Fungsi Anggaran Sebagai Alat Pengendalian

B. Fungsi Anggaran Sebagai Alat Pengendalian

Didalam fungsi anggaran sebagai pengendalian, perusahaan memakainya sebagai alat pengevaluasian kerja. Dengan anggaran tersebut perusahaan dapat membandingkan antara prestasi dengan yang dianggarkan, apakah ditemukan efesiensi atau apakah para manajer pelaksana telah bekerja dengan baik. Pada PT. TELKOM Medan, kegiatan pengendalian anggaran dapat dilihat dengan membandingkan anggaran dengan keadaan realisasi sesungguhnya disamping membandingkan dengan data historis yang selalu dihubungkan dengan perkembangan perusahan dan permintaan penjualan. Kegiatan pengendalian merupakan dilakukan oleh suatu perusahaan untuk mencegah atau mendeteksi kualitas yang buruk karena kulitas yang buruk mungkin terjadi, kegiatan pengendalian terdiri dari kegiatan-kegiatan pencegahan dan penilaian. Hansen, Mowen, 2005 Dengan adanya hal tersebut maka dapat ditarik kesimpulan bahwa PT. TELKOM dalam melakukan kegiatan pengendalian dengan membandingkan anggaran dengan realisasi sesunggunya, seharusnya perusahaan juga menerapkan pencegahan atau mendeteksi kualitas yang buruk yang mungkin terjadi serta dilakukannya penilaian sebagai tahap akhir dalam proses pengendalaian. Dengan melihat seberapa jauh perencanaan telah tercapai dan seberapa banyak penyimpangan yang terjadi sehingga dengan diketahuinya penyimpangan tersebut akan dianalisis tindakan apa yang harus diambil untuk perbaikan dimasa yang Universitas Sumatera Utara akan datang dan dapat mengukur seberapa jauh hasil kinerja dari setiap manajernya atau manajemen yang telah ditetapkan. Proses pengawasan atau pengendalian pada PT. TELKOM Medan didefenisikan sebagai proses mengukur dan mengevaluasi kinerja aktual dari setiap bagian organisasi perusahaan, dan kemudian melaksanakan tindakan perbaikan apabila diperlukan. Dari uraian diatas dapat bahwa setiap melakukan operasi perusahaan harus terus menerus mengadakan pengawasan agar pihak manajemen berada pada batasan yang ditetapkan. Dengan adanya pengawasan maka standar untuk melakukan kegiatan operasioanal sudah ada, kemudian sistem akuntansi atau informasi lainnya akan menjadi realisasi yang dapat dibandingkan dengan standar ataupun sasaran yaitu anggaran. Perbedaan anggaran dengan realisasi tersebut dengan varians atau selisih penyimpangan. Menurut M. Nafarin 2004, pengendalian dapat dilihat dari penyimpangan yang terjadi. Penyimpangan yang akan terjadi dapat dibedakan menjadi dua kemungkinan : 1. penyimpangan yang menguntungkan favouriable variances, yaitu standar cost lebih besar dari actual, 2. penyimpangan yang merugikan unfavoriable variances, yaitu standar cost yang lebih kecil dari aktual cost. Universitas Sumatera Utara Pengendalian yang dilakukan oleh PT. TELOKOM Medan dalam melakukan kegiatan operasinya dengan menggunakan cara : 1. membandingkan realisasi dengan rencana, 2. melakukan tindakan perbaikan dari penyimpangan yang terjadi apabila dipandang perlu jika ada penyimpangan yang merugikan agar tetap mendapatkan sasaran yang telah ditetapkan. Menurut Suherman Rosyidi 2004, Pengendalian yang dilakukan dalam melakukan kegiatan operasinya dapat menggunakan cara : 1. mengontrol hasil penjualan dan biaya operasional secara bulanan dan kwartal, 2. disesuaikan dengan keadaan baik melalui memperhatikan situasi keamanan, politik dan ekonomi agar tidak lebih dari yang dianggarkan. Apabila terjadi kelebihan dan anggaran yang ditetapkan maka pada anggaran berikutnya akan disesuaikan. Dari keterangan diatas PT. TELKOM telah melaksanakan pengendalian yang bermanfaat bagi perusahaan dan mencapai tujuan yang ditetapkan dengan meminimalisasi penyimpangan-penyimpangan yang mungkin terjadi. Perusahaan ini juga tetap dapat mengontrol hasil penjualan dan biaya operasional secara bulanan, triwulan ataupun kwartal. Apabila tidak tercapainya penjualan tersebut maka tindakan yang perlu diambil oleh perusahaan adalah meningkatkan motivasi karyawan dari berbagai bagian. Universitas Sumatera Utara Penyimpangan yang terjadi, baik yang menguntungkan mapun yang tidak menguntungkan akan diadakan evaluasi oleh kepala cabang. Hasil evaluasi ini akan menjadi bahan pertimbangan untuk menyusun anggaran periode berkutnya. Berikut ini akan disajika tabel 2 mengenai laporan anggaran biaya yang menunjukkan realisasi anggaran, pencapaian serta persentase penyimpangan dari anggaran perusahaan. Tabel 2 PT. TELKOM KANTOR DAERAH TELEKOMUNIKASI MEDAN Laporan Anggaran Biaya Operasional 31 Maret 2007 NO Uraian Anggaran Realisasi dari 3 Bulan Pertama Pencapaian Persentase Penyimpangan dari Anggaran I BIAYA OPERASIONAL 1 GAJI 8.488.114.984 8.755.515.934 97,39 2,61 2 LEMBUR 18.624.000 16.868.750 90,58 9,42 3 TUNJANGAN HARI RAYA 568.845.475 583.431.612 102,56 2,56 4 BPS 52.575.000 44.481.378 84,61 15,39 II BIAYA PEMASARAN 5 KOMISI WARTEL 3.555.318.049 2.883.369.007 81,24 18,76 6 CUSTOMER EDUCATION 29.690.290 27.065.488 91,16 8,84 III BIAYA OPERASI DAN PEMELIHARAAN 7 GEDUNG 297.377.406 282.522.499 95,00 5 8 INSTALASI 2.358.107.806 2.297.636.184 97,44 2,56 9 PERALATAN KANTOR 165.183.665 154.271.673 93,39 6,61 10 LISTRIK,AIR DAN GAS 2.156.959.072 2.151.442.155 99,74 0,26 IV BIAYA UMUM DAN ADMINISTRASI 11 PERJALANAN DINAS 45.312.904 33.993.575. 75,02 24,98 12 ALAT TULIS KANTOR 268.645.705 243.294.870 90,56 9,44 13 RAPAT 383.936.547 73.626.084 87,72 12,28 V BIAYA PELATIHAN 165.134.409 165.563.565 100,26 0,26 VI BIAYA HAK PENYELENGGRAAN 1.430.923.450 1.208.022.513 84,42 15,58 VII BIAYA PENYISIHAN 584.104.701 1.607.181.127 275.15 175.15 Sumber : PT. TELKOM Kantor Daerah Telekomunikasi Medan Universitas Sumatera Utara Dari data di atas dapat dijelaskan bahwa : 1. biaya-biaya seperti gaji, lembur, BPS, komisi wartel, Customer Education, Gedung, Instalasi, Peralatan Kantor, LIstrik, Air dan Gas, Perjalanan Dinas, Alat Tulis Kantor, Rapat dan Biaya Hak Penyelenggaraan merupakan biaya- biaya yang memberikan keuntungan bagi perusahaan karena penyerapannya lebih rendah dari biaya-biaya yang dianggarkan. Artinya realisasi biaya-biaya tersebut tidak melebihi dari biaya yang dianggarakan, 2. biaya-biaya seperti tunjangan hari raya, biaya pelatihan dan biaya penyisihan merupakan biaya yang melampaui anggran unfavoriable variances yang tidak menguntungkan bagi perusahaan karena realisasi biaya-biaya tersebut melebihi dari biaya yang di anggarkan. Biaya- biaya yang melampaui anggaran unfavoriable variances tersebut adalah : a. biaya personal yaitu tunjangan hari raya yang mencapai 102,56 dengan penyimpangan 2,56 dari anggarannya. Hal ini disebabkan adanya kenaikan gaji dasar serta adanya promosi pegawai, seharusnya perusahaan dapat menekan biaya atau meminimalkan biaya promosi pegawai agar anggaran yang disiapkan tetap mencapai tujuan yang diarapkan, b. biaya pelatihan yang mencapai 100,26 dengan penyimpangan 0,26 dari anggarannya. Hal ini disebabkan adanya program baru dalam rangka kebijakan perusahaan yang memerlukan pengetahuan dan wawasan yang membutuhkan pelatihan, perusahaan seharusnya telah memprediksi program baru tersebut sebelumnya agar sudah dapat membuat anggarannya dan tidak terjadi lagi penyimpangan biaya, Universitas Sumatera Utara c. Biaya Penyisihan yang mencapai 275,15 dengan penyimpangan 175,15 dari anggarannya. Hal ini disebabkan banyaknya piutang tertagih dan penghapusan piutang serta banyaknya suku cadang baru yang diperlukan, sebaiknya perusahaan lebih menekan biaya piutang tak tertagih serta lebih efisien terhadap suku cadang yang ada. Anggaran biaya- biaya tersebut dapat dijadikan sebagai alat untuk melaksanakan fungsi pengendalian. Anggaran merupakan alat pengendalian pengawasan controlling. Pengawasan berarti melakukan evaluasi menilai atas pelaksanaan pekerjaan, dengan cara : 1. membandingkan realisasi dengan rencana anggaran, 2.melakukan tindakan evaluasi dari anggaran yang ditetapkan apabila dipandang perlu jika ada penyimpangan yang merugikan .

C. Klasifikasi Biaya Operasional