Asonansi Kajian Stilistika dalam Serat Tripama Karya KGPAA Mangkunegara IV JURNAL

commit to user 7

4. HASIL PEMBAHASAN

Analisis data merupakan hal yang paling pokok dalam sebuah penelitian. Dalam tahap ini peneliti akan menganalisis data hasil penelitian menjadi suatu informasi yang dapat digunakan untuk mengambil kesimpulan. Hasil dari analisis penelitian ini meliputi: pemanfaatan aspek-aspek bunyi bahasa, aspek penanda morfologis dan diksi, serta penggunaan gaya bahasa yang terdapat dalam Sêrat Tripama berupa tembang dhandhanggula bait 1-7, karya Kangjeng Gusti Pangeran Adipati Arya Mangkunegara IV.

A. Pemanfaatan Aspek Bunyi dalam

Sêrat Tripama Karya KGPAA Mangkunegara IV

1. Asonansi

Purwakanthi Guru Swara Asonansi purwakanthi guru swara merupakan perulangan bunyi vokal yang sama yang terdapat pada sebuah larik atau baris. Dalam penelitian ini ditemukan asonansi purwakanthi guru swara O , a, i , dan u. Adapun penjelasannya sebagai berikut: 1.1.Asonansi Purwakanthi Guru Swara O Perulangan bunyi vokal O a jêjêg dalam Sêrat Tripama karya Mangkunegara IV ini sangat mendominasi di antara bunyi vokal lainnya. Variasi bunyi vokal O terdapat di: suku kata pertama, suku kata kedua dari belakang paenultima , suku kata ketiga dari belakang antepaneultima , dan suku kata terakhir ultima . Adapun uraian penggunaan asonansi O adalah sebagai berikut. 10 yogyanira kang para prajurit STB1L1 ‘seyogyanya para prajurit’ Penggunaan asonansi O dengan realisasi yang berbeda pada data tersebut menegaskan suatu harapan kepada para prajurit. Pada kata yogyanira ‘seyogyanya’, bunyi vokal O terbuka terdapat pada suku kata terakhir ultima . Penggunaan bunyi vokal O terbuka ditemukan pada kata para ‘para’, yang berealisasi di suku kata pertama dan suku kata terakhir ultima . Adanya asonansi O terbuka pada data di atas menimbulkan variasi bunyi yang ritmis dan berselang-seling, yakni pada kata pertama berasonansi O , kata kedua berasonansi a, kata ketiga berasonansi O , dan kata keempat berasonansi a sehingga tuturan menjadi lebih indah.

1.2. Asonansi

Purwakanthi Guru Swara a Perulangan bunyi vokal a a miring dalam Sêrat Tripama karya Mangkunegara IV ini sangat mendominasi di antara bunyi vokal lainnya. Variasi bunyi vokal a dalam Sêrat Tripama terdapat di: awal kata atau suku kata pertama, suku kata kedua dari belakang paenultima , suku kata ketiga dari belakang antepaneultima , dan suku kata terakhir ultima . 11 yogyanira kang para prajurit STB1L1 ‘seyogyanya para prajurit’ Penggunaan asonansi a dengan realisasi yang berbeda pada data tersebut menunjukkan vokal a yang bersifat terbuka dan ringan. Pada kata yogyanira ‘seyogyanya’ bunyi vokal a terbuka berealisasi di suku kata ketiga dari belakang paenultima . Kata kang ‘kepada’ menunjukkan adanya bunyi vokal a tertutup dan kata prajurit ‘prajurit’ menunjukkan adanya bunyi vokal a terbuka yang masing- masing berealisasi di suku kata pertama. Asonansi a dimanfaatkan pengarang commit to user 8 untuk memberikan kesan bahwa tuturan di atas menghasilkan bunyi yang ritmis pada setiap katanya.

1.3. Asonansi

Purwakanthi Guru Swara i Pemakaian asonansi i pada Sêrat Tripama dapat dijumpai di suku kata pertama, suku kata kedua dari belakang paenultima , suku kata ketiga dari belakang antepaenultima , dan di suku kata terakhir ultima . 12 binudi dadi unggulé STB2L3 ‘diusahakan menjadi yang unggul’ Data di atas menunjukkan adanya asonansi vokal i terbuka yang berealisasi di suku kata pertama dan di suku kata terakhir ultima yakni pada kata binudi ‘diusahakan’, sedangkan pada kata dadi ‘menjadi’ asonansi i berealisasi di suku kata terakhir ultima . Pemanfaatan vokal i pada tuturan binudi dadi unggulé ‘diusahakan menjadi yang unggul’ menunjukkan adanya kepaduan dalam setiap lirik katanya.

2. Aliterasi