Data Penelitian METODE PENELITIAN
tuntutan, kepedulian, dan lain-lain kebulatan, merekonstruksi kebulatan-kebulatan demikian sebagai yang dialami masa lalu, memproyeksikan kebulatan-kebulatan
sebagai yang diharapkan untuk yang dialami pada masa yang akan datang, memverifikasi, mengubah dan memperluas informasi yang diperoleh dari orang
lain, baik manusia maupun bukan manusia triangulasi dan memverifikasi, mengubah dan memperluas konstruksi yang dikembangkan lagi sebagai
pengecekan anggota. Sedangkan
menurut Esterberg
dalam Sugiyono
2011: 233
mengemukakan beberapa macam wawancara, yaitu wawancara terstruktur, semiterstruktur, dan tidak terstruktur.
a. Wawancara Terstruktur Structured Interview Wawancara terstruktur digunakan sebagai teknik pengumpulan data, bila
peneliti atau pengumpul data telah mengetahui dengan pasti tentang informasi apa yang akan diperoleh. Oleh karena itu dalam melakukan wawancara, pengumpul
data telah menyiapkan instrumen penelitian berupa pertanyaan-tertulis yang alternatif jawabannya telah disiapkan. Dengan wawancara terstruktur ini setiap
responden diberi pertanyaan yang sama, dan pengumpul data mencatatnya. Menurut Moleong 2012:190 wawancara terstruktur adalah wawancara
yang pewawancaranya menetapkan sendiri masalah dan pertanyaan-pertanyaan yang akan diajukan. Peneliti yang menggunakan jenis wawancara ini bertujuan
untuk mempermudah pelaksanaan wawancara. Pertanyaan-pertanyaan disusun dengan rapi dan terinci oleh peneliti dan informal sudah mengetahui yang
dibutuhkan oleh peneliti.
Dengan demikian wawancara terstruktur dalam hal waktu bertanya dan cara memberikan respons, jalannya pertanyaan tersebut menjadi tidak kaku dan
lebih bebas, dengan teknik wawancara secara terbuka tersebut informannya lebih mengetahui keperluan apa dari infomasi yang mereka berikan
b. Wawancara Semi Terstruktur Semitructure Interview Jenis wawancara ini sudah termasuk dalam kategori in-dept interview,
dimana dalam pelaksanaannya lebih bebas bila dibandingkan dengan wawancara terstruktur. Tujuan dari wawancara jenis ini adalah untuk menemukan
permasalahan secara lebih terbuka, dimana pihak yang diajak wawancara diminta pendapat, dan ide-idenya. Dalam melakukan wawancara, peneliti perlu
mendengarkan secara teliti dan mencatat apa yang dikemukakan oleh informan. c. Wawancara Tidak Berstruktur Unstructure Interview
Menurut Arikunto 2013: 271 pedoman wawancara yang hanya memuat garis besar yang akan ditanyakan. Tentu saja kreativitas pewawancara sangat
diperlukan, bahkan hasil wawancara dengan jenis pedoman ini lebih banyak tergantung dari pewawancara. Pewawancaralah sebagai pengemudi jawaban
reponden. Sedangkan menurut Sugiyono 2011: 233 Wawancara tidak terstruktur adalah wawancara yang bebas dimana peneliti tidak menggunakan pedoman
wawancara yang telah tersusun secara sistematis dan lengkap untuk pengumpulan datanya. Sering digunakan dalam penelitian pendahuluan atau malahan untuk
penelitian yang lebih mendalam tentang subyek yang diteliti. Di dalam penelitian ini peneliti menggunakan wawancara tidak terstruktur
karena lebih dapat dan cepat dalam mengambil kesimpulan. Wawancara