kegiatan pemuatan perhatian terhadap sesuatu objek dengan menggunakan seluruh alat indra. Dalam melaksanakan pengamatan ini sebelumnya peneliti akan
mengadakan pendekatan dengan subjek penelitian sehingga terjadi keakraban antara peneliti dengan subjek penelitian.
Dalam penelitian ini peneliti menggunakan teknik observasi berperanserta atau observasi secara langsung. Peneliti terjun langsung ke lapangan dalam
melakukan kegiatan penelitian. Keikutsertaan peneliti dalam kegiatan lapangan akan dapat menciptakan suasana akrab yang mempermudah peneliti untuk lebih
banyak, mendalam dan lebih rinci. Observasi ini ditujukan untuk untuk memperoleh data yang valid dan
benar tentang Batik Ceplok Kembang Kates Bantul Yogyakarta yang ditinjau dari motif, warna, dan makna simbolik. Peneliti dalam melakukan observasi langsung
terjun aktif kelapangan dan objek yang diobservasi peneliti yang berkaitan dengan Batik Ceplok Kembang Kates Bantul Yogyakarta. Observasi dalam penelitian ini
menggunakan observasi sistematis yaitu dengan menggunakan pedoman observasi sebagai instrumennya.
2. Teknik Wawancara
Menurut Moleong 2012: 186 wawancara adalah percakapan dengan maksud tertentu. Percakapan itu dilakukan oleh dua pihak, yaitu pewawancara
interviewer yang mengajukan pertanyaan dan terwawancara interviewee yang memberikan jawaban atas pertanyaan itu. Maksud mengadakan wawancara,
seperti ditegaskan oleh Lincoln dan Guba dalam Moleong 2012: 186, antara lain Mengonstruksi mengenal orang, kejadian, organisasi, perasaan, motivasi,
tuntutan, kepedulian, dan lain-lain kebulatan, merekonstruksi kebulatan-kebulatan demikian sebagai yang dialami masa lalu, memproyeksikan kebulatan-kebulatan
sebagai yang diharapkan untuk yang dialami pada masa yang akan datang, memverifikasi, mengubah dan memperluas informasi yang diperoleh dari orang
lain, baik manusia maupun bukan manusia triangulasi dan memverifikasi, mengubah dan memperluas konstruksi yang dikembangkan lagi sebagai
pengecekan anggota. Sedangkan
menurut Esterberg
dalam Sugiyono
2011: 233
mengemukakan beberapa macam wawancara, yaitu wawancara terstruktur, semiterstruktur, dan tidak terstruktur.
a. Wawancara Terstruktur Structured Interview Wawancara terstruktur digunakan sebagai teknik pengumpulan data, bila
peneliti atau pengumpul data telah mengetahui dengan pasti tentang informasi apa yang akan diperoleh. Oleh karena itu dalam melakukan wawancara, pengumpul
data telah menyiapkan instrumen penelitian berupa pertanyaan-tertulis yang alternatif jawabannya telah disiapkan. Dengan wawancara terstruktur ini setiap
responden diberi pertanyaan yang sama, dan pengumpul data mencatatnya. Menurut Moleong 2012:190 wawancara terstruktur adalah wawancara
yang pewawancaranya menetapkan sendiri masalah dan pertanyaan-pertanyaan yang akan diajukan. Peneliti yang menggunakan jenis wawancara ini bertujuan
untuk mempermudah pelaksanaan wawancara. Pertanyaan-pertanyaan disusun dengan rapi dan terinci oleh peneliti dan informal sudah mengetahui yang
dibutuhkan oleh peneliti.