhadap nasabah, agar dapat mempersempit celah terjadinya penyimpangan penggunaan pembiayaan.

3. Sebaiknya PT Bank Muamalat Indonesia, Tbk lebih mengoptimalkan dana yang berhasil dihimpun agar dana tersebut menjadi dana produktif sehingga akan meningkatkan profitabilitas bank tersebut dan juga menjaga keseimbangan antara dana masyarakat yang berhasil dihimpun dengan jumlah pembiayaan yang disalurkan agar tidak terjadi pengendapan dana sehingga Return on Assets (ROA) akan meningkat.


(6)

17

DAFTAR PUSTAKA

Antonio, Muh. S. (2001). Bank Syariah: Dari Teori ke Prektek. Jakarta: Gema Insani.

Bambang, S. (2010). Analisis Pengaruh Dana Pihak Ketiga, BOPO, CAR dan LDR terhadap Kinerja Keuangan Pada Sector Perbankan Yang Go Public di Bursa Efek Indonesia (BEI).

Jurnal Dinamika Keuangan dan Perbankan, 2 (2), p. 125-137.

Dendawijaya, L. (2005). Manajemen Perbankan. Jakarta: Ghalia Indonesia.

_____________.(2009). Manajemen Perbankan. (2 ed.). Jakarta: Ghalia Indonesia.

Giannini, N. G. (2013). Faktor yang Mempengaruhi Pembiayaan Mudharabah pada Bank Umum Syariah di Indonesia. Accounting Analysis Journal, 2(1), p. 96-103.

Gozali, Imam. (2007). Pengaruh CAR, FDR, BOPO dan NPL terhadap Profitabilitas Bank Syariah Mandiri. Yogyakarta.

Gujarati, D. (2003). Ekonometrika Dasar. Jakarta: Erlangga.

Halim, A. (2004). Akuntansi Keuangan Daerah. Jakarta: Salemba Empat.

Harahap, S. S. (2009). Analisis Kritis atas Laporan Keuangan. Jakarta: Rajawali Pers. Ismail. (2011). Manajemen Perbankan: Dari Teori Menuju Aplikasi. Jakarta: Kencana.

Johansyah, D. (2013). BI: Perbankan Syariah Berkembang Pesat. Diakses pada 10 Maret, 2014 dari World Wide Web: http://www.kemenkeu.go.id

Jonathan, S. (2007). Metode Penelitian Kuantitatif dan Kualitatif. Yogyakarta: Graha Ilmu. Kasmir. (2008). Bank dan Lembaga Keuangan Lainnya. Jakarta: RajaGrafindo Persada. Muhammad. (2004). Manajemen Dana Bank Syariah. Yogyakarta: Ekonisia.

__________. (2005). Manajemen Bank Syariah. Yogyakarta: UPP AMP YKPN. Mulyono, T. P. (2000). Analisis Laporan Keuangan Perbankan. Jakarta: Djambatan.

Musyarofatun, L. D. (2013). Analisis Faktor-faktor yang Mempengaruhi Rentabilitas BPR di Kabupaten Magelang. Accounting Analysis Journal, 2(1), p. 59-66.

Setiadi, P. B. (2010). Analisis Hubungan Spread of Interest Rate, Fee Based Income, dan Loan to Deposits Ratio dengan ROA pada Perbankan di Jawa Timur. Jurnal Mitra Ekonomi dan Manejemen Bisnis, Vol. 1, No. 1, p. 63-82.

Sugiyono. (2009). Metode penelitian Kuantitatif, Kualitatif dan R&D. Bandung: Alfabeta.

Sutojo, S. (2008). Menangani Kredit Bermasalah: Konsep dan Kasus. Jakarta: Damar Mulia Pustaka.

Sutrisno. (2000). Manajemen Keuangan: Teori, konsep, dan Aplikasi Edisi Utama. Yogyakarta: Ekonosia.


Dokumen yang terkait

Pengaruh Financing to Deposit Ratio dan Non Performing Financing terhadap Profitabilitas Bank Syariah di Indonesia

1 65 87

Pengaruh non performing financing,financing to deposit ratio, dan retrun on assets terhada pertumbuhan aset bank syariah

0 7 0

Pengaruh Debt Financing,Equity Financing dan Non Performing Financing Terhadap Profitabilitas Perbankan syariah (Studi Kasus Pada Perbankan Syariah di Indonesia Periode 2010-2015)

0 10 139

Pengaruh non performing financing,financing to deposit ratio, dan retrun on assets terhada pertumbuhan aset bank syariah (analisis pada bank umum syariah di Indonesia periode 2011-2014)

0 9 105

Pengaruh Capital Adequacy Ratio (CAR), Financing to Deposit Ratio (FDR), dan Non Performing Financing (NPF) Terhadap Profitabilitas PT Bank Mega Syariah

1 15 95

Analisis besarnya pengaruh pembiayaan, financing to deposit ratio (FDR), rasio non performing financing (NPF) terhadap laba bank syariah studi kasus PT Bank Muamalat Indonesia, Tbk.

0 6 70

Pengaruh CAR, NPF, FDR dan BOPO Terhadap Profitabilitas Bank Umum Syariah (Periode 2011-2015)

1 9 152

ANALISIS PENGARUH FINANCING TO DEPOSITS RATIO Analisis Pengaruh Financing To Deposits Ratio (Fdr) Dan Loan To Assets Ratio (Lar) Terhadap Profitabilitas Perbankan Syariah Di Indonesia (Studi Kasus Pada Bank Umum Syariah Periode 2009-2013).

0 2 15

ANALISIS PENGARUH FINANCING TO DEPOSITS RATIO Analisis Pengaruh Financing To Deposits Ratio (Fdr) Dan Loan To Assets Ratio (Lar) Terhadap Profitabilitas Perbankan Syariah Di Indonesia (Studi Kasus Pada Bank Umum Syariah Periode 2009-2013).

0 4 13

Pengaruh Financing to Deposit Ratio dan Non Performing Financing terhadap Profitabilitas Bank Syariah di Indonesia

0 0 11