Hukum Mengenai Kebijakan Framework Convention On Tobacco Control
Terkait Peredaran Tembakau Di Indonesia”.
1.2 Rumusan Masalah
Berdasarkan latar belakang masalah di atas, maka dapat dikemukakan rumusan masalah sebagai berikut:
1. Bagaimanakah kebijakan Framework Convention on Tobacco Control dalam
mengendalikan peredaran tembakau di dunia? 2.
Apakah kebijakan Framework Convention on Tobacco Control dapat mengendalikan peredaran tembakau di Indonesia?
1.3 Ruang Lingkup Masalah
Masalah utama yang seringkali muncul dalam setiap penulisan adalah menentukan luas ruang lingkup objek yang menjadi pokok-pokok bahasan.
Terutama mengenai bagaimana pembahasan akan dilakukan sehingga tujuan yang akan dicapai dapat terwujud. Untuk lebih mendapat uraian yang lebih terarah
perlu kiranya diadakan pembatasan pembahasan terhadap permasalahan tersebut. Hal ini untuk menghidari adanya pembahasan yang menyimpang dari
permasalahan yang dikemukakan.
Dalam membahas masalah pertama yaitu latar belakang Framework Convention on Tobacco Control , sejarah dibentuknya Framework Convention on
Tobacco Control, substansi yang diatur dalam Framework Convention on
Tobacco Control, epidemi tembakau, definisi perjanjian internasional dan ratifikasi.
Dalam membahas permasalahan kedua akan dibahas mengenai pengaturan pengendalian tembakau di beberapa negara seperti India, Malaysia, Thailand dan
Australia, dampak yang dirasakan negara peserta FCTC, kebijakan Framework Convention On Tobacco Contro ldalam mengendalikan peredaran tembakau di
Indonesia, pengaturan pengendalian tembakau di Indonesia, prospek ratifikasi FCTC bagi Indonesia, pokok-pokok isi FCTC dan perbandingannya dengan
aturan Indonesia saat ini dan dampak FCTC bagi Indonesia.
1.4 Orisinalitas
Penulusuran terhadap penelitian dan karya-karya ilmiah yang relevan dengan pemasalahan yang dibahas dalam rencana penulisan hukum ini telah
dilakukan. Namun demikian, berdasarkan penelusuran yang dilakukan penulis, belum ditemukan permasalahan yang sama atau hampir sama dengan penelitian
yang penulis rencanakan. Sepanjang pengetahuan penulis, terdapat beberapa karya ilmiah yang
mengandung sebagian dari unsur-unsur dalam penelitian ini namun memiliki
perbedaan dalam hal materi dan fokus kajiannya, antara lain :
1. Tesis yang ditulis oleh Taufan Wahyu Febrianto
dengan judul “Implikasi Pengaturan Kemasan Polos Produk Tembakau Melalui The Tobacco Plain
Packaging Act 2011 Australia Terhadap Kewajiban Australia Dalam Perdagangan Internasional”. Fokus dalam penulisan hukum tersebut adalah
meneliti kebijakan pengendalian tembakau yang dilaksanakan oleh Australia dengan mengatur kemasan produk rokok. Aturan kemasan ini merupakan
ketentuan yang terdapat di dalam FCTC yang dituangkan ke dalam hukum nasional Australia. Sedangkan pembahasan yang diteliti dalam penulisan ini
adalah kebijakan Framework Convention on Tobacco Control dalam mengendalikan peredaran tembakau di dunia.
2. Jurnal Jurusan Ilmu Hubungan Internasional yang ditulis oleh Nofri Yuska
dengan judul “Kepentingan Indonesia Tidak Meratifikasi Framework
Convention On Tobacco Control Fctc”, berfokus pada bahasan alasan
alasan indonesia tidak meratifikasi framework convention on tobacco controlfctc, sedangkan penelitian ini berfokus terhadap kebijakan
Framework Convention on Tobacco Control dalam mengendalikan peredaran tembakau di Indonesia.
Sehingga penulisan hukum dengan judul
“Analisis Kebijakan Framework Convention On Tobacco Control
Terkait Peredaran Tembakau di Indonesia”
belum pernah ada. Sehingg penulis meyakini bahwa penelitian yang akan penulis lakukan merupakan penelitian yang pertama kali dan bersifat asli atau orisinil.
1.5 Tujuan Penelitian