Perumusan Masalah Tujuan Penelitian Batasan Istilah

4 pengetahuan, aspek afektif berhubungan dengan sikap, minat serta perasaan dan psikomotorik lebih bersifat praktek dari kognitif dan afektif. Ketiga aspek tersebut dalam kehidupan nyata dapat dilihat di dalam masyarakat Desa Bulu Kecamatan Bulu Kabupaten Rembang. Masyarakat desa Bulu apabila dilihat tidak jauh berbeda dengan desa kebanyakan. Bermata pencaharian mayoritas petani, namun memiliki tingkat pendidikan yang dapat dikatakan sangat bagus. Di Desa Bulu terdapat makam R.A.Kartini yang setiap harinya tidak pernah sepi oleh kunjungan wisatawan. Keberadaan makam tersebut telah mengingatkan masyarakat Desa Bulu terhadap ide-ide Kartini, perjuangan Kartini yang begitu gigih memperjuangkan pendidikan terutama bagi kaum wanita. Dilihat dari taraf pendidikan masyarakat Desa Bulu apakah dipengaruhi oleh ide-ide yang dikemukakan R.A. Kartini, untuk itu penulis tertarik untuk mengadakan penelitian dengan judul “ PENGARUH IDE-IDE R.A. KARTINI TERHADAP TARAF PENDIDIKAN MASYARAKAT DESA BULU KECAMATAN BULU KABUPATEN REMBANG”

B. Perumusan Masalah

Berdasarkan latar belakang masalah yang telah diuraikan maka perumusan masalah pada penelitian ini adalah: a. Bagaimana ide-ide R.A.Kartini? b. Bagaimana pengaruh ide-ide R.A.Kartini terhadap taraf pendidikan masyarakat desa Bulu Kecamatan Bulu Kabupaten Rembang? 5

C. Tujuan Penelitian

a. Untuk mengetahui ide-ide R.A.Kartini? b. Untuk mengetahui pengaruh ide-ide R.A. Kartini terhadap taraf pendidikan masyarakat desa Bulu kecamatan Bulu kabupaten Rembang.

D. Kegunaan Penelitian

1. Kegunaan Teoretis

Secara teoritis, penelitian ini diharapakan mampu memberikan penjelasan tentang ide-ide R.A.Kartini dan pengaruh ide-ide Kartini terhadap taraf pendidikan masyarakat sekitar. 2. Kegunaan Praktis Secara praktis, penelitian ini diharapkan mampu memberikan manfaat berupa: a. Dapat dijadikan sebagai bahan pertimbangan, pemikiran dan perbandingan dalam penulisan selanjutnya. b. Dapat memberikan kesadaran kepada seluruh masyarakat Indonesia untuk menghargai dan menghormati serta melanjutkan perjuangan para pahlawan kita. c. Dapat memberikan kesadaran kepada masyarakat sekitarnya agar dapat berpartisipasi memelihara makam R.A. Kartini yang merupakan salah satu bukti sejarah dan tetap mengenang jasa-jasa perjuangannya. 6

E. Batasan Istilah

1. Pengaruh Yang dimaksud dengan pengaruh menurut kamus besar bahasa Indonesia adalah daya yang ada atau timbul dari seseorang orang, benda yang ikut membentuk watak, kepercayaan, atau perbuatan seseorang. 2. R.A. Kartini R.A. Kartini adalah tokoh pejuang emansipasi wanita, seseorang yang memperjuangkan pendidikan terutama bagi kaum wanita. R.A. Kartini lahir di Jepara 21 April 1879, putri Adipati Aria Sosroningrat seorang Bupati Jepara. Kartini berusia 12 tahun sudah dipingit dan tidak diperbolehkan melanjutkan pendidikannya. Kondisi itu membuatnya bersedih dan kemudian Kartini menulis surat kepada Abendanon, Direktur pengajaran Belanda dan kemudian surat-surat Kartini oleh Abendanon dibukukan yang diberi judul “Door Duisternis Tot Licht” atau habis gelap terbitlah terang. Kartini menikah dengan Bupati Rembang, Joyodiningrat. Kartini wafat tanggal 17 September 1904 selang 3 hari setelah melahirkan anak pertamanya. Kartini telah meninggal namun pemikirannya terus menerus hidup mengilhami wanita-wanita Indonesia untuk bersekolah setinggi mungkin menggapai cita- cita Komandoko, 2008: 72. Tahun 1964 pemerintah mengangkat Kartini menjadi pahlawan pergerakan nasional. 3. Taraf Pendidikan Taraf adalah tingkatan, derajat, mutu, kedudukan, martabat, tingkatan masa. 7 Dalam pengertian yang sederhana pendidikan diartikan sebagai usaha manusia untuk membina kepribadiannya sesuai dengan nilai-nilai di dalam masyarakat. Pendidikan atau istilah yang lainnya paedagogie berarti bimbingan atau pertolongan yang diberikan dengan sengaja oleh orang dewasa agar ia menjadi dewasa Hasbullah,1999:1. Yang dimaksud dalam hal ini adalah dapat bertanggung jawab terhadap diri sendiri secara biologis, psikologis, paedagogis dan sosiologis. Menurut Ki Hajar Dewantara dalam bukunya Hasbullah pendidikan adalah tuntunan di dalam hidup tumbuhnya anak-anak, adapun maksudnya, pendidikan yaitu menuntun segala kekuatan kodrat yang ada pada anak-anak itu, agar mereka sebagai manusia dan sebagai anggota masyarakat dapatlah mencapai keselamatan dan kebahagiaan yang setinggi-tingginya. Dalam hal ini taraf pendidikan atau tingkat pendidikan yang dimaksud adalah tingkat pendidikan masyarakat desa Bulu pendidikan formal. 4. Masyarakat Secara umum masyarakat diartikan sebagai kelompok manusia yang anggotanya satu sama lain berhubungan erat dan memiliki hubungan timbal balik. Dalam interaksi tersebut terdapat nilai-nilai sosial tertentu, yang menjadi pedoman untuk bertingkah laku bagi anggota masyarakat, dengan demikian anggota suatu masyarakat biasanya memiliki kebiasaan, tradisi, sikap dan perasaan tertentu yang sama, dan seluruhnya menciptakan ciri tersendiri bagi masyarakat tersebut Ensiklopedi Nasional Indonesia,1990. 8 Menurut Koentjoroningrat masyarakat adalah kesatuan hidup manusia yang berinteraksi menurut suatu sistem adat-istiadat tertentu yang bersifat kontinu, dan yang terikat oleh suatu rasa identitas bersama. 5. Desa Bulu Bulu merupakan nama desa di kecamatan Bulu kabupaten Rembang. Desa Bulu mempunyai luas wilayah 66.415 ha yang merupakan desa sekitar hutan. Di Desa Bulu ini terdapat makam Kartini yang merupakan makam pahlawan dan ide-idenya menjadi inspirasi masyarakat. Masyarakat Desa Bulu memiliki tingkat pendidikan yang cukup tinggi. Kesadaran akan pentingnya pendidikan telah ada dalam jiwa masyarakat Desa Bulu. 9 BAB II KAJIAN PUSTAKA

A. Kajian Pustaka