Kerangka Berpikir Pendekatan Penelitian

29 distribusinya ditentukan oleh suatu badan sebagai pusat perencanaan. Pemilikan pribadi hampir ditiadakan kecuali barang konsumsi.

B. Kerangka Berpikir

R.A. Kartini adalah tokoh pejuang emansipasi wanita, seseorang yang memperjuangkan pendidikan terutama bagi kaum wanita. Kartini lahir pada saat Indonesia tengah di jajah Belanda. Pada saat itu rakyat Indonesia dalam keadaan yang menyedihkan. Rakyat Indonesia terutama di tanah Jawa hidup dalam kemiskinan dan kebodohan akibat politik tanam paksa yang diterapkan oleh Belanda. Dan hal itu masih ditambah dengan tradisi dan feodalisme yang masih melekat pada jiwa masyarakat di Jawa. Kartini datang membawa pembaharuan bagi bangsa Indonesia. Ide dan pemikiran-pemikiran Kartini telah membawa bangsa Indonesia kearah modernisasi dan bukan westernisasi. Kartini memikirkan nasib kaumnya agar terbebas dari kemiskinan dan kebodohan, meningkatkan harkat dan derajat manusia melalui pendidikan. Bagi Kartini pendidikan sangat penting terutama bagi kaum wanita yang pada masanya wanita tidak diijinkan untuk bersekolah. Ide-ide Kartini telah membawa pembaharuan pada masyarakat. Kartini meninggal dan dimakamkan di Desa Bulu. Makam merupakan sebuah monumen yang mengingatkan masyarakat terhadap perjuangan dan ide-ide Kartini. Ide dan pemikiran Kartini tidak pernah mati sampai sekarang, ide dan pemikirannya terus hidup dan dikaji oleh segala bangsa sepanjang zaman. Masyarakat sekarang ini telah terpengaruh oleh ide-ide Kartini untuk mementingkan pendidikan, 30 meningkatkat harkat dan martabat mereka dengan memiliki pendidikan yang lebih tinggi. Hal ini juga dapat dilihat di dalam masyarakat Desa Bulu Kecamatan Bulu Kabupaten Rembang. Dari penjelasan tersebut dapat digambarkan sebagai berikut R.A. Kartini Ide-ide Makam Kartini di Desa Bulu masyarakat Desa Bulu terhadap ide-ide Kartini Perspektif pendidikan pd masy Desa Bulu Taraf Pendidikan Gambar 2. Skema kerangka berpikir 31 BAB III METODE PENELITIAN

A. Pendekatan Penelitian

Penelitian ini menggunakan metode kualitatif fenomenologis. Metode kualitatif akan menghasilkan data deskriptif berupa kata-kata tentang pengaruhnya nilai-nilai perjuangan R.A. Kartini terhadap taraf pendidikan masyarakat di desa Bulu. Artinya data yang dianalisis berupa kata-kata dan bukan angka-angka seperti dalam penelitian kuantitatif. Penelitian fenomenologis mencoba menjelaskan atau mengungkap makna konsep atau fenomena pengalaman yang didasari oleh kesadaran yang terjadi pada beberapa individu. Penelitian ini dilakukan pada situasi yang alami sehingga tidak ada batasan dalam memaknai atau memahami fenomena yang dikaji. Pada dasarnya, fenomenologi berusaha untuk mempelajari struktur berbagai pengalaman, mulai dari persepsi, pikiran, memori, imajinasi, emosi, keinginan, kehendak dan kesiapan orang yang dinyatakan Dewanto, 2005:105. Menurut Husserl dalam Dewanto 2005 fenomenologi adalah ilmu yang memiliki esensi kesadaran. Husserl menyamakan fenomenologi dengan transcendental idealism, melihat kondisi, pengetahuan dan kesadaran secara umum dan mencoba untuk mempelajari realita dibalik fenomena yang terjadi. Dalam hal ini, penelitian ini melihat kondisi secara nyata masyarakat desa Bulu yang taraf pendidikan masyarakatnya telah dipengaruhi ole ide-ide R.A. Kartini. 32 Ide-ide Kartini juga dikaji dalam penelitian ini, yang sampai sekarang ide-ide Kartini tersebut masih ada dalam benak masyarakat yang terus berkembang menjadi suatu inspirasi tersendiri untuk lebih meningkatkan harkat dan martabat bangsa melalui pendidikan. Data diperoleh melalui wawancara, observasi, dan kajian pustaka. Data yang diperoleh dari lapangan diolah sehingga diperoleh keterangan - keterangan yang berguna, selanjutnya dianalisis. Analisis data menggunakan model kualitatif fenomenologis yaitu upaya yang berlanjut, berulang dan terus menerus untuk menjelaskan tentang pengaruh ide-ide R.A. Kartini terhadap taraf pendidikan masyarakat desa Bulu.

B. Lokasi Penelitian